ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PATOLOGI DENGAN EKSTRAKSI FORSEPS TEHADAP Ny.M. DI RUANG KEBIDANAN
RSUAM BANDAR LAMPUNG
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal : 24 Desember 2008 Pukul : 19.20 WIB
A. Identitas
Nama ibu : Ny. M
Umur : 36 tahun
Suku/Bangsa : Lampung
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pematang Liu no 23 Kec. Balik Bukit, Kab. Liwa. Lampung Barat
Alasan masuk :
Ibu datang ke RSUAM, kiriman RSUD Liwa, ibu mengatakan sudah merasakan sakit perut yang menjalar dari pinggang keperut bagian bawah sejak kemarin., dilakukan pemeriksaan di RSUD Liwa pada pukul 10.30 WIB, diperoleh hasil, pembukaan telah lengkap, ketuban (-) berwarna keruh dan kental maka diputuskan untuk dikirim ke RSUAM dengan diagnosa inpartu dengan kala II memanjang
B. Riwayat Utama Pada Waktu Masuk
1. G4 P3 A0
2. Riwayat menstruasi, HPHT : 14-03-2008 (pasti), lamanya : 7 hari,
banyaknya : 3x ganti pembalut/hari, siklus : 28 hari (teratur), konsistensi : cair,
TP : 21-12-2008
3. Pemeriksaan antenatal yang telah dilakukan ke : Bidan
4. Pergerakan fetus pertama kali : Sejak usia kehamilan 5 bulan
5. Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 20x.
6. Pernahkah ibu dapat masalah kehamilan ini : Ibu mengatakan tidak ada masalah seperti perdarahan, hypertensi, hyperemesis gravidarum, dalam kehamilan ini
7. Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada kehamilan ini.
8. Tanda-tanda persalinan :
Mulai kontraksi :23-12-08 Pukul 05.00 WIB (teratur), frekuensi : 2–3 x dalam 10 menit, kekuatannya : sedang, lamanya : 20-40 detik.
9. Pengeluaran pervaginam :
Air ketuban/lendir bercampur darah.
10. Riwayat imunisasi :
Ibu telah melakukan 2 kali
TT1 : Pada usia kehamilan 5 bulan
TT2 : Pada usia kehamilan 6 bulan
11. Pola eliminasi
a. BAB
Ibu mengatakan terakhir BAB pada 24-12-08 pukul 08.00 WIB.konsistensi padat , warna kuning dan berbau khas
b. BAK
Ibu mengatakan terakhir BAK pada 24-12-08 pukul 17.00 WIB. Konsistansi cair, warna kekuningan dan berbau khas
c. Keluhan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada waktu BAB dan BAK
12. Pola makan dan minum
a. Terakhir kali makan dan minum : Ibu mangatakan terakhir makan 24-12-08 pukul 08.00 WIB dengan porsi sepiring nasi + lauk serta minum air putih 6-7 gelas/hari
b. Apakah ada keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan dalam pola makannya
13. Pola tidur, ibu mengatakantidur malam 7-8 jam, tidur siang ±2 jam.Ibu tidak mengalami gangguan pada tidurnya.
14. Keadaan psikologis :
a. Psikologi ibu : Ibu terlihat cemas dalam menghadapi persalinan ini karena
b. Dukung keluarga : keluarga terlihat menemani ibu dan memberikan mendukung dalam menghadapi kelahiran bayi.
C. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
NO Thn persalinan Tempat pertolongan Usia kehamilan Jenis persalinan penolong Penyakt yg mnyertai Anak
JK BB PB KU
1 1995 Rumah Aterm Spontan Bidan - L 3100 50 Baik
2 1999 Rumah Aterm Spontan Bidan - L 3000 50 Baik
3 2003 Rumah Aterm Spontan Bidan - P 2800 47 Baik
4 Kehamilan ini - - - - - - - - -
D. PEMERIKSAAN
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan emosional : Ibu terlihat cemas
4. Tanda vital
TD : 130/90 mmHg RR : 24 x/menit,
Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,8 0C
5. Tinggi badan : 152 cm
Berat badan sebelum hamil : 48 kg
Berat badan saat ini : 56 kg
6. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
Bersih hitam, tidak berketombe dan tidak mudah rontok.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, tidak strabismus, pada kelopak mata tidak ada oedem, conjungtiva tidak ananemis dan sklera tidak ikterik.
c. Hidung
Bersih, adanya septum nasal, tidak ada polip, tidak ada peradangan pada hidung.
d. Telinga
Bersih simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen/cairan.
e. Mulut dan gigi
Mulut ibu bersih, lidah tidak kotor dan gigi tidak berlubang, gusi tidak bengkakan.
f. Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening dan tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
1) Jantung : Bunyi jantung normal (lup-dup)
2) Nafas : Bunyi nafas bersih, tidak terdapat wheezing dan ronchi.
3) Payudara : Simetris kanan dan kiri aerola mamae berwarna hitam, putting susu menonjol, areola berwarna kehitaman, putting susu menonjol, tidak ada benjolan/tumor, tidak ada nyeri tekan, sudah ada pengeluaran kolostrum.
h. Abdomen
1) Infeksi : Perut ibu tidak ada luka bekas operasi
2) Palpasi :
Leopold I : TFU ½ Px – pusat, Pada fundus teraba bagian yang bulat, tidak keras dan tidak melenting (bokong).
Leopold II : Pada bagian kiri rahim ibu teraba tahanan yang keras, lebar dan memanjang sperti papan (punggung) pada bagian kanan rahim ibu teraba bagian-bagian kecil janin (ektremitas).
Leopold III : Pada bagian terendah perut ibu teraba bagian bulat keras, besar dan melenting (kepala).
Leopold IV : Divergen, penurunan bagian terendah janin sudah turun 3/5.
Mc. Donald : 34 cmTBJ : (1,2 x TFU – 7,7) x 100 150
: (1,2 x 34 – 7,7) x 100 150
: 3160 – 3460
Jadi TBJ : 3160 – 3460 gram
3) Auscultasi
a) DJJ bayi terdengar dengan frekuensi 124 x/menit, lemah.
b) Punctum maximum terdengar dikuadran kiri bawah ibu.
i. Punggung dan pinggang
Tidak ada kelainan, tidak ada ketuk pinggang, posisi tulang belakang lordosis.
j. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas dan bawah normal, jari-jari tangan dan kaki lengkap, kaki dan tangan ibu tidak oedema, tidak ada varices pada kaki ibu.
k. Anogenital
1) Inspeksi : tidak ada varises, keluar lendir bercampur darah dan air ketuban yang keruh dari kemaluan ibu, serta tidak ada haemoroid pada anus
2) Pemeriksaan dalam dilakukan pada pukul 10.30 WIB, dengan hasil porsio tidak teraba , ketuban (-), pembukaan serviks lengkap 10 cm. Dengan persentasi belakang kepala,
Pada pukul 19.50 WIB, dilakukan pemeriksaan dalam kembali dengam hasil portio tidak teraba, pembukaan lengakap,ketuban (-), kepala Di Hodge II-III
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah : HB 10,8 gr %
b. Urine
Tidak dilakukan
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH dan KEBUTUHAN
Diagnosa :
Ibu dengan G4 P3 A0 usia kehamilan 40minggu 3 hari, inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup intra uterine, presentase kepala dengan kala II memanjang.
Dasar :
a. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang keempat dan tidak pernah mengalami keguguran
b. HPHT : 14-03-2008, usia kehamilan 40 mgg 3 hari, TP : 21-12- 2008.
c. Ibu mengatakan bahwa perutnya terasa nyeri yang menjalar dari pinggang keperut bagian bawah.
d. Kontraksi teratur, frekwensi 3x dalam 10 menit, lamanya 20-30 detik, kekuatan sedang
e. Hasil pemeriksaan dalam, tidak ada kelainan pada dinding vagina, portio tidak teraba, ketuban sudah pecah sejak pukul 10.30 WIB. Pembukaan 10 cm, presentasi kepala,kepala berada di Hodge III.
f. Pada palpasi teraba :
Leopold I : TFU setinggi ½ Px-pusat. Pada fundus teraba bagian yang bulat, tidak keras dan melenting (bokong)
Leopold II : Pada bagian kiri rahim ibu teraba tahanan keras, lebar, memanjang seperti papan. Pada bagian kanan teraba bagian kecil janin(ekstremitas)
Leopold III : Pada bagian terendah perut ibu teraba bagian keras bulat melenting dan susah digerakan(kepala).
Leopold IV : Divergen dan penurunan bagian terendah janin 3/5
DJJ terdengar dengan frekwensi 124x/mnt
- Masalah : Kala II memanjang
- Kebutuhan : Pemberian cairan infus D5% diguyur + syntosinon 1 Amp
Pasang O2
III. ANTISIPASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
- Gawat janin
- infeksi
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN, KONSULTASI, KOLABORASI dan TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan Dr SpOG untuk menegakan diagnosa dan tindakan selanjutnya
V. PERENCANAAN
Tanggal : 24-12-2008
Pukul : 19.30 WIB
1. Observasi keadaan ibu dan janin, serta catat dalam partograf
Rasional : Agar dapat mengetahui keadaan ibu dan janin sehingga ibu tidak terlalu khawatir dan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan
2. Anjurkan suami/anggota keluarga ibu untuk mendampingi dan memberikan dukungan pada ibu
Rasional : Perhatian dan dukungan yang diberikan kepadaibu dapat mengurangi rasa tegang dan cemas serta memperlancar proses persalinan.
3. Anjurkan ibu untuk makan dan minum.
Rasional : makanan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan akan memenuhi energi dan dapat mencegah dehidrasi yang dapat memperambat kontraksi.
4. Kosongkan kandung kemih ibu
Rasional : Agar ibu merasa nyaman,dan tidak menghambat turunnya kepala janin
5. Anjurkan ibu untuk miring kiri saat berbarin
Rasional : Agar dapat mengurangi penekanan oada aorta sehingga bayi tidak kekurangan O2.
6. Ajarkan ibu cara mengedan yang baik
7. Rasional : Agar ibu dapat beristirahat diantara kontraksi,sehigga ibu tidaklelah disaat kontraksi.
8. Ajarkan ibu tekhnik relaksasi dan pernapasan
Rasional : Agar ibu merasa nyaman saat mengedan dan mengatur pernapasan dengan cara menarik napas saat ada kontraksi dan menghembuskan nya lewat mulut
9. Berikan drip syntosinon 1Amp dalam cairan infus D5%
Rasional : Agar terus berkontraksi dengan baik.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 24 -12-2008
Pukul : 19.40 WIB
1. Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan patograf.
2. Menganjurkan suami/anggota keluarga ibu untuk mendampingi dan memberikan dukungan pada ibu
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum.
4. Mengosongkan kandung kemih ibu dengan jalan kateterisasi.
5. Menganjurkan ibu untuk miring kiri saat berbaring.
6. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik dengan cara:
- Menganjurkan ibu untuk meneran hanya saat kontraksi dan jika pembukaan lengkap.
- Menganjurkan ibu untuk menarik nafas yang panjang sebelum meneran.
- Melarang ibu untuk meneran yang berkepanjangan dan menahan nafas yang panjang sebelum meneran tapi mengambil nafas saat meneran.
- Jika kontraksi hilang melarang ibu terus meneran,namun menganjurkan ibu untuk mengatur nafas(istirhat)dan siap-saip meneran saat kontraksi muncul.
- Tidak mengngangkat bokong
- Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, cara meneran adalah dengan menarik lutut kearah dada dan dagu ditempatkan kedada , mata melihat perut,
7. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi dan pernapasan agar ibu dapat istirahat dan mengatur pernafasan dengan cara menarik nafas saat ada kontraksi dan menghembuskannya lewat mulut.
8. Memberikan drip syntosinon 1Amp dalam cairan infus D5%, dimulai 8 tetes/menit, kemudian dinaiakn 4 tetes tiap 15 mnr sampai his baik
VII. EVALUASI
Tanggal : 23 Juni 2008
Pukul : 01.45 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil observasi yang telah dilakukan.
Pukul His DJJ
(x/mnt) Nadi
(x/mnt) TD
(x/mnt) Suhu
(0C) Ketuban Pembukaan
10.30 WIB Frek : 3x/10 mnt
Lama : 20-30 dtk 124 80 130/90 36,8 - 10 cm
12.00 WIB Frek : 3x/10 mnt
Lama : 20-30 dtk 124 80 130/90 36, 8 -
14.30 WIB Frek : 3x/10 mnt
Lama : 20-30 dtk 130 80 130/90 36,8 -
16.00 WIB Frek : 3x/10 mnt
Lama : 20-30 dtk 146 80 130/90 37,2 -
18.30 WIB Frek : 3x/10 mnt
Lama : > 40 dtk 132 80 130/90 37,2 -
19.50 WIB Frek : 4x/10 mnt
Lama : > 40 dtk 124 80 130/90 37,5 - 10 cm
2. Ibu sudah didampingi oleh keluarga (suami) dan keluarga memberikan dukungan moril sehingga ibu terlihat lebih tenang
3. Ibu sudah diberikan makanan dan minuman
4. Kandung kemih ibu sudah kosong
5. Ibu sudah mengerti jika ibu merasakan sakit saat kontraksidapat berbaring kearah kiri
6. Ibu sudah mengerti cara mengedan yang benar serta akan melakukannya
7. Ibu sudah mengerti tekhnik relaksasi dan pernafasan serta mengatakan akan melakukannya
8. Infus telah terpasang D5% + drip Syntosinon 1 Amp
KALA II
Tanggal : 24-12- 2008
Pukul : 20.00 WIB
Subyektif
1. Ibu mengatakan perutnya semakin mules
2. Ibu mengatakan bahwa ia ingin buang air besar
3. Ibu mengatakan bahwa ia mempunyai keinginan untuk meneran
Obyektif
Tanggal : 24-12-2008
Pukul : 20.00 WIB
Pada pukul : 19.50 WIB, His dengan frekwensi 4x dalam 10 menit, lamanya > 40 detik.
1. Pemeriksaan dalam yang dilakukan atas indikasi untuk mengetahui kemajuan persalinan dan didapatkan
• Dinding vagina : Tidak ada kelainan
• Porsio : Tidak teraba
• Pembukaan : 10 cm (lengkap)
• Ketuban : Negatif
• Presentasi : Belakang Kepala
• Posisi : UUK belakang
• Penurunan : Hodge III
2. DJJ terdengar 124 x/menit.
Analisa Data
Diagnosa : Ibu dengan G4P3A0 hamil 40 minggu 3 hari presentasi kepala dengan Kala II memanjang
Dasar :
• HPHT : tanggal 14-03-2008, TP : 21-12-2008
• Pada pemeriksaan dalam pembukaan serviks 10 cm (lengkap)
• Pergerakan janin ada, DJJ terdengar dengan frekuensi 124 x/menit
• Puntum maksimum ibu teraba dikuadran kiri bawah ibu
• Kontraksi sering (4 x/10 menit, lamanya > 40 detik)
• Ketuban (-) Kala II dimulai Pukul 10.30 WIB, hingga pukul 20.00 WIB belum lahir
Masalah
• Ibu merasa semakin mulas dan cemas karena bayinya belum juga lahir
Kebutuhan
• Berikan ibu dukungan moril
Perencanaan
Tanggal : 24-12-2008
Pukul : 20.00
1. Observasi HIS dan DJJ
Rasional : His dan DJJ dapt dijadikan tanda keadaan bayi saat proses persalinan
2. Anjurkan anggota keluarga untuk mendampingi ibu dan memberikan dukungan moril.
Rasional : Perhatian dan dukungan yang diberikan kepada ibu dapat mengurangi perasaan tegang dan cemas serta membantu proses kelancaran persalinan.
3. Anjurkan ibu untuk meneran jika ada dorongan yang kuat dan spontan untuk meneran.
Rasional : Agar ibu dapat beristirahat diantara kontraksi sehingga ibu tidak lelah saat kontraksi.
4. Jelaskan tentang cara dan tujuan setiap tindakan yang dilakukan selama persalinan.
Rasional : Agar ibu tidak merasa cemas untuk menghadapi proses persalinan.
5. Lakukan instruksi dr.SpOG tentang tindakan dan penyiapan obat-obatan dan pemberian obat-obatan
Rasional : Agar bayi cepat lahir dan ibu mendapat obata seuai kebutuhan.
6. Pasang O2 sebanyak 4liter.
Rasional : Agar ibu dan janin tidak kekurangan O2.
7. Lakukan PI.
Rasional : Untuk pencegahan infeksi intra partum.
8. Lakukan Ekstraksi Forcep bila persalinan spontan tidak berhasil.
Rasional : Agar ibu dan bayinya dapat tindakan sesuai dengan kebutuhan.
Pelaksanaan
Tanggal : 24-12-2008
Pukul : 20.05
1. Mengobservasi HIS dan DJJ tiap 30’
2. Menganjurkan anggota keluarga untuk mendampingi ibu dan memberikan dukungan moril kepada ibu.
3. Menganjurkan ibu untuk meneran jika ada dorongan yang kuat dan spontan untuk meneran.
4. Menjelaskan tentang cara dan tujuan setiap tindakan yang dilakukan selama persalinan.
5. Melakukan instruksi dr.SpOG untuk pemberian oxytoxcin 1 Amp ke dalam R/L 500mL
6. Memasang O2 dengan tekanan 4 liter.
7. Melakukan PI sebelum tindakan(asepsis & antisepsis pada vulva & vagina luar).
8. Melakukan Ekstraksi Forcep terhadap Ny. M oleh dr.Enny & dr.Amin.
Langkah-langkah Ekstraksi Cunam:
- Orientasi posisi cunam:dalam keadaan terkunci dekatkan cunam pada aspektus genitalis ibu dan orientasikan kedudukan cunam setelah terpasang nanti sesuai kedudukan sutura sagitalis dan ubun-ubun kecil(biparetal terhadap kepala janin)
- Beri pelicin pada daun cunam(minyak steril atau antiseptic jelly )
- Dengan memegang gagang cunam kiri oleh tangan kiri seperti memegang pensil,masukkan daun cunam kedalam vagina dengan dituntun oleh jari-jari tangan kanan sampai mencakup bagian lateral kepala bayi. Geser daun cunam dengan lemah lembut diantara kepala bayi dan jari tangan untuk menempatkannya pada posisi yang tepat di samping kepala (seperti saat melakukan orientasi)
- Ulangi manuver yang sama untuk sisi lain,gunakan tangan kanan memasang daun cunam
- Setelah posisi kedua daun cunam sudah seperti saat melakukan orientasi,rapatkan gagang cunam dan lakukan penguncian.Kesulitan penguncian merupakan indikasi bahwa pemasangan tidak benar.kondisi ini merupakan untuk dirujuk atau terminasi perabdominam.
- Dengan tangan kanan memegang gagang cunam dan tangan kiri memegang leher cunam,lakukan penarikan (pada puncak HIS)dengan mengikuti putaran paksi dalam dan sesuai dengan sumbu jaln lahir.Lakukan Traksi ke arah bawah dan posterior.
- Lakukan pemeriksaan diantara kontraksi:
1.Denyut jantung janin,
2.Aplikasi Forcep.
- Bila terasa ada tahanan yang berat atau badan ibu ikut tertarik,berarti indikasi adanya Disproporsi atau halangan untuk melanjutkan prosedur. Rujuk atau terminasi perabdominam.
- Setelah suboksiput dibawah symfisis,lakukan episiotomi tahan perineum dengan tangan kiri dan lanjutkan penarikan ke arah atas sehingga lahirlah dahi,muka,dagu,dan seluruh kepala.
Catatan:Kepala harus turun pada setiap penarikan.Dua atau tiga tarikan cukup.
- Lepaskan kunci gagang cunam,masukkan dalam wadah Dekontaminasi.
- Lanjutkan kelahiran bayi dan placenta seperti pertolongan biasa.
- Eksplorasi jalan lahir dengan menggunakan spekulum Sim’s atas dan bawah untuk melihat robekan pada dinding vagina,porsi,atau tempat lain.
EVALUASI
Tanggal : 24-12-2008
Pukul : 20.15 WIB
Bayi lahir pervaginam dengan Ekstraksi forceps,jenis kelamin perempuan,BB: 3200 gram, LD/LK: 34/33 cm, A/S:6/8, anus positif, tidak ada jejas, dan tidak ada cacat bawaan.
Perdarahan :± 200cc
KALA III
Subyektif
• Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya
• Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
• Ibu mengatakan bahwa ia merasa haus.
Obyektif
• Bayi lahir spontan, BB : 3200 gram, PB : 48 cm, LD/LK : 34/33 cm, LLA : 11,5 cm, Apgar Score : 6/8.
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• TFU sepusat
• Kontraksi uteri baik
• Keadaan kandung kemih kosong.
Analisa Data
Diagnosa : Ibu dengan P4Ao, partus kala III
Dasar
1. Bayi baru lahir tanggal 24 Desember 2008, pukul 20.25 WIB, jenis kelamin perempuan, BB : 3200 gram, PB : 48 cm, LD/LK : 34/33 cm, LLA : 11,5 cm, apgar score : 6/8, TFU sepusat, kontraksi baik.
2. Adanya tanda-tanda pelepasan plasenta :
a. Uterus jadi keras dan bulat
b. Tali pusat memanjang keluar
c. Adanya semburan darah seccara tiba-tiba
Masalah
Ibu merasa mulas
Kebutuhan
Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules yang ibu rasakan adalah hal yang normal karena plasenta akan lepas
Perencanaan
1. Lakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua
Rasional : Untuk melakukan tindakan yang sesuai jika ada bayi kedua.
2. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik
Rasional : Agar ibu tidak takut dan kaget pada saat oxytosin disuntikan.
3. Lakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT)
Rasional : Agar placenta dapat terlepas dari implantasinya dengan baik sehingga tidak ada sisa placenta, dan placenta keluar tanpa ada yang tertinggal.
4. Lahirkan plasenta
Rasional : Dengan lahirnya placenta dapat mempercepat terjadinya proses involusi uteri sehingga dapat mencegah terjadinya PPH.
5. Periksa kelengkapan placenta dan selaput nya.
Rasional : Untuk memastikan Placenta dan selaput nya lengkap dan utuh karena sisa kotiledon dan selaput yang tertinggal dapat menyebabkan perdarahan post partum.
5. Observasi adanya robekan jalan lahir
Rasional : Robekan jalan lahir merupakan salah satu penyebab perdarahan pada ibu.
6. Bersihkan tubuh ibu dari darah.
Rasional : Membantu memberikan kenyamanan pada ibu.
Pelaksanaan
Pukul : 20.25WIB
1. Melakukan palpasi pada abdomen ibu untuk memastikan tidak ada janin kedua dalam rahim.
2. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik untuk merangsang kontraksi uterus.
3. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali yaitu:
- Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
- Tangan kiri menahan supra sympisis dan menekan kearah dorsokranial
- Bila telah ada tanda-tanda pelepasan plasenta
4. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan penegangan kearah bawah dan atas pada tali pusat dengan lembut lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus kearah atas dan belakang (dorso kranial). Pindahkan klemhingga berjarak 5-10 cm dari vulva, jika plasenta terlihat di introitus vagina, memegang plasenta dengan kedua tangan dan memutar plasenta searah jarum jam, hingga selaput plasenta terpilin.
5. Menilai kelengkapan placenta dan selaputnya.
6. Melakukan massase uterus selama 15 detik.
7. Melakukan massase didaerah fundus uteri setelah placenta lahir.
8. Memeriksa adanya laserasi pada vagina dan perineum, bila ada laserasi segera dijahit
P : Penilaianra
Pukul : 20.30 WIB
1. Setelah dilakukan palpasi abdomen, tidak ada bayi kedua
2. Plasenta lahir lengkap pukul : 20.25 WIB dengan meter 17 cm, tebal 3 cm, panjang tali pusat 60 cm, selaput dan kotiledon lengkap, berat 500 gram, insersi sentralis.
3. Kontraksi uterus baik
4. Jumlah perdarahan 250 cc
5. Adanya laserasi jalan lahirtelah dijahit IV jelujur
KALA IV
Subyektif
• Ibu mengatakan perutnya masih mulas
• Ibu mengatakan capek dan lelah
Obyektif
• Plasenta lahir pukul 20.25 WIB (lengkap)
• Diameter 17 cm dan tebalnya 3 cm
• Berat plasenta 500 gram
• Panjang tali pusat 60 cm
• Kontraksi uterus baik
• TFU 2 jari dibawah pusat
• Kandung kemih kosong
Analisa Data
Diagnosa : Ibu dengan P4A0, dalam pengawasan kala IV
Dasar
• Plasenta lahir lengkap pukul 20.25 WIB secara spontan
• TFU 2 jari dibawah pusat
• Kontraksi uterus baik
Masalah
- Ibu mengatakan bahwa perutnya masih mulas
- Ibu mengatakan nyeri pada tempat jahitannya
Kebutuhan
- Menjelaskan kepada ibu bahwa perut terasa mulas setelah plasenta lahir itu normal karena dengan kontraksi uterus, uterus akan kembali seperti keadaan semula (involusi uteri)
- Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pada bekas jahitanya akan hilang dan berkurang setelah minum obat untuk mengulangi rasa sakit (asam mefenamat)
Perencanaan
1. Bersihkan badan ibu dari darah dan ganti dengan pakaian yang bersih
Rasional : Dengan keadaan yang bersih akan membuat rasa nyaman pada ibu dan terhindarnya dari infeksi
1. Observasi TTV ibu, jumlah perdarahan dan kontraksi uterus
Rasional : Untuk mengetahui keadaan ibu selama 2 jam post partum
2. Berikan bayi pada ibu nya untuk memulai pemberian ASI
Rasional : Mendekatkan kasih sayang antara bayi dan ibu serta keluarganya dan merangsang pengeluaran ASI secara dini.
3. Anjurkan ibu untuk beristirahat
Rasional : Memulihkan tanaga ibu yang telah melahirkan.
4. Berikan ibu obat-obatan analgetik dan antibiotik
Rasional : Agar rasa nyeri pada luka bekas jahitan dapat berkurang dan mencegah terjadinya infeksi
5. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu
Rasional :Ibu membutuhkan nutrisi untukmangganti energi yang telah dikeluarkan saat persalinan.
Pelaksanaan
1. Membersihkan badan ibu dari darah dengan was lap yang telah dibasahi terlebih dahulu kemudian ganti dengan pakaian yang bersih
2. Mengobservasi TTV ibu jumlah perdarahan dan kontraksi uterus ada kala IV setiap 15 menit, 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
3. Memberikan bayi pada ibu nya untuk memulai pemberian ASI
4. Berikan ibu obat-obatan analgetik dan antibiotik
- Embion 1 x 1/hari
- Amoxicilin 500 mg 3 x 1/hari
- Asam mefenamat 500 mg 3 x 1/hari
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu
Penilaian
1. Hasil observasi 2 jam post partum
NO Waktu WIB TDmmhg Nadi x/mnt Suh ˚C TFU Kontraksi uterus Kandung kemih Perdarahan cc
1 20.40 130/90 88 37,8 2 jari dibawah pusat Bulat, keras Kosong 100
20.55 130/90 88 2 jari dibawah pusat Bulat, kears Kosong 50
21.10 130/90 86 2 jari dibawah pusat Bulat,keras Kosong 50
21.25 130/90 84 2 jari dibawah pusat Bulat, keras Kosong 25
2 21.55 120/80 82 37,5 2 jari dibawah pusat Bulat, keras Kosong 25
22.25 120/80 82 2 jari dibawah pusat Bulat, keras Kosong 25
2. Badan ibu telah dibersihkan dan telah memakai pakaian bersih
3. Ibu sudah menyusui bayinya, payudara sudah mengeluarkan colostrum, bayi menghisap dan refleks menghisap baik
4. Obat-obatan telah diberikan
5. Nutrisi dan cairan sudah terpenuhi
6. Bila 2 jam post partum keadaan ibu baik, ibu dan bayi dipindahkan keruang rawat gabung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar