PENGKAJIAN
1.
Identitas Klien
- Nama :
- Alamat :
- Umur :
- Jenis Kelamin :
- Tingkat pendidikan :
2.
Riwayat keperawatan
- Kaji Pola kebersihan individu sehari-hari.
- Kaji faktor-faktor yg mempengaruhi kebersihan individu meliputi :
o
Budaya
: misal mitos kalau sedang sakit tidak boleh mandi karena akan memperparah
penyakitnya.
o
Status
sosial ekonomi : untuk memenuhi sarana dan prasarana yg memadai.
o
Agama
: mempengaruhi keyakinan individu dlm melaksanakan kebiasaan sehari-hari.
o
Tingkat
pengetahuan atau perkembangan individu
terhadap kesehatan.
o
Status
kesehatan :akan mempengaruhi kemampuan individu dlm melakukan perawatan diri
o
Kebiasaan
: kebiasaan dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam perawatan diri.
o
Cacat
jasmani :
3. Pengkajian fisik
- Rambut : tampak kusam? adakah kerontokan?
- Kulit kepala : adanya ketombe, botakk dan tanda-tanda peradangan (kemerahan, bengkak)
- Mata :amati tanda-tanda ikterik, konjungtiva pucat, sekret pd kelopak mata, kemerahan dan gatal pada kelopak mata.
- Hidung : kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda pilek yg tidak kunjung sembuh, tanda-tana alergi.
- Mulut : amati adanya lesi, sariawan, kering atau pecah-pecah.
- Gigi : amati tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap dan gigi palsu.
- Telinga : amati adanya serumen, lesi, infeksi, perubahan daya dengar.
- Kulit : amati tekstur, turgor dan kelembaban dan kebersihan kulit : strie, kulit keriput, lesi, pruritus.
- Kuku tangan dan kaki : amati kebersihan kuku
- Genetalia : amati kebersihan
Diagnosa keperawatan
1.
Defisit / Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan (Kurang
perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas
mandi/kebersihan diri). berhubungan dengan :
2.
Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan
pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan
sendiri.
3.
Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.
4.
Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79 ).
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79 ).
ETIOLOGI
1. Kelelahan fisik
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan
kesadaran
3. Faktor prediposisi
-
Perkembangan
: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
-
Biologis
: penyakit kronik
-
Kemampuan
realitas turun : Gangguan jiwa
-
Sosial
: Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
4. Faktor presipitasi
-
kurang
/penurunan motivasi
-
kerusakan
kognisi atau perceptual
-
cemas
5. paralysis sebagian atau total, sekunder
akibat (sebutkan)
6. keadaan koma
7. gangguan visual sekunder akibat (sebutkan)
8. tidak berfungsinya ekstremitas
9. peralatan eksternal (gips, bidai,
penyokong, IV)
10. kelelahan dan nyeri pasca oprasi
11. nyeri
TANDA DAN GEJALA
1. Data subyektif
a. Pasien merasa lemah
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
2. Data obyektif
o
Rambut
kotor, acak – acakan
o
Badan
dan pakaian kotor dan bau
o
Mulut
dan gigi kotor disertai bau.
o
Kulit
kusam dan kotor
o
Kuku
panjang dan tidak terawat
o
Penampilan
tidak rapi
o
secara
psikologis .
§ Malas, tidak ada inisiatif.
§ Menarik diri, isolasi diri.
§ Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa
hina.
§ Sosial
§ Interaksi kurang
§ Kegiatan kurang.
§ Tidak mampu berperilaku sesuai norma
§ Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di
sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
TUJUAN:
Individu
melakukan aktivitas mandi, berpakaian, makan dan toileting pada tingkat yang
optimal serta mengungkapkan kepuasan atas keberhasilan yang dicapai.
INTERVENSI
1. Meningkatkan
kesadaran dan kepercayaan diri
a) Bina hubungan
saling percaya.
o
Berikan salam setiap berinteraksi.
o
Perkenalkan
nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
o
Tanyakan
nama dan panggilan kesukaan klien.
o
Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap
kali berinteraksi.
o
Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi
klien.
o
Buat
kontrak interaksi yang jelas.
o
Dengarkan
ungkapan perasaan klien dengan empati.
o
Penuhi kebutuhan dasar klien.
b) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.
b) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.
§ Diskusikan bersama klien pentingnya
kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan
tanda- tanda bersih.
§ Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5
tanda kebersihan diri.
§ Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan
menggali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan
diri.
§
Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri
dan tujuan memelihara kebersihan diri.
§
Beri reinforcement positif setelah klien mampu
mengungkapkan arti kebersihan diri.
·
Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri
seperti: mandi 2 kali pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah
makan dan sebelum tidur), keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika
panjang.
c) Kuatkan
kemampuan klien merawat diri.
2. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
2. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
a. Motivasi klien untuk mandi.
b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara
b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara
memelihara kebersihan diri yang benar.
c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.
e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan kebersihan
c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.
e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan kebersihan
diri, seperti mandi
dan kebersihan kamar mandi.
f. Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri seperti odol,
f. Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri seperti odol,
sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk
dan sandal.
3. Ciptakan
lingkungan yang mendukung
a. Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi.
b. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien.
c. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar mandi yang
dekat dan
tertutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar