2.1 Pengertian
Anak berusia 6-12 tahun, mungkin kita menyebut usia ini sebagai "usia tanggung". Namun resminya, usia ini disebut usia pertengahan anak-anak atau lebih dikenal sebagai anak usia sekolah. Diusia ini ia sudah memasuki dunia sekolah yang lebih serius. Walaupun, ia tetap seorang anak dengan dunia anak-anaknya yang khas.
Masa ini ditandai dengan perubahan dalam kemampuan dan perilaku. Pertumbuhan dan perkembangan anak membuatnya lebih siap untuk belajar dibanding sebelumnya. Anak juga mengembangkan keinginan untuk melakukan berbagai hal dengan baik, bahkan bila mungkin dengan sempurna. Karakteristik anak usia sekolah jelas berbeda dengan pra-sekolah.
2.2 Perkembangan Fisik Anak Usia 6-12 Tahun
Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat. Oleh karena itu, masa ini sering disebut juga sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja, meskipun merupakan masa tenang, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
Pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran system rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama kekuatan otot-otot secara berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi ( babyfat ) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan ( olah raga ). Karena factor perbedaan jumlah sel-sel otot, maka pada umumnya untuk anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan.
2.3 Perkembangan Motorik
Dengan terus bertambahnya berat dan kekuatan badan,maka pada masa ini perkembangan motorik menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan awal masa anak-anak. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan makin pandai meloncat, anak juga makin mampu menjaga keseimbangan badannya.
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktifitas fisikyang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olah raga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dan lain sebagainya.
Beberapa perkembangan motorik ( kasar maupun halus ) selama periode ini antara lain :
- Anak usia 5 tahun
• Mampu melompat dan menari
• Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan termasuk kaki
• Dapat mnghitung jari-jarinya
• Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita
• Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
• Menprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
• Mampu membedakan besar dan kecil
- Anak usia 6 tahun
• koordinasi mata dan tangan
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• mengetahui kanan dan kiri
• mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
• mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
- Anak Usia 7 tahun
• tangan anak semakin kuat
• mulai membaca dengan lancar
• cemas terhadap kegagalan
• peningkatan minat pada bidang spiritual
• kadang malu dan sedih
• mulai membaca dengan lancar
• cemas terhadap kegagalan
• peningkatan minat pada bidang spiritual
• kadang malu dan sedih
- Anak Usia 8-9 tahun
• kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat
• mampu menggunakan peralatan rumah tangga
• keterampilan lebih individual
• ingin terlibat dalam sesuatu
• menyukai kelompok dan mode
• mencari teman secara aktif
• mampu menggunakan peralatan rumah tangga
• keterampilan lebih individual
• ingin terlibat dalam sesuatu
• menyukai kelompok dan mode
• mencari teman secara aktif
- Anak Usia 10-12 tahun
• perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang
berhubungan dengan pubertas mulai nampak
• mampu melakukan aktifitas rumah tangga, seperti mencuci dan lain-lain
• adanya keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• mampu melakukan aktifitas rumah tangga, seperti mencuci dan lain-lain
• adanya keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
• mulai tertarik dengan lawan jenis
2.4 Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah
Seiring dengan masuknya anak kesekolah dasar, kemapuan kognitifnya urut mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah luas. Dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak.
Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya fikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris maka pada masa ini daya piker anak berkembang kearah berpikir kongkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar.
Menurut teori piaget, pemikiran anak masa sekolah dasar disebut juga pemikiran operasional kongkrit (concrete operational thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau kongkrit.dalam upaya memahami alam sekitarnya mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indera, karena anak mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi-operasi, yaitu:
a. Negasi (negation)
Yaitu pada masa kongkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yangsatu dengan benda atau keadaan yang lain.
b. Hubungan timbal balik (Resiprok)
Yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan.
c. Identitas
Yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda yang ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkannya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkannya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
2.4.1 Perkembangan Memori
Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan-keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori yaitu merupakan prilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan empat macam strategi memori yang penting, yaitu:
1. Rehalsal (pengulangan)
Suatu strategi meningkatkan memoridengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan.
2. Organization (organisasi)
Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti anak SD sering mengingat nama-nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas.
3. Imagery (perbandingan)
Membandingka sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang.
4. Retrieval (pemunculan kembali)
Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan.
Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal-hal lain yang mempengaruhimemori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan, dan motivasi), serta pengetahuan yang diperolehanak sebelumnya.
2.4.2 Perkembangan Pemikiran Kritis
Perkembangan pemikran kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikian agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber, serta mampu berpikir secara reflektif dan evaluatif.
2.4.3 Perkembangan Kreativitas
Dalam tahap ini anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
2.4.4 Perkembangan Bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berpikirtentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturantata bahasa secara tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar