Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

PEMBERIAN OBAT TETES MATA




Obat tetes mata biasanya dikemas dalam botol atau tanpa pipiet (botol plastik). Cara pemberian obat tetes ini mudah. Obat tetes ini tidak mempengaruhi penglihatan, sedikit menyebabkan reaksi kulit, tidak mempengaruhi pelepasan epitel kornea. Saat diteteskan, obat ini dapat memasuki applakrimalis hingga menembus ke ronngga hidung sehingga jika perlu ada pemberian tetes mata pungtum lakrimalis perlu ditutup (dengan pijatan pada bagian nasal). Kerugian pemberian obat tetes mata adalah obat ini lebih cepat hilang dari mata.

Prosedur pemberian obat tetes mata :
Prosedur
Rasional
  1. cuci tangan

  1. pakai sarung tangan jika terdapat secret.
  2. bersihkan mata denngan kapas basah lebih dulu jika ada sekret.
  3. jelaskan prosedur kepada klien.
  4. cek nama obat, dosis, dan tanggal kadaluarsa obat.
  5. anjurkan klien tengadah dan melihat ke atas.

  1. tarik kelopak ke bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk serta tarik ke depan.
  2. pegang botol seperti memegang pensil dengan ujung di bawah.
  3. letakan pergelangan tangan yang memegang botol pada pipi klien.
  4. tekan botol secara perlahan pada formix inferior.
  5. secara pelan lepaskan palpebra bawah.
  6. instruksikan klien untuk menutup mata secara perlahan, jangan menekannya.


  1. tunggu 5-10 menit sebelum meneteskan obat tetes yang lain.
1.           menghilangkan mikroorganisme permukaan.
2.           melindungi dari pemajanan terhadap sekresi.
3.          

4.           mengurangi kecemasan klien.
5.           menjamin ketepatan medikasi.

6.           memposisikan kepala untuk jalan termudah pada struktur mata.
7.           membentuk kantong tempat meneteskan obat mata.



8.           memudahkan mengontrol botol.
9.           mengarahkan botol ke bola mata tanpa menyentuh bola mata atau bulu mata.
10.       memungkinkan tetesan jatuh ke dalam kantong.
11.       mencegah tumpahnya obat.

12.       meratakan obat (penekanan menyebabkan obat tertekan ke dalam sistem nasolakrimalis yang menurunkan absorpsi obat).
13.       meningkatkan absorpsi obat yang maksimal.

Catatan :
-          tetes mata jangan dihangatkan sebelum diteteskan, karena panas dapat mempengaruhi kestabilan struktur kimia obat.
-          Laporkan pada dokter apabila setelah penetesan obat mata, klien mengeluh adanya iritasi kulit atau rasa panas/ kaku karena mungkin merupakan petunjuk adanya alergi.


 











Gambar Prosedur pemberian obat tetes mata
PEMBERIAN OBAT SALEP MATA

Obat ini biasanya dikemas dalam bentuk tube. Sifat substansi lebih stabil dibanding larutan. Penyebaran lebih lambat sehingga digunakan sebagai pengganti tetes mata jika dibutuhkan kerja yang lama. Salep mata juga digunakan untuk pelumas, misalnya untuk tepi kelopak yang meradang atau apabila kornea terpajan, karena basis minyak pada salep akan membentuk lapisan pelindung pada permukaan kornea. Obat ini lebih lama ada di mata dibanding tetes mata, lebih enak dipakai, dan yang masuk apparatus lakrimalis sedikit.
Kerugian penggunaan obat salep :
-          Mengganggu penglihatan karena menimbulkan sensasi bayangan pada mata.
-          Mengganggu penyembuhan kornea karena dapat menghambat pelepasan epitel kornea.
-          Dapat menyebabkan dermatitis kontak.

Prosedur pemberian obat salep mata :
Prosedur
Rasional
  1. cuci tangan
  2. pakai sarung tangan jika terdapat secret.

  1. bersihkan mata denngan kapas basah lebih dulu jika ada sekret.
  2. jelaskan prosedur kepada klien.
  3. cek nama obat, dosis, dan tanggal kadaluarsa obat.
  4. anjurkan klien tengadah dan melihat ke atas.

  1. tarik kelopak ke bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk serta tarik ke depan.
  2. masukan obat dari area bersih ke area kotor. Pegang tube salep dekat mata tapi jangan menyentuh mata atau bulu mata.
  3. tekan sejumlah kecil salep secara horisontal ke dalam forniks inferior dari kantus medial ke lateral.
  4. lepaskan kelopak mata bawah secara perlahan.
  5. instruksikan klien untuk menutup mata secara perlahan, jangan menekannya.
  6. usap kelebihan salep mata dengan kasa.
  7. beritahu klien bahwa pandangan dapat menjadi kabur karena salep.

  1. menghilangkan mikroorganisme permukaan.
  2. melindungi dari pemajanan terhadap sekresi.

  1. mengurangi kecemasan klien.
  2. menjamin ketepatan medikasi.

  1. memposisikan kepala untuk jalan termudah pada struktur mata.
  2. membentuk kantong tempat mengoleskan obat mata.



  1. mencegah sentuhan pada mata atau bulu mata, yang akan menyebabkan cedera okular dan mencegah kontaminasi salep.
  2. memasukan obat dari area bersih ke area kotor.


  1. mencegah salep keluar dari sakus konjungtiva.
  2. meratakan obat.



  1. menghilangkan kecemasan klien dan mencegah cedera.










Gambar Prosedur pemberian obat tetes mata


Yang harus diperhatikan pada waktu memakai obat mata :
-          perhatikan etiketnya.
-          Perhatikan tanggal kadaluarsanya.
-          Perhatikan adanya perubahan warna.
-          Sebaiknya jangan digunakan jika telah terbuka selama tiga bulan (>2 bulan).
-          Perhatikan, jika ada partikel-partikel sebaiknya jangan digunakan.
-          Hindarkan kontaminasi.
-          Khusus pada obat mata, tutup jangan sampai tertukar yaitu tutup hijau untuk miotik. Tutup merah untuk midriatik dan tutup putih untuk antibiotik, anestesi dan steroid.

MEMASANG BALUTAN MATA

Alat dan bahan :
-          kasa
-          plester
prosedur memasang balutan mata :
Prosedur
Rasional
  1. balutan non-pressure
  1. siapkan peralatan.
  2. jelaskan prosedur pada klien.


  1. cuci tangan.

  1. instruksikan klien menutup mata secara perlahan.
  2. letakkan kasa pada mata yang tertutup. (gambar 1)
  3. rekatkan plester dari pipi ke dahi secara diagonal. Tarik plester sedikit/ secukupnya dengan menarik pipi sedikit ke atas. (gambar 2)
  4. tutup kasa dengan plester tumpang-tindih. (gambar 3)
  1. balutan pressure
  1. siapkan peralatan.
-          dua kasa untuk tiap mata yang memerlukan pengobatan.
-          Plester.
  1. jelaskan prosedur pada klien.
  2. cuci tangan.

  1. instruksikan klien menutup mata secara perlahan.
  2. tekuk salah satu kasa, letakan di atas kelopak mata yang tertutup dan letakan kasa yang kedua (yang tidak ditekuk) di atasnya. (gambar 4)
  3. rekatkan plester dari pipi ke dahi secara diagonal. Tarik plester sedikit/ secukupnya dengan menarik pipi sedikit ke atas. (gambar 2)
  4. tutup kasa dengan plester tumpang-tindih.


1.            menjamin tersedianya peralatan.
2.            menurunkan kecemasan klien.
3.            menurunkan potensi kontaminasi silang.
4.            memfasilitasi relaksasi komplet kelopak mata.
5.            memberikan tekanan ringan pada palpebra.
6.            menahan kasa pada mata yang tertutup.



7.            menjamin tetapnya tekanan pada kelopak mata.

1.     



2.      menurunkan kecemasan klien.
3.      menurunkan potensi kontaminasi silang.
4.      memfasilitasi relaksasi komplet kelopak mata.
5.      memberikan tekanan ringan pada palpebra.



6.      menahan kasa pada mata yang tertutup.



7.      menjamin tetapnya tekanan



Cara memasang balutan mata



 











Gambar 1










Gambar 3











Gambar 2











Gambar 4




IRIGASI TELINGA

Irigasi kanalis auditori dilakukan untuk menghilangkan serumen atau benda asing. Larutan irigasi harus steril untuk mencegah transmisi mikroorganisme pada peristiwa ruptur membran timpanik. Larutan harus pada suhu ruangan sehinngga tidak menyebabkan mual atau vertigo (pusing berat).
Peralatan :
-          Larutan irigasi yang diresepkan : volume tergantung pada tujuan : 200-500 ml pada 370C.
-          Basin steril untuk larutan.
-          Bulb spuit lunak atau kecil.
-          Basin cekung.
-          Handuk tahan air atau bantalan tahan air.
-          Aplikator berujung kapas.
-          Termometer mandi.
-          Bola kapas.

Prosedur irigasi telinga :
Prosedur
Rasional
  1. cuci tangan

  1. jelaskan langkah prosedur dan ingatkan klien tentang sensasi yang dapat dialami.
  2. bantu klien untuk miring posisi duduk dengan kepala miring ke arah telinga yang sakit. (klien dapat membantu memegang basin)
  3. letakan handuk di bahu klien tepat di bawah telinga dan basin.
  4. inspeksi kanalis auditori terhadap akumulasi serumen atau debris. Angkat dengan aplikator kapas dan larutan.
  5. periksa larutan irigasi untuk ketepatan suhu. Isi bulb spuit dengan volume yang tepat.
  6. luruskan kanalis auditori untuk memasukan larutan. Pada bayi, tarik aurikel (atau pina) ke bawah dan ke belakang. Pada orang dewasa, tarik aurikel ke atas dan ke belakang.
  7. dengan ujung spuit tepat di atas kanalis, irigasi secara perlahan dengan aliran larutan yang tetap terhadap atap kanalis.


  1. lanjutkan mengirigasi sampai semua debris telah terangkat atau larutan semua digunakan.

  1. kaji klien terhadap awitan pusing atau mual. Hentikan prosedur sementara.
  2. keringkan aurikel dan pasang bola kapas pada meatus auditori.


  1. posisikan klien pada sisi telinga yang sakit selama 10 menit.
  2. singkirkan peralatan dan cuci tanngan.
  3. kembali pada klien untuk mengkaji karakter dan jumlah drainase dan menentukan tingkat kenyamanannya.
  4. catat pada catatan perawat respon klien terhadap irigasi dan catat tipe, suhu, dan volume larutan dan karakter drainase.
  5. kembali ke klien setelah 10 menit untuk melepaskan bola kapas dan mengkaji ulang drainase.
1.        mengurangi transmisi mikroorganisme.
2.        menghilangkan ansietas klien.


3.        larutan irigasi akan mengalir dari kanalis auditori ke dalam baskom.


4.        mencegah membasahi linen dan tempat tidur.

5.        mencegah masuknya kembali debris kembali selama irigasi.


6.        larutan pada suhu tubuh meminimalkan awitan pusing dan ketidaknyamanan.
7.        memudahkan masuk dan mengalirnya larutan irigasi.




8.        oklusi kanalis oleh spuit menyebabkan tekanan di atas membran timpani selama irigasi. Larutan mengalir dengan aman ke luar kanalis sambil menghilanngkan debris.
9.        tujuan irigasi dapat membersihkan kanalis, masukan antiseptik, atau memberikan panas lokal.
10.    iritasi kanalis semisirkular dapat menyebabkan pusing dan mual.
11.    pengeringan meningkatkan kenyamanan klien. Bola kapas menampung kelebihan drainase.
12.    sisa larutan pada kanalis auditori akan mengalir ke luar.
13.    mengontrol transfer mikroorganisme.
14.    memungkinkan anda mengevaluasi toleransi klien terhadap prosedur.

15.    pencatatan tepat waktu memberikan keakuratan dokumentasi respon klien terhadap prosedur.
16.    peningkatan drainase atau awitan nyeri dapat mengindikasikan cedera pada membran timpani.


IRIGASI MATA

Irigasi mata dilakukan untuk menghilangkan inflamasi lokal dari konjungtiva, memberikan larutan antiseptik, atau mendorong keluar eksudat atau larutan irigasi. Irigasi mata adalah prosedur yang umumnya dilakukan pada situasi kedaruratan bila benda asing atau bahan lain masuk ke mata.
Peralatan :
-          larutan irigasi yang diresepkan; volume bervariasi : 30-180 ml pada suhu 370C (untuk bilasan kimia : air hangat dalam volume yang memberikan irigasi kontinu lebih dari 15 menit).
-          Basin steril untuk larutan.
-          Basin piala ginjal.
-          Bantalan tahan air atau handuk.
-          Bola kapas.
-          Spuit dengan bulb lembut atau penetesan mata.
-          Sarung tangan sekali pakai (tidak menjadi keharusan).
Prosedur irigasi telinga :
Prosedur
Rasional
  1. jelaskan prosedur selengkapnya kepada klien. Jelaskan ia akan diijinkan menutup mata secara periodik dan bahwa tidak akan ada benda yang menyentuh matanya.
  2. bantu klien untuk berbarng miring searah mata yang sakit. Putar kepalanya ke arah mata yang sakit.
  3. cuci tangan.

  1. gunakan sarung tangan sekali pakai (bila mata klien terinfeksi).
  2. letakan bantalan tahan air di bawah wajah klien.
  3. dengan bola kapas yang dibasahi dengan larutan yang diresepkan (atau normal salin), bersihkan garis kelopak mata dan bulu mata. Bersihkan dari bagian dalam ke luar kantus.
  4. letakan basin bengkok tepat di bawah dagu klien pada sisi mata yang sakit.
  5. isi spuit irigasi atau penetes mata. Dengan perlahan regangkan kelopak mata bawah dan atas (kantung konjungtiva) dengan memberikan tekanan pada bagian bawah tulang orbita dan tonjolan tulang di bawah alis mata. Jangan memberikan tekanan berlebihan pada mata.
  6. pegang spuit irigasi atau penetes kurang lebih 2,5 cm di atas kantus dalam.

  1. minta klien untuk melihat ke atas. Dengan perlahan irigasi dengan mengarahkan larutan kedalam sakus konjungtiva bawah ke arah kantus luar. Gunakan tekanan yang hanya cukup menghilangkan sekret dengan perlahan.
  2. biarkan klien memejamkan mata secara periodik, terutama bila terjadi rasa terpanas atau berkedip berlebihan. Dorong kerjasama klien.

  1. lanjutkan irigasi sampai semua larutan digunakan atau sekret telah bersih. (ingat 15 menit irigasi diperlukan untuk membilas bahan kimia).
  2. keringkan kelopak mata dan area wajah dengan bola kapas. Klien dapat kembali ke posisi normal.
  3. singkirkan peralatan dan cuci tangan.
  4. catat pada catatan perawat tentang respon klien terhadap irigasi (rasa panas, gatal, nyeri) serta volume dan tipe larutan yang digunakan, karakter drainase, dan penampilan konjungtiva.
  1. menghilangkan ansietas klien dan memperbaiki kemampuan untuk bekerjasama.



  1. larutan irigasi akan mengalir dari dalam ke luar kantus ke dalam baskom.

  1. mengurangi transmisi mikroorganisme.
  2. mencegah pemajanan tangan anda pada patogen.

  1. mencegah membasahi linen dan tempat tidur.
  2. meminimalkan transfer debris dari kelopak atau bulu mata kedalam mata selama irigasi. Gerakan pembersihan mencegah masuknya drainase ke dalam duktus nasolakrimalis.
  3. basin menampung larutran irigasi.

  1. peregangan meminimalkan berkedip dan memanjakan membran konjungtiva atas dan bawah untuk irigasi. Tekanan pada struktur mata dalam dapat menyebabkan cedera permanen.



  1. bila penetes atau spuit menyentuh mata, terdapat risiko cedera. Penetes atau spuit menjadi terkontaminasi.
  2. penyiraman kantung konjungtiva mencegah pemajanan kornea yang sensitif terhadap larutan. Aliran cairan menjauh dari duktus nasolakrimalis, meminimalkan absorpsi larutan terkontaminasi.

  1. penutupan kelopak mata menggerakan sekret dari kantung konjungtiva atas ke bawah. Juga meningkatkan kemampuan klien untuk rileks selama prosedur.
  2. membantu untuk membersihkan eksudat, menghilangkan inflamasi, membilas larutan kaustik.

  1. menghilangkan kelebihan larutan dan memberikan kenyamanan klien.

  1. mengurangi transfer mikroorganisme.
  2. pencatatan tepat waktu memberikan keakuratan pendokumentasian respon klien terhadap prosedur.
























PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT TETES MATA, PEMBERIAN OBAT SALEP MATA, MEMASANG BALUTAN MATA. IRIGASI TELINGA,
IRIGASI TELINGA




Disusun oleh :
Kelompok IV





 














POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA IV KMB
2009

DAFTAR PUSTAKA


Potter, Perry. Keterampilan dan Prosedur dasar. Edisi 3. Jakarta : EGC

Indriana, Istiqomah. 2004. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata. Jakarta : EGC

























ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KANKER GINJAL




Disusun oleh :
Kelompok IV

I Gede Leo Agustina
Netty Andriani
P. Henny Prilianti
Reni Tri Subekti
Tri Imelda
Yanika Tuti Pratama




 














POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA IV KMB
2009

Tidak ada komentar: