ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR PATOLOGI
TERHADAP BAYI NY. A DENGAN ASFIKSIA SEDANG
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD PRINGSEWU
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal 12 Desember 2009 Pukul : 07.45 WIB
Oleh : Dian Novisa
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Anis
Umur : 18 tahun
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih
Nama Bayi : Bayi Ny. Anis
Tanggal lahir dan jam : 12 Desember 2008 pukul 07.15 WIB
B. RIWAYAT PERSALINAN
Ibu P1 A0
Kala I : Pukul 21.15 WIB - 07.00 WIB : 9 jam 45 menit
Kala II : Pukul 07.00 WIB – 07.15 WIB : - jam 10 menit
Keadaan air ketuban : warnanya keruh
Waktu pecahnya ketuban : Pukul 07.00 WIB secara spontan
Jenis persalianan : Spontan, letak belakang kepala
Lilitan tali pusat : Tidak ada
Tempat persalinan : Ruang VK RSUD Pringsewu
Ditolong oleh : Bidan
C. KEADAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
|
NO
2. KEADAAN UMUM DAN ANTOPOMETRI
Nadi : 88 x/menit BB : 3100 gram LD : 30 cm
Respirasi : 46 x/menit PB : 50 cm LLA : 11 cm
Suhu : 36,5 0 C LK : 32 cm
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
Ubun – ubun besar dan kecil ada, tidak terdapat caput succedaneum, tidak terdapat cephal hematoma, tidak terdapat moulage, dan sutura ada
b. Rambut
Warna hitam, tebal dan bersih
c. Mata
Simetris, konjungtiva ananemis, sclera anikterik, terdapat bulu mata, tidak terdapat kotoran pada bulu mata, tidak strabismus, tidak ada kelainan pada pupil dan tidak ada perdarahan
d. Hidung
Bersih, terdapat dua buah lubang hidung yang dipisahkan oleh septum nasal, terdapat bulu hidung, dan tidak ada pernapasan cuping hidung
e. Mulut dan gigi
Bibir simetris, tidak ada palatoschizis, reflek mencari putting susu baik ( rooting reflex ), reflek menghisap baik ( suckling reflex ), reflek menelan juga baik ( swallowing reflex )
f. Telinga
Bentuk simetris, terdapat lubang telinga, tidak ada serumen, tidak ada kelainan pada telinga
g. Leher
Kepala bebas bergerak ke kanan dan kekiri, tidak ada kelainan, tidak ada kaku kuduk
h. Dada
Simetris, terdapat gerakan dada saat menarik napas, bunyi napas teratur, tidak ada wheezing ( pada saat inspirasi ) dan tidak ada ronchi ( pada saat ekspirasi ) dan bunyi jantung teratur
i. Abdomen
Bentuk bulat, simetris, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada kelainan pada
abdomen
j. Punggung dan pinggang
Fleksibilitas tulang baik, tidak ada spina bifida ( tonjolan pada punggung belakang ) dan tidak ada kelainan
k. Ekstremitas atas dan bawah
- Ekstremitas atas : pergerakan baik, jari tangan kanan dan kiri lengkap,
tidak ada polidaktili dan sindaktili, reflek moro baik,
reflek genggam baik
- Ekstremitas bawah : pergerakan baik, jari kaki kanan dan kiri lengkap,
tidak ada polidaktili dan sindaktili, reflek babynsky
ada
l. Anogenital
Jenis kelamin laki – laki, keadaan normal, testis berada dalam skrotum, penis berlubang, terdapat gland penis, terdapat lubang anus, tidak ada kelainan pada anus
4. POLA SEHARI – HARI
a. Nutrisi
Bayi diberikan ASI jika lapar atau haue secara on demand
b. Eliminasi
BAB : Mekonium berwarna hitam kecoklatan, konsistensi lunak, frekuensi ± 4 x/hari
BAK : Warna jernih kekuningan , berbau khas, konsistensi cair, frekuensi ± 6 x/hari
c. Istirahat dan tidur
Bayi tidur tenang dan tidak gelisah, bayi terbangun jika haus, BAK / BAB,
d. Kebersihan diri
Mengganti popok yang basah dengan popok yang kering, membersihkan daerah genital setiap kali BAB dan BAK, mandi 2 kali sehari
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Diagnosa : Bayi baru lahir lebih bulan ( post date ) dengan asfiksia neonatorum
Dasar : - Masa gestasi 43 minggu
- Bayi lahir spontan pada tanggal 12 Deseber 2008 pukul 07.15 WIB
- Jenis kelamin laki – laki
- Berat badan : 3100 gram
- Panjang badan : 50 cm
- Lingkar Kepala : 32 cm
- Lingkar Dada : 30 cm
- Lingkar Lengan Atas : 11 cm
- APGAR SCORE : 5 / 8
Masalah : Asfiksia Neonatorum Sedang
Dasar : APGAR SCORE 5 / 8
Kebutuhan : Resusitasi Ringan
Rasional : untuk membuka / membebaskan jalan nafas bayi
III. ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadinya Asfiksia Berat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSULTASI, KOLABORASI DAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
1. Lakukan resusitasi ringan
Rasional : untuk menangani asfiksia neonatorum sedang pada bayi dan menghindar terjadinya asfiksia berat
2. Berikan injeksi Vitamin K ( Neo K ) 0,5 cc dan antibiotik ( Penicilin Procain ) 0,5 cc secara Intra Muskular ( IM )
Rasional : - Vitamin K( Neo K ) untuk mencegah perdarahan pada otak karena proses persalinan
- Antibiotik ( Penicilin Procain ) untuk kekebalan tubuh bayi dari kuman penyakit
3. Letakkan bayi pada inkubator
Rasional : untuk menjaga suhu tubuh bayi
4. Susukan bayi sesegera mungkin
Rasional : agar dapat meningkatkan produksi ASI ditingkat alveoli dikarenakan oleh hisapan bayi yang merangsang hipothalamus posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin sehingga dapat membantu mempercepat proses involusi uterus dan juga untuk menciptakan hubungan bathin antara ibu dan bayi ( bounding atachment )
5. Lakukan perawatan tali pusat
Rasional : dengan perawatan tali pusat yang baik maka tali pusat tidak akan basah dan tidak perdarahan. Jika tali pusat basah maka akan menjadi media yang baik sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme, oleh karena itu mikroorganisme harus dibersihkan agar tidak dapat hidup dan tida terjadi infeksi
6. Ciptakan ruangan yang hangat untuk bayi
Rasional : pusat pengaturan suhu tubuh bayi belum stabil, sehingga bayi tidak dapat langsung menyesuaikan suhu atau keadaan di luar uterus dan di dalam uterus, sehingga kita harus menjaga suhu lingkungan bayi agar tetap hangat
7. Lakukan perawatan bayi sehari – hari
Rasional : dengan melakukan perawatan bayi sehari – hari, maka kotoran dan
mikroorganisme yang melekat pada tubuh bayi akan hilang dan bayi akan merasa nyaman
8. Lakukan rawat gabung( rooming in )
Rasional : dengan melakukan rawat gabung maka akan tercipta ikatan bathin antara ibu dan bayi
VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan resusitasi ringan dengan cara :
- Menjaga kehangatan bayi ( beri lampu / penerangan ditas meja resusitasi )
- Atur posisi bayi ( sedikit ekstensi ) untuk membuka jalan nafas
- Hisap lender menggunakan delee dari mulut sedalam 5 cm dan dari hidung sedalam 3 cm
- Keringkan bayi
- Melakukan rangsang taktil
- Atur kembali posisi bayi
2. Memberikan injeksi Vitamin K 0,5 cc ( Neo K ) dan antibiotik ( Penicilin Procain ) 0,5 cc
3. Meletakkan bayi pada inkubator
4. Memberikan ASI kepada bayi sesegera mungkin
5. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara :
- jangan membungus pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat
- mengusapkan betadhine atau membungkus tali pusat dengan kassa sterile /kassa betadhine sepanjang tidak menyebabkan tali pusat basah atau lembab
6. Menciptakan ruangan yang hangat untuk bayi dengan cara tidak meletakkan bayi didekat jendela dan berikan penerangan yang cukup
7. Melakukan perawatan bayi sehari – hari dengan cara :
- Memberikan ASI sesuai dengan kebutuhan yaitu setiap 2- 3 jam sekali
- pertahankan bayi agar selalu dengan ibu
- jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengganti popok dan selimut sesuai kebutuhan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan dingin ( dapat menyebabkan dehidrasi jika terlalu panas dan dapat menyebabkan hipohermi jika terlalu dingin )
- jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
8. Melakukan rawat gabung ( rooming in ) dengan cara memberikan bayi kepada ibu agar tercipta ikatan bathin antara ibu dan bayi ( bounding atachment )
VII. EVALUASI
1. Asfiksia neoatorum sedang telah teratasi, bayi dapat menangis keras dan bernafas teratur
2. Telah dilakukan injeksi Vitamin K ( Neo K ) 0,5 cc dan antibiotik ( Penicilin Procain ) 0,5 cc
3. Bayi berada dalam inkubator
4. Bayi telah disusui oleh ibunya
5. Telah dilakukan perawatan tali pusat
6. Bayi sudah diletakkan pada ruangan yang hangat
7. Telah dilakukan perawatan bayi sehari – hari
8. Telah dilakukan rawat gabung ( rooming in ) antara ibu dan bayi
CATATAN PERKEMBANGAN PADA BAYI BARU LAHIR
DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM SEDANG
HARI KE – 2
Tanggal 13 Desember 2009 Pukul 09.00 WIB
S : Data Subyektif
- Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif, menghisap kuat, menangis kuat dan tidur dengan tenang
- Ibu mengatakan bahwa ASI sudah diberikan sesuai keinginan bayi
- Ibu mengatakan bahwa bayi talah BAB + 3 x sehari
O : Data Obyektif
- Keadan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Tanda – tanda vital : Suhu : 36,5 ° ; Nadi : 96 x/menit ; RR : 46 x/menit
- Pemeriksaan fisik : tidak ada sianosis, tidak ada ikterik, terdapat kotoran mata pada bayi, warna kulit merah muda, turgor kulit baik, abdomen tidak kembung, tidak ada perdarahan tali pusat dan tidak ada tanda – tanda infeksi
- Pola sehari – hari : asupan nutrisi yang dibeikan berupa ASI, pemberian dilakukan sesuai kebutuhan bayi ( on demand ), dengan frekuensi 7 – 8 kali dalam sehari
- Pola eliminasi
BAB : 4 – 5 kali sehari , konsistensi lunak, warna dan bau khas
BAK : 7 – 8 kali sehari, konsistensi cair, warna dan berbau khas
- Bayi tampak sehat dan menangis keras
- Reflek menghisap dan menelan baik
A : Analisa Data
Diagnosa : Bayi baru lahir lebih bulan ( post date ) sesuai mas kehamilan
usia 2 hari
Dasar : - Masa gestasi 38 minggu 6 hari
- BB lahir : 3100 gram, PB : 50 cm
- Bayi lahir tanggal 12 Desember 2008 pukul 07.15 WIB
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
P : Perencanaan
Tanggal 13 Desember 2008
1. Periksa keadaan umum bayi
Rasional : dengan pemeriksaan keadaan umum bayi secara terus menerus
dapat diketahui perkembangan bayi
2. Berikan bayi ASI secara eksklusif dan on demand
Rasional : untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi dan untuk menigkatkan
produksi ASI
3. Lakukan perawatan bayi sehari – hari
Rasional : dengan melakukan perawatan bayi sehari – hari maka kotoran dan
mikroorganisme yang melekat pada tubuh bayi akan hilang dan bayi akan merasa nyaman
4. Lakukan perawatan tali pusat
Rasional : dengan perawatan tali pusat yang baik maka tali pusat tidak akan basah dan tidak ada perdarahan, jika tali pusat basah maka akan menjadi media yang baik sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme karena itu mikroorganisme harus dibersihkan agar tidak terjadi infeksi
5. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya bayi baru lahir
Rasional : diharapkan ibu cepat tanggap membawa bayinya ke petugas kesehatan jika ditemukan salah satu atau lebih tanda bayi sakit pada bayinya
P : Pelaksanaan
Tanggal 13 Desember 2008
1. Memeriksa keadaan umum bayi meliputi suhu tubuh, nadi, respirasi, gerakan bayi
2. Memberikan bayi ASI secara eksklusif dan secara on demand
3. Melakukan perawatan bayi sehari – hari seperti :
- memberikan ASI sesuai kebutuhan bayi
- Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengganti popok dan selimut sesuai kebutuhan. Pastikan bayi tidak terlalu panas ( dapat menyebabkan dehidrasi ) dan tidak terlalu dingin ( dapat menyebabkan hipothermi )
- Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
4. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara
- menjaga tali pusat agar selalu bersih dan kering
- jika tali pusat kotor, bersihkan tali pusat dengan air matang
- bungkus tali pusat dengan kassa betadine / kassa sterile
- jangan bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat
5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir,
seperti :
- bayi tidak mau menyusui
- hisapan lemah
- kejang
- kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam
- badan bayi kuning
- tali pusat basah atau bau
- gerakan kedua tangan dan kaki lemah
- suhu tubuh bayi meningkat
P : Penilaian
1. Telah dilakukan pemeriksaan bayi :
Keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis, suhu : 36,5 ° C,
Nadi : 96 x/menit, RR : 48 x/menit, gerakan bayi aktif
2. Bayi telah diberi ASI
3. Telah dilakukan perawatan bayi sehari – hari seperti : mengganti popok bayi jika basah dan kotor
4. Telah dilakukan perawatan tali pusat
5. Ibu telah mengerti tanda – tanda bayi sakit berat dan akan segera membawa bayinya kepetugas kesehatan bila ditemukan salah satu atau lebih tanda – tanda bayi sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar