Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

SATUAN PENYULUHAN PERADANGAN




1.      Latar Belakang
Peradangan banyak terjadi di masyarakat di sebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang peradangan itu sendiri.  Peradangan terjadi bermula dari luka yang kecil namun karena perawatan luka yang tidak bersih serta dikarenakan penderita luka tersebut kurang menjada kebersihan dirinya. 
Dengan diadakannya kegiatan PKL yang dilakukan oleh Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jurusan Keperawatan, salah satu tugas yang diberikan adalah membina keluarga binaan.  Dimana diharapkan dengan hal ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat atau keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi keluarga tersebut sehingga diharapkan terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, dan tingkah laku ke arah yang lebih baik untuk peningkatan derajat kesehatan.
2.      Tujuan
  1. Tujuan Umum
Agar keluarga mengetahui tentang peradangan.
  1. Tujuan khusus
1)            Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali pengertian peradangan
2)            Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali tanda dan gejala peradangan
3)            Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali proses penyembuhan peradangan
4)            Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali penatalaksanaan dan pencegahan peradangan
3.      Sasaran
Keluarga Tn. S di kampung Sidorejo RT. 20 Dusun III Desa Hajimena.
4.      Waktu dan Tempat
  1. Waktu
Senin, 26 Mei 2003
  1. Tempat
Rumah kediaman Tn. S.
5.      Media
Lembar balik dan leaflet.
6.      Strategi
Ceramah dan diskusi.
7.      Kriteria evaluasi
Ø  Keluarga mendengarkan materi dengan tenang
Ø  Mata keluarga tertuju ke lembar balik ketika penyuluh memberikan penyuluhan atau penyuluh memberikan jawaban dari pertanyaan keluarga
Ø  Jawaban pertanyaan dari penyuluh pada keluarga diberikan secara lisan.





8.      Materi
  1. Pengertian
Peradangan adalah respon langsung tubuh terhadap cedera atau kematian sel
  1. Tanda dan gejala
1)      Rubor atau kemerahan
® Merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan.  Reaksi peradangan mulai timbul, maka arterior yang menyuplai darah tersebut melebar, lebih banyak darah mengalir ke dalam mikro sirkulasi lokal. 
2)      Kalor atau panas
® terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan akut.  Panas merupakan sifat reaksi peradangan dalam keadaan normal lebih dingin dari 37oC yaitu suhu dalam tubuh.  Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab darah yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang terkena lebih banyak dari pada yang disalurkan ke daerah normal.
3)      Dolor atau rasa sakit
® perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion dapat merangsang ujung-ujung syaraf.  Pengeluaran zat kimia seperti histamin/zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf.  Pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit.
4)      Tumor atau pembengkakan
® pembengkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah dari jaringan interstisial.  Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat.  Keadaan dini reaksi peradangan eksudat adalah cairan.
5)      Fungsio laesa
® peradangan mengakibatkan jaringan yang meradang terganggu.
  1. Proses penyembuhan peradangan
Jenis penyembuhan luka kulit terlihat pada penanganan luka oleh tubuh seperti pinggiran luka dapat saling di dekatkan agar proses penyembuhan dapat terjadi, penyembuhan seperti ini disebut penyembuhan primer.
Setelah terjadi luka maka tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah, fibrinnya bekerja seperti lem.  Setelah itu terjadilah reaksi peradangan akut pada tepi luka itu dan sel-sel radang, khususnya makrofag, memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkannya.  Dekat reaksi peradangan eksudatif ini, terjadi pembentukan ke dalam oleh jaringan.  Granulasi ke dalam daerah yang tadinya ditempati oleh bekuan darah.  Dalam jangka waktu beberapa hari, luka ini dijembatani oleh jaringan granulasi yang disiapkan agar matang menjadi parut.
Sementara proses ini berjalan, maka epitel permukaan di bagian tepi mulai melakukan regenerasi dan dalam waktu beberapa hari bermigrasi lapisan tipis epitel di atas permukaan luka.  Waktu jaringan parut di bawahnya menjadi matang sehingga menyerupai kulit yang di dekatnya.  Hasil akhirnya terbentuknya kembali permukaan kulit dan dasar jaringan parut yang tidak nyata atau hanya terlihat sebagai suatu garis yang menebal.
  1. Penatalaksanaan dan pencegahan
1)      Penatalaksanaan
Ø  Menjaga kebersihan luka
Ø  Makan makanan yang bergizi
Ø  Berobat ke pusat pelayanan kesehatan
2)      Pencegahan
Ø  Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Ø  Hati-hati agar tidak terjadi luka atau cedera.
REFERENSI
Price, Sylvia Anderson, Willson, Larraine Mc. Carty. Patofisiologi Buku I.  EGC: Jakarta, 1995

Tidak ada komentar: