Pengertian
Pertumbuhan (growth) adalah bertambahnya ukuran berbagai organ yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) atau ukuran panjang (centimeter, meter). (Markum. A.H. 1991 : 9 -21)
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari kemajuan yang sederhana ke keterampilan yang lebih kompleks melalui proses belajar. (Depkes RI. 1992 : 6 – 18)
Baca Selengkapnya
13. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan atau keahlian dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari proses pematangan.
14.
15. Secara garis besar menurut Soetjiningsih. 1998 : 1 – 63. tumbuh kembang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
16. 1. Tumbuh kembang fisik; meliputi perumahan dalam ukuran besar dan fungsi individu.
2. Tumbuh kembang intelektual; meliputi kepandaian komunikasi, bermain, berhitung dan membaca.
17. 3. Tumbuh kembang emosional; meliputi kemampuan membentuk ikatan batin, berkasih saying, menangani kegelisahan, mengelola sifat agresif/marah.
18.
2.2 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
2.3 Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah ini:
1. directional trends
pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:
a. cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)
misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
b. proximadistal atau near to far direction
(menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat
misalnya: bahu dulu baru jari-jari
c. mass to specific atau simple to complex
(menggerakkan daerah yang lebih sederhana dulu baru kemudian yang lebih komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari – jari yang lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.
2. sequential trends
semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase sebelumnya.
Misal: tengkurap – merangkak – berdiri – berjalan.
3. masa sensitif
pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. masa kritis
yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.
b. masa sensitif
mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.
c. masa optimal
yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak. Misalnya:
• ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya
• ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan sebaliknya
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Faktor internal/herediter
Faktor Genetika
• Faktor keturunan - - masa konsepsi
• Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
• Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna,
mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
• Potensi genetika yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
Faktor Eksternal/Lingkungan
• Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,
dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
• Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
2.5 Teori Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 6-12 Bulan :
A. Sigmeun Freud (Perkembangan Psikoseksual)
1. Fase oral (6 – 12 bulan)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda – benda sekitarnya. Selama masa bayi, sumber kesenangan anak berpusat pad aktifitas oral : mengisap, mengigit, mengunyah, dan mengucap serta ketergantungan yang sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini adalah menyapih dan makan.
B. Piaget (Perkembangan Kognitif)
a. Tahap sensori – motor ( 6-12 bulan)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat simbolis (berfikir). Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar,menyentuh dan aktifitas motorik.
C. Erikson (Perkembangan Psikososial)
1. Trust vs. missstrust ( 6 – 12 bulan)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting. Pada tahap ini bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik ortu m/p org yang mengasuhnya a/p perawat yang merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan
D. Perkembangan Intelektual :
Tahap I : Sensorimotorik (6 – 12 bulan)
Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima rangsangan berupa pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap rangsangan . tersebut. Jawaban ini berupa refleks-refleks. Refleks ini diperlukan unutk mempertahankan hidupnya. Misalnya refleks untuk makan, bersin. Dengan refleks dalam bentuk gerak motorik memungkinkan bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
E. Perkembangan motorik
Umur 6 - 9 bulan
Perkembangan motorik kasar:
• Mampu duduk sendiri tanpa bantuan.
• Mulai belajar merangkak.
• Mampu menggulingkan tubuhnya untuk berpindah tempat.
• Kalau Anda pegang pinggangnya, anak bersemangat untuk menggerakkan kedua kakinya, dan belajar berjalan!
Perkembangan motorik halus:
• Mampu menggerakkan tangan dengan baik serta menggunakannya untuk mengeksplorasi benda-benda kecil di sekelilingnya.
• Mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya.
• Mampu meraih dan memegang benda yang disukainya dengan satu atau dua kali upaya untuk meraihnya.
• Mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.
• Mulai belajar memegang cangkir minumnya.
• Mampu memindahkan benda yang dipegangnya dari satu tangan ke tangan yang lain.
Umur 9 - 12 bulan
Perkembangan motorik kasar:
• Mampu merangkak ke sana ke mari.
• Semakin giat dan menunjukkan semangat belajar berjalan. Tak heran
bila ia akan sering meraih tangan Anda, sebagai tanda meminta Anda untuk menahan tubuhnya karena ia ingin melangkahkan kaki-kaki mungilnya.
• Sudah bisa berpegangan pada tepi sofa atau meja sebagai upayanya untuk belajar berdiri.
• Di akhir tahun pertamanya, ia akan menunjukkan kemampuannya menggerakkan kaki dan melangkah sendiri untuk pertama kalinya.
Perkembangan motorik halus:
• Senang mengambil dan membuang benda, serta berlatih cara menjatuhkan benda dengan baik. Ia pun senang mengamati arah benda yang dijatuhkan itu
• Mulai belajar mengambil dan bermain dengan makanannya saat acara makan berlangsung.
• Mulai belajar menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil dan memegang benda-benda yang berukuran kecil.
2.6 Konsep Tumbuh Kembang Anak Usia 6-12 bulan
1. Perkembangan Fisik
Proporsi tubuh
Masa bayi : ukuran kepala lebih besar dari badan
Usia 1 tahun : 3 x BBL
Gigi
Mulai erupsi usia 6 – 8 bulan
Usia 9 bulan baru 3 buah gigi
1. Pada usia 7 bulan, anak anda tidak mampu mengontrol kepalanya
dengan baik pada saat anda meletakkannya pada posisi duduk.
2. Pada usia 7 bulan, anak anda tidak mau menjangkau sesuatu benda.
3. Pada usia 7 bulan, anak anda tidak bisa memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.
4. Pada usia 8 bulan, tidak bisa duduk sendiri.
5. Pada usia 12 bulan, anak anda belum merangkak. Tetapi perlu diingat,
banyak anak yang tidak melalui proses merangkak.
6. Pada usia 12 bulan, anak anda tidak bisa berdiri walaupun anda
membantu untuk memeganginya.
2. Perkembangan Bahasa
1. Pada usia 6 Bulan, anak mengenali wajah – wajah familiar dan
berkomunikasi dengan bahasa tubuh
2. Pada usia 9 bulan, anak dapat memahami instruksi sederhana dan takut
terhadap wajah tak familiar
3. Pada usia 9 bulan, anak tidak mengeluarkan suaranya untuk mencari perhatian anda.
4. Pada usia 10 bulan, anak tidak memberikan response jika anda memanggilnya
5. Pada usia 10 bulan, anak tidak menunjukkan rasa senang atau marahnya.
6. Pada usia 12 bulan, anak tidak menggunakan lebih dari 2 huruf konsonan (b, c, d, dst.) dalam bicaranya.
7. Pada usia 12 bulan, anak tidak berusaha melakukan komunikasi kepada
anda walaupun dia membutuhkan pertolongan Anda.
8. Pada usia 12 bulan, anak tidak menggunakan bahasa isyarat seperti
melambaikan tangan, mengangguk atau menggelengkan kepala.
3. Perkembangan Motorik
A. Motorik Kasar
1. Duduk tanpa pegangan (5 bulan 1 minggu – 7 bulan). Di usia ini bayi
sudah mulai bisa duduk tanpa pegangan.
2. Berdiri dengan pegangan (6,5 bulan – 8 bulan 3 minggu)
Setelah bisa duduk sendiri, orang tua bisa menstimulasinya dengan
menaruh anak di boks atau di lantai yang beralas. Kemudian letakkan
kursi/meja kokoh sebagai pegangan. Sedangkan bila di boks kayu,
biasanya anak akan mencoba berdiri sambil berpegangan pada tiang-tiang
boks.
3. Bangkit untuk berdiri (7,5 bulan – 10 bulan)
Dari posisi duduk dan tangan memegang pegangan, bayi berusaha
mencoba bangkit untuk berdiri. Sebaiknya meja/kursi sebagai tempat
pegangan harus kokoh, hingga anak tidak mudah jatuh.
Selagi “dilepas” di lantai, sebaiknya jangan menggunakan kaos kaki
karena licin dan bisa membuatnya terpeleset lalu jatuh. Tentu saja
pengawasan orang tua sangatdiperlukan.
4. Bangkit lalu duduk (7 bulan 1 minggu – 10 bulan 1 minggu)
Semula bayi dalam posisi telungkup atau telentang. Kemudian ia akan
bangkit, mencoba merangkak dan mengangkat lengannya agar bisa tegak.
Ia juga mencoba mengangkat pantatnya, kemudian duduk. Orang tua bisa
membantunya dengan menarik atau memegang kedua tangannya. Agar
bayi terangsang melakukan kegiatan ini, sering-seringlah menaruhnya di
tempat tidur atau kasur di lantai.
5. Berdiri 2 detik (9 bulan 1 minggu – 12 bulan)
Bayi betul-betul sudah bisa lepas dari pegangan, bahkan orang tua bisa
menghitung dia berdiri dalam 2 detik. Setelah itu biasanya jatuh lagi
karena keseimbangannya belum begitu baik. Namun jatuhnya tidak
tergeletak dengan kepala terantuk ke lantai, melainkan dengan posisi
terduduk. Karena itu, agar jatuhnya enak, sebaiknya lantai diberi alas.
6. Berdiri sendiri (10 bulan 1 minggu – 13 bulan 3 minggu)
Anak sudah tidak berpegangan lagi ketika berdiri. Kini ia sudah memiliki
kestabilan, hingga tidak terjatuh.
7. Membungkuk kemudian berdiri (11 bulan – 14 bulan)
Anak sudah bisa berdiri sekaligus dapat membungkuk menuju posisi
jongkok, kemudian berdiri tegak lagi. Orang tua bisa menstimulasinya
dengan menaruh mainan atau barang yang bisa menarik perhatiannya di
lantai.
8. Berjalan dengan baik (11 bulan – 15 bulan)
Sebelum bisa berjalan, biasanya orang tua mulai menitahnya. Bisa dengan memegangi kedua tangannya atau kalau merasa khawatir bisa pegangi
bagian ketiaknya. Lama waktu menitah tak ada batasan. Di usia belajar
berjalan ini (sekitar 13 atau 14 bulan), anak masih takut-takut dan kadang
jatuh.
2.7 Pesatnya Tumbuh Kembang Bayi 6-12 Bulan
Semakin besar dan bertambah usianya, secara bertahap bayi memperluas lingkup interaksinya. Anak pun mampu melakukan gerakan-gerakan yang terkendali dan disadari. Berikut tumbuh kembang bayi usia 6-12 bulan
Pertumbuhan usia 1 - 6 Bulan
Berat badan rata-rata naik 140-200 gram/minggu
Panjang badan rata-rata bertambah 2.5 cm/bulan
Lingkar kepala rata-rata bertambah 1.5 cm/bulan
Pertumbuhan usia 6 - 12 Bulan
• Pada usia 12 bulan berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir dan rata
rata pertambahan adalah 90 - 150 gram/minggu
• Pada usia 12 bulan panjang badan rata-rata bertambah 25 - 30 cm. Pada usia bayi ini sebagian besar peningkatan panjang badan terjadi pada batang tubuh/badan dari pada kaki.
• Lingkar kepala rata-rata bertambah 0.5 cm/bulan. Pada usia 12 bulan lingkar kepala akan mencapai 46 - 47 cm.
• Fontanel anterior (ubun-ubun depan) menjadi agak lebar pada usia 6 bulan dan akan menutup pada usia 12 - 18 bulan. Fontanel posterior (ubun-ubun belakang) menutup pada usia 6 - 8 minggu).
• Perumbuhan gigi susu pertamakali terjadi pada usia 6 - 8 bulan dengan
diawali keluarnya gigi seri tengah bawah. Umumnya ketika berisia 12 bulan anak memiliki 6 - 8 gigi.
Perkembangan usia 6 - 9 Bulan
• Dapat duduk tanpa dibantu
• Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
• Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
• Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
• Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
• Bergembira dengan melempar benda-benda
• Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
• Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing atau orang lain
• Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
• Mulai merasa takut tidur dan takut ditinggal sendiri dalam gelap
Perkembangan usia 9-12 Bulan
• Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
• Dapat berjalan dengan dituntun
• Menirukan suara
• Mengulang bunyi yang didengarnya
• Belajar menyatakan satu atau dua kata
• Mengerti perintah sederhana atau larangan
• Memperlihatkan minat yang besar dalam meng -eksplorasi sekitarnya, ingin
• melihat semuanya, menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke dalam mulutnya
• Berpartisipasi dalam permaian
2.8 Nutrisi yang diperlukan pada tumbuh kembang pada usia 6-12 bulan
Tahap proses makan pada anak usia 0-18 bulan yakni :
• Usia 0-6 bulan: anak diberikan makanan cair (ASI)
• Usia 4-6 bulan: anak diberikan makanan halus dengan tahap pengenalan sendok
• Usia 5-7 bulan: anak diberikan makanan cair, halus, serta biskuit
• Usia 8-12 bulan: anak diberikan makanan lunak/tim
Makanan pendamping penting diberikan pada anak untuk meningkatkan berat badan. Peningkatan berat badan bayi sebagai berikut :
• 0-3 bulan: 600-1000 g/bulan
• 3-6 bulan: 300-600 g/bulan
• >6 bulan: 250-300 g
• 12 bulan: 10 kg
2.9 Parameter Perkembangan Anak Usia 6-12 Bulan
Daftar Aktivitas yang harus di Observasi
1. Berguling-guling
2. Mencoba maju dengan cara menyorongkan tubuhnya
3. Meniru mimik muka
4. Meraih dan mencoba menggenggam benda yang besar
5. Menggaruk benda kecil dalam usaha menggenggamnya
6. Menggenggam benda kecil dengan ibu jari dan telunjuknya
7. Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya
8. Merangkak atau merayap
9. Menjatuhkan dan membungkuk untuk mengambil benda kecil
10. Merespon bila namanya dipanggil dan mengenal beberapa kata
11. Bermain Cilukba
12. Meniru bunyi yang didengarnya dan menciptakan satu bunyi baru
13. Menyelesaikan satu persoalan sederhana (misalnya menyingkirkan
penghalang untuk mengambil mainannya)
14. Merespon lagu dan irama
15. Mencoba berdiri
16. Memperhatikan suatu benda untuk beberapa saat (misalnya melihat
buku)
17. Berjalan sambil berpegangan pada kursi atau lemari
18. Permainan sederhana
19. Mengucapkan kata sederhana, misalnya: mama, papa, dan
sebagainya
20. Mampu berjalan sendiri
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Seangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Teori Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 6-12 Bulan :
A. Sigmeun Freud (Perkembangan Psikoseksual)
B. Piaget (Perkembangan Kognitif)
C. Erikson (Perkembangan Psikososial)
D. Perkembangan Intelektual :
E. Perkembangan motorik
3.2 Saran
Disadari oleh penyusun bahwa makalah yang telah disusun oleh penyusun yang berjudul ’’Tumbuh Kembang Anak Usia 6 -12 Bulan” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain mahasiswa pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar