Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

LANDASAN TEORI BALITA SEHAT




A.    PENGERTIAN
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun,atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap makhluk. Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat terutama pada periode tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip yang umum, namun demikian setiap anak memiliki ciri khas tersendiri.

Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat seperti perubahan fisik, tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir, berperasaan, bertingkah laku dan lain-lain.
( Tumbuh Kembang Anak : 1 )
Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu :

v Faktor dalam yaitu faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun yang diperoleh.
Yang termasuk dalam hal ini antara lain :
§  Ras/etnik atau bangsa
§  Keluarga
§  Umur
§  Jenis kelamin
§  Genetik
§  Kelainan kromosom

v Faktor luar, yang termasuk dalam hal ini antara lain :
§  Kondisi keluarga
§  Gizi/makanan sehari-hari
§  Budaya/ kebiasaan di suatu masyarakat
§  Teman bermain, baik di lingkungan rumah, taman bermain maupun sekolah.
( Tumbuh Kembang Anak :   )

Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak bisa berbeda-beda, namun demikian ada patokan umur tentang kemampuan apa saja yang perlu dicapai seorang anak pada umur tertentu. Ada 4 aspek tumbuh kembang yang perlu dibina dalam menghadapi masa depan anak yaitu :
  1. Perkembangan kemampuan gerak kasar
Gerak (motorik) adalah semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh.
Gerakanan kaar, bila gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Contoh :
·         Gerakakn membalik dari telungkup menjadi telentang atau sebaliknya
·         Gerakan berjalan
·         Gerakan berlari, dan lain-lain

  1. Perkembangan kemampuan gerak halus
Gerakan halus, bila hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kcil. Karena tu tidak begitu memerlukan tenaga. Contoh :
·         Gerakan mengambil sesuatu benda dengan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk saja
·         Gerakan memasukan benda kecil ke dalam lubang
·         Membuat prakarya ( menempel, menggunting)
·         Menari
·         Menggambar, dan lain-lain

  1. Perkembangan kemampuan bicara, bahasa dan kecerdasan
Pada bayi, kemampuan berkata-kata atau komunikasi aktif ini belum dapat dilakukan, ia menyatakan oerasaan dan keinginannya melalui tangisan dan gerakan. Kesanggupan mengerti dan melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain disebut sebagai komunikasi pasif.
Komunikasi aktif dan komunikasi pasif perlu dikembangkan secara bertahap.
Pada balita kemampuan berfikir mula-mula berkembang melalui kelima inderanya, misal :
·         Melihat warna-warna
·         Mendengar suara atau bunyi-bunyi
·         Mengenal rasa, dan lain-lain
Daya fikir dan pengertian mula-mula terbatas pada apa yang nyata (konkrit), yang yang dapat dilihat dan dipegang atau dimainkan. Melalui bermain-main serta latihan yang diberikan orang tua atau orang lain, setahap demi setahap anak akan mengenal, mengerti lingkungannya dn memilliki kemampuan merencanakan persoalan.
Anak akan memiliki bermacam konsep/pengertian seperti :
·         Konsep tentang benda, misal : meja, gelas, bola
·         Konsep tentang warna, misal : merah, biru
·         Konsep tentang manusia, misal : ibu, bapak, kakak
·         Konsep tnetang bentuk, misal : bulat, segitiga, dan lain-lain

  1. Perkembangan kemampuan bergaul dan mandiri
Pada awal kehidupannya seorang anak bergantung pada orang lain dalam hal pemenuhan hal kebutuhan kebutuhannya ( misal : makanan, pakaian, kesehatan, kasih-sayang, pengertian, rasa aman, dan kebutuhan akan perangsangan mental, soial, emosional )

Periode Tumbuh kembang Anak
No
Periode Tumbuh Kembang
Kelompok Umur Stimulasi
1.
Masa prenatal, janin dalam kandungan
Masa prenatal
2.
Masa bayi 0 – 12 bulan
Umur 0-3 bulan
Umur 3-6 bulan
Umur 6-9 bulan
Umur 9-12 bulan
3.
Masa anak balita 12 - 60 bulan
Umur 12-15 bulan
Umur 15-18 bulan
Umur 18-24 bulan
Umur 24-36 bulan
Umur 36-48 bulan
Umur 48-60 bulan
4.
Masa prasekolah 60-72
Umur 60-72 bulan

( Tumbuh Kembang Anan :   )
B. KEBUTUHAN DASAR SEORANG ANAK
v     ASUH ( kebutuhan biomedis)
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan  sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman , perawatan kesehatan dini berupa imunisasi dan deteksi dan intervensi dini akan timbulnya gejal penyakit.
v     ASIH ( kebutuhan emosianal)
Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, ,pengalaman baru, , pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. Tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan , tetapi lebih banyak  memberikan contoh – contoh   penuh kasih sayang adalah salah satunya.
v     ASAH ( kebutuhan akan stimulasi mental dini)
Cikal bakal proses pembelajaran , pendidikan , dan pelatihan yang diberikan sedini  dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama ( golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, arif, dengan kecerdasan, kemandirian ,ketrampilan dan produktivitas yang baik.
Beberapa tingkat perkembangan yang harus dicapai pada anak umur tertentu :
v     4-6 minggu : tersenyum spontan , dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
v     12-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri , menoleh ke arah suara , memegang benda yang ditaruh ditanggannya , bermain cilukba.
v     20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
v     26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya , duduk dengan bantuan kedua tangannya ke depan , makan biskuit sendiri.
v     9 – 10 bulan : menunjuk dengan jari , memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk, merangkak , bersuara da… da…. .
v  13 - 15  bulan : berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata – kata tungggal , memasukkan mainan ke dalam cangkir , bermain dengan orang lain , minum dari gelas , dan mencoret – coret.
(Tumbuh Kembang Anak :    )

C. ALAT UNTUK MENDETEKSI DINI
Dapat dimengerti bahwa dalam upaya menurunkan masalah tumbuh kembang seorang anak harus dilkukan upaya pencegahan sedini mungkin yakni sejak pembuahan, janin di dalam kandungan ibu, pada saat persalinan sampai dengan masa – masa kritis proses tumbuh kembang manusia yaitu masa dibawah usia lima tahun.
 Alat untuk melakukan detksi dini berupa tes skrining yang telah distandardisasi untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang normal. Tes skrining yang peka dapat meramalkan keadaan anak di kemudian hari.
Macam – macam tes skrining yang digunakan adalah :
-          Berat badan menurut tinggi badan anak
-          Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)
-          Kuesioner Pra Skrining Prekembangan (KPSP)
-          Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah
-          Tes Daya Lihat (TDL) dan Tes Kesehatan Mata TKM) bagi anak prasekolah
-          Tes Daya Dengar Anak (TDD)

Prosedur
Prosedur mengerjakan deteksi dini tumbuh kembang balita adalah dengan cara mencocokan data yang ada pada buku pedoman tumbuh kembang balita dengan keadaan anak berdasarkan usia, tinggi badan, berat badan dan kemampuan dasar. Sedangkan untuk perkembangan balita sesuai dengan usia dapat digunakan table DDST ( Denver Development Screening Test ) hasil pemeriksaan dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak.

Pemeriksaan
Pemeriksaan anak merupakan suatu cara untuk menentukan status kesehatan anak. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan BB, TB, keadaan kulit maupun lingkar kepala.

Usia
Berat badan
Tinggi badan
Baru lahir-6 bulan
Bertambah 140-220 gr/mgg (2x BBL)
Bertambah 2,5 cm/bulan
6-12 bulan
85-140 gram/mgg
1,25 cm/bulan
Balita
2-3 kg/tahun
2 tahun-1/2 dewasa
Pra sekolah
2-3 kg/tahun
4 tahun : 2 : PBL
Usia sekolah
2-3 kg/tahun
Sesudah 7 thn : 5cm/thn
Pubertas
Wanita 7 – 25 kg (17,5)
Laki-laki 7-30/thn (23,7)
5-25 cm/thn
10-30 cm/thn

Lingkar kepala bayi yang baru lahir di Indonesia rata-rata 33 cm dan dinegara maju sekitar 35 cm. kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm (bertambah 1,5 cm setiap bulan). Pada umur satu tahun LK mencapai 45-47 cm (bertambah 0,5 setiap bulan). Pada usia 3 tahun menjadi 50 cm dan pada umur 10 tahun 53 cm sedangkan pada dewasa sekitar 55-58 cm. ukuran lingkar kepala sangat penting untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan otak.
PENGUKURAN FISIOLOGIS
  1. Suhu badan diukur melalui mulut, rectum dan aksila
Usia
Nilai suhu ( 0C )
3 bulan
37,5 0C
6 bulan
37,5 0C
1 tahun
37,7 0C
3 tahun
37,2 0C
5 tahun
37 0C
7 tahun
36,8 0C
9 tahun
36,7 0C
11 tahun
36,7 0C
13 tahun
36,6 0C




  1. Nadi dapat diukur pada arteri radialis dan femoralis pada anak umur > 1 tahun
Usia
Waktu bangun
Tidur
Demam
Bayi baru lahir
100-180
80-160
> 220
1 minggu - 3 bln
100-220
80-200
> 220
3 bln – 2 tahun
80-150
70-120
> 200
2 – 10 tahun
60-90
60-90
> 200
10 tahun - dewasa
55 – 90
50-90
> 200

  1. Pernafasan anak dihitung sama dengan orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan diafragma, gerakan abdominal.

Umur
Nilai pernafasan
Bayi baru lahir
35
1 – 11 bulan
30
2 tahun
25
4 tahun
23
6 tahun
21
8 tahun
20
10-12 tahun
19
14 tahun
18
16 tahun
17
18 tahun
16-18

  1. Tekanan darah merupakan pengukuran tanda vital yang biasa diukur pada anak usia 3 tahun keatas.


D. PENAMPILAN UMUM ANAK
Yang dilihat :
  1. Penampilan fisik
Yang termasuk penampilan adalah raut muka, kesan subjektif dan penampilan anak
  1. Nutrisi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kualitas manapun kuantitasnya
  1. Tingkah laku
Tingkah laku anak termasuk penampilan tingkah aktivitas, reaksi terhadap stess atau frustasi, interaksi dengan orang lain termasuk orang tua dan perawat, tingkah kesiapan, respon terhadap rangsangan penting dikaji perawat dalam kesehatan keluarga.
  1. Kulit
Yang dikaji pada kulit adalah warna, tekstur, suhu, kelembaban, dan turgor
  1. Leher
Pada leher dilihat adanya pembengkakan pada kelenjar dibawah rahang seperti pada keadaan campak, infeksi mulut dan saluran pernafasan.

  1. Mata
Pemeriksaan pada mata termasuk pemeriksaan apakah ada infeksi, bagaimana struktur, ukuran simetrsis/tidak, kornea dan keadaan retina
  1. Telinga
Pemeriksaan pada telinga apakah simetris letaknya atau tidak adanya infeksi atau tidak.
  1. Hidung
Diperiksa apakah membengkak, ada cairan, warna, kemungkinan infeksi, pada jalan nafas.
  1. Mulut dan tenggorokan
Apakah tonsil, tekak, orophaying dengan menyuruh anak mengucapkan kata-kata.
  1. Perut
Apakah ada hernia femoralis, apakah buncit, bagaimana kebersihannya.
  1. Genetalia
Pada laki-laki
·         Apakah ada galn penisnnya
·         Bagaimana testis, apakah sudah turun benar
·         Keadaan skrotum apakah simetris.
Pada wanita
·         Keadaan vulva, labia, vagina, kelenjar, uretra, apakah ada tanda-tanda infeksi.
  1. Anus, keadaan lubang anus
§  Apakah ada hemoroid.
  1. Ekstremitas, apakah simetris, lengkap atau tidak terutama jumlah jari, kebersihan kuku, kai, dan ketiak.

E. PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOLOGI

Perkembangan fisik

Pertambahan berat badan menurun, terutama diawal balita. Hal ini terjadi karena balita memnggunakan banyak energi untuk bergerak.

 

Perkembangan psikologis

§  Psikomotor

Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.
Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar, menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.


§  Aturan

Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.

§  Kognitif

  • Pada periode usia ini pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.
  • Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.
    contoh kalimat
    Usia 24 bulan: "Haus, minum"
    Usia 36 bulan:"Aku haus minta minum"

·         Sosial dan individu

Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.
Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain.
Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri.

F. MACAM – MACAM VAKSIN
  1. Vaksin BCG
Tujuan :
Untuk mambuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC, sebelum disuntikkan vaksin ini harus dilarutkan dengan 4 cc pelarut/NaCl 0,9%. Jadwal pemberian imunisasi adalah bayi umur 0-11 bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0-2 bulan dengan dosis 0,05 cc dan vaksinasi ulang pada umur 5 tahun

Efek samping   :
Reaksi secara normal akan timbul selama 2 minggu, seperti pembengkakan kecil, merah pada tempat penyuntikan yang kemudian menjadi abses kecil.
Kontra indikasi dari vaksin ini :
Anak sakit kulit, anak yang menunjukan uji mountouk positif dan anak yang terjangkit penyakit TBC. Tempat penyuntikan vaksin BCG adalah 1/3 bagian lengan atas.

  1. Vaksin DPT
Tujuan :
Untuk memberi kekebalan aktif bersamaan dengan penyakit dipteri, pertusis dan tetanus.

Ada dua macam :
a.       Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif adalah TT, DPT, DT
b.      Kuman yang telah dimatikan digunakan untuk imunisasi pasif ATS

Jadwal pemberian :
-          pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak 3 kali suntikan dengan selang 4 minggu secara IM dan SC
-          imunisasi lain diberikan setelah 1,5 – 2 tahun
-          diulang kembali dengan vaksin DT 5-6 tahun
-          diulang kembali menjelang umur 10 tahun

Reaksi yang mungkin terjadi :
Demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikkan selama 1-2 hari.

Kontra indikasi pada pemberian DPT :
Bila abak sedang sakit parah, riwayat kejang jika demam, panas tinggi yang lebih dari 38 0C, penyakit gangguan kekebalan.

  1. Vaksin Polio
Tujuan :
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis

Jadwal pemberian vaksin :
-          pada bayi umur 2-11 bulan diberi sebanyak 3 kali pemberian dengan 2 tetes dengan interval 4 minggu
-          pemberian ulang pada umur 1,5 – 2 tahun
-          menjelang umur 5 tahun
-          pada umur 10 tahun

Biasanya pemberian vaksin polio diberikan bersamaan dengan vaksin DPT tetapi pemberiannya dengan interval 2 jam.

Efek samping   :
Hampir tidak ada, bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak

Kontra indikasi :
Anak dengan diare berat, anak sakit parah dan anak penderita defisiensi kekebalan

  1. Vaksin Campak
Tujuan :
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak. Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang sudah dilemahkan.

Jadwal pemberian vaksin campak :
Pada umur 9-11 bulan dengan satu kali pemberian dengan dosis 0,5 cc secara SC. Apabila pemberian vaksin campak kurang dari 9 bulan harus diulangi pada umur 15 bulan.

Reaksi yang ditimbulkan :
Demam ringan dan nampak sedikit bercak merah pada pipi, dibawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan, mungkin juga terjadi pembengkakan pada tempat penyuntikan.

Efek samping :
Sangat jarang mungkin terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari 10-12 setelah penyuntikkan.
Kontra indikasi :
Anak sakit parah, menderita TBC, defisiensi gizi, defisiensi kekebalan, demam yang lebih dari 38 0C. tempat penyuntikan di 1/3 bagian lengan atas. Vaksin campak yang dimasukkan 0,5 cc.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Balita sehat karena ibu pintar merawat dan makanannya sehat.