Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

SATUAN PENYULUHAN TONSILITIS




I.                   LATAR BELAKANG MASALAH

TonnsilitisataukalanganmasyarakatawammenyebutdenganistilahpenyakitAmandel.Tonsillitis adalahinfeksi (radang) tonsil (amandel) yang padaumumnyadisebabkanolehmikro-organisme (bakteridan virus).Terbanyakdialamiolehanakusia 5-15 tahun. Tonsillitis, berdasarkanwaktuberlangsungnya (lamanya) penyakit, terbagimenjadi 2, yakniTonsilitisakutdanTonsilitiskronis.
DikategorikanTonsilitisakutjikapenyakit (keluhan) berlangsungkurangdari 3 minggu.SedangkanTonsilitiskronisjikainfeksiterjadi 7 kali ataulebihdalam 1 tahun, atau 5 kali selama 2 tahun, atau 3 kali dalam 1 tahunsecaraberturutanselama 3 tahun. AdakalanyaterdapatperbedaanpenggolongankategoriTonsilitisakutdanTonsilitiskronis.Tonsilektomiadalahoperasipengangkatan tonsil/mandel/amandel.Operasiinimerupakanoperasi THT-KL yang paling seringdilakukanpadaanak-anak.
Upaya yang dapat memodifikasi gaya hidup masyarakat dengan tonsilitis, antara lain dapat melalui promosi kesehatan dan informan tentang pengertian tonsilitis, faktor-faktor penyebab dan cara mencegah penyakit tonsilitis dan mengobati penyakit tonsilitis sehingga dapat mendidik masyarakat memodifikasi gaya hidupnya.



II.                TUJUAN

1.      Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga diharapkan keluarga dapat memahami tentang penyakit tonsilitis.
2.      Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga diharapkan keluarga dapat :
a.       Menjelaskan pengertian tonsilitis
b.      Menyebutkan klasifikasi tonsilitis
c.       Menjelaskan penyebab tonsilitis
d.      Menyebutkan tanda dan gejala tonsilitis
e.       Menjelaskan komplikasi dari penyakit tonsilitis
f.       Menjelaskan pencegahan penyakit tonsilitis
g.        Menjelaskan cara  pengobatan pada penderita penyakit tonsilitis

III.             SASARAN PENYULUHAN

Sasaran penyuluhan ini adalah : pasien dan keluarga pasien yang mengalami tonsilitis

IV.             TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Tempat            :  Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
   Muluk
Hari/Tanggal   :  Selasa, 4 Januari 2011
Pukul               :  13.00  s/d  14.00 WIB

V.                MATERI
Materi dalam penyuluhan ini terdiri dari :
1.      Pengertian tonsilitis.
2.      Klasifikasi tonsilitis.
3.      Penyebab tonsilitis.
4.      Tanda dan gejala tonsilitis.
5.      Komplikasi penyakit tonsilitis.
6.      Pencegahan penyakit tonsilitis.
7.      Pengobatan penyakit tonsilitis.
(Materi Terlampir)


VI.             METODE DAN TEHNIK
1.      Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a.       Ceramah.
b.      Diskusi dan tanya jawab.
2.      Tehnik
Tehnik yang digunakan adalah dengan melakukan :
a.       Menyiapkan materi yang akan disajikan.
b.      Menyiapkan tempat untuk pasien dan keluarga pasien untuk penyuluhan.
c.       Menjelaskan tujuan dari promosi kesehatan yang dilakukan
d.      Menyajikan materi kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab.

VII.          MEDIA DAN ALAT/BAHAN PERAGA

1.      Media penyuluhan yang dipergunakan meliputi :

a.       Leaflet

VIII.       STRATEGI PELAKSANAAN

1.      Persiapan
a.       Survei lokasi dan karakteristik sasaran
b.      Menyusun proposal dan materi
c.       Konsultasi dengan pembimbing
d.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Pelaksanaan
No
Uraian
Kegiatan
Materi
Waktu
1.
Pembukaan
a.    Salam pembukaan
b.   Perkenalan



c.    Menjelaskan tujuan penyuluhan

a.    Pembukaan oleh moderator.
b.   Moderator mengenalkan anggota kelompoknya.
c.    Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan.

3 Menit

5 Menit



5 Menit



2.
Kegiatan Inti
a.    Penyajian materi tentang tonsilitis





















b.   Diskusi dan tanya jawab





a.   Perwakilan anggota kelompok menyajikan materi :
-  Pengertian tonsilitis.
-  Klasifikasi tonsilitis.
-  Tanda dan gejala tonsilitis.
-  Penyebab tonsilitis.
-  Komplikasi penyakit tonsilitis.
-  Pencegahan penyakit tonsilitis.
-  Pengobatan penyakit tonsilitis.
b.   Melakukan diskusi dan tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya.
15 Menit























10 Menit





3.
Penutup
a.    Menyimpulkan hasil kegiatan




b.   Pembagian lembar leaflet.





c.    Salam penutup.

a.    Ketua kelompok menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan.

b.   Anggota kelompok membagikan lembar leaflet kepada pasien dan keluarga pasien


c.    Ketua kelompok menutup kegiatan.
7 Menit





3 Menit






5 Menit



IX.             EVALUASI

1.      Struktur
a.       Alat dan bahan penyuluhan dapat disiapkan dan digunakan dengan optimal.
b.      Materi penyuluhan yang dilakukan sesuai dengan karakteristik.
c.       Tim penyuluh mengetahui fungsinya masing-masing dengan baik.
d.      Lokasi yang digunakan mudah dijangkau baik transportasi maupun telekomunikasi oleh peserta dan penyuluh.
2.      Proses
Kegiatan penyuluhan diikuti oleh pasien dan keluarga pasiendan berlangsung dengan kondusif.
3.      Hasil
      Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien maupun keluarga pasien dapat :
a.       Menjelaskan pengertian tonsilitis dengan sempurna.
b.      Menyebutkan klasifikasi tonsilitis minimal 2 jenis.
c.       Menjelaskan penyebab tonsilitis dengan sempurna.
d.      Menyebutkan tanda dan gejala tonsilitis 4 dari 7 gejala.
e.       Menjelaskan komplikasi dari penyakit tonsilitis 3 dari 5 komplikasi tonsilitis.
f.       Menjelaskan pencegahan penyakit tonsilitis dengan sempurna.
g.      Menyebutkan pengobatan pada penderita penyakit tonsilitis dengan sempurna.


 








Lampiran I :MateriPenyuluhanTonsilitis


 

TONSILITIS


1.      Pengertian Tonsilitis
Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri berlangsung sekitar lima hari dengan disertai disfagia dan demam (Megantara, Imam, 2006).
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel), yang sangat sering ditemukan, terutama pada anak-anak (Firman sriyono, 2006, 2006).
Tonsilitis adalah inflamasi dari tonsil yang disebabkan oleh infeksi (Harnawatiaj, 2006).
Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya, bagian organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanan dan kiri tenggorok. Terdapat 3 macam tonsil yaitu tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina, dan tonsil faringal yang membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil terletak dalam sinus tonsilaris diantara kedua pilar fausium dan berasal dari invaginasi hipoblas di tempat ini.
Tonsillitis sendiri adalah inflamasi pada tonsila palatine yang disebabkan oleh infeki virus atau bakteri. Saat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut, tonsil berfungsi sebagai filter/ penyaring menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. Hal ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila tonsil sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau virus tersebut maka akan timbul tonsillitis. Dalam beberapa kasus ditemukan 3 macam tonsillitis, yaitu tonsillitis akut, tonsillitis membranosa, dan tonsillitis kronis. Oleh karena itu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien tonsilitis beserta keluarganya.
2.      Klasifikasi Hipertensi
Macam-macam tonsillitis menurut Imam Megantara (2006)
1. Tonsillitis akut
Disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus viridians, dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh virus.
2. Tonsilitis falikularis
Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus.
Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan sisa-sisa makanan yang tersangkut.
3. Tonsilitis Lakunaris
Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk) permukaan tonsil.
4. Tonsilitis Membranosa (Septis Sore Throat)
Bila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut menyerupai membran. Membran ini biasanya mudah diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan.
5. Tonsilitis Kronik
Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok, makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygiene mulut yang buruk.
3.      Penyebab Tonsilitis
a.       Streptokokus Beta Hemolitikus
Streptokokus beta hemolitikus adalah bakteri gram positif yang dapat berkembang biak ditenggorokan yang sehat dan bisa menyebabkan infeksi saluran nafas akut.
b.      Streptokokus Pyogenesis
Streptokokus pyogenesis adalah bakteri gram positif bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai panjang dan menyebabkan infeksi streptokokus group A. Streptokokus Pyogenesis adalah penyebab banyak penyakit penting pada manusia berkisar dari infeksi khasnya bermula ditenggorakan dan kulit.
c.       Streptokokus Viridans
Streptokokus viridans adalah kelompok besar bakteri streptokokus komensal yang baik a-hemolitik, menghasilkan warna hijau pekat agar darah. Viridans memiliki kemampuan yang unik sintesis dekstran dari glukosa yang memungkinkan mereka mematuhi agregat fibrin-platelet dikatup jantung yang rusak.


d.      Virus Influenza
Virus influenza adalah virus RNA dari famili Orthomyxo viridae (virus influenza). Virus ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin pada manusia gejala umum yang terjadi yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat. Dalam kasus yang buruk influenza juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia.

4.      Tanda Dan Gejala
Keluhan yang dapat dialami penderita Tonsilllitis, antara lain:
■Tengorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher)
■Nyeri saat menelan (nelan ludah ataupun makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan.
■Nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga.
■Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot.
■Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher.
■Adakalanya penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga hidung).
■Pada pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan tenggorokan.

5.      Komplikasi
1. Abses pertonsil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole, abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya disebabkan oleh streptococcus group A.
2. Otitis media akut
Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius (eustochi) dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat mengarah pada ruptur spontan gendang telinga.
3. Mastoiditis akut
Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke dalam sel-sel mastoid.
4. Laringitis
5. Sinusitis
6. Rhinitis

6.      Pencegahan Tonsilitis
Tak ada cara khusus untuk mencegah infeksi tonsil (amandel). Secara umum disebutkan bahwa pencegahan ditujukan untuk mencegah tertularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang dapat memicu terjadinya infeksi tonsil. Namun setidaknya upaya yang dapat dilakukan adalah:
■Mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran mikro-organisme yang dapat menimbulkan tonsilitis.
■Menghindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, setidaknya hingga 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan (yang disebabkan kuman) mendapatkan antibiotika.

7.      Pengobatan
KAPAN PERLU OPERASI 
Berdasarkan The American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery (AAO-HNS), operasi tonsillitis (tonsillectomy) perlu dilakukan jika memenuhi syarat-syarat berikut:
INDIKASI ABSOLUT:
1.Tonsil (amandel) yang besar hingga mengakibatkan gangguan pernafasan, nyeri telan yang berat, gangguan tidur atau sudah terjadi komplikasi penyakit-penyakit kardiopulmonal.
2.Abses peritonsiler (Peritonsillar abscess) yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan. Dan pembesaran tonsil yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan wajah atau mulut yang terdokumentasi oleh dokter gigi bedah mulut.
3.Tonsillitis yang mengakibatkan kejang demam.
4.Tonsil yang diperkirakan memerlukan biopsi jaringan untuk menentukan gambaran patologis jaringan.

INDIKASI RELATIF:
1.Jika mengalami Tonsilitis 3 kali atau lebih dalam satu tahun dan tidak menunjukkan respon sesuai harapan dengan pengobatan medikamentosa yang memadai.

2.Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang menetap pada Tonsilitis kronis yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan.
3.Tonsilitis kronis atau Tonsilitis berulang yang diduga sebagai carrier kuman Streptokokus yang tidak menunjukkan repon positif terhadap pengobatan dengan antibiotika.
4.Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan keganasan (neoplastik)

Alasan Yang Tidak benar yang dijadikan Pertimbangan Operasi
■Bila tidak operasi kecerdasan menurun
■Bila tidak dioperasi mengakibatkan sakit jantung dan sakit paru-paru
■Bila tidak di operasi maka oksigen ke otak berkurang anak jadi kurang konsentrasi dan kurang cerdas

Perawatan Paska-bedah
a. Berbaring ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.
b. Memantau tanda-tanda perdarahan
1) Menelan berulang
2) Muntah darah segar
3) Peningkatan denyut nadi pada saat tidur
c. Diet
1) Memberikan cairan bila muntah telah reda
a) Mendukung posisi untuk menelan potongan makanan yang besar (lebih
nyaman dari ada kepingan kecil).
b) Hindari pemakaian sedotan (suction dapat menyebabkan perdarahan).
2) Menawarkan makanan
a) Es crem, crustard dingin, sup krim, dan jus.
b) Refined sereal dan telur setengah matang biasanya lebih dapat dinikmati
pada pagi hari setelah perdarahan.
c) Hindari jus jeruk, minuman panas, makanan kasar, atau banyak bumbu
selama 1 minggu.
3) Mengatasi ketidaknyamanan pada tenggorokan
a) Menggunakan ice color (kompres es) bila mau
b) Memberikan anakgesik (hindari aspirin)
c) Melaporkan segera tanda-tanda perdarahan.
d) Minum 2-3 liter/hari sampai bau mulut hilang.

4) Mengajari pasien mengenal hal berikut
a) Hindari latihan berlebihan, batuk, bersin, berdahak dan menyisi hidung
segera selama 1-2 minggu.
b) Tinja mungkin seperti teh dalam beberapa hari karena darah yang
tertelan.
c) Tenggorokan tidak nyaman dapat sedikit bertambah antara hari ke-4 dan
ke-8 setelah operasi.

























DAFTAR PUSTAKA

Adams, George L. 1997. BOISE Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta:EGC

Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta

Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,  2002


http://www.poltekkes09.blogspot.com


Tidak ada komentar: