BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bayi Baru Lahir
harus dapat menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin dengan kehidupan
ekstrauterin.setelah bayi lahir mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru
yang berbeda dengan kehidupan dalam lahir oleh karena itu terjadi perubahan
perubahan fisiologis yang terjadi agar dapat mempertahankan kehidupan nya.
Ada beberapa perubahan yang terjadi antara
lain dari sistem pernapasan,pengaturan suhu,perubahan sistem
sirkulasi,metabolisme,dan lain-lain.
Ada beberapa
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan setelah bayi lahir antara lain
inisiasi menyusui dini,skin to skin,membimbing ibu untuk bounding attachment
serta melakukan perawatan pada bayi baru lahir.
Setiap perubahan
yang terjadi pada Bayi Baru Lahir harus diperhatikan karena perubahan
fungsi-fungsi tubuh dikhawatirkan tidak berjalan dengan baik,pengawasan ini
dilakukan selama beberapa jam setelah bayi lahir dan perawatan dilakukan di
tempat yang bersih di dalam ruang persalinan.
2.1.Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan bounding attachment, IMD (inisiasi menyusiu
dini), skin to skin contact, baby baounding, dan rooming in
2. Untuk mengetahui tentang sistem pernapasan
pada bayi baru lahir
3. Untuk mengetahui tentang sistem pengaturan
suhu pada bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui perawatan terhadap bayi
baru lahir
5. Untuk mengetahui isu terkini tentang bayi
baru lahir
BAB II
ISI
2.1. Rooming In, IMD, Skin to Skin, bounding
Attachment dan Baby Bounding
A.Pengertian Rooming In
Rawat gabung
adalah suatu system perawatan ibu dan anak bersama-sama pada tempat yang
berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat ibu dapat menyusui
anaknya.
Rawat gabung
adalah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak
dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat
bersama-sama selama 24 jam penuh seharinya.
Ada dua jenis
rawat gabung :
a. Rawat Gabung
kontinu : bayi tetap berada disamping ibu selama 24 jam
b. Rawat Gabung parsial
: ibu dan bayi bersama - sama hanya dalam beberapa jam seharinya. Pada pagi hari
bersama ibu sementara malam hari dirawat di kamar bayi.
Tujuan Rawat
Gabung
a. Memberikan
bantuan emosional
Ø
1).
Ibu dapat memberikan kasi sayang sepenuhnya kepada bayi
Ø
2).Memberikan
kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat
bayi
b. Penggunaan ASI
Ø
1).
Agar bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI
Ø
2).
Produksi ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin
c. Pencegahan
infeksi
Ø
mencegah
terjadinya infeksi silang
d. Pendidikan
kesehatan
Ø
Dapat
dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
e. Memberikan
stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi
Manfaat Rawat
gabung
a. Bagi ibu
1). Aspek
psikologi
- Antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother bonding) dan lebih akrab akibat sentuhan badan antara ibu dan bayi
- Dapat memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayinya
- Memberikan rasa percaya kepada ibu untuk merawat bayinya. Ibu dapat memberikan ASI kapan saja bayi membutuhkan, sehingga akan memberikan rasa kepuasan pada ibu bahwa ia dapat berfungsi dengan baik sebagaimana seorang ibu memenuhi kebituhan nutrisi bagi bayinya. Ibu juga akan merasa sangat dibutuhkan oleh bayinya dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Hal ini akan memperlancar produksi ASI.
2). Aspek fisik
- Involusi uteri akan terjadi dengan baik karena dengan menyusui akan terjadi kontraksi rahim yang baik
- Ibu dapat merawat sendiri bayinya sehingga dapat mempercepat mobilisasi
b. Bagi bayi
1). Aspek
psikologi
- Sentuhan badan antara ibu dan bayi akan berpengaruh terhadap perkembangan pskologi bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.
- Bayi akan mendapatkan rasa aman dan terlindung, dan ini merupakan dasar bagi terbentuknya rasa percaya pada diri anak
2). Aspek fisik
- Bayi segera mendapatkan colostrum atau ASI jolong yang dapat memberikan kekebalan/antibodi
- Bayi segera mendapatkan makanan sesuai pertumbuhannya
- Kemungkinan terjadi infeksi nosokomial kecil
- Bahaya aspirasi akibat susu botol dapat berkurang
- Penyakit sariawan pada bayi dapat dihindari/dikurangi
- Alergi terhadap susu buatan berkurang
c. Bagi keluarga
1). Aspek
psikologi
Rawat gabung
memberikan peluang bagi keluarga untuk memberikan support pada ibu untuk
memberikan ASI pada bayi
2). Aspek ekonomi
Lama perawatan
lebih pendek karena ibu cepat pulih kembali dan bayi tidak menjadi sakit
sehingga biaya perawatan sedikit.
d. Bagi petugas
1). Aspek
psikologi
Bayi jarang
menangis sehingga petugas di ruang perawatan tenang dan dapat melakukan
pekerjaan lainnya.
2). Aspek fisik
Pekerjaan petugas
akan berkurang karena sebagian besar tugasnya diambil oleh ibu dan tidak perlu
repot menyediakan dan memberikan susu buatan
Pelaksanaan
a. Di poliklinik
kebidanan
- Penyuluhan tentang ASI
- Memutar film
- Melayani konsultasi masalah ibu dan anak
b. Kamar persiapan
- Jika rumah sakit telah berfungsi sebagai RS sayang ibu, maka hampir semua ibu yang masuk kamar bersalin sudah mendapat penyuluhan manajemen laktasi sejak mereka berada di poliklinik.
- Kamar ini dipersiapkan bagi ibu yang tidak pernah melakukan ANC di RS dimana ia akan bersalin. Di dalam ruangan persiapan diperlukan gambar, poster, brosur dsb untuk membantu memberikan konseling ASI. Di ruangan ini tidak boleh terdapat botol susu, dot atau kempengan apalagi iklan susu formula yang semuanya akan mengganggu keberhasilan ibu menyusui.
c. Kamar
Persalinan
- Di ruangan ini dapat dipasang gambar, poster tentang menyusui yang baik dan benar. Serta menyusui segera setelah lahir.
- Dalam waktu 30 menit setelah lahir bayi segera disusukan. Rangsangan pada puting susu akan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk segera memproduksi ASI
d. Kamar perawatan
- Bayi diletakkan dekat dengan ibunya
- Awasi KU dan kenali keadaan-keadaan yang tidak normal
- Ibu dibantu untuk dapat menyusui dengan baik dan cara merawat payudara
- Mencatat keadaan bayi sehari-hari
- KIE tentang perawatan tali pusat, perawatan bayi, perawatan payudara, cara memandikan bayi, immunisasi dan penanggulangan diare
- Jika bayi sakit pindahkan ke ruang khusus
Sasaran dan
Syarat
a. Bayi lahir
dengan spontan , baik presentasi kepala atau bokong
b. Jika bayi lahir
dengan tindakan maka rawat gabung dapat dilakukan setelah bayi cukup sehat,
reflek hisap baik, tidak ada tanda-tanda infeksi dsb
c. Bayi yang lahir
dengan Sectio Cesarea dengan anestesi umum, RG dilakukan segera stelah ibu dan
bayi sadar penuh (bayi tidak ngantuk)misalnya 4-6 jam setelah operasi.
d. Bayi tidak
asfiksia setelah 5 menit pertama (nilai apgar minimal 7)
e. Umur kehamilan
37 minggu atau lebih
f. Berat lahir
2000-2500 gram atau lebih
g. Tidak terdapat
tanda-tanda infeksi intrapartum
h. Bayi dan ibu
sehat
Kontra Indikasi
Rawat gabung tidak
dianjurkan pada keadaan :
a. Ibu
- Penyakit jantung derajat III
- Pasca eklamsi
- Penyakit infeksi akut, TBC
- Hepatitis, terinfeksi HIV, sitimegalovirus, herpes simplek
- Karsinoma payudara
b. Bayi
- Bayi kejang
- Sakit berat pada jantung
- Bayi yang memerlukan pengawasan intensif
- Catat bawaan sehingga tidak mampu menyusu
Perawatan Rawat
Gabung yang Ideal
a. Bayi
- Ranjang bayi tersendiri yang mudah terjangkau dan dilihat oleh ibu
- Bagi yang memerlukan tersedia rak bayi
- Ukuran tempat tidur anak 40 x 60 cm
b. Ibu
- Ukuran tempat tidur 90 x 200 cm
- Tinggi 90 cm
c. Ruang
- Ukuran ruang untuk satu tempat tidur 1,5 x 3 m
- Ruang dekat dengan ruang petugas (bagi yang masih memerlukan perawatan)
d. Sarana
- Lemari pakaian
- Tempat mandi bayi dan perlengkapannya
- Tempat cuci tangan ibu
- Setiap kamar mempunyai kamar mandi ibu sendiri
- Ada sarana penghubung
- Petunjuk/sarana perawatan payudara, bayi dan nifas, pemberian makanan pada bayi dengan bahasa yang sederhana
- Perlengkapan perawatan bayi
e. Petugas
- Rasio petugas dengan pasien 1 : 6
- Mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan RG
Model Rawat
Gabung
Ø
satu
kamar dengan satu ibu dan anaknya
Ø
empat
sampai lima orang ibu dalam 1 kamar dengan bayi pada kamar yang lain
bersebelahan dan bayi dapat diambil tanpa ibu harus meninggalkan tempat
tidurnya
Ø
beberapa
ibu dalam 1 kamar dan bayi dipisahkan dalam 1 ruangan kaca yang kedap udara
Ø
model
dimana ibu dan bayi tidur di atas tempat tidur yang sama
Ø
bayi
di tempat tidur yang letaknya disamping ibu
Keuntungan dan
Kerugian Rawat gabung
a. Keuntungan
Ø
Menggalakkan penggunaan ASI
Ø
Kontak emosi ibu dan bayi lebih dini dan lebih
erat
Ø
Ibu segera dapat melaporkan
keadaan-keadaanbayi yang aneh
Ø
Ibu dapat belajar merawat bayi
Ø
Mengurangi ketergantungan ibu pada bidan
Ø
Membangkitkan kepercayaan diri yang lebih
besar dalam merawat bayi
Ø
Berkurangnya infeksi silang
Ø
Mengurangi beban perawatan terutama dalam
pengawasan
b.Kerugian
Ø
Ibu kurang istirahat
Ø
Dapat terjadi kesalahan dalam pemberian
makanan karena oengaruh orang lain
Ø
Bayi bisa mendapatkan infeksi dari pengunjung
Ø
Pada pelaksanaan ada hambatan tekhnis.
B. Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu segera
setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri
(tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam
keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan
demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah
anak kurang gizi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef
yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan
kehidupan’, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen dari
bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. “Menyusui satu jam pertama
kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan
sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan
program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua
tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan
dan melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan
tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas.
Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini
- Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
- Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
- Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
- Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
- Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
- Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
- Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai.
- Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
- Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
- Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
- Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
- Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
- Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
- Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
- Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
- Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
- Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
- Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
- Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
- Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi dilahirkan bertujuan untuk:
- Percayalah bayi dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya, ada kodrat alami seorang bayi untuk menyusu dari ibu bahkan saat dia baru lahir. Ini merupakan tahap awal yang sangat baik bila Anda ingin memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama. Bayi akan menyukai ASI dan ibu tidak akan kekurangan untuk memberikannya. IMD juga mengurangi rasa nyeri saat harus menyusui.
- Jangan kuatir bayi kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan selama kurang lebih 1 jam untuk mencari puting susu ibu. Karena kulit ibu dapat menghangatkan bayi secara sempurna. Bila bayi merasa kedinginan, suhu tubuh ibu akan meningkat 2 derajat Celcius, sedangkan bila bayi kepanasan, kulit ibu akan menyesuaikan dengan menurunkan suhu sebanyak 1 derajat Celcius.
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi yang baru lahir.
- Gerakan bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan mengelurkan hormon yang membantu menghentikan pendarahan ibu.
- Bila bayi dalam melakukan IMD menangis, jangan cepat-cepat Anda menyerah untuk memberikan ASI. Bayi menangis belum tentu karena merasa lapar. Biarkan bayi Anda menemukan susu sendiri.
- Bila persalinan harus melalui proses Cesar, Anda dapat tetap melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) walaupun kemungkinan berhasilnya sekitar 50% daripada persalinan normal.
- IMD membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
C.Skin to Skin
Skin to skin atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat
bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama
perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.
Metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
Metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
1) Keuntungan yang
di dapat dari metode ini bagi perawatan bayi :
-
Meningkatkan
hubungan emosi ibu – anak
-
Menstabilkan
suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-
Meningkatkan
pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-
Mengurangi
strea pada ibu dan bayi
-
Mengurangi
lama menangis pada bayi
-
Memperbaiki
keadaan emosi ibu dan bayi
-
Meningkatkan
produksi asi
-
Menurunkan
resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-
Mempersingkat
masa rawat di rumah sakit
Kriteria bayi untuk
metode kanguru:
-
Bayi
dengan berat badan ≤ 2000 g
-
Tidak
ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-
Refleks
dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-
Perkembangan
selama di inkubator baik
-
Kesiapan
dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
Cara melakukan metode
kanguru:
-
Beri
bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu
-
Letakkan
bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala
bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai
tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit
mendongak.
-
Dapat
pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi
diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai
selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
-
Bila
baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar
yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
-
Ibu
dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk ,
jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau
dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
-
Bila
ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
-
Dalam
pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan
bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.
Manfaat perawatan metode kanguru (PMK) atau perawatan
bayi lekat yang kerap disebut kangaroo mother care sebenarnya sudah banyak
dibicarakan di masyarakat. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan
Martinez dari Bogota, Kolombia, dan merupakan metode perawatan bayi kecil atau
bayi prematur yang diilhami oleh cara ibu kanguru merawat anaknya yang selalu
lahir prematur.
1. Posisi kanguru. Bayi diletakkan diantara
payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu. Kepala bayi dipalingkan ke
sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah. Kedua tungkai bayi
ditekuk sedikit seperti posisi kodok. Dalam posisi demikian tubuh ibu dan bayi
diikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan
bayi agar tidak jatuh.(Lihat gambar) Bayi hanya mengenakan popok, topi hangat,
dan kaus kaki. Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa
lengan berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap
dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
2. Monitor. Selama bayi cukup mendapat
ASI dan berada dalam dekapan ibu, biasanya suhu akan mudah dipertahankan antara
36,5-37,5°C. Walaupun demikian, pemantauan suhu ketiak bayi perlu dilakukan
setiap 6 jam selama 3 hari pertama PMK dimulai. Selanjutnya pengukuran
dilakukan 2 kali sehari. Selain suhu, ibu perlu memantau pernapasan bayi. Pernapasan normal bayi
prematur berkisar 40-60 kali per menit dan kadang dapat disertai periode apnu
(tidak bernapas).
Beberapa tanda bahaya adalah bayi
sulit bernapas, merintih, bernapas sangat cepat atau sangat lambat, berhenti
napas yang sering dan lama (>20 detik), bayi terasa dingin walau sudah
dihangatkan, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare, atau kulit menjadi
kuning. Bila menjumpai tanda-tanda diatas, segeralah mencari pertolongan pada
tenaga kesehatan.
3. Waktu dan siapa saja.Metode Kangguru idealnya dilakukan
24 jam sehari, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60
menit, kemudian ditingkatkan sampai terus-menerus, siang dan malam, disela
hanya untuk mengganti popok. Ibu dapat tetap melakukan pekerjaan sehari-hari
seperti berdiri, duduk, memasak, jalan-jalan, bahkan bekerja.
D.Bounding
Attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan)
jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana
sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang
bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.
Cara untuk melakukan bounding ada
bermacam-macam antara lain:
1.
Pemberian ASI ekslusif
Dengan
dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara
langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu
merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2.
Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
3.
Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4.
Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
5.
Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
6.
Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7.
Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
8.
Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
- Kesehatan emosional orang tua
Orang tua
yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan
respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran
bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat
membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
- Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud. - Dukungan sosial seperti
keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya. - Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya. - Kesesuaian antara orang tua dan
anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan
bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah
melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses
kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.
Namun demikian
peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan
dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat
dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah,
diantaranya :
- Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
- Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
-
cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
-
kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya,
antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana
nasibnya kelak, dan lain sebagainya.
-
Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik
anaknya (pesimis akan keberhasilannya sebagai seorang ayah)
-
Harapan
orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
E. Baby Bonding
Bonding atau ikatan batin merupakan hubungan orang tua dan bayi pada saat awal
kelahiran. Jadi, Baby Bonding adalah suatu ikatan batin antara bayi dengan ibu
yang di bentuk sesaat setelah bayi lahir, dimana ikatan tersebut lebih
ditekankan pada bayi untuk merasakan kasih sayang dari ibunya saat kontak
pertama. Sebagai individu, orang tua akan mengembangkan hubungan kasih sayang
dengan bayi menurut gaya dan cara mereka. Jam pertama merupakan saat peka
dimana kontak pertama akan mempermudah jalinan batin.
Ikatan kasih sayang (bonding) antara bayi dengan orangtua terutama
ibu dapat berkembang melalui hal-hal sederhana. Bahkan seketika setelah ibu
melihat dan menggendong buah hatinya tersebut. Istilah bonding bisa diartikan
sebagai sebuah formasi kedekatan emosi dan psikologis dari orangtua dan bayi
yang biasanya terjadi dalam hitungan menit, jam atau hari setelah bayi lahir.
Menurut Michael Mendizza, rekan-penulis buku Magical Parent-Magical Child, the
Optimum Learning Relationship, pendiri sekaligus direktur pelaksana Touch the
Future, organisasi nirlaba bidang anak dan pengembangan manusia, bonding
ialah hubungan yang tercermin-timbal balik.
Selama kehamilan, kelahiran dan sesudahnya, jika tidak terganggu oleh
sesuatu, alam mempertautkan bioritmik, frekuensi jantung, keseimbangan hormon,
pola tidur dan ribuan sistem dari kehidupan ibu dan bayinya ke dalam pola-pola
yang terikat timbal balik. Bayi memberi rangsangan yang akurat bagi ibu untuk
membuka dan mengembangkan kapasitas-kapasitas baru, dan ibu pun melakukan hal
yang sama untuk bayi.
Ikatan tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman pancaindera,
pertukaran zat-zat gizi dan pertukaran informasi yang diperlukan untuk
perkembangan otak secara sehat dan normal. Alam berharap bonding akan
berkembang. Untuk alasan inilah, menurut Mendizza, alam “menempatkan” bayi di
dekat tubuh dan payudara ibunya. Perhatikanlah betapa sederhananya prinsip alam
dalam mengembangkan bonding yaitu dekatkan bayi ke tubuh dan payudara ibunya.
Langkah pertama yang harus dilakukan bayi baru lahir adalah ikatan lahir batin
dengan orang-orang yang paling dekat dengannya, yakni orangtuanya. Orangtua
dapat memanfaatkan semua indera, termasuk intuisi, untuk membaca
isyarat-isyarat dari bayi, sebagai bahasa universal untuk berkomunikasi dan
menjalin ikatan batin dengannya.
Ikatan batin itu diawali lewat sentuhan dan tatapan mata. Kemampuan
penglihatan bayi masih yang sangat terbatas. Jarak pandang terjauhnya tidak
lebih dari 25 cm. Maklumlah dunianya masih sebatas payudara ibu saat ia
disusui. Ikatan batin antara Ibu dan bayi melalui indera penglihatan terbentuk
melalui tatapan mata. Tataplah mata si kecil sesering mungkin, terutama pada
saat menyusuinya. Biarkan jari-jari mungil tangannya meraih serta menyentuh
wajah sebagai upaya untuk lebih mengenal orangtua, sebagai orang yang paling
dekat dengan dirinya. Sentuhan sangat besar maknanya bagi bayi. Sentuhan
berperan sebagai pelengkap ‘pelajaran pertama’ mengenal dunia barunya, yang
dilakukan bayi pada hari-hari pertamanya.
2.2. Sistem
Pernafasan pada Bayi Baru Lahir
Perubahan sistim pernapasan /
respirasi

Selama dalam uterus, janin mendapatkan
oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran
gas harus melalui paru – paru.
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang
muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8
tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun
janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III.
Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia
24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus,
ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah
surfaktan.
b. Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara
mekanis.
Interaksi antara system pernapasan,
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
3). Penimbunan karbondioksida (CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat
dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi
gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
4). Perubahan suhu
Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
2). Mengembangkan
jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin
/sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi
surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai
paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah
untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkandinding
alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli
kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan
penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini
menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.
d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati
jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari
paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria kehilangan
keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam
jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara
memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan
dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika
terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika
hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima
oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen
jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam
alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang
perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.

2.3.Sistem Pengaturan Suhu Pada Bayi Baru
Lahir
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu
tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan
dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin
ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin ,
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi
untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak
coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai
100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak
dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis
dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak
persediaan lemak coklat bayi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia,
hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan
prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada
BBL
2.4.Perawatan pada Bayi Baru Lahir
Perawatan segera pada bayi baru lahir setelah tiba
di ruangb bersalin meliputi:
a. Jalan napas
Perawatan yang pertama an yang paling penting yang
diberikan pada neonatus setelah lahir adalah untuk membersihkan hidung dan
mulut serta cairan amnion sehinga jalan napas terbuka. Langkah ini biasanya
dilakukan oleh dokter atau bidan sesaat setelah bayi lahir. Mungkin digunakan
spuit balon terbuat dari karet atau keteter lembut yang trebuat dari karet
dengan alat penghisap elektrik.
Kepala bayi harus diletakkan lebih rendah dari
tubuhnya dan dibaringkan ke salah satu sisi sehingga bila terjadi regurgitasi
cairan amnion tidak akan memasuki paru-paru. Bila pernapasan tidak maksimal,
tindakan resusitasi yang lebih intensif mulai segera dilakukan.
b. Membersihkan dan pengkajian
Rambut bayi biasanya lengket mengering dengan
darah dan jalan lahir. Tubuhnya mungkin memiliki beberapa area di mana terdapat
banyak verniks kaseosa. Bukan merupakan suatu hal yang diperkirakan penting
untuk membuang semua sekresi kelenjar sebasea ini, cukup hanya pada bagian yang
sangan berlebihan. Kebanyakan ruang perawatan menghilangkannya dengan
memandikan dengan air dan mengusapkan verniks kaseosa yang amat berlebihan dan
menyabuni darah yang mengering hal itu disebut perawatan kulit kering
menurunkan kehilangan panas dan potensial kerusakan kulit bayi yang sangat
halus.
Mengabaikan peralatan yang digunakan, membersihkan
awal adalah suatu waktu yang sangat baik untuk mengobservasi bayi secara
teliti. Dilakukan pengukuran
suhu tubuh, nadi, dan pernapasan pada saat ini. Bidan harus berja dengan cepat
untuk menghindari kedinginan pada tubuh bayi yang tidak diperlukan.
c. Penimbangan dan pengukuran
Walaupun beberapa ruang persalinan dilengkapi
dengan alat ukur, banyak yang tidak, dan bayi baru lahir ditimbang pertama kali
setelah tidak di ruang perawatan. Alat ukurnya dilapisi dengan pakaian dan
kertas, diatasnya bayi telanjang diletakkan. Perawatan yang hati-hati dilakukan
untuk mencegah jatuhnya bayi dari alat ukur. Keakuratan pengukuran adalah
sangat penting. Penimbangan saat lahir adalah penting bagi keluarga dan juga
merupakan bagian dari data dasar. Kehilangan berat badan 5% sampai 10% dari
berat badan bayi baru lahir adalah penting. Kehilangan ini disebabkan oleh
penggunaan kalori, kehilangan cairan tubuh dan keluarnya mekonium. Setelah 3
sampai 5 hari bayi mulai meningkat kembali berat badannya. Kebanyakan bayi
mencapai kembali berat badannya waktu lahir sekitar 2 minggu.
Pengukuran lingkar kepala dan lingkar dada serta
panjang badan (dari tumit ke puncak kepala) pada neonatus dilakukan saat ini.
Pengukuran ini dibuat u ntuk mengevaluasi maturitas fisik dan untuk memenuhi
standart perbandingan. Sebagai contoh, perbesaran kepala dengan amat cepat
mungkin menandakan hidrosephalus. Pertumbuhan panjang badan yang tidak umum
atau ukuran yang tidak lazim dapat menandakan sekresi kelenjar pituitari yang
berlebihan.
d. Penentuan usia gestasi
Maturitas bayi mempengaruhi kemampuannya untuk
bertahan. Sebagai contoh, usia gestsi yang lebih lama, bayi preterm mungkin
memiliki beratv badan yang sama dengan bayi usia gestasi lebih singkat, bayi
preterm, tetapi bayi yangn kurang matur memiliki risiko tinggi. Pengkajian usia
gestasi yang akurat merupakan hal yang vital untuk membuat perencanaan yang
lebih efektif.
Usia gestasi ditentukan dengan pengukuran standart
tentang maturitaas neuromuskular dan pertumbuhan fisik sebagai berikut:
- Preterm (kurang dari 38 minggu)
a. kecil untuk usia gestasi (SGA)
b. sesuai untuk usia gestasi (AGA)
c. besar untuk usia gestasi (LGA)
- Term (38 sampai 42 minggu)
a. SGA
b. AGA
c. LGA
- Posterm (lebih dari 42 minggu)
a. SGA
b. AGA
c. LGA
e.
Perawatan tali pusat
Bayi tetap berhubungan dengan tali pusat sampai
tali pusat digunting. Dalam suatu keadaan tertentu penjepitan tali pusat
mungkin ditunda dan bayi direndahkan untuk memberikan tambahan darah plasenta
mengalir ke tubuh bayi. Transfusi plasenta demikian dapat meningkatkan volume
darah bayi samapai satu setengahnya. Bayi kemudian dapat dapat diletakkan di
atas abdomen ibunya, dalam bak terisi air hangat, atau di atas meja hitam
sementara tali pusat dijepit atau diikat adalah pengikatan dengan aman sekitar
tali pusat dekat dengan abdomen bayi.
Beberapa dokter atau bidan memberikan gunting pada
ayahnya untuk memutuskan tali pusat. Tindakan ini menimbulkan pembebasan bayi
dan menerima tanggung jawab sebagai orang tua bagi kesejahteraan anaknya.
Telah banyak peralatan yang digunakan dalam
penjepitan tali pusat akhir-akhir ini. Semuanya harus dapat mengikat dengan
aman untuk mencegah kehilangan darah yang fatal. Spesimen darah tali pusat
dikumpulkan dari semua bayi yang baru lahir untuk pemeriksaan terhadap kondisi
seperti sifilis, acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), atau adanya
antibodi Rh. Darah tali pusat dibiarkan mengalir dari plasenta ke dalam tube
yang telah disiapkan sebelum mulai membeku.
Ketika neonatus pertama kali tiba di ruang
perawatan, sekitar 5 cm tali pusat biasanya masih terdapat pada abdomennya
dengan beberapa tipe penjepitan, peniti atau pengikat. Dalam beberapa hari tali
pusat mengkerut dan hitam. Dalam beberapa hari atau minggu tali pusat lepas,
meninggalkan area kecil yang bergranulasi dan biasanya menghilang. Jaringan
parut yang kecil, kontraktur disebut umbilicus
atau pusat. Segera setelah bayi lahir
pembuluh umbilikus masih dapat menyebabkan perdarahan yang fatal bila
penjepitan atau pengikatnya menjadi kendur. Untuk alasan ini tali pusat
diperiksa lebih awal dan dalam interval sering selama 24 jam pertama setelah
lahir. Bila terjadi perdaran, pengikat kedua atau penjepit kedua dipasang
segera dan diawasi dengan ketat.
Kadang-kadang bakteri memasuki area tersebut
sebelum terjadi penyembuhan. Suatu tindakan kewaspadaan dapat menghindari hal
tersebut dari infeksi, area di sekitarnya ditutupi, dan diolesi dengan zat
warna atau alkohol 70%. Perban kecil, kering dan steril mungkin dipasang di
sekitar pusat untuk melindungi kulit abdomen karena tali pusat yang basah.
Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus
diperhatikan betul, sebab daerah ini mudah sekali terkena infeksi. Libatkan
pangkal tali pusat dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70 persen. Ingat,
pangkal tali pusat harus tertutup rapat. Lakukan dua kali sehari. Jaga agar
kasa steril senantiasa lembab. Jika tali pusat yang belum putus tak sengaja
terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa
steril, lalu beri alkohol 70 persen.
Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali
pusat. Cukup alkohol 70 persen, karena tak mengandung zat-zat racun yang bisa
diserap tubuh bayi. Selain itu, alkohol dapat membunuh kuman dan mengeringkan
pangkal tali pusat, sehingga pangkal tali pusat menciut dan akhirnya puput atau
putus. Umumnya, tali pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran, tapi
bisa juga terjadi lebih dini atau lebih lambat.
a.
Pakaian
dan selimut
Walaupun neonatus, harus tetap dijaga agar hangat,
bukan merupakan hal yang perlu untuk membatasi gerakan mereka dengan mengenakan
selimut atau pakaian yang berlebihan. Mereka dipakaikan popok dan kaus dan
dibaringkan di tempat tidur bayi dan diselimuti dengan selimut tetapi tidak
dengan selimut yang terlalu berat. Setiap helai pakaian dan alat tenun yang
digunakan harus mudah dicuci dan sering disterilkan sebelum digunakan.
b.
Posisioning
dan lingkungan
Ketika semua perawatan awal telah diberikan dan
bayi telah mengenakan pakaian, bayi dibaringkan di dalam tempat tidur bayi atau
inkubator, biasanya miring dengan kepala sedikit lebih rendah dari seluruh
tubuh lainnya. Hal ini membantu mengalirkan sisa-sisa cairan amnion atau lendir
dari lambung dan nasofaring. Oksigen ekstra tidak diberikan secara rutin
kecuali bila memang terjadi anoksia, seperti yang ditandai dengan sianosis dan
kesulitan bernapas. Bahkan bila diberikan oksigen jarang dengan konsentrasi
lebih besar dari 40%.
2.5. Penanganan Kerak
kepala pada bayi
Sarap, sumbukan, sawan, ataupun ketombe adalah istilah awam untuk kerak di
kepala bayi. Dalam dunia kedokteran, seperti dituturkan dr. Ari Muhandari
Ardhie, Sp.KK dari RSAB Harapan Kita Jakarta, kerak kepala disebut
dermatitis seboroik. Yakni peradangan pada daerah yang kaya akan sebasea
(kelenjar minyak atau kelenjar lemak kulit).
Dermatitis seboroik ada yang ringan dan berat. Yang ringan disebut
dandruff, yakni berupa sisik-sisik berwarna kekuningan. "Jika sisik-sisik
tersebut menebal sampai menutupi seluruh kepala disebut cradle crap. Ini yang
berat. Karena bisa meluas ke seluruh daerah yang kaya akan kelenjar minyak.
Misalnya, alis mata, lipatan antara hidung dan mulut, dan terus meluas sampai
ke dada hingga seluruh tubuh.
Disfungsi kelenjar minyak
Penyebabnya belum diketahui secara pasti
tapi pada dasarnya merupakan disfungsi atau gangguan fungsi kelenjar
minyak pada rambut.
Bayi baru lahir memiliki banyak kelenjar minyak dengan pengeluaran sebum
(bahan seperti minyak atau kelenjar lemak) yang banyak.aktivitas kelenjar
minyak ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah hormon
kehamilan atau hormon androgen pada bayi dari sang ibu, yang diperoleh melalui
plasenta ketika masih di rahim dan kadarnya masih meninggi sampai si bayi
lahir.
Kerak yang muncul oleh disfungsi kelenjar minyak ini, biasanya akan
mengelupas dan jatuh setelah terlepas dari epidermis (kulit ari). Tetapi karena
kulit kepala bayi juga berkontak dengan lingkungan seperti debu dan kotoran
lain, maka debu/kotoran tersebut akan melekat di kulit kepala yang berminyak.
Sehingga timbullah sisik-sisik halus, yang bila dibiarkan akan semakin menebal
membentuk kerak yang oleh awam disebut sarap/sumbukan/ sawan/ketombe tersebut
atau dermatitis seboroik ringan.
Biasanya ketika bayi usia 8-12 bulan, kerak kepala ini akan sembuh sendiri
walau tanpa pengobatan. Lantaran di usia tersebut, jumlah hormon androgennya
berkurang, sehingga produksi kelenjar minyaknya tak sebanyak di awal-awal
kelahiran. Kendati demikian, bukan berarti sang ibu lantas boleh membiarkan
saja si kerak. Karena kalau tidak dibersihkan, bisa menyebabkan kelainan kulit
yang berat.
Perlu diketahui, ternyata tak semua bayi mempunyai kerak kepala.Sampai saat
ini dunia kedokteran hanya dapat memprediksikan.Tapi biasanya, jika kerak
kepala ini masih tetap ada sampai si bayi usia setahun (peradangan berat), bisa
disebabkan oleh 2 faktor.
1.kelainan atopik, yakni kelainan yang didasarkan oleh alergi sebagian
bentuk biduran. "Dari hasil pengamatan, anak-anak yang mempunyai riwayat
alergi di keluarga seperti itu, umumnya peradangan yang terjadi berat."
2. Sikap
ibu yang kurang peduli. Karena ibu menganggap kerak kepala tak perlu dikhawatirkan
karena nantinya akan hilang sendiri. Apalagi bayinya juga tidak gelisah, karena
dermatitis seboroik yang murni tak disertai rasa gatal. seperti sudah
dipaparkan di atas, kerak kepala yang dibiarkan akan menyebabkan kelainan kulit
yang berat. Karena bisa saja si bayi ternyata punya alergi. Kalau sudah begitu,
diperlukan intervensi dokter karena harus mendapatkan pengobatan.
Penanganan Kerak Kepala
1. Pada kasus yang ringan, oleskan minyak kelapa atau baby oil di bagian
kulit yang bersisik. Khusus pemakaian baby oil agar tak berlebihan, karena
dapat mengakibatkan biang keringat. Hal ini lantaran kulit bayi tertutup rapat
sehingga tak bernapas.
2. Pijatlah daerah tersebut secara perlahan dan lembut, terutama di bagian
yang dekat ubun-ubun karena ubun-ubun masih terbuka dan lembek. Tindakan ini dimaksudkan untuk melembutkan kerak sehingga
mudah dibersihkan.
3. sisir rambut bayi dengan sisir
khusus bayi secara perlahan dan hati-hati, agar kerak yang sudah lembut itu
mengelupas. Bisa juga dengan menggunakan jari-jemari Anda yang sudah ditutup
sarung tangan berbentuk jari dan terbuat dari bahan lembut/plastik elastis yang
halus. Atau gunakan kapas yang sudah disterilkan.
4. Setelah itu cucilah rambut si bayi dengan sampo
khusus bayi. Gosok lembut sampai
berbusa. Hati-hati, jangan sampai mengenai matanya. Lalu basuhlah sampai
bersih.jangan gunakan air hangat, karena membuat kulit jadi lembab dan kulit
yang lembab dapat memicu terjadinya peradangan kelenjar minyak. Hal lain yang
harus diperhatikan:
* Bila semua usaha tak bisa memberikan hasil, perlu intervensi obat-obatan yang sifatnya menekan produksi kelenjar minyak. Apalagi bila puncak kepala berwarna merah dan mengeluarkan cairan kuning agak berminyak. Biasanya sudah dikatakan peradangan sedang, sehingga tak bisa lagi diatasi dengan obat tradisional. Segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang semestinya.
* Bila keraknya sudah menebal dan keras, jangan selalu mencuci rambut bayi setiap kali memandikannya. Karena dapat menimbulkan kekeringan pada kulit kepala, yang akhirnya mempercepat peradangan. Jangan pula memaksakan kerak terkelupas karena dapat menimbulkan iritasi kulit.
* Potong rambut si bayi hingga pendek. Akan lebih baik jika dibotaki saja. Tujuannya untuk mencegah timbulnya peradangan kelenjar minyak, terutama pada bayi yang sering berkeringat. Disamping memperkecil risiko kerontokan.
* Jangan memberi bedak atau talk di kepala karena akan membuat kerak semakin tebal. Jangan pula si bayi dikenakan topi kecuali sangat diperlukan. Hal ini untuk menjaga agar kepala si bayi tak lembab.
* Kamar bayi atau ruangan di mana si bayi kerap berada harus diusahakan bersuhu sejuk. Apalagi jika si bayi sering berkeringat.
* Bila semua usaha tak bisa memberikan hasil, perlu intervensi obat-obatan yang sifatnya menekan produksi kelenjar minyak. Apalagi bila puncak kepala berwarna merah dan mengeluarkan cairan kuning agak berminyak. Biasanya sudah dikatakan peradangan sedang, sehingga tak bisa lagi diatasi dengan obat tradisional. Segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang semestinya.
* Bila keraknya sudah menebal dan keras, jangan selalu mencuci rambut bayi setiap kali memandikannya. Karena dapat menimbulkan kekeringan pada kulit kepala, yang akhirnya mempercepat peradangan. Jangan pula memaksakan kerak terkelupas karena dapat menimbulkan iritasi kulit.
* Potong rambut si bayi hingga pendek. Akan lebih baik jika dibotaki saja. Tujuannya untuk mencegah timbulnya peradangan kelenjar minyak, terutama pada bayi yang sering berkeringat. Disamping memperkecil risiko kerontokan.
* Jangan memberi bedak atau talk di kepala karena akan membuat kerak semakin tebal. Jangan pula si bayi dikenakan topi kecuali sangat diperlukan. Hal ini untuk menjaga agar kepala si bayi tak lembab.
* Kamar bayi atau ruangan di mana si bayi kerap berada harus diusahakan bersuhu sejuk. Apalagi jika si bayi sering berkeringat.
Penanganan
secara tradisional:
Ambil segenggam kelapa parut yang
dicampurkan dengan dua atau tiga ketul garam kasar. Masukkan ke dalam kain perca dan ikat kemas. Remas
sedikit sehingga keluar santan. Setelah itu sapulah di atas kepala bayi dan
biarkan seketika. Bukan hanya kerak akan hilang tetapi rambut bayi akan lebat
dan hitam.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Rooming in adalah
suatu system perawatan ibu dan anak bersama-sama pada tempat yang berdekatan
sehingga memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat ibu dapat menyusui
anaknya.Roomimg in adalah satu cara
perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan
ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam
penuh seharinya.
Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu segera
setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri
(tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu
dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui.
Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan
mencegah anak kurang gizi.
Skin to skin atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat
bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama
perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.
Metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
Metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
(membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan
kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupaSelama
dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta.
Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara
mekanis.
Interaksi antara system pernapasan,
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
3). Penimbunan karbondioksida (CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat
dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi
gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin. proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi
terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai
memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan
luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap
lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme
menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas
tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di
seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%.Bayi baru lahir memiliki banyak
kelenjar minyak dengan pengeluaran sebum (bahan seperti minyak atau kelenjar
lemak) yang banyak.aktivitas kelenjar minyak ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Salah satunya ialah hormon kehamilan atau hormon androgen pada bayi
dari sang ibu, yang diperoleh melalui plasenta ketika masih di rahim dan
kadarnya masih meninggi sampai si bayi lahir.
Kerak yang muncul oleh disfungsi kelenjar minyak ini, biasanya akan
mengelupas dan jatuh setelah terlepas dari epidermis (kulit ari). Tetapi karena
kulit kepala bayi juga berkontak dengan lingkungan seperti debu dan kotoran
lain, maka debu/kotoran tersebut akan melekat di kulit kepala yang berminyak.
Sehingga timbullah sisik-sisik halus, yang bila dibiarkan akan semakin menebal
membentuk kerak yang oleh awam disebut sarap/sumbukan/ sawan/ketombe tersebut
atau dermatitis seboroik ringan.
Faktor penyebab:
1.kelainan atopik, yakni kelainan yang didasarkan oleh alergi sebagian
bentuk biduran. "Dari hasil pengamatan, anak-anak yang mempunyai riwayat
alergi di keluarga seperti itu, umumnya peradangan yang terjadi berat."
2. Sikap
ibu yang kurang peduli. Karena ibu menganggap kerak kepala tak perlu
dikhawatirkan karena nantinya akan hilang sendiri. Apalagi bayinya juga tidak
gelisah, karena dermatitis seboroik yang murni tak disertai rasa gatal. seperti
sudah dipaparkan di atas, kerak kepala yang dibiarkan akan menyebabkan kelainan
kulit yang berat. Karena bisa saja si bayi ternyata punya alergi. Kalau sudah
begitu, diperlukan intervensi dokter karena harus mendapatkan pengobatan.
3.2.Saran
Setelah mengetahui
preubahan-perubahan yang terjadi
pada bayi baru lahir, diharapkan bidan atau tenaga kesehatan lainnya mampu
melakukan perawatan yang terbaik,
sehingga bayi dapat bertahan hidup dan
dapat beradaptasi di dunia luar,
sehingga tidak terjadi tingkat mortalitas yang tinggi pada bayi baru
lahir
MAKALAH NEONATUS
![]() |
Disusun Oleh :
NOVA EKA HERMALA
NIM. 08241072
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES
TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2008/2009
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar