Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
TERHADAP NY.D
DI BPS ENI HARYANTI

Anamnesa oleh: Katrin Redisti
Tanggal : 4 Juni 2010
Pukul : 02.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Istri Suami
Nama : Ny. D Tn. Y
Umur : 32 tahun 33 tahun
Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : Wiraswasta PNS
Alamat : Jl. Pulau Batam I Gg. Kemuning No. 42 Sukarame Bandar Lampung

B. ANAMNESA
1. Keluhan utama
Ibu G1P0A0 hamil 38 minggu 4 hari datang tanggal 3 Juni 2010 pukul 20.00 WIB mengatakan merasa sakit pada perut bagian bawah yang menjalar ke pinggang disertai mules-mules dan keluar lendir bercampur darah sejak pukul 18.30 WIB
2. Riwayat kehamilan saat ini :
a. Riwayat Menstruasi
 Menarche : 13 tahun
 Lamanya : + 7 hari
 Banyaknya : 3 - 4 kali ganti pembalut
 Siklus : 28 hari
 Sifat darah : Cair disertai gumpalan
 Dismenorhea : Tidak
 HPHT : 4 September 2009
 TP : 11 Juni 2010
 Usia kehamilan : 38 minggu 4 hari
b. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali saat usia kehamilan 20 minggu dan pergerakkan fetus dalam 24 jam terakhir 3 – 4 kali dalam 10 menit terakhir
c. Keluhan yang dirasakan
Rasa mual dan muntah sejak awal kehamilan sampai usia kehamilan 12 minggu.
d. Tanda-tanda persalinan
- His : Kuat
- Sejak : 18.15 WIB
- Frekuensi : 3-4 x / 10 menit
- Lamanya : 30-40 detik
- Relaksasi : Ada
e. Pengeluaran pervaginam
Ibu sudah mengeluarkan lendir bercampur darah sejak pukul 18.30 WIB.



f. Diet / Makanan
 Pola makan sehari-hari : 3 kali sehari
 Jenis makanan : nasi 1 centong, sayur 3 sendok, ikan atau ayam, 1 buah pisang dan 1 potong pepaya, dan rutin minum susu pagi dan malam.
 Perubahan pola makan : Sebelum hamil ibu tidak pernah minum susu, setelah hamil ibu minum susu dan makan lauk lebih banyak.
g. Pola Eliminasi
 Sebelum hamil : BAK : 4-5 x / hari
BAB : 1 x / hari
 Selama hamil : BAK : 6-7 x / hari
BAB : 1 x / hari
Terakhir kali :BAK pukul 23.15 WIB,BAB pukul 21.00 WIB
h. Aktifitas sehari-hari
 Pola istirahat dan tidur: tidur malam 8 jam dan tidur siang 1 jam
 Seksualitas : Jarang dilakukan
 Pekerjaan : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga biasa
i. Riwayat imunisasi
 TT1 : 9 Januari 2010
 TT2 : 7 Februari 2010
j. Riwayat KB : Ibu belum pernah memakai alat kontrasepsi
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu :
No Waktu partus Tempat partus Usia kehamilan Jenis partus Penolong Penyulit Anak Ket
JK BB PB
1.
Hamil ini - - - - - - - - -

4. Riwayat Kesehatan
 Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
 Jantung : Tidak ada
 Hypertensi : Tidak ada
 Diabetes Mellitus : Tidak ada
 Anemia berat : Tidak ada
 Asma : Tidak ada
 Hepar : Tidak ada
 PMS : Tidak ada
 HIV / AIDS : Tidak ada
 Perilaku kesehatan
 Alkohol : Tidak pernah
 Minum jamu : Tidak pernah
 Merokok : Tidak pernah
 Riwayat Sosial
 Kehamilan ini direncanakan: Ya
 Status perkawinan : Sah, selama 2 tahun




C. PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Emosional : Stabil
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg R : 24 x/menit
N : 82 x/menit S : 36,50 C
TB : 163 cm
BB sebelum hamil : 53 kg
BB sesudah hamil : 65 kg
LILA : 25 cm
D. PEMERIKSAAN FISIK
 Muka
• Kelopak mata : Tidak ada oedema
• Konjungtiva : Merah muda ( an anemis)
• Sklera : Putih (an ikterik)
 Hidung dan telinga
• Hidung tidak ada cairan yang keluar
• Telinga tidak ada cairan yang keluar dan tidak ada serumen
 Mulut Dan Gigi
• Lidah : Bersih
• Gigi Dan Geraham : Tidak ada caries
• Gusi : Tidak ada pembengkakan

 Leher
• Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran
• Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran
• Vena Jugularis : Tidak ada bendungan
 Dada
• Jantung : Normal, bunyi lupdup
• Paru-paru : Teratur, tidak ada weezhing dan ronchi
 Payudara
• Pembesaran : Normal
• Putting Susu : Menonjol
• Pengeluaran : Ada, colostrum
• Rasa Nyeri : Tidak ada
• Benjolan : Tidak ada
• Hiperpigmentasi : Ya, pada areola dan puting
 Punggung dan pinggang
• Posisi punggung : Lordosis
• Nyeri pinggang : Tidak ada
 Abdomen
• Bekas luka operasi : Tidak ada
• Pembesaran : Ada
• Pembesaran lien dan liver : Tidak ada
• Benjolan : Tidak ada
• Linea : Ada,nigra
• Acites : Tidak ada
• Tumor : Tidak ada

E. PEMERIKSAAN KEBIDANAN
Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px, pada bagian fundus teraba satu bagian besar, lunak dan tidak melenting
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan , datar, dan memanjang dari atas kebawah,
Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian yang keras, bulat, dan sukar digerakkan.
Leopold IV : Divergen (4/5)
TFU : 32 cm
TBJ : 1,2 (TFU - 7,7) x 100 ± 150 gr
1,2 (32 – 7,7) x 100 ± 150 gr
2766 – 3066 gram
Kondisi uterus : Baik
Auskultasi : DJJ (+), Frekuensi 132 x / menit
Punctum maximum : 3 jari dibawah pusat, kiri perut ibu

Inspeksi anogenital
Perineum : Tidak ada luka parut
Vulva dan vagina : Warna : Kebiru-biruan
Luka : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur darah
Kelenjar bartholini : Tidak ada pembesaran
Anus : Tidak ada hemorrhoid

Pemeriksaan Dalam
Atas Indikasi : Untuk mengetahui apakah pasien sudah inpartu atau belum
Tanggal : 3 Juni 2010
Pukul : 20.30 WIB
Oleh : Bidan R. Eni Haryanti
• Dinding vagina : Tidak ada sistokel dan rektokel
• Portio : Arah : Sejajar
Konsistensi : Lunak
Pembukaan : 6 cm
Pendataran : 70 %
• Ketuban : Positif (+)
• Presentasi : Kepala
• Penunjuk : Ubun-ubun kecil
• Posisi : Ubun-ubun kecil kanan depan
• Penurunan : Hodge II

F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak dilakukan

II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA, DAN KEBUTUHAN
 Diagnosa Ibu : Ibu G1P0A0 hamil 38 minggu 4 hari inpartu kala I fase aktif
Dasar :
• Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan belum pernah keguguran
• HPHT : 4 September 2010
• TP : 11 Juni 2010
• Ibu merasakan sakit dari pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah sejak pukul 18.30 WIB
• Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah
• Frekuensi his 3-4x/10 menit, lamanya 30- 40 detik
• Pembukaan 6 cm
 Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
Dasar :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px, pada bagian fundus teraba satu bagian yang besar,lunak dan tidak melenting
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan, datar, dan memanjang
Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras dan tidak dapat digerakkan
DJJ : (+) 132 x / menit
 Masalah : Cemas akan proses persalinan
 Kebutuhan :
Penjelasan tentang keadaan ibu dan janinnya
Penjelasan tentang proses persalinan
Ajari ibu teknik relaksasi saat his
Dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya.
Rasional:
Dengan memberikan penjelasan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya, maka ibu dapat mengetahui keadaan diri dan janinnya baik, sehingga dapat mengurangi kecemasan dan lebih tenang dalam menghadapi persalinan.
2. Observasi persalinan dengan partograf. Periksa tekanan darah, suhu, ketuban dan molase setiap 4 jam serta nadi, his dan DJJ setiap 30 menit.
Rasional:
Dengan memantau kemajuan persalinan menggunakan partograf maka persalinan dapat dipantau sehingga apabila terjadi kelainan dalam kemajuan persalinan dapat segera terpantau dan dapat mengambil tindakan yang tepat.
3. Hadirkan orang terdekat untuk menemani ibu saat proses persalinan berlangsung.
Rasional:
Dengan adanya orang terdekat yang menemani ibu maka ibu akan merasa aman dan ibu merasa diperhatikan sehingga akan member support mental pada ibu yang akan melahirkan, juga merupakan asuhan sayang ibu.
4. Berikan penjelasan dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan tentang proses persalinan.
Rasional:
Dengan memberikan penjelasan segala hal yang berkaitan dengan proses persalinan maka ibu dan keluarga akan memahami serta mengerti bahwa keadaan yang sedang dialami ibu saat ini adalah hal yang normal sehingga keluarga dapat memberikan perhatian yang lebih pada ibu.
5. Anjurkan ibu untuk miring ke kiri.
Rasional:
Jika ibu berbaring terlentang,berat uterus dan isinya (janin,cairan ketuban, plasenta) akan menekan vena cava inferior, hal ini menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta, sehingga akan mengakibatkan hipoksia atau kekurangan oksigen pada janin dan juga akan menghambat kemajuan persalinan.
6. Berikan massase pada bagian punggung dan pinggul ibu.
Rasional:
Memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri.

7. Beri ibu asupan cairan dan nutrisi.
Rasional:
Dengan memberikan asupan cairan dan nutrisi, maka ibu akan mempunyai cukup tenaga untuk persalinan dan mencegah terjadinya dehidrasi.
8. Anjurkan ibu untuk berkemih.
Rasional:
Dengan sering BAK, maka kandung kemih kosong, sehingga akan mempercepat penurunan kepala.
9. Bimbing ibu agar tetap rileks sewaktu ada his dengan cara menarik nafas panjang, tahan nafas sebentar dan kemudian keluarkan dengan cara meniup.
Rasional:
Dengan membimbing ibu untuk teap rileks dapat mengurang rasa tegang dan rasa sakit pada waktu kontraksi dan tetap dapat mempertahankan keluar masuknya O2.
10. Siapkan alat persalinan dan partus set, heating set, obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinan.
Rasional:
Dengan tersedianya alat-alat yang telah disiapkan maka pada saat persalinan alat yang dibutuhkan sudah tersedia dan ibu tidak merasa cemas.
VI. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya.
2. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan partograf.
3. Menghadirkan orang terdekat untuk menemani ibu saat proses persalinan berlangsung.
4. Memberikan penjelasan dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan tentang proses persalinan.
5. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri.
6. Memberikan massase ke bagian pinggang dan pinggul ibu.
7. Memberikan ibu asupan cairan dan nutrisi.
8. Menganjurkan ibu untuk berkemih.
9. Membimbing ibu agar tetap rileks sewaktu ada his.
10. Menyiapkan alat persalinan dan partus set, heating set, obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinan. Alat-alat partus set:
 2 klem kocher
 Gunting tali pusat,
 Gunting benang
 Benang tali pusat
 Kateter nelaton
 Gunting episiotomy
 ½ kocher
 2 sarung tangan DTT
 Kassa/ kain steril
 Gulungan kapas basah
 Spuit 3 cc
 Penghisap dee lay
 4 kain bersih
 handuk/kain
 Spuit 10 cc
 Pinset
 Nall poeder
 Nall
 Benang chromic
 1 pasang sarung DTT

VII. Evaluasi
Tanggal : 3 Juni 2010
1. Keadaan ibu dan janin terpantau baik, tidak memperlihatkan tanda-tanda bahaya.
2. Persalinan ibu terpantau dengan baik dan tidak ditemui komplikasi apapun.
3. Ibu mengatakan lebit tenang karena suami dan keluarganya sudah mendampingi dan mensupportnya.
4. Ibu dan keluarga mengatakan sudah dapat memahami dan menerima bahwa keadaan ibu saat ini merupakan proses bagian dari persalinan.
5. Ibu sudah miring ke kiri.
6. Massase pada bagian pinggang dan pinggul ibu telah dilakukan.
7. Ibu mengkonsumsi roti dan teh manis sehingga ia merasa tenang.
8. Ibu telah berkemih.
9. Ibu sudah merasa rileks.
10. Peralatan pertolongan persalinan telah disiapkan.

KALA II (Pukul 23.05 WIB)

S : SUBJEKTIF
• Ibu mengatakan ingin mengedan seperti BAB

O : OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Keadaan emosional : Stabil
4. Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg
N : 82 x / menit
R : 22 x / menit
T : 36,50C
5. His (+) frekwensi 4 x/10 menit, lamanya > 40 detik
6. DJJ + frekwensi 138 x/menit, teratur
7. Perineum menonjol, vulva membuka dan anus mengembang
8. Periksa Dalam
 Atas Indiksi : Memastikan pembukaan lengkap
 Pukul : 23.00 WIB
 Oleh : Bidan Eni Haryanti
 Dinding vagina: Tidak ada sistokel dan rektokel
 Portio : Tidak teraba
 Pembukaan : Lengkap (10 cm)
 Pendataran : > 80 %
 Ketuban : (-) ketuban pecah spontan pada pukul 22.50 WIB
 Presentasi : Kepala
 Penunjuk : UUK
 Posisi : UUK kanan depan
 Penurunan : Hodge IV

A : ASSESMENT
Diagnosa Ibu : Ibu dengan G1 P0 A0 hamil 38 minggu 4 hari inpartu kala II
Dasar :
 Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
 HPHT : 4 September 2009
 TP : 11 Juni 2010
 Pembukaan lengkap (10cm)
 His frekuensi 4-5 x / 10 menit, lamanya > 40 detik
 Ibu ingin mengedan, perineum menonjol, vulva membuka, anus mengembang
Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
Dasar :
 Leopold I : Pada bagian fundus teraba satu bagian keras, lunak dan tidak melenting (bokong)
 Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian besar, bulat, keras dan tidak dapat digerakkan (kepala)
 DJJ (+), Frekuensi 138 x / menit, teratur, punctum maksimum terdengar di 3 jari dibawah pusat sebelah kanan perut ibu.
Masalah : Ibu merasa cemas dan gelisah menghadapi persalinan
Kebutuhan : Pimpinan persalinan yang baik dan benar

P : PLANNING
1. Memberikan dukungan moral dan emosional pada ibu.
2. Memberi informasi tentang kemajuan persalinan kepada ibu dan keluarga.
Ibu dan keluarga memahami penjelasan yang dilakukan dan menyerahkan ibu sepenuhnya kepada bidan untuk menangani proses persalinan.
3. Memberi ibu kebebasan untuk memilih posisi yang nyaman untuk melahirkan bayinya.
Ibu memilih posisi setengah duduk pada saat kontraksi datang dan posisi miring kiri ketika tidak ada kontraksi.
4. Memberi ibu minum air teh agar ibu tidak kehilangan tenaga saat tidak ada his.
5. Memimpin ibu untuk meneran saat his dan menganjurkan ibu untuk relaksasi atau istirahat ketika his menghilang.
Pada proses persalinan kala II ibu lebih memilih posisi setengah duduk ketika kontraksi datang dan dilakukan bersamaan dengan ibu mengedan dan ibu beristirahat serta minum air teh manis hangat ketika otot rahim relaksasi.
6. Menjaga kebersihan diri, alat, ruangan dan segala perlengkapan yang digunakan selama persalinan (PI).
7. Melakukan pertolongan persalinan sesuai prosedur :
Saat kepala bayi mendorong atau membuka vulva dengan diameter sekitar 5-6 cm, letakkan kain atau handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi segera setelah lahir. Letakkan kain bersih dan kering yang dilipat 1/3 nya dibawah bokong ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan (tangan kanan) di bawah kain bersih dan kering dan letakkan tangan yang lain (tangan kiri) pada kepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal. Beri tekanan yang lembut dan tidak keras pada kepala bayi. Dan biarkan kepala bayi keluar secara bertahap dibawah tangan tersebut. Setelah kepala lahir, usap muka bayi dengan menggunakan duk atau kassa steril / DTT untuk membersihkan mulut dan hidung bayi dari lendir dan darah, kemudian cek apakah ada lilitan tali pusat dan ternyata tidak ada, tunggu kepala melakukan putaran paksi luar, maka dilahirkan bahu depan, bahu belakang, dan seluruh tubuh bayi dengan cara menempatkan kedua tangan penolong memegang kepala bayi secara biparietal, lakukan penarikan secara perlahan kearah bawah untuk melahirkan bahu depan dan penarikan secara perlahan keatas untuk melahirkan bahu belakang. Kemudian lakukan sanggah susur untuk melahirkan seluruh tubuh bayi dengan cara, tangan kanan menyangga tubuh bayi dan tangan kiri menyusuri tubuh bayi sampai ke lipat paha. Sisipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kaki bayi, pegang dengan mantap bagian mata kaki bayi dan baru lahirkan kaki bayi secara hati-hati dan lahirlah seluruh tubuh bayi. Kemudian keringkan bayi diatas kain atau handuk yang terletak di perut ibu sehingga kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya. Segera keringkan dan rangsang bayi dengan kain atau handuk diatas perut ibu, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik, untuk mencegah hipotermi. Kemudisn lakukan pemotongan tali pusat dengan menggunakan klem steril/DTT, klem tali pusat 3 cm dari perut bayi, lakukan pengurutan pada tali pusat dari klem ke arah ibu (hal ini akan mencegah darah menyemprot pada saat tali pusat dipotong) dan kemudian pasang klem kedua dengan jarak 2 cm dari klem pertama. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut (dengan satu tangan) untuk melindungi perut bayi, gunakan tangan kanan untuk memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting tali pusat steril/DTT. Setelah memotong tali pusat, ganti handuk yang telah basah dan selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan kering. Pastikan bahwa tubuh bayi tertutup dengan baik.
8. Menilai bayi : bayi lahir spontan pukul 00.05 WIB, langsung menangis, jenis kelamin perempuan apgar score 8/10.
9. Berikan bayi kepada ibu dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan mulai mencoba untuk menyusui bayinya segera setelah tali pusat di klem dan dipotong.
KALA III ( pukul 00.05 – 00.20 WIB )

S : SUBJEKTIF
• Ibu mengatakan perutnya terasa mulas
• Ibu mengatakan lelah setelah melahirkan


O : OBJEKTIF
1. Bayi lahir spontan pukul 00.05 WIB, segera menangis, nilai apgar score 8/10.
2. Jenis kelamin : Perempuan, BB = 3000 gram, PB = 50 cm
3. Keadaan umum : Baik
4. Kesadaran : Compos mentis
5. Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg R : 22 x/menit
N : 84 x/menit T : 370C
6. Keadaan uterus : - TFU : Sepusat
- Kontraksi : Baik
7. Kandung kemih : Kosong
8. Plasenta belum lahir
9. Perdarahan kala III + 150 cc

A : ASSESMENT
Diagnosa :
• Ibu P1 A0 dengan kala III persalinan
Dasar :
• Bayi telah lahir spontan langsung menangis pada hari Jumat 4 Juni 2010 pukul 00.05 WIB
Masalah :
• Plasenta belum lahir
Kebutuhan :
• Pengeluaran plasenta segera


P : PLANNING

1. Melakukan palpasi apakah ada bayi kedua atau tidak dan ternyata tidak ada bayi kedua.
2. Melakukan manajemen aktif kala III
• Menyuntikkan oxcytosin 10 unit secara IM pada paha ⅓ paha kanan ibu bagian luar dengan memberitahu ibu terlebih dahulu.
• Melakukan PTT dengan tangan kanan menarik lembut tali pusat, dan tangan kiri melakukan dorongan kearah dorso cranial, jika tali pusat bertambah panjang dan adanya semburan darah tiba-tiba adalah pertanda plasenta telah lepas dari uterus.
• Begitu plasenta terlihat di introitus vagina maka Plasenta ditangkap oleh kedua tangan dan dipilin searah jarum jam agar selaput dan kotiledon tidak tertinggal.
• Melakukan masase pada fundus uteri segera setelah plasenta lepas secara lembut tapi mantap sebanyak 15 x dalam 15 detik.
• Memeriksa kelengkapan plasenta,plasenta lahir lengkap.Berat ± 450 gram, panjang tali pusat ± 50 cm, Inseprsi lateralis dan diameter ± 20 cm, selanjutnya dengan perdarahan kala III sebanyak ± 155 cc dan TFU 2 jari dibawah pusat.
3. Melakukan pemeriksaan luka perineum dan jalan lahir, ternyata terdapat luka laserasi derajat 1.

KALA IV (Pukul 00.20-02.20 WIB)

S : SUBJEKTIF
• Ibu mengatakan perutnya masih mules
• Ibu mengatakan nyeri pada daerah perineum



O : OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg R : 21 x/menit
N : 81 x/ menit T : 37 oC
4. Keadaan uterus : TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : Baik
5. Keadaan perineum : ada laserasi derajat 1
6. Perdarahan kala III : + 150 cc
7. Plasenta lahir lengkap beserta selaput dan kotiledonnya

A : ASSESMENT
Diagnosa :
• Ibu dengan P1 A0 post partum kala IV
Masalah :
• Luka laserasi perineum
Kebutuhan :
• Penjahitan luka laserasi

P : PLANNING
1. Melakukan vulva hygiene.
2. Melakukan injeksi anastesi lidokain 1 % 10 ml tanpa epinefrin.
3. Melakukan tindakan heating secara jelujur dengan memperhatikan kesterilan alat.
4. Memeriksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan.
5. Mengobservasi TTV, perdarahan setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan.
6. Mengajari ibu melakukan massase uterus sendiri dan anjurkan ibu untuk melakukan massase uterusnya sampai 2 jam pertama post partum.
7. Membersihkan seluruh badan ibu dan pakaikan pakaian yang bersih dan kering dan gunakan pembalut untuk memantau perdarahan ibu.
8. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mules yang dialaminya adalah wajar.
9. Mengajarkan ibu untuk segera menyusui bayinya untuk merangsang hormone oxytocin yang dapat meningkatkan produksi ASI dan menciptakan hubungan kasih sayang.
10. Merendam semua alat ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, kemudian cuci alat dengan air sabun dan bilas dengan air bersih.
11. Mengeringkan alat, lalu mensterilkan alat.

Tidak ada komentar: