Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

LANDASAN TEORI KEHAMILAN NORMAL

1. DEFINISI



Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara spermatozoa (sel mani) dengan sel telur ( ovum ) yang menghasilkan zigot. Ibu hamil adalah wanita yang tidak mendapatkan haid selama lebih dari satu bulan disertai tanda-tanda kehamilan subjektif dan objektif.



Suatu proses kehamilan akan terjadi bila 4 aspek penting berikut ini terpenuhi, yaitu :

1. Adanya ovum atau sel telur. Ovum adalah suatu sel besar dengan diameter 0,01 mm. Ovum terdiri dari nukleus yang terapung-apung dalam vitelus, dilingkari oleh zona pelusida dan dilapisi korona radiata.

2. Adanya spermatozoa yang berbentuk seperti kecebong. Spermatozoa terbagi atas 3 bagian yaitu kepala, leher dan ekor.

3. Terjadinya konsepsi atau fertilisasi, yang merupakan suatu peristiwa penting, dimana bertemunya sperma dan ovum dan pada umumnya bertemu di ampula tuba.

4. Adanya peristiwa nidasi, yaitu terbenamnya blastokist pada desidua.



2. Lama Kehamilan



Lama kehamilan yaitu 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)



Kehamilan dibagi atas 3 triwulan:

Ø Kehamilan triwulan I antara 0 – 12 minggu

Ø Kehamilan triwulan II antara 12 – 28 minggu

Ø Kehamilan triwulan III antara 28 – 40 minggu



3. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN



a. Tanda – Tanda Presumtif/dugaan hamil

Ø Amenorhea ( tidak dapat haid )

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi. Mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir dapat membantu menentukan tafsiran persalinan dengan rumus Neagle.

Ø Mual dan muntah ( nausea dan Vomitting ) yang terjadi akibat pengaruh estrogen dan progesteron sehingga pengeluaran asam lambung menjadi berlebihan. Terutama terjadi di pagi hari (morning sickness) dan mengakibatkan nafsu makan berkurang. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan.

Ø Mengidam adalah keinginan wanita hamil untuk makan makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama

Ø Sinkope (pingsan) terjadi akibat gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf pusat, keadaan ini akan hilang pada minggu ke 16.

Ø Mammae tegang dan besar akibat pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan defisit lemak, air dan garam pada mammae .

Ø Sering miksi (BAK)

Terjadi akibat desakan rahim ke depan sehingga kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan II sudah mulai menghilang.

Ø Konstipasi

Terjadi akibat pengaruh progesterone yang menghambat peristaltic usus sehingga sulit BAB.

Ø Pigmentasi kulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor kulit. Umumnya terjadi di daerah sekitar pipi, dinding perut dan sekitar mammae.

Ø Varises (penampakan pembuluh vena) terjadi karena pengaruh estrogen dan progesterone. Penampakan terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara. Biasanya akan hilang setelah persalinan.



b. Tanda – tanda mungkin / tidak pasti

Ø Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan

Ø Pada pemeriksaan dijumpai:

· Tanda Hegar

· Tanda Chadwicks

· Tanda Piscasek

· Kontraksi Braxton Hicks

· Teraba Ballotement

Ø Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif



c. Tanda – tanda pasti / positif

Ø Teraba bagian-bagian janin dan terasa gerakan janin oleh pemeriksa

Ø Terdengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara:

Di dengar dengan stetoskop monoral

Dicatat dan didengar dengar alat Doppler

Dicatat dengan feto-elektro kadiogram

Ø Pada pemeriksaan dengan sinar Rontgen tampak rangka janin

Ø Dengan pemeriksaan USG diketahui keadaan janin.



Diagnosis Banding Kehamilan

Ø Kehamilan palsu ( pseudocyesis = kehamilan spuria )

Gejala dapat sama dengan kehamilan. Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative.





Ø Mioma uteri

Perut dan rahim membesar, namun pada perabaan rahim terasa padat, kadang kala benjol-benjol. Tanda kehamilan negative dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.

Ø Kista ovarii

Perut membesar bahkan makin bertambah besar. Namun pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negative dan tanda-tanda kehamilan lain negative.

Ø Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine

Pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing

Ø Hematometra

Uterus mambesar karena terisi darah yang disebabkan hymen imperforata stenosis vagina atau serviks.



4. PERUBAHAN FISIOLOGIS KEHAMILAN



a. Uterus

Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang 22 cm.

Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi otot-otot rahim. Pada bulan-bulan pertama pertumbuhan uterus disebut pertumbuhan aktif karena memang dinding rahim menjadi tebal disebabkan pengaruh hormone estrogen pada otot-otot rahim. Kira-kira pada bulan keempat pertumbuhan rahim diregang oleh isinya dan disebut pertumbuhan pasif.



b. Ovarium

Pada salah satu ovarium ditemukan corpus luteum graviditaris, tetapi setelah bulan ke IV corpus luteum ini menyusut.

c. Vagina

Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick). Kekenyalan (elastisitas) vagina bertambah, artinya daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan.

Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksinya asam pH 3,5-6,0.



d. Dinding Perut

Pada kehamilan lanjut pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong pada perut yang disebut dengan striae gravidarum. Kadang-kadang garis ini terdapat juga pada buah dada dan paha.

Pada seorang primigravida warnanya membiru dan disebut striae lividae.

Pada seorang multigravidae disamping striae yang biru terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrix) dari striae pada kehamilan yang lalu. Striae yang putih ini disebut striae albicans.



e. Payudara

Payudara dan putting susu biasanya membesar dan tegang karena pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.



f. Kulit

Pigmentasi kulit terjadi kira-kira minggu ke 12 atau lebih, timbul di pipi, hidung, dan dahi yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Ini terjadi karena pengaruh hormone plasenta yang merangsang melanophor kulit.



g. Darah

Volume darah bertambah, baik plasma maupun eritrositnya. Tetapi penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydraemia lebih menonjol hingga kadar Hb menurun.



h. Sistem Metabolisme

Metabolisme meningkat, kebutuhan akan kalsium dan phosphor bertambah untuk pembentukan tulang dan janin, begitu pula dengan ferrum untuk pembentukan hemoglobin.



i. Penambahan Berat Badan

Penimbangan berat badan pada saat pemeriksaan kehamilan sangat penting karena kenaikan berat badan yang terlalu banyak menandakan retensi air yang berlebih yang merupakan gejala dini dari Toksomia Gravidarum, atau menandakan pertumbuhan janin yang besar seperti pada ibu dengan penyakit Diabetes Mellitus atau kemungkinan bayi kembar.



Kenaikan Berat Badan dalam kehamilan disebabkan oleh :

Hasil konsepsi, berat janin (3 kg), plasenta (0,5 kg), air ketuban (1 kg), berat rahim ( 1 kg), penimbunan lemak seperti di buah dada dan pantat (1,5 kg), penimbunan zat putih telur (2 kg), retensi air (1,5 kg).



5. ANTENATAL CARE



Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pemeriksaan antenatal (pengawasan antenatal) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi yang wajar.



Tujuan dari asuhan antenatal antara lain :

· Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

· Meningkatkan dan mempertahankan keadaan fisik, mental dan sosial pada ibu dan bayi.

· Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi salama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum kebidanan dan pembedahan.

· Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

· Mempersiapkan ibu agar pada saat masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

· Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh kembang secara normal.



Pemeriksaan Kehamilan



Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera setelah seorang wanita merasakan dirinya hamil, agar petugas mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang tidak normal.



Kunjungan antenatal sebainya dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu:

· 1 kali pada trimester pertama

· 1 kali pada trimester kedua

· 2 kalipada trimester ketiga



Ø Jadwal pemeriksaan adalah:

1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

2. Periksa ulang

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 -7 bulan

b. Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan

c. Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai menjelang persalinan.

3. Pemeriksaan khusus bila ada keluhan tertentu.

Pada saat pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan pemeriksaan dengan 7T yaitu:

§ Timbang berat badan

§ Ukur tekanan darah

§ Ukur tinggi fundus uteri

§ Pemberian imunisasi TT lengkap

§ Pemberian tablet besi (Fe), minimum 90 tablet selama kehamilan

§ Tes terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)

§ Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan



Ø Dalam melakukan Pemeriksaan Kehamilan, hal-hal yang perlu kita lakukan adalah :

1. Anamnesa

a. Identitas Pasien

Berisi nama, umur, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan identitas pasien dan suaminya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam identifikasi pasien dan menentukan status sosial ekonominya yang harus kita ketahui; misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan diberikan.



b. Keluhan utama

Berisi alasan apa ibu datang memeriksakan kehamilannya.



c. Riwayat menstruasi

Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang faal alat kandungan. Haid terakhir, teratur tidaknya haid, dan siklusnya dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan.



d. Kehamilan Sekarang

Memperhatikan keluhan-keluhan yang dialami ibu untuk memberikan pengobatan dan asuhan yang tepat.



e. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosa persalinan dan pimpinan persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian –ujian dari segala faktor yang mempengaruhi persalinan.



f. Tentang Perkawinan

Anamnesa tentang perkawinan digunakan untuk memperhitungkan dalam pimpinan persalinan. Menentukan arti besarnya kehadiran seorang anak (anak mahal)







g. Riwayat Kesehatan

Bagaimana kondisi kesehatan ibu, apakah ibu pernah sakit keras / dioperasi, bagaimana nafsu makan, miksi, dan defekasi. Dari anamnesa tersebut, kita harus mempunyai kesan tentang keadaan penderita dan kemudian akan dicocokkan dengan pendapatan dari pemeriksaan badan ibu.



h. Riwayat kesehatan keluarga

Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar, atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.



2. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Umum

b. Pemeriksaan Khusus Kebidanan



a. Pemeriksaan Umum

Berisi tentang :

· Bagaimana keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran.

· Adakah anemia, cyanose, ikhterus, atau dyspnoe.

· Keadaan jantung dan paru-paru.

· Adakah Oedema

Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia gravidarum atau tekanan rahim yang membesar pada vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh hypovitaminose B1, hypoproteinemia dan penyakit jantung.

· Refleks

Yang diperiksa adalah refleks kaki (patella). Refleks lutut negatif pada hypovitaminose B1 dan penyakit urat syaraf.







· Pemeriksaan Tekanan Darah

· Berat Badan

Berat Badan ibu dalam triwulan ke-3 tidak boleh tambah lebih dari 1 kg seminggu atau 3 kg sebulan. Penambahan berat badan selama kehamilan, yang normal adalah berkisar antara 9-12 kg. Penambahan berat badan yang lebih dari batas-batas tersebut di atas disebabkan oleh penimbunan (retensi) air dan disebut praoedema.

· Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

Dalam pemeriksaan laboratorium, terdiri dari :

· Darah : Golongan darah dan Hb

· Urine : Protein urine dan Glukosa urine

b. Pemeriksaan USG



b.Pemeriksaan Kebidanan

Dibagi dalam :

· Inspeksi (periksa pandang)

· Palpasi (periksa raba)

· Auskultasi (periksa dengar)



1. Inspeksi

§ Muka

Periksa adanya kloasma, keadaan selaput mata ( konjungtiva dan sklera untuk mengetahui ikhterik/anikhterik atau anemis/ananemis), adakah oedema pada muka, keadaan lidah dan gigi.

Ø Leher

Periksa adanya pembesaran pada kelenjar Thyroid dan kelenjar Limfe. Apakah terdapat bendungan pada vena jugularis (misalnya pada penderita penyakit jantung)

Ø Dada

Periksa bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan keadaan putting susu, adakah colostrum.

Ø Perut

Lihat pembesaran pada perut, perut membesar ke depan atau membesar ke samping, keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim (pada kehamilan lanjut), adakah striae gravidarum atau bekas luka.

Ø Vulva

Lihat keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, dan fluor.

Ø Ekstremitas atas dan ekstremitas bawah

Periksa adanya varises, oedema, luka, dan cicatrix pada lipat paha.

2. Palpasi

Periksa raba ini dilakukan untuk menentukan :

a. Besarnya rahim untuk menentukan usia kehamilan

b. Letak janin dalam rahim

c. Apakah terdapat kelainan dalam rahim, misalnya adanya tumor, kista, myoma,atau limfe yang membesar



Cara melakukan palpasi menurut Leopold ada 4 tahap. Yaitu :

1. Leopold I

Untuk menentukan tinggi fundus uteri, sesuai masa kehamilan dan Taksiran berat janin, serta bagian apa yang terdapat di bagian fundus uteri.

Cara : - Ibu dalam posisi telentang dengan kaki ditekuk

- Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu, dan melihat ke arah ibu

- Rahim dibawa ke tengah

- Tentukan tinggi fundus uteri

- Tentukan bagian janin yang terdapat di fundus

Kepala, bila teraba bagian bulat, keras dan melenting.

Bokong, bila teraba bagian besar, lunak dan tidak melenting.



2. Leopold II

Untuk menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin.

Cara : - Kedua tangan pemeriksa pindak ke samping

- Tentukan bagian punggung janin

Punggung, bila teraba bagian tahanan memanjang.

- Bila letak lintang, pada bagian samping teraba kepala atau bokong.

3. Leopold III

Untuk menentukan bagian apa yang terdapat di bagian bawah, dan apakah bagian terbawah sudah masuk Pintu Atas Panggul.

Cara : - Pergunakan satu tangan saja

- Tentukan bagian terbawah dengan menggunakan ibu jari dan jari lainnya.

- Cobalah apakah bagian terbawah masih dapat digoyang.

4. Leopold IV

Untuk menentukan bagian terbawah dan berapa masuknya bagian bawah ke rongga panggul.

Cara : - Pemeriksa berubah posisinya dengan melihat ke arah kaki ibu

- Tentukan bagian bawah dengan kedua tangan

- Tentukan bagian bawah sudah masuk Pintu Atas Panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul

- Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar dan :

a. Kedua tangan itu konvergen, hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam rongga panggul.

b. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul.

c. Jika kedua tangan divergen, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga pangggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas panggul.



TAFSIRAN BERAT JANIN

Cara untuk menentukan berat janin dalam kandungan, yaitu :

a. Rumus Johnson – Tausak

TBJ = ( MD -11/12/13 ) x 155 ± 100

BB = Berat badan

MD = Jarak simfisis – fundus uteri

b. Rumus Nishwander

TBJ = ( 1,2 x TFU – 7,7 ) x 100 ± 155



6. PERBEDAAN PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA



No.


Primigravida


Multigravida

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.


Payudara tegang

Putting susu runcing

Perut tegang dan menonjol ke depan

Vulva tertutup perineum utuh

Vagina sempit, teraba rugae

Striae lividae

Portio runcing, ostium eksternum tertutup


Payudara lembek menggantung

Putting susu tumpul

Perut lembek dan tegang

Vulva menganga perineum berparut

Vagina longgar, selaput lendir licin

Striae lividae dan striae albicans

Portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan dan bibir belakang



7. HAL-HAL YANG PENTING DALAM KEHAMILAN



Ø Pemberian vitamin dan zat besi

Dimulai dengan memberikan satu tablet Fe sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 60 mg ) dan asam folat 50 mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama the atau kopi karena dapat mengganggu penyerapan.



Ø Imunisasi TT

Imunisasi sangat penting, gunanya untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan dari tetanus neonatorum. Selama kehamilan imunisasi TT diberikan dua kali. Jarak pemberian antara TT1 dan TT2 adalah 4 minggu.



Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah di murnikan, vaksin TT digunakan untuk pencegahan tetanus pada bayi baru lahir.



Antigen


Interval


Lama perlindungan


% perlindungan

TT1

TT2

TT3

TT4

TT5


Pada kunjungan pertama

4 minggu setelah TT1

6 bulan setelah TT2

1 tahun setelah TT3

1 tahun setelah TT4


-

3 tahun*

5 tahun

10 tahun

25 tahun


-

80

95

99

99



*apabila dalam 3 tahun WUS tidak melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum



Ø Penambahan berat badan

Penimbangan pada pemeriksaan kehamilan sangat penting, karena kenaikan berat yang disebut juga prae-oedema dan merupakan gejala dini dari toxemia gravidarum.



8. KELUHAN –KELUHAN IBU HAMIL

Mual muntah

Biasanya timbul pada bulan ke-2 dan ke-3, menghilang setelah memasuki trimester ke-II





Sakit pinggang

Yang sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut, karena titik berat badan pindah kedepan, disebabkan perut yang membesar



Timbulnya varices

Hal ini dapat dipengaruhi oleh factor keturunan, berdiri lama dan usia

Sakit kepala disertai oedema
Sesak nafas, disebabkan rahim membesar mendesak diafragma ke atas
Flour albus ( keputihan )



9. NASEHAT UNTUK IBU HAMIL

· Makanan (diet ) ibu hamil

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian tentang susunan dietnya. Terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah:

a) Cara mengatur menu

b) Cara pengolahan menu makanan



Tabel kebutuhan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil dan menyusui

Kalori dan zat makanan


Tidak hamil


Hamil


Menyusui

Kalori

Protein

Kalsium ( Ca )

Zat besi ( Fe )

Vitamin A

Vitamin D

Tiamin

Riboflavin

Niasin

Vitamin C


2000

55 gr

0,5 gr

12 gr

5000 IU

400 IU

0,8 mg

1,2 mg

13 mg

60 mg


2300

65 gr

1 gr

17 gr

6000 IU

600 IU

1 mg

1,3 mg

15 mg

90 mg


3000

80 gr

1 gr

17 gr

7000 IU

800 IU

1,2 mg

1,5 mg

18 mg

90 mg



· Merokok

Ibu hamil dilarang merokok karena dapat membahayakan janin



· Obat-obatan

Prinsipnya : jika mungkin dihndari pemberian obat-obatan selama kehamilan terutama triwulan I. perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin.



· Lingkungan

Yang perlu diperhatikan adalah bahaya polusi udara, air dan makanan terhadap ibu dan anak.



· Gerak badan

Manfaatnya : sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih nyenyak. Gerakan badan yang dianjurkan seperti berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar.



Gerak badan di tempat :

- Berdiri – jongkok

- Terlentang – kaki diangkat

- Terlentang – perut diangkat

- Melatih pernapasan



· Kerja

Ø Boleh bekerja seperti biasa

Ø Cukup istirahat dan makan teratur

Ø Pemeriksaan hamil yang teratur



· Berpergian

Ø Jangan terlalu lama melelahkan

Ø Tidak diperbolehkan duduk lama – ststis ( vena stagnasi ) karena dapat menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak

Ø Berpergian dengan pesawat boleh, asal tidak ada bahaya hipoksia, dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara.



· Pakaian

Ø Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut

Ø Pakailah bra yang menyokong payudara

Ø Memakai sepatu dengan hak yang rendah

Ø Pakaian dalam yang selalu bersih



· Istirahat dan Rekreasi

Wanita pekerja harus sering istirahat, anjurkan untuk tidur siang. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari.



· Mandi

Dianjurkan menggunakan sabun lembut / ringan. Tidak dianjurkan untuk mandi berendam.



· Koitus

Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah:

a. Abortus / premature

b. Perdarahan pervaginam

c. Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati

d. Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang.



· Kesehatan jiwa

Ketenangan jiwa selama kehamilan sangat penting dalam menghadapi persalinan



· Perawatan payudara

Bra yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan. Dua bulan terakhir dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan.

Tidak ada komentar: