I.
Dasar Pemikiran
Demam berdarah yang juga
disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
suatu virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada
sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
DBD atau Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya, sejalan
dengan meningkatnya arus bepergian dan kepadatan penduduk. Menurut Effendy
(1998), salah satu masalah kesehatan dalam masyarakat Indonesia adalah
tingginya angka kesakitan karena penyakit menular yang diantaranya demam
berdarah dengan persentase 1,3. Dan penyebab dari masalah tersebut salah
satunya adalah kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan.
Berdasarkan hasil survey
didapatkan data: terdapat satu orang yang pernah menderita penyakit DBD. Dan 3%
bak mandi penduduk terdapat jentik nyamuk. Sehingga sangat perlu diberikan
suatu pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang selama ini sangat membutuhkan
informasi tentang kesehatan yang justru ternyata masih sangat sedikit informasi
yang sampai.Maka kami merasa sangat diperlukan untuk diadakan penyuluhan yang
dapat menjelaskan tentang penyakit demam berdarah
II.
Tujuan
Tujuan umum
Seteklah dilakukan penyuluhan terhadap masyarakat di RT 03/04 Dusun I Desa
Bumi Sari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan berperan serta dalam pencegahan
penyakit demam berdarah melalui gerakan 3M dan abatisasi.
Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan klien dapat:
1. Menyebutkan
arti Demam Berdarah
2. Virus Penyebab Demam Berdarah
3. Vektor Penyebab Demam Berdarah
4. Tanda dan Gejala Demam Berdarah
5. Penularan Penyakit DBD
6. Pencegahan terhadap Demam Berdarah
III. Sasaran
Masyarakat di RT 03/04 Dusun I Desa Bumi
Sari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan.
IV Tempat & Waktu Pelaksanaan
Hari /tanggal : Kamis, 13 Juli 2006
Waktu : 18.30 WIB
s/d selesai
Tempat : Rumah Bpk Kasmudi
V. Metode
Metode yang digunakan:
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Pemberian
bubuk abate
VI. Media
atau Alat Peraga
1.
Leaflet
2.
Flip
Chart
VII. Strategi Pelaksanaan
a.
Persiapan
1.
Pembuatan
satuan penyuluhan dengan materi DBD
2.
Membuat
materi di leaflet & Flip Chart
3.
Membuat
kontrak dengan masyarakat yang akan diberi penyuluhan.
b. Pelaksanaan
NO
|
Rangkaian
Kegiatan
|
Materi
|
Metode
Pelaksanaan
|
Estimasi
Waktu
|
1.
|
Pembukaan
|
|
Penyuluh mengucapkan salam
pembuka dan menjelaskan tujuan penyuluhan
|
3 menit
|
2
|
Kegiatan inti atau penyuluhan
|
-Pengertian DBD
-Penyebab DBD
- Vektor DBD
- Cara
penularan penyakti DBD
-Tanda dan Gejala DBD
-Pencegahan DBD
b. Pemberian
bubuk abate.
|
Penyuluh melakukan ceramah tentang:
-Pengertian DBD
-Penyebab DBD
-Tanda dan gejala DBD
- Vektor DBD
- Cara penularan penyakti DBD
-Pencegahan DBD
|
15 Menit
|
3
|
Penutup
|
|
|
7 Menit
|
VIII. Evaluasi
1. Satu orang dapat menyebutkan pengertian
Demam Berdarah
2. Satu orang dapat menyebutkan Virus
Penyebab Demam Berdarah
3. Satu orang dapat menyebutkan Vektor
Penyebab Demam Berdarah
4. Satu orang dapat menyebutkan Tanda dan
Gejala Demam Berdarah
5. Satu orang dapat menyebutkan cara Penularan Penyakit Demam Berdarah
6. Satu orang dapat menyebutkan Pencegahan
terhadap Demam Berdarah
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH
DENGUE
1. PENGERTIAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah
penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam,
nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama (Mansjoer
et al, 1999).
2. VIRUS
PENYEBAB DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengu dari famili Flaviviridae dan genus Flavivirus.
Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4. Serotipe yang menyebabkan infeksi paling berat di Indonesia, yaitu
DEN-3. Virus dengue berukuran 35-45
nm. (Satari dan Meiliasari, 2004).
3. VEKTOR DBD
Nyamuk yang sering menimbulkan wabah demam
berdarah yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Penampilam nyamuk Aedes aegypti
sangat khas, yaitu memiliki bintik-bintik putih dan ukurannya lebih kecil
dibandingkan nyamuk biasa. Nyamuk ini umumnya menggigit pada siang hari (pukul
09.00-10.00) atau sore hari (pukul 16.00-17.00). Biasanya, penyakit DBD muncul
pada musim penghujan. Hal ini dikarenakan kesempatan jentik nyamuk tumbuh lebih
banyak (Satari dan Meiliasari, 2004).
Tempat-tempat
berkembang biak nyamuk demam berdarah?
▪ Tempat
penampungan air untuk keperluan sehari-hari, seperti drum, tangki, tempayan, bak mandi dan ember.
▪ Tempat
penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti tempet minum burung,
vas bunga, perangkap semut, dan barang-barang bekas yang dapat menampung air.
▪ Tempat
penampungan air alamiah, seperti lubang pohon, lubang batu pelepah daun,
tempurung kelapa, pelepah pisang, dan potongan bambu.
(Satari dan Meiliasari, 2004)
Sedangkan tempat istirahat yang disukainya
adalah benda-benda yang tergantung yang ada di dalam rumah seperti: gorden,
kelambu, pakaian di kamar yang gelap dan lembab (Hadinegoro dan Satari, 2002).
4. PENULARAN PENYAKIT DBD
Menurut Hadinegoro dan Satari (2002), penyakit
DBD ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat virus dengue. Orang ini bisa
menunjukkan gejala sakit, tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika mempunyai
kekebalan yang cukup terhadap virus dengue. Jika orang digigit nyamuk Aedes aegypti maka virus dengue masuk
bersama darah yang diisapnya. Di dalam tubuh nyamuk itu, virus dengue akan
berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar diseluruh bagian tubuh
nyamuk. Sebagian besar virus itu berada dalam kelenjar liur nyamuk. Dalam tempo
1 minggu jumlahnya dapat mencapai puluhan atau bahkan ratusan ribu sehingga
siap untuk ditularkan/dipindahkan pada orang lain. Selanjutnya pada waktu
nyamuk itu menggigit orang lain, maka setelah alat tusuk nyamuk (probosis)
menemukan kapiler darah, sebelum darah orang itu diisap, terlebih dulu
dikeluarkan air liur dari kelenjar liurnya agar darah yang diisap tidak
membeku.Bersama dengan liur nyamuk inilah, virus dengue dipindahkan kepada
orang lain.
5.
KRITERIA DIAGNOSIS DBD
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan
kriteria diagnosis menurut WHO tahun 1986 terdiri dari kriteria klinis dan
laboratoris.
a.
Kriteria Klinis
(1) Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas,
berlangsung terus menerus 2-7 hari
(2) Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk
uji tourniquet positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan/atau melena.
(3) Pembesaran hati
(4) Syock, ditandai nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan
pasien tampak gelisah.
- Kriteria Laboratoris
(1) Trombositopenia (100.000 /mm3 atau
kurang).
(2) Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari
peningkatan hematokrit 20% atau lebih menurut standar umur dan jenis kelamin.
6.
CARA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Dalam pemberantasan penyakit
DBD ini yang paling penting adalah upaya membasmi jentik nyamuk penularannyadi
tempat perindukannya dengan melakukan ”3M” yaitu:
(1) Menguras tempat-tempat penampungan air
secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate
ke dalamnya.
(2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
(3) Mengubur / menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air hujan seperti: kaleng-kaleng bekas, plastik,
dll.
(Hadinegoro dan Satari, 2002)
Suyono (2005) menambahkan
upaya pencegahan dengan memasang kelambu pada tempat tidur, atau menggunakan
obat nyamuk (bakar, semprot, oles, listrik), memasang kawat kasa pada setiap
celah ventilasi di seluruh rumah dan membentengi diri sendiri dengan
meningkatkan daya tahan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Hadinegoro dan Satari (2002). Demam Berdarah Dengue. Jakarta; Balai Penerbit FKUI
Mansjoer, dkk (2001). Kapita SelektaKedokteran. Jakarta; Media Aesculapius FKUI
WHO (1999), Demam Berdarah Dengue Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan Dan
Pengendalian. Jakarta; EGC
Satari dan Meiliasari (2004). Demam Berdarah Perawataan Di Rumah &
Rumah Sakit. Jakarta; Puspa Swara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar