ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
TERHADAP BAYI NY. S
DI BPS LIA MARIA
Oleh :
Lia Puspitaningrum
Tanggal :
6 Juni 2010
Waktu :
11.00 WIB
I.
PENGKAJIAN
A.
Biodata
-
Biodata bayi
Nama : Bayi Ny.
S
Jenis Kelamin : Laki
– laki
Tanggal Lahir : 6
juni 2010, pukul 05.45 WIB
Anak ke : 3 ( tiga )
Alamat : Gang Sadewo
Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan
Sukarame
Bandar Lampung.
-
Biodata orang tua
|
|
IBU
|
AYAH
|
Nama
|
:
|
Ny. S
|
Tn.R
|
Umur
|
:
|
31 Tahun
|
37 Tahun
|
Suku bangsa
|
:
|
Jawa
|
Jawa
|
Agama
|
:
|
Islam
|
Islam
|
Pendidikan
|
:
|
D1
|
SMA
|
Pekerjaan
|
:
|
Wiraswasta
|
Wiraswasta
|
Alamat
|
:
|
Gang Sadewo Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sukarame Bandar
Lampung
|
B.
Riwayat Mentrulasi
- Menarche : 14 Tahun
- Siklus : 28 hari, teratur
- Lamanya : 7 hari
- Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
- Sifat darah : Cairan disertai gumpalan
- Dismenatea : Tidak ada
- HPHT : 6 - 09 - 2009
- TP : 13 - 06 - 2010
C.
Riwayat Persalinan
P3 Ao
-
Lama Persalinan
Kala I
|
:
|
4 jam
|
5 menit
|
Kala II
|
:
|
0 jam
|
20 menit
|
Kala III
|
:
|
0 jam
|
10 menit
|
Kala IV
|
:
|
2 jam
|
0 menit
|
![]() |
|
|
+
|
Total
|
:
|
6 jam
|
35 menit
|
- Keadaan air ketuban : Jernih
- Waktu pecah ketuban : Pukul 04.15 WIB
- Jenis persalinan : Spontan
- Penolong : Bidan
- Lilitan tali pusat : Tidak ada
D.
Keadaan Fisik Awal Bayi Baru
Lahir
1.
Penilain awal bayi baru lahir
Keadaaan
air ketuban : Jernih
Menangis
/ bernafas spontan : Ya
Keadaan
kulit bayi : Kulit berwarna kemerahan
Tonus
otot : Bayi bergerak aktif
Bayi
cukup bulan : Ya.
2.
Keadaan umum dan Antropometri
N
|
:
|
132 x / menit
|
BB
|
:
|
3500 gram
|
R
|
:
|
40 x / menit
|
PB
|
:
|
49 cm
|
S
|
:
|
36° c
|
LD
|
:
|
37 cm
|
LK
|
:
|
35 cm
|
LILA
|
:
|
12 cm
|
3.
Kepala
Ubun –
ubun besar : Rata
Ubun –
ubun kecil : Rata
Molage : Tidak ada
Caput
Succedenum : Tidak ada
Caput
hematoma : Tidak ada
Sutura : Rata
4.
Mata
Simetris : Ya, kanan dan kiri
Kanjungtiva : Merah muda (anamemis)
Bola mata : Ekstropion
Kotoran mata : Tidak ada
Sklera : Anikhterik (putih)
Pupil : Isokhor (membesar bila terkena cahaya)
Perdarahan : Tidak ada
5.
Hidung
Lubang hidung : Ada.
Simetris
Bulu hidung : Ada
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
6.
Mulut
Simetris : Ya
Palatum : Normal
Bibir : Normal
Reflek menghisap : Ada,
kuat
Reflek rooting : Baik
7.
Telinga
Simetris : Ya, kanan dan kiri
Lubang telinga : Ada,
bersih
Pengeluaran : Tidak ada cairan
8.
Leher
Bendungan uenajugularis : Tidak ada
Pembesaran Kel. Thyriod : Tidak ada
Pembesaran Kel. Getah bening : Tidak
ada
Kekakuan pada otot leher : Tidak ada.
9.
Dada
Bentuk : Simetris
Pengembangan
rongga dada : Simetris, kanan dan kiri
Bunyi
jantung : Normal dan
teratur
Sura
nafas : Normal,
tidak ada bunyi whezing atau Ronchi.
10.
Perut
Bentuk : Bulat, tidak ada pembesaran
Bising
usus : Ada
Tali
pusat : Masih basah, dan tidak dibungkus.
11.
Punggung, Panggul dan Bokong
Fleksibilitas
tulang punggung : Baik, dapat bergerak bebas
Tonjolan
tulang pangkal : Tidak ada
Lipatan
bokong : Ada
Anus : Ada
12.
Genetali
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Skrotum : Ada,
Sudah turun
Penis : Ada
Skrotum : Ada
Lubang
uretra : Ada
13.
Ektremitas
-
Tangan
Pergerakan : Aktif
Jari
tangan : Lengkap, tidak ada kelainan
Refleks
menggenggam : Ada,
kuat
Refleks
moro : Ada
-
Kaki
Pergerakan : Aktif
Jari kaki : Lengkap, tidak ada kelainan
Refleks
berjalan : Ada
Refleks
babynski : Ada
14. Pola
sehari-hari
-
Nutrisi
Makanan
yang diberiakan : ASI
Pemberian : Sesuai kebutuhan bayi
Frekuensi : Baru 1x
-
Eliminasi
BAB, frekuensi : 2 kali
Konsistensi : Lembek
Warna : Kehitaman
BAK, frekuensi : 1 kali
Warna : Kurang jernih
-
Istirahat / tidur
Frekuensi : Sepanjang waktu kecuali saat diganti popoknya
Lamanya :
-
Kebersihan diri : Dari ranbut sampai kaki bersih. Pakaian selalu
bersih karena setiap BAK / BAB dan setiap mandi pakaian selalu diganti.
II.
IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN
Diagnosa : Bayi
baru lahir normal sesuai masa kehamilan.
Dasar : - Bayi
lahir spontan tanggal 06 juni 2010 pukul 05.45 WIB
- BB : 3500
gram, PB : 49 cm
- Usia kehamialan : 39 Minggu
- HPHT : 6 September 2009
- TP : 13 Juni 2010
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Pencegahan
hipotermi
III.
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.
PERENCANAAN
1.
Jaga bayi agar tetap hangat.
Dengan menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat maka bayi akan terhindar dari
hipotermi.
2.
Mengatur posisi bayi terlentang
dan kepala sedikit ekstensi. Dengan mengatur posisi bayi terlentang dan kepala
sedikit ekstensi maka bayi dapat mengambil nafas secara optimal.
3.
Menghisap lendir dari mulut
kemudian kehidung bayi. Dengan menghisap dari mulut kemudian kehidung bayi maka
denyut jantung bayi akan stabil dan untuk menghindari henti nafas bayi.
4.
Mengeringkan dan merangsang
tubuh bayi. Dengan mengeringkan dan merangsang tubuh bayi maka dapat memulai
pernafasan bayi atau bayi akan bernafas lebih baik.
5.
Mengatur kembali posisi kepala
bayi dan menyelimuti bayi. Dengan mengatur kembali posisi kepala bayi dan
menyelimuti bayi maka bayi akan merasa nyaman dan hangat.
6.
Lakukan penilaian bayi. Dengan
melakukan penilaian bayi akan dapat diketahui kondisi bayi sehat atau
tidak.
VI.
PELAKSANAAN
1.
Menjaga agar bayi tetap hangat
dengan cara meletakkan bayi diatas kain yang ada di atas perut ibu atau dekat
dengan perineum selimut bayi dengan kain tersebut, lalu potong tali pusat.
2.
Mengatur posisi bayi dengan
membaringkan bayi terlentang dengan bahu diganjal bantal busa ± 5 cm agar
kepala sedikit ekstensi.
3.
Menghisap lendir bayi dengan
cara :
-
Pertama, hisap lendir di dalam
mulut, kemudian baru hisap lendir di hidung.
-
Hisap lendir sambil menarik
keluar penghisap (bukan saat memasukkan).
-
Bila menggunakan penghisap
lendir pelee, jangan memasukkan ujung penghisap terlalu dalam ( lebih dari 5 cm
kedalam mulut atau lebih dari 3 cm kedalam hidung ) karena dapat menyebabkan
denyut jantung bayi melambat atau henti nafas bayi.
4.
Mengeringkan dan merangsang tubuh
bayi dengan cara :
-
Mengeringkan bayi mulai dari
muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini
dapat memulai pernafasan bayi atau bernafas lebih baik.
-
Kemudian lakukan rangsangan
taktil dengan cara dibawah ini :
Pertama : Menepuk
atau menyentil telapak kaki.
Kedua :
Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan.
5.
Mengatur kembali posisi kepala
bayi dengan menyelimuti bayi. Dengan cara mengganti kain yang telah basah
dengan kain bersih dan kering yang baru ( disiapkan ). Kemudian selimuti bayi
dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan dada agar pemantauan pernafasan
bayi dapat diteruskan. Lalu atur kembali posisi terbaik kepala bayi yaitu
sedikit ekstensi.
6.
Melakukan penilaian bayi. Menilai
bayi yang bernafas normal yaitu bayi tidak megap – megap lalu berikan pada
ibunya untuk diberi ASI. Jika bayi bernafas tidak normal atau megap – megap,
segera lakukan ventilasi.
VII. EVALUASI
1.
Keadaan umum bayi baik, bayi
menangis spontan dan kuat dan dapat bernafas dengan lancar.
N = 132 x / menit
R = 40 x / menit
S = 36° C
2.
Berat badan dan hasil
antropometri lainnya sudah diketahui dan diberitahukan kepada keluarganya.
BB : 3500
gram LD : 37
cm
PB : 49
cm LK : 35
cm
LILA : 12 cm
3.
Tali pusat telah terikat
4.
Bayi sudah diberi vitamin K
5.
Bayi telah disusui ASI walaupun
belum lancar
HARI KE – II
Hari / tanggal : Senin, 7 juni 2010
Waktu : 07 : 00 WIB
S ( SUBJEKTIF )
Ibu mengatakan ASI sudah mulai
keluar dan bayi sudah mulai menghisap ASI.
O ( OBJEKTIF )
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos
mentis
Keadaan umum antropometri
N
|
:
|
132 x / menit
|
BB
|
:
|
3500 gram
|
LD
|
:
|
37 cm
|
S
|
:
|
36,5° C
|
PB
|
:
|
49 cm
|
LILA
|
:
|
12 cm
|
R
|
:
|
44 x / menit
|
LK
|
:
|
35 cm
|
|
|
|
Tali pusat masi basah tanpa dibungkus apapun.
Keadaan tubuh secara umum
bersih.
Gerakan ekstemitas aktif.
Tangisan kuat.
Daya hisap kuat.
A ( ASSESMENT )
Diagnosa : Neonatus
cukup bulan sesuai masa kehamilan berumur 2 hari
Dasar : Bayi
lahir spontan 6 juni 2010 pukul 05.45 WIB
BB = 3500
gram
PB = 49 cm
Masalah : Tidak
ada.
P ( PLANING )
1.
Ajarkan ibu untuk menyusui
bayinya dengan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Dengan mengajarkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dengan ASI eksklusif
selama 6 bulan maka bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang didapat dari
kolustrum. Dan keuntungan bagi ibu akan merangsang kontraksi uterus. Sehingga
mempercepat proses involusi uterus. Menyusui bayi dimulai segera setelah lahir,
jangan memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi, berikan ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama, dan berikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya
baik siang maupun malam ( 8 sampai 10 kali dalam 24 jam ) selama bayi
menginginkannya. Ibu mengerti dan berjanji akan menyusui bayinya dengan ASI
eksklusif selama 6 bulan.
2.
Ajarkan
ibu cara merawat tali pusat dengan tidak membungkus putung tali pusat atau
mengoleskan cairan apapun ke putung tali pusat. Dengan
mengajarkan ibu cara merawat tali pusat dengan tidak membungkus putung tali
pusat atau mengoleskan cairan apapun ke putung tali pusat maka akan
menghindarkan bayi dari kuman – kuman yang menyebabkan infeksi. Cara merawat
tali pusat bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-
Jangan membungkus puntung tali
pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke putung tali
pusat.
-
Mengoleskan alkohol atau
betadin ( terutama jika pemotongan tali pusat tidak terjamin atau steril )
masih diperkenankan tetapi tidak di kompreskan karena dapat menyebabkan tali
pusat basah dan lembab.
-
Berikan nasehat kepada ibu dan
keluarga sebelum meninggalkan bayi :
·
Jika puntung tali pusat kotor,
bersihkan ( hati – hati ) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara
seksama dengan menggunakan kain bersih.
·
Jelaskan pada ibu bahwa ia
harus mencari bantuan jika pusat menjadi merah, bernanah atau berdarah atau
bau.
3.
Jaga kehangatan tubuh bayi.
Dengan menjaga kehangatan tubuh bayi maka bayi akan terhindar dari hipotermi.
Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara :
Mengeringkan bayi dengan seksama dengan menyeka tubuh
bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi, juga merupakan
rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernafasannya. Kemudian selimuti
bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat. Lalu selimuti bagian kepala
bayi. Anjurkan ibu utnuk memeluk dan menyusui bayinya dan jangan menimbang atau
memandikan bayi baru lahir. Ibu berjanji akan menjaga kehangatan tubuh bayi.
CATATAN PULANG
Nama : Bayi Ny. S
Alamat : Gang Sadewa Kelurahan Harapan
jaya, Sukarame, Bandar Lampung
Penilaian
|
Hari 1
|
Hari 2
|
Keadaan Umum
|
Baik
|
Baik
|
Kesadaran
|
Composmentis
|
Composmentis
|
|
N : 132 x / menit
|
N :
132 x / menit
|
|
S : 36° C
|
S : 36,5° C
|
|
R : 44 x / menit
|
R : 44 x / menit
|
|
BB : 3500 gram
|
BB : 3500 gram
|
|
PB : 49 cm
|
PB : 49 cm
|
|
LK : 35 cm
|
LK : 35 cm
|
|
LD : 37 cm
|
LD : 37 cm
|
|
LILA : 12 cm
|
LILA : 12 cm
|
Tali Pusat
|
Basah tidak terbungkus kasa steril
|
Basah tidak terbungkus kasa steril
|
Pola Nutrisi
|
Makanan yang diberikan : ASI
|
Makanan yang diberikan : ASI
|
|
Diberikan sesuai kebutuhan bayi
|
Diberikan sesuai kebutuhan bayi
|
|
Frekuensi : sering
|
Frekuensi : sering
|
Pola Eliminasi
|
BAK : Frekuensi 6-7 x / hari
|
BAK : Frekuensi 6-7 x / hari
|
|
Warna : kurang jernih
|
Warna : kurang jernih
|
|
BAB : 2-3 hari x / hari
|
BAB : 2-3 hari x / hari
|
|
Konsistensi : lembek
|
Konsistensi : lembek
|
|
Warna : hijau kehitaman
|
|
Pola istirahat
dan tidur
|
Sepanjang waktu , kecuali bila diganti popoknya, dimandikan di
susui, keadaan waktu tidur tenang
|
Sepanjang waktu , kecuali bila diganti popoknya, dimandikan di
susui, keadaan waktu tidur tenang
|
|
Lamanya : ± 18-20 jam sehari
|
Lamanya : ± 18-20 jam sehari
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar