Obat tetes mata
biasanya dikemas dalam botol atau tanpa pipiet (botol plastik). Cara pemberian
obat tetes ini mudah. Obat tetes ini tidak mempengaruhi penglihatan, sedikit
menyebabkan reaksi kulit, tidak mempengaruhi pelepasan epitel kornea. Saat
diteteskan, obat ini dapat memasuki applakrimalis hingga menembus ke ronngga
hidung sehingga jika perlu ada pemberian tetes mata pungtum lakrimalis perlu
ditutup (dengan pijatan pada bagian nasal). Kerugian pemberian obat tetes mata
adalah obat ini lebih cepat hilang dari mata.
Prosedur pemberian obat tetes mata :
Prosedur
|
Rasional
|
|
1.
menghilangkan
mikroorganisme permukaan.
2.
melindungi
dari pemajanan terhadap sekresi.
3.
–
4.
mengurangi
kecemasan klien.
5.
menjamin
ketepatan medikasi.
6.
memposisikan
kepala untuk jalan termudah pada struktur mata.
7.
membentuk
kantong tempat meneteskan obat mata.
8.
memudahkan
mengontrol botol.
9.
mengarahkan
botol ke bola mata tanpa menyentuh bola mata atau bulu mata.
10. memungkinkan tetesan jatuh ke dalam
kantong.
11. mencegah tumpahnya obat.
12. meratakan obat (penekanan menyebabkan
obat tertekan ke dalam sistem nasolakrimalis yang menurunkan absorpsi obat).
13. meningkatkan absorpsi obat yang
maksimal.
|
Catatan :
-
tetes
mata jangan dihangatkan sebelum diteteskan, karena panas dapat mempengaruhi
kestabilan struktur kimia obat.
-
Laporkan
pada dokter apabila setelah penetesan obat mata, klien mengeluh adanya iritasi
kulit atau rasa panas/ kaku karena mungkin merupakan petunjuk adanya alergi.
Gambar Prosedur pemberian obat tetes mata
PEMBERIAN OBAT SALEP MATA
Obat ini biasanya dikemas dalam bentuk tube. Sifat
substansi lebih stabil dibanding larutan. Penyebaran lebih lambat sehingga digunakan
sebagai pengganti tetes mata jika dibutuhkan kerja yang lama. Salep mata juga
digunakan untuk pelumas, misalnya untuk tepi kelopak yang meradang atau apabila
kornea terpajan, karena basis minyak pada salep akan membentuk lapisan
pelindung pada permukaan kornea. Obat ini lebih lama ada di mata dibanding
tetes mata, lebih enak dipakai, dan yang masuk apparatus lakrimalis sedikit.
Kerugian penggunaan obat salep :
-
Mengganggu
penglihatan karena menimbulkan sensasi bayangan pada mata.
-
Mengganggu
penyembuhan kornea karena dapat menghambat pelepasan epitel kornea.
-
Dapat
menyebabkan dermatitis kontak.
Prosedur pemberian obat salep mata :
Prosedur
|
Rasional
|
|
|
Gambar Prosedur pemberian obat tetes mata
Yang harus diperhatikan pada waktu memakai obat
mata :
-
perhatikan
etiketnya.
-
Perhatikan
tanggal kadaluarsanya.
-
Perhatikan
adanya perubahan warna.
-
Sebaiknya
jangan digunakan jika telah terbuka selama tiga bulan (>2 bulan).
-
Perhatikan,
jika ada partikel-partikel sebaiknya jangan digunakan.
-
Hindarkan
kontaminasi.
-
Khusus
pada obat mata, tutup jangan sampai tertukar yaitu tutup hijau untuk miotik. Tutup
merah untuk midriatik dan tutup putih untuk antibiotik, anestesi dan steroid.
MEMASANG BALUTAN MATA
Alat dan bahan :
-
kasa
-
plester
prosedur memasang balutan mata :
Prosedur
|
Rasional
|
-
dua
kasa untuk tiap mata yang memerlukan pengobatan.
-
Plester.
|
1.
menjamin
tersedianya peralatan.
2.
menurunkan
kecemasan klien.
3.
menurunkan
potensi kontaminasi silang.
4.
memfasilitasi
relaksasi komplet kelopak mata.
5.
memberikan
tekanan ringan pada palpebra.
6.
menahan
kasa pada mata yang tertutup.
7.
menjamin
tetapnya tekanan pada kelopak mata.
1. –
2. menurunkan kecemasan klien.
3. menurunkan potensi kontaminasi silang.
4. memfasilitasi relaksasi komplet kelopak
mata.
5. memberikan tekanan ringan pada palpebra.
6. menahan kasa pada mata yang tertutup.
7. menjamin tetapnya tekanan
|
Cara memasang balutan mata
Gambar 1
|
Gambar 3
|
|||
Gambar 2
|
Gambar 4
|
IRIGASI TELINGA
Irigasi kanalis auditori dilakukan untuk
menghilangkan serumen atau benda asing. Larutan irigasi harus steril untuk
mencegah transmisi mikroorganisme pada peristiwa ruptur membran timpanik.
Larutan harus pada suhu ruangan sehinngga tidak menyebabkan mual atau vertigo
(pusing berat).
Peralatan :
-
Larutan
irigasi yang diresepkan : volume tergantung pada tujuan : 200-500 ml pada 370C.
-
Basin
steril untuk larutan.
-
Bulb
spuit lunak atau kecil.
-
Basin
cekung.
-
Handuk
tahan air atau bantalan tahan air.
-
Aplikator
berujung kapas.
-
Termometer
mandi.
-
Bola
kapas.
Prosedur irigasi telinga :
Prosedur
|
Rasional
|
|
1.
mengurangi
transmisi mikroorganisme.
2.
menghilangkan
ansietas klien.
3.
larutan
irigasi akan mengalir dari kanalis auditori ke dalam baskom.
4.
mencegah
membasahi linen dan tempat tidur.
5.
mencegah
masuknya kembali debris kembali selama irigasi.
6.
larutan
pada suhu tubuh meminimalkan awitan pusing dan ketidaknyamanan.
7.
memudahkan
masuk dan mengalirnya larutan irigasi.
8.
oklusi
kanalis oleh spuit menyebabkan tekanan di atas membran timpani selama
irigasi. Larutan mengalir
dengan aman ke luar kanalis sambil menghilanngkan debris.
9.
tujuan
irigasi dapat membersihkan kanalis, masukan antiseptik, atau memberikan panas
lokal.
10. iritasi kanalis semisirkular dapat
menyebabkan pusing dan mual.
11. pengeringan meningkatkan kenyamanan klien.
Bola kapas menampung kelebihan drainase.
12. sisa larutan pada kanalis auditori akan
mengalir ke luar.
13. mengontrol transfer mikroorganisme.
14. memungkinkan anda mengevaluasi toleransi
klien terhadap prosedur.
15. pencatatan tepat waktu memberikan
keakuratan dokumentasi respon klien terhadap prosedur.
16. peningkatan drainase atau awitan nyeri
dapat mengindikasikan cedera pada membran timpani.
|
IRIGASI MATA
Irigasi mata dilakukan untuk menghilangkan inflamasi lokal dari konjungtiva,
memberikan larutan antiseptik, atau mendorong keluar eksudat atau larutan
irigasi. Irigasi mata adalah prosedur yang umumnya dilakukan pada situasi
kedaruratan bila benda asing atau bahan lain masuk ke mata.
Peralatan :
-
larutan
irigasi yang diresepkan; volume bervariasi : 30-180 ml pada suhu 370C
(untuk bilasan kimia : air hangat dalam volume yang memberikan irigasi kontinu
lebih dari 15 menit).
-
Basin
steril untuk larutan.
-
Basin
piala ginjal.
-
Bantalan
tahan air atau handuk.
-
Bola
kapas.
-
Spuit
dengan bulb lembut atau penetesan mata.
-
Sarung
tangan sekali pakai (tidak menjadi keharusan).
Prosedur irigasi telinga :
Prosedur
|
Rasional
|
|
|
PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT TETES MATA, PEMBERIAN
OBAT SALEP MATA, MEMASANG BALUTAN MATA. IRIGASI TELINGA,
IRIGASI TELINGA
Disusun oleh :
Kelompok IV
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN DIPLOMA IV KMB
2009
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Perry. Keterampilan dan Prosedur dasar. Edisi 3. Jakarta : EGC
Indriana,
Istiqomah. 2004. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata. Jakarta : EGC
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN KANKER GINJAL
Disusun oleh :
Kelompok IV
I Gede Leo Agustina
Netty Andriani
P. Henny Prilianti
Reni Tri Subekti
Tri Imelda
Yanika Tuti Pratama
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA IV KMB
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar