BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Bayi Baru Lahir
harus dapat menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin dengan kehidupan
ekstrauterin.setelah bayi lahir mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru
yang berbeda dengan kehidupan dalam lahir oleh karena itu terjadi perubahan
perubahan fisiologis yang terjadi agar dapat mempertahankan kehidupan nya.
Ada beberapa perubahan
yang terjadi antara lain dari sistem pernapasan,pengaturan suhu,perubahan
sistem sirkulasi,metabolisme,dan lain-lain.
Ada beberapa
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan setelah bayi lahir antara lain
inisiasi menyusui dini,skin to skin,membimbing ibu untuk bounding attachment
serta melakukan perawatan pada bayi baru lahir.
Setiap perubahan
yang terjadi pada Bayi Baru Lahir harus diperhatikan karena perubahan
fungsi-fungsi tubuh dikhawatirkan tidak berjalan dengan baik,pengawasan ini
dilakukan selama beberapa jam setelah bayi lahir dan perawatan dilakukan di
tempat yang bersih di dalam ruang persalinan.
1.2.Tujuan
A.untuk mengetahui perubahan-perubahan
fisiologis pada BBL
B.untuk mengetahui bagaimana cara
perawatan BBL
C.untuk memenuhi mata kuliah Neonatus
BABII
ISI
2.1.ROOMING IN
2.1.1.Pengertian Rooming In
Rawat gabung
adalah suatu system perawatan ibu dan anak bersama-sama pada tempat yang
berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat ibu dapat menyusui
anaknya.
Rawat gabung
adalah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak
dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat
bersama-sama selama 24 jam penuh seharinya.
Ada dua
jenis rawat gabung :
a. RG
kontinu : bayi tetap berada disamping ibu selama 24 jam
b. RG
parsial : ibu dan bayi bersama - sama hanya dalam beberapa jam seharinya. Misalnya
pagi bersama ibu sementara malam hari dirawat di kamar bayi.
Rawat gabung
parsial saat ini tidak dibenarkan dan tidak dipakai lagi.
2.1.2.Tujuan
Rawat Gabung
a.
Memberikan bantuan emosional
1). Ibu
dapat memberikan kasi sayang sepenuhnya kepada bayi
2).Memberikan
kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat
bayi
b.
Penggunaan ASI
1). Agar
bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI
2). Produksi
ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin
c.
Pencegahan infeksi
mencegah
terjadinya infeksi silang
d.
Pendidikan kesehatan
Dapat
dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
e.
Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi
2.1.3.Manfaat Rawat gabung
a. Bagi ibu
1). Aspek
psikologi
Ø Antara ibu dan bayi
akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother bonding) dan lebih akrab
akibat sentuhan badan antara ibu dan bayi
Ø Dapat memberikan
kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayinya
Ø Memberikan rasa
percaya kepada ibu untuk merawat bayinya. Ibu dapat memberikan ASI kapan saja
bayi membutuhkan, sehingga akan memberikan rasa kepuasan pada ibu bahwa ia
dapat berfungsi dengan baik sebagaimana seorang ibu memenuhi kebituhan nutrisi
bagi bayinya. Ibu juga akan merasa sangat dibutuhkan oleh bayinya dan tidak
dapat digantikan oleh orang lain. Hal ini akan memperlancar produksi ASI.
2). Aspek
fisik
Ø Involusi uteri akan
terjadi dengan baik karena dengan menyusui akan terjadi kontraksi rahim yang
baik
Ø Ibu dapat merawat
sendiri bayinya sehingga dapat mempercepat mobilisasi
b. Bagi bayi
1). Aspek
psikologi
Ø Sentuhan badan
antara ibu dan bayi akan berpengaruh terhadap perkembangan pskologi bayi
selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak
dibutuhkan oleh bayi.
Ø Bayi akan
mendapatkan rasa aman dan terlindung, dan ini merupakan dasar bagi terbentuknya
rasa percaya pada diri anak
2). Aspek
fisik
Ø Bayi segera
mendapatkan colostrum atau ASI jolong yang dapat memberikan kekebalan/antibodi
Ø Bayi segera
mendapatkan makanan sesuai pertumbuhannya
Ø Kemungkinan terjadi
infeksi nosokomial kecil
Ø Bahaya aspirasi
akibat susu botol dapat berkurang
Ø Penyakit sariawan
pada bayi dapat dihindari/dikurangi
Ø Alergi terhadap susu
buatan berkurang
c. Bagi
keluarga
1). Aspek
psikologi
Rawat gabung
memberikan peluang bagi keluarga untuk memberikan support pada ibu untuk
memberikan ASI pada bayi
2). Aspek
ekonomi
Lama
perawatan lebih pendek karena ibu cepat pulih kembali dan bayi tidak menjadi
sakit sehingga biaya perawatan sedikit.
d. Bagi
petugas
1). Aspek
psikologi
Bayi jarang
menangis sehingga petugas di ruang perawatan tenang dan dapat melakukan
pekerjaan lainnya.
2). Aspek
fisik
Pekerjaan
petugas akan berkurang karena sebagian besar tugasnya diambil oleh ibu dan
tidak perlu repot menyediakan dan memberikan susu buatan
2.1.4.
PELAKSANAAN
a. Di
poliklinik kebidanan
Ø Penyuluhan tentang
ASI
Ø Memutar film
Ø Melayani konsultasi
masalah ibu dan anak
b. Kamar
persiapan
Ø Jika rumah sakit
telah berfungsi sebagai RS sayang ibu, maka hampir semua ibu yang masuk kamar
bersalin sudah mendapat penyuluhan manajemen laktasi sejak mereka berada di
poliklinik.
Ø Kamar ini
dipersiapkan bagi ibu yang tidak pernah melakukan ANC di RS dimana ia akan
bersalin. Di dalam ruangan persiapan diperlukan gambar, poster, brosur dsb
untuk membantu memberikan konseling ASI. Di ruangan ini tidak boleh terdapat
botol susu, dot atau kempengan apalagi iklan susu formula yang semuanya akan
mengganggu keberhasilan ibu menyusui.
c. Kamar
Persalinan
Ø Di ruangan ini dapat
dipasang gambar, poster tentang menyusui yang baik dan benar. Serta menyusui
segera setelah lahir.
Ø Dalam waktu 30 menit
setelah lahir bayi segera disusukan. Rangsangan pada puting susu akan
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk segera memproduksi ASI
d. Kamar
perawatan
Ø Bayi diletakkan
dekat dengan ibunya
Ø Awasi KU dan kenali
keadaan-keadaan yang tidak normal
Ø Ibu dibantu untuk
dapat menyusui dengan baik dan cara merawat payudara
Ø Mencatat keadaan
bayi sehari-hari
Ø KIE tentang
perawatan tali pusat, perawatan bayi, perawatan payudara, cara memandikan bayi,
immunisasi dan penanggulangan diare
Ø Jika bayi sakit
pindahkan ke ruang khusus
2.1.5.SASARAN
DAN SYARAT
a. Bayi lahir dengan
spontan , baik presentasi kepala atau bokong
b. Jika bayi lahir
dengan tindakan maka rawat gabung dapat dilakukan setelah bayi cukup sehat,
reflek hisap baik, tidak ada tanda-tanda infeksi dsb
c. Bayi yang lahir
dengan Sectio Cesarea dengan anestesi umum, RG dilakukan segera stelah ibu dan
bayi sadar penuh (bayi tidak ngantuk)misalnya 4-6 jam setelah operasi.
d. Bayi tidak asfiksia
setelah 5 menit pertama (nilai apgar minimal 7)
e. Umur kehamilan 37
minggu atau lebih
f. Berat lahir
2000-2500 gram atau lebih
g. Tidak terdapat
tanda-tanda infeksi intrapartum
h. Bayi dan ibu sehat
2.1.6.Kontra Indikasi
Rawat gabung
tidak dianjurkan pada keadaan :
a. Ibu
Ø Penyakit jantung
derajat III
Ø Pasca eklamsi
Ø Penyakit infeksi
akut, TBC
Ø Hepatitis,
terinfeksi HIV, sitimegalovirus, herpes simplek
Ø Karsinoma payudara
b. Bayi
Ø Bayi kejang
Ø Sakit berat pada
jantung
Ø Bayi yang memerlukan
pengawasan intensif
Ø Catat bawaan
sehingga tidak mampu menyusu
2.1.7.Perawatan
Rawat Gabung yang Ideal
a. Bayi
Ø Ranjang bayi
tersendiri yang mudah terjangkau dan dilihat oleh ibu
Ø Bagi yang memerlukan
tersedia rak bayi
Ø Ukuran tempat tidur
anak 40 x 60 cm
b. Ibu
Ø Ukuran tempat tidur
90 x 200 cm
Ø Tinggi 90 cm
c. Ruang
Ø Ukuran ruang untuk
satu tempat tidur 1,5 x 3 m
Ø Ruang dekat dengan
ruang petugas (bagi yang masih memerlukan perawatan)
d. Sarana
Ø Lemari pakaian
Ø Tempat mandi bayi
dan perlengkapannya
Ø Tempat cuci tangan
ibu
Ø Setiap kamar
mempunyai kamar mandi ibu sendiri
Ø Ada sarana
penghubung
Ø Petunjuk/sarana
perawatan payudara, bayi dan nifas, pemberian makanan pada bayi dengan bahasa
yang sederhana
Ø Perlengkapan
perawatan bayi
e. Petugas
Ø Rasio petugas dengan
pasien 1 : 6
Ø Mempunyai kemampuan
dan ketrampilan dalam pelaksanaan RG
2.1.8.Model Rawat Gabung
a. satu
kamar dengan satu ibu dan anaknya
b. empat
sampai lima orang ibu dalam 1 kamar dengan bayi pada kamar yang lain
bersebelahan dan bayi dapat diambil tanpa ibu harus meninggalkan tempat
tidurnya
c. beberapa
ibu dalam 1 kamar dan bayi dipisahkan dalam 1 ruangan kaca yang kedap udara
d. model
dimana ibu dan bayi tidur di atas tempat tidur yang sama
e. bayi di
tempat tidur yang letaknya disamping ibu
2.1.9.Keuntungan
dan Kerugian Rawat gabung
a. Keuntungan
Ø Menggalakkan
penggunaan ASI
Ø Kontak emosi ibu dan
bayi lebih dini dan lebih erat
Ø Ibu segera dapat
melaporkan keadaan-keadaanbayi yang aneh
Ø Ibu dapat belajar
merawat bayi
Ø Mengurangi
ketergantungan ibu pada bidan
Ø Membangkitkan
kepercayaan diri yang lebih besar dalam merawat bayi
Ø Berkurangnya infeksi
silang
Ø Mengurangi beban
perawatan terutama dalam pengawasan
b.Kerugian
Ø Ibu kurang istirahat
Ø Dapat terjadi
kesalahan dalam pemberian makanan karena oengaruh orang lain
Ø Bayi bisa
mendapatkan infeksi dari pengunjung
Ø Pada pelaksanaan ada
hambatan tekhnis/fasilitas
2.2.Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu segera
setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri
(tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam
keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan
demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah
anak kurang gizi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef
yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan
kehidupan’, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen dari
bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. “Menyusui satu jam pertama
kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan
sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan
program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua
tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat
mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut,
sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas,“ ujar
Ibu Negara pada suatu kesempatan.
Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini
- Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
- Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
- Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
- Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
- Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
- Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
- Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai.
- Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
- Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
- Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
- Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
- Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
- Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
- Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
- Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
- Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
- Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
- Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
- Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
- Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi
dilahirkan bertujuan untuk:
- Percayalah bayi dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya, ada kodrat alami seorang bayi untuk menyusu dari ibu bahkan saat dia baru lahir. Jadi Anda tidak perlu terlalu mengkuatirkan bayi Anda.
- Ini merupakan tahap awal yang sangat baik bila Anda ingin memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama. Bayi akan menyukai ASI dan ibu tidak akan kekurangan untuk memberikannya. IMD juga mengurangi rasa nyeri saat harus menyusui.
- Jangan kuatir bayi Anda kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan selama kurang lebih 1 jam untuk mencari puting susu ibu. Karena kulit ibu dapat menghangatkan bayi secara sempurna. Bila bayi merasa kedinginan, suhu tubuh ibu akan meningkat 2 derajat Celcius, sedangkan bila bayi kepanasan, kulit ibu akan menyesuaikan dengan menurunkan suhu sebanyak 1 derajat Celcius.
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi yang baru lahir.
- Gerakan bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan mengelurkan hormon yang membantu menghentikan pendarahan ibu.
- Bila bayi dalam melakukan IMD menangis, jangan cepat-cepat Anda menyerah untuk memberikan ASI. Bayi menangis belum tentu karena merasa lapar. Biarkan bayi Anda menemukan susu sendiri.
- Bila persalinan harus melalui proses Cesar, Anda dapat tetap melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) walaupun kemungkinan berhasilnya sekitar 50% daripada persalinan normal.
- IMD membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
2.3.Skin to Skin
Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat
bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama
perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.
Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :
-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-Mengurangi strea pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
-Meningkatkan produksi asi
-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:
-Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-Perkembangan selama di inkubator baik
-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:
-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu
-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.
Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :
-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-Mengurangi strea pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
-Meningkatkan produksi asi
-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:
-Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-Perkembangan selama di inkubator baik
-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:
-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu
-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.
Manfaat perawatan metode kanguru (PMK) atau perawatan
bayi lekat yang kerap disebut kangaroo mother care sebenarnya sudah banyak
dibicarakan di masyarakat. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan
Martinez dari Bogota, Kolombia, dan merupakan metode perawatan bayi kecil atau
bayi prematur yang diilhami oleh cara ibu kanguru merawat anaknya yang selalu
lahir prematur.
1. Posisi kanguru. Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok. Dalam posisi demikian tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.(Lihat gambar) Bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki. Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
2. Monitor. Selama bayi cukup mendapat ASI dan berada dalam dekapan ibu, biasanya suhu akan mudah dipertahankan antara 36,5-37,5°C. Walaupun demikian, pemantauan suhu ketiak bayi perlu dilakukan setiap 6 jam selama 3 hari pertama PMK dimulai. Selanjutnya pengukuran dilakukan 2 kali sehari. Selain suhu, ibu perlu memantau pernapasan bayi. Pernapasan normal bayi prematur berkisar 40-60 kali per menit dan kadang dapat disertai periode apnu (tidak bernapas).
Beberapa tanda bahaya adalah bayi sulit bernapas, merintih, bernapas sangat cepat atau sangat lambat, berhenti napas yang sering dan lama (>20 detik), bayi terasa dingin walau sudah dihangatkan, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare, atau kulit menjadi kuning. Bila menjumpai tanda-tanda diatas, segeralah mencari pertolongan pada tenaga kesehatan.
3. Waktu dan siapa saja. PMK idealnya dilakukan 24 jam sehari, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60 menit, kemudian ditingkatkan sampai terus-menerus, siang dan malam, disela hanya untuk mengganti popok. Ibu dapat tetap melakukan pekerjaan sehari-hari seperti berdiri, duduk, memasak, jalan-jalan, bahkan bekerja
1. Posisi kanguru. Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok. Dalam posisi demikian tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.(Lihat gambar) Bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki. Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
2. Monitor. Selama bayi cukup mendapat ASI dan berada dalam dekapan ibu, biasanya suhu akan mudah dipertahankan antara 36,5-37,5°C. Walaupun demikian, pemantauan suhu ketiak bayi perlu dilakukan setiap 6 jam selama 3 hari pertama PMK dimulai. Selanjutnya pengukuran dilakukan 2 kali sehari. Selain suhu, ibu perlu memantau pernapasan bayi. Pernapasan normal bayi prematur berkisar 40-60 kali per menit dan kadang dapat disertai periode apnu (tidak bernapas).
Beberapa tanda bahaya adalah bayi sulit bernapas, merintih, bernapas sangat cepat atau sangat lambat, berhenti napas yang sering dan lama (>20 detik), bayi terasa dingin walau sudah dihangatkan, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare, atau kulit menjadi kuning. Bila menjumpai tanda-tanda diatas, segeralah mencari pertolongan pada tenaga kesehatan.
3. Waktu dan siapa saja. PMK idealnya dilakukan 24 jam sehari, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60 menit, kemudian ditingkatkan sampai terus-menerus, siang dan malam, disela hanya untuk mengganti popok. Ibu dapat tetap melakukan pekerjaan sehari-hari seperti berdiri, duduk, memasak, jalan-jalan, bahkan bekerja
2.4.Bounding Attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan)
jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana
sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang
bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.
Cara untuk melakukan bounding ada
bermacam-macam antara lain:
1. Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
1. Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
3. Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4. Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
5. Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
6. Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
8. Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.
Namun demikian peran
kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam
perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat
dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah,
diantaranya :
1. Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga
karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
2. Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
- cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
2. Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
- cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
-
kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah
tentang
bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain
sebagainya.
- Gelisah
tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan
keberhasilannya sebagai seorang ayah)
- Harapan orang tua tidak sesuai dengan
kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
2.5.Baby Bonding
2.5.Baby Bonding
2.6.Sistem
Pernafasan pada BBL
Perubahan sistim pernapasan /
respirasi

Selama dalam uterus, janin mendapatkan
oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran
gas harus melalui paru – paru.
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang
muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8
tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun
janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III.
Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia
24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus,
ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah
surfaktan.
b. Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara
mekanis.
Interaksi antara system pernapasan,
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
3). Penimbunan karbondioksida (CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat
dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi
gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
4). Perubahan suhu
Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
2). Mengembangkan
jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin
/sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi
surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai
paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah
untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkandinding
alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli
kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan
penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini
menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.
d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati
jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari
paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria kehilangan
keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam
jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara
memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan
dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika
terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika
hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima
oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen
jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas
dalam alveolus dan akan membantu
menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi
sirkulasi luar rahim.

2.7.pengaturan Suhu Pada BBL
Pengaturan suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu
tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan
dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin
ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin ,
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi
untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak
coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai
100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan
energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat
diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia,
hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan
prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada
BBlL
2.8.Perawatan BBL
Perawatan bayi menyangkut banyak hal. Dimulai ketika mengangkat bayi, saat
mengganti baju, memandikan, atau memberinya makan, peganglah dengan erat dan
penuh percaya diri. Bicaralah secara perlahan dan lembut, sambil melakukan
kontak mata.
Mengangkat bayi
Menggendong dan merangkul bayi akan membuatnya merasa aman dan dicintai. Mungkin tidak mudah pada awalnya, namun Anda akan semakin terbiasa dengan sering melakukannya.
Mengangkat bayi
Menggendong dan merangkul bayi akan membuatnya merasa aman dan dicintai. Mungkin tidak mudah pada awalnya, namun Anda akan semakin terbiasa dengan sering melakukannya.
- Berdiri menghadap ke arahnya, susupkan satu tangan ke bawah kepala dan lehernya, dan tangan lain ke pantat.
- Angkat perlahan dan lembut kearah dada, putar kepalanya kearah lekukan siku, lalu sangga tubuhnya dengan lengan Anda.
- Saat meletakkannya, pegang kepala dan pantatnya. Tarik terlebih dahulu tangan dari pantat, kemudian tarik tangan yg dibawah kepala.
Menggendong bayi
Termasuk dalam perawatan bayi termasuk juga menggendong bayi. Bayi baru lahir belum dapat menegakkan kepalanya. Anda harus menyangganya agar tidak terkulai. Gunakan gendongan agar ia dekat dengan tubuh Anda, sementara tangan Anda bisa melakukan pekerjaan lain.
Memakaikan baju
Kebanyakan bayi tidak menyukai baju yang dimasukkan melalui kepala. Ada baiknya Anda membeli baju yang berkancing atau bertali depan atau samping.
Mengganti popok
Untuk menghindari ruam popok, gantilah sesegera mungkin ketika basah atau kotor.Perlu diketahui, perawatan bayi baru lahir perlu mengganti popok 10 hingga 12 kali sehari.
Perawatan bayi dari ujung kepala sampai ujung kaki
Dalam melakukan perawatan bayi baru lahir sebenarnya tidak perlu dimandikan setiap hari. Diantara waktu mandi, bersihkan tubuh bayi dengan mengelapnya dari ujung kepala sampai kaki. Caranya, buka baju bayi sebentar, bersihkan bagian yang perlu, seperti wajah, tangan, dan bagian kemaluan. Jangan membersihkan bagian dalam hidung atau kuping, karena lender dan selaput keduanya dapat membersihkan sendiri. Usaplah bagian yang kotor dengan kapas basah.
Memandikan
Termasuk dalam perawatan bayi adalah memandikannya dengan benar :
- Siapkan terlebih dahulu keperluan mandi,
- Isi air hangat ke bak mandi, periksa suhunya dengan sikut.
- Buka baju, bungkus dengan handuk di pangkuan Anda. Usap matanya dengan kapas yang telah dibasahi dengan air matang dingin. Bersihkan daerah sekitar wajah dan mulut.
- Keramasi rambutnya, pegang kepalanya di atas bak mandi. Keringkan. Lepaskan handuk, letakkan satu tangan di bawah pundaknya, dan tangan lain di pantat, lalu masukkan bayi secara perlahan ke bak mandi.
- Tahan leher dan pundaknya, sabuni dan bilas dengan tangan Anda yang bebas. Pegang pantatnya dan angkat. Bungkus dengan handuk, tepuk-tepuk agar kering. Biarkan bayi terbungkus handuk saat Anda memakaikan baju dan popoknya.
Menidurkan
Waktu tidur bayi berbeda-beda. Rata-rata bayi baru lahir akan bangun selama 6-8 jam setiap 24 jam, dan biasanya tidur di siang hari 3-5 jam.
Menangis
Menangis adalah cara bayi Anda memberitahu kebutuhannya. Secara bertahap, Anda akan belajar membedakan tangisannya. Antara tangisan lapar atau lelah. Dengan demikian Anda bisa memberikan perawatan bayi dengan benar. Bila tidak berhenti juga, cobalah untuk menghubungi dokter Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar