Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

SATUAN PENYULUHAN BRONKITIS


I.                   DASAR PEMIKIRAN
Penyakit bronkitis merupakan penyakit akibat penyempitan saluran nafas. Penyempitan ini mengakibatkan seseorang yang mengalaminya mengalami obstruksi nafas dan menimbulkan sesak. Sebagian masyarakat menganggap penyakit sesak nafas ini merupakan sesak nafas biasa seperti orang yang dialami pada orang asma. 
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit bronkitis ini membuat banyak orang telah tidak dapat melakukan pencegahan dini terhadap penyakit bronkitis.  Maka dari itu perlu diadakannya penyuluhan tentang penyakit  bronkitis. 
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai penyakit  bronkitis sehingga pengetahuan klien bertambah dan dapat melakukan tindakan terhadap pasien bronkitis agar tingkat kesehatan mereka meningkat.
Mudah-mudahan satuan penyuluhan ini dapat dilaksanakan dan dapat bermanfaat bagi pemberi informasi dan masyarakat yang membutuhkan informasi dan penanganan tentang penyakit  bronkitis

II.                TUJUAN

a.       Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga diharapkan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit bronkitis serta dapat mengurangi angka kejadian penyakit  bronkitis di daerah tersebut.

b.      Tujuan Khusus
Keluarga dapat mengerti dan menjelaskan tentang :
1.      Pengertian Bronkitis
2.      Etiologi Bronkitis
3.      Komplikasi Bronkitis
4.      Penatalaksnaan Bronkitis

III.             SASARAN PENYULUHAN

Sasaran penyuluhan ini adalah

IV.             TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

-          Tempat                  :  Dirumah Tn. S Dusun V Marga Taqwa
-          Hari/Tanggal         :  10 Juli  2006
-          Pukul                     :  10.00 wib s/d selesai
V.                METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan bersifat fleksibel artinya akan lebih banyak prioritas terhadap kebutuhan tingkat pengetahuan dan pendidikan mengenai penyakit  bronkitis terhadap anggota keluarga  yang mengikuti penyuluhan :
-          Ceramah.
-          Tanya jawab.
-          Demonstrasi.

VI.             ALAT PERAGA­

1.      Leaflet

VII.          STRATEGI

a.       Persiapan.
-          Konsultasi dengan pembimbing.
-          Menyiapkan alat dan bahan.
-          Melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Natar
b.      Pelaksanaan.
-          ­Melakukan ceramah dengan materi penyakit  bronkitis Tanya jawab.
-          Evaluasi : tanya jawab dengan masyarakat/peserta.
c.       Penutup.

VIII.       EVALUASI

1.      Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab
2.      Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga dapat mengerti dan mengetahui apa yang di maksud dengan penyakit  bronkitis, penyebab bronkitis, menyebutkan tanda dan gejala bronkitis.


IX.             Lampiran Materi

BRONKITIS


1.      Pengertian
Bronkitis merupakan  penyakit infeksi pada bronkus yang ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun, dan paling sedikit selama 2 tahun.
2.      Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya bronkitis yaitu :
  1. Kebiasaan merokok
  2. Polusi udara
  3. Paparan debu, asap dan gas-gas kimiawi akibat kerja
  4. Riwayat infeksi saluran nafas
  5. Bersifat genetik yaitu defisiensi a -1 antitripsin
3.      Patofisiologi
Pada beronkitis kronik terjadi penyempitan saluran nafas.  Penyempitan ini dapat mengakibatkan obtruksi jalan nafas dan menimbulkan sesak.  Pada bronkitis kronik, saluran pernafasan kecil yang berdiameter kurang dari 2 mm menjadi lebih sempit, berkelok-kelok, dan berobliterasi.  Penyempitan ini terjadi karena metaplasia sel goblet.  Saluran nafas besar juga menyempit karena hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus. 
4.      Manifestasi klinis
a.       Batuk
b.      Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi menjadi purulen atau mukopurulen.
c.       Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan untuk bernafas.
5.      Komplikasi
Infeksi yang berulang, pneumothoraks spontan, eritrositosis karena keadaan hipoksia kronik, gagal nafas dan kor pulmonal.
6.      Penatalaksanaan
  1. Pencegahan : mencegah kebiasaan merokok, infeksi dan polusi udara
  2. Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena hiperkapnia dan berkurangnya sensivitas terhadap CO2
  3. Fisiotherapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik
  4. Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan nafas, termasuk didalamnya golongan adrenergik b dan antikolinergik.
  5. Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktivitas fisik.
  6. Mukolitik dan ekspectoran.

Tidak ada komentar: