Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

Promosi Kesehatan Pranikah


BAB I
PENDAHULUAN



I.1 Latar Belakang

Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi lupa mempersiapkan ilmu, mental dan spiritual dalam menjalaninya. Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah, menggenapkan setengah agama, tetapi karena kesibukan persiapan perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah dalam pernikahan tersebut terlupakan.

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum menikah.

1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual
4. Persiapan Fisik


I.2 Tujuan
  • Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menikah
  • Untuk mengetahui pentingnya periksa kesehatan sebelum menikah
  • Untuk mengetahui bahaya seks sebelum menikah


I.3 Manfaat
  • Agar masyarakat menetahui hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menikah
  • Agar masyarakat umum mengetahui pentingnya periksa kesehatan sebelum menikah dan mengetahui bahaya seks sebelum menikah



















BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Promosi Kesehatan Pranikah

Perilaku seksual ialah perilaku yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seks pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.

Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan sendirinya melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara langsung (tidak kasat mata).
Dengan demikian individu tersebut tergerak untuk melakukan perilaku seks pranikah. Motivasi merupakan penggerak perilaku. Hubungan antar kedua konstruk ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut :
  • Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda.
  • Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu
  • Penguatan positif / positive reinforcement menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulang kembali
  • Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak menyenangkan.

Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu pula. Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini dinamakan romantic love); atau karena pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah karena ia didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui. Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui pengalaman mereka sendiri,"Learning by doing".

Disinilah suatu masalah acap kali muncul dalam kehidupan remaja karena mereka ingin mencoba-coba segala hal, termasuk yang berhubungan dengan fungsi ketubuhannya yang juga melibatkan pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor internal yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada perilaku seksual pranikah pada remaja adalah berkembangnya organ seksual. Dikatakan bahwa gonads(kelenjar seks) yang tetap bekerja (seks primer) bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya yang berhubungan dengan ciri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan psikis, moral, dan sosial.

Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar lawan jenis ini kemudian berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkan sebagai teman hidup.
Sedangkan pada kehidupan moral, seiringan dengan bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat adanya dorongan seks dan pertimbangan moral sering kali bertentangan. Bila dorongan seks terlalu besar sehingga menimbulkan konflik yang kuat, maka dorongan seks tersebut cenderung untuk dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai pembenaran diri. Dalam hubungan ini, Jersild (1978) menulis: jika remaja bercerita tentang kegiatan seksual mereka, maka mereka banyak membela diri dengan komentar "Everybody does it."
Pengaruh perkembangan organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat memperoleh teman baru, mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta ini tidak lagi menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan "cinta monyet" pun tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan jenis, sehingga terikat oleh tali cinta.

Perlu pula dijelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonads) remaja, sesungguhnya merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh. Selain itu, energi seksual ataulibido/nafsu pun telah mengalami perintisan yang cukup panjang; Sigmund Freud mengatakan bahwa dorongan seksual yang diiringi oleh nafsu atau libido telah ada sejak terbentuknya Id.
Namun dorongan seksual ini mengalami kematangan pada usia usia remaja. Karena itulah, dengan adanya pertumbuhan ini maka dibutuhkan penyaluran dalam bentuk perilaku seksual tertentu. Cukup naif bila kita tidak menyinggung faktor lingkungan, yang memiliki peran yang tidak kalah penting dengan faktor pendorong perilaku seksual pranikah lainnya. Faktor lingkungan ini bervariasi macamnya, ada teman sepermainan (peer-group), pengaruh media dan televisi, bahkan faktor orang tua sendiri. Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya sangat tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka juga merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai otonomi dan independensi (Papalia, 2001). Maka tak heran bila remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya. Informasi dari teman-temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan perilaku seks pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus membuktikan kebenaran informasi yang diterima, mereka cenderung melakukan dan mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri.

2.2 Persiapan Pranikah

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum menikah.
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri diharapkan akan melanggengkan pernikahan. Banyak orang yang menikah hanya karena cinta, atau mengikuti tradisi masyarakat. Bisa juga karena malu karena sudah cukup umur tetapi masih belum juga menuju pelaminan. Alasan-alasan seperti ini tidak memiliki akar yang jelas. Bisa juga menjadi sangat rapuh ketika memasuki bahtera rumah tangga, dan akhirnya hancur ketika badai rumah tangga datang menerjang.

2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.

Di dalam pernikahan juga diperlukan rasa tanggung jawab untuk untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Sehingga setiap anggota keluarga tidak hanya menuntut hak-haknya saja, tetapi berusaha untuk lebih dulu memenuhi kewajibannya.

Pernikahan merupakan perwujudan dari tim kehidupan kita untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu kerja sama, saling mendukung dalam segala hal sangat diperlukan. Termasuk dalam pendidikan anak. Pernikahan juga merupakan sarana untuk terus menerus belajar tentang kehidupan. Ketika memasuki dunia perkawinan seseorang belajar untuk menjadi bagian dari tim kehidupan. Ketika memiliki anak seseorang belajar untuk mendidik anak dengan cara yang baik. Tidak jarang juga orang tua perlu memaksa diri untuk merubah kebiasaan-kebiasaan buruknya agar tidak ditiru oleh anak. Ketika anak-anak menjelang dewasa orang tua belajar untuk menjadikan anak-anaknya sebagai teman, sebagai bagian dari tim kehidupan yang aktif menggerakkan roda kehidupan, dan seterusnya.

3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.
Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari nuansa penghambaan diri kepada Allah. Sebelum menikah peningkatan kualitas diri dan kualitas ibadah mutlak diperlukan. Berdoa kepada Allah untuk mendapatkan suami yang sholih dan anak-anak yang akan menjadi penyejuk mata.

Bergaul dengan orang-orang yang sholih yang dapat menjaga dien kita juga perlu dilakukan. Membaca buku-buku tentang keutamaan pernikahan juga perlu dilakukan untuk menguatkan niat kita dalam menikah. Ketika pinangan datang, ibadah semakin dikencangkan. Terus memohon kepada Allah untuk mendapatkan yang terbaik sebagai pasangan kita. Saat ini, perlu juga kita membersihkan hati agar niat ibadah dalam pernikahan ini tidak menyimpang. Juga menjaga kesucian hubungan kita dengan calon suami sampai datangnya waktu pernikahan sangat diperlukan, agar tidak terjatuh dalam godaan setan. Masa-masa antara meminang dan pernikahan ini sebaiknya dipersingkat agar kebersihan niat dan hubungan kedua insan bisa terjaga.

4. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya sangat penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah.
Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan menyenangkan bagi masing-masing pasangan. Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.

3.3  Pentingnya Periksa Kesehatan Pra Nikah
Menjelang hari pernikahan semua calon mempelai pasti sibuk mempersiapkan diri memastikan bahwa semua rencana telah tersusun dengan baik. Sayangnya masih banyak dari masyarakat kita yang saking terlalu sibuk mempersiapkan hari H, sampai lupa dengan hal kecil yang mungkin terlihat sepele padahal penting dan besar sekali manfaatnya. Periksa kesehatan pra nikah memang belum umum dilakukan di Indonesia, tetapi tahukah bahwa pemeriksaan ini merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan yang sangat dianjurkan oleh pakar kesehatan

Bila ditinjau secara psikologis, sebenarnya pemeriksaan itu akan dapat membantu menyiapkan mental pasangan. Sedangkan secara medis, pemeriksaan itu sebagai ikhtiar (usaha) yang bisa membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari sehingga dapat menjadi langkah antisipasi dan tindakan preventif yang dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindarkan penyesalan dan penderitaan rumah tangga.
Para ahli abstetri (ilmu kebidanan) dan ginekologi (ilmu keturunan) menyatakan bahwa sebaiknya calon pengantin memeriksakan dirinya tiga bulan sebelum melakukan janji pernikahan. Rentang waktu itu diperlukan untuk melakukan pengobatan jika ternyata salah seorang atau keduanya menderita gangguan tertentu. Jenis pemeriksaan kesehatan pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang dialami calon pengantin secara jujur, berani dan objektif. Misalnya, pemeriksaan harus dilakukan lebih spesifik jika dalam keluarga didapati riwayat kesehatan yang kurang baik. Namun, jika semuanya lancar-lancar saja, maka hanya dilakukan pemeriksaan standar, yaitu cek darah dan urine.
Untuk cek darah, biasanya diperlukan khususnya untuk memastikan si calon ibu tidak mengalami talasemia, infeksi pada darah dan sebagainya. Dalam pengalaman medis, kadang kala ditemukan gejala anti phospholipid syndrome (APS), yaitu suatu kelainan pada darah yang bisa mengakibatkan sulitnya menjaga kehamilan atau menyebabkan keguguran berulang. Jika ada kasus seperti itu, biasanya para dokter akan melakukan tindakan tertentu sebagai langkah , sehingga pada saat pengantin perempuan hamil dia dapat mempertahankan bayinya.
Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak terjadi pada calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus toksoplasma. Virus yang bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi ini biasanya disebabkan seringnya kaum perempuan mengkonsumsi daging yang kurang matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu binatang piaraan. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, agar dapat ditangani Secara dini diperlukan pemeriksaan toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang sering disingkat dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.
Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk dilakukan pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu banyak juga dari pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan untuk calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini, pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga kategori yaitu jumlah sperma, gerakan sperma dan bentuk sperma.
Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-nya dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% . Bila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan setelah pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan. Demikian halnya bagi calon mempelai wanita, jangka waktu tiga bulan juga dianggap memadai untuk memperbaiki siklus menstruasi calon pengantin wanita yang memiliki masa menstruasi tidak lancar dengan disiplin mengikuti terapi khusus dan intens secara kontinyu.
Pemeriksaan standar menyangkut darah antara lain dilakukan untuk mengetahui jenis resus. Seperti bangsa Asia lainnya, perempuan Indonesia memiliki resus darah positif. Sedangkan bangsa Eropa dan Kaukasia biasanya memiliki resus negatif. Karena itu, pemeriksaan resus untuk pasangan campuran yang berasal dari dua bangsa berbeda sangatlah penting. Resus berfungsi sama dengan sidik jari yaitu sebagai penentu. Setelah mengetahui golongan dara seseorang seperti A, B, O biasanya resusnya juga ditentukan untuk mempermudah identifikasi. Hal itu karena perbedaan resus pada pasangan bisa berdampak fatal saat kehamilan.
Jika ibu memiliki resus positif dan embrio menunjukkan resus negatif, maka biasanya disarankan para ahli medis untuk melakukan pengguguran sejak dini karena tidak mungkin janin akan bertahan hidup secara normal di dalam rahim ibu. Meskipun pasangan ingin tetap mempertahankan janin, nantinya akan gugur juga. Pengalaman ini biasanya di kalangan medis disebut sebagai kasus incompabilitas resus.
Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan darah anticardiolipin antibody (ACA). Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa mengakibatkan aliran darah mengental sehingga darah si ibu sulit mengirimkan makanan kepada janin yang berada di dalam rahimnya. Selain itu, jika salah satu calon pengantin memiliki catatan down syndrome karena kromosom dalam keluarganya, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih intensif lagi. Sebab, riwayat itu bisa mengakibatkan bayi lahir idiot.
Adapun suntikan Tetanus Toxoid yang lebih dikenal dengan suntikan TT sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada vagina mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama. Suntikan TT biasanya juga diperlukan dan dianjurkan oleh para medis bagi para ibu hamil di usia kehamilan 5-6 bulan untuk mencegah terjadinya tetanus pada luka ibu ataupun bayi saat proses kelahiran. Sedangkan kekhawatiran adanya manipulasi serum TT pada suntikan yang diganti dengan serum kontrasepsi oleh para medis sebaiknya dihilangkan dan jika terbukti adanya pengalaman sebelumnya atau indikasi kuat mal praktik yang disengaja tersebut, maka dapat dilaporkan para pihak terkait dan yang berwenang, dan hal itu di samping melanggar kode etik kedokteran, juga merupakan suatu tindak pidana.
Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :
  1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui adanya kelainan atau penyakit darah.
  2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon janin.
Mengetahui Rhesus kedua calon mempelai seringkali merupakan hal yang diabaikan, padahal hal tersebut adalah hal yang penting. Kebanyakan bangsa Asia memiliki Rhesus positif, sedangkan bangsa Eropa rata-rata negatif. Terkadang, pasangan suami-isteri tidak tahu Rhesus darah pasangan masing-masing. Padahal, jika Rhesusnya bersilangan, bisa mempengaruhi kualitas keturunan.  Jika seorang perempuan (Rhesus negatif) menikah dengan laki-laki (Rhesus positif), bayi pertamanya memiliki kemungkinan untuk ber-Rhesus negatif atau positif. Jika bayi mempunyai Rhesus negatif, tidak ada masalah. Tetapi, jika ia ber-Rhesus positif, masalah mungkin timbul pada kehamilan berikutnya. Bila ternyata kehamilan yang kedua merupakan janin yang ber-Rhesus positif, kehamilan ini berbahaya. Karena antibodi antirhesus dari ibu dapat memasuki sel darah merah janin. Sebaliknya, tidak masalah jika si perempuan ber-Rhesus positif dan si pria negatif. Karena itu sangat penting untuk mengetahui Rhesus kedua calon mempelai.
  1. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.
  2. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.
  3. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.
  4. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada perempuan di masa kehamilan nanti.
Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah :
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), dan Anda juga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan pasangan termasuk calon keturunan.
Prosedur Periksa Kesehatan Pra Nikah :
Prosedur yang harus dilakukan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan kesehatan lain biasanya. Anda dan pasangan membuat janji terlebih dahulu dengan dokter spesialis atau dokter umum kemudian setelah melakukan wawancara singkat tentang sejarah kesehatan, Anda dan pasangan wajib melakukan pemeriksaan fisik dan rangkaian tes radiologi dan laboratorium untuk mendeteksi kelainan-kelainan apa saja yang mungkin diderita. Idealnya, pemeriksaan kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan menjelang pernikahan. Namun ukuran itu sebenarnya bersifat fleksibel dalam arti kapanpun dapat dilakukan asal pernikahan belum dilangsungkan, agar penyakit-penyakit yang mungkin terdeteksi dapat ditanggulangi terlebih dahulu.
Persiapan Menjelang Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah :
Yang pertama tentunya masalah finansial. Pemeriksaan ini memang memakan biaya lebih. Maka dari itu, setiap pasangan baiknya persiapkan dana lebih dari jauh-jauh hari dan Anda harus ingat bahwa uang yang Anda keluarkan itu merupakan investasi jangka panjang untuk kelangsungan hidup rumah tangga yang akan Anda jalani bersama dengan pasangan. Selain itu, setiap pasangan pun diwajibkan untuk berpuasa mulai pukul 22.00 sehari sebelumnya dan setelah pengambilan darah, Anda dan pasangan bisa menikmati sarapan. Selama berpuasa, setiap pasangan tetap boleh mengonsumsi air putih dan bawalah sedikit contoh feses (tinja) atau urine pagi hari dalam wadah yang bersih.  Walaupun setiap pasangan berada dalam kondisi yang sehat, tidak ada salahnya untuk tetap melakukan pemerikasaan kesehatan pra nikah untuk kehidupan pernikahan yang sehat dan jauh dari penyakit.

2.4  Persiapan Diri Sebelum Hamil

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang patut kita syukuri karena kita diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk mengemban tugas mulia melahirkan salah satu ciptaan-Nya yang paling sempurna. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga diri anda sebelum dan setelah anda hamil agar anak yang dilahirkan menjadi anak yang sehat juga. Persiapan ini mestinya sudah dilakukan jauh jauh hari sebelum anda merencanakan untuk hamil.
Berikut beberapa tips yang harus dilakukan oleh seorang wanita yang ingin segera hamil.
Ø  Makanlah makan yang sehat. Diet seimbang, perbanyak konsumsi buah dan sayur serta rendah lemak.
Calon ibu juga perlu menerapkan pola makan yang baik. Dari sekian banyak gizi yang dibutuhkan, asam folat merupakan salah satu asupan yang sangat penting dipersiapkan. Kekurangan asam folat mengundang risiko terjadinya cacat pada jaringan saraf janin dan juga anemia. Juga kelainan pertumbuhan pada janin. Oleh karena itu, wanita yang bersiap hamil, dianjurkan mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram per hari.
Ibu pun bisa terancam mengidap kanker leher rahim/serviks bila kadar asam folat di dalam darahnya rendah. Dengan konsumsi asam folat yang cukup, pertumbuhan abnormal sel-sel mulut rahim yang dapat menyebabkan kanker, dapat dicegah.
Asam folat banyak terkandung dalam hati, gandum, kacang-kacangan, sayuran hijau (brokoli, bayam, asparagus), buah-buahan, biji-bijian, kacang polong, buncis, dan ragi.
Selain itu, calon ibu hamil juga perlu mencukupi asupan seng. Menurut penelitian, seng merupakan salah satu jenis nutrisi yang sangat mempengaruhi sistem reproduksi dan ampuh sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antikanker, serta antiradiasi, yang sangat dibutuhkan oleh semua fungsi reproduksi, pembentukan otak, serta sistem kekebalan janin.
Bagi pria, seng bermanfaat mengatasi kanker prostat. Meski belum pasti benar, banyak fakta mengungkapkan, penderita kanker prostat umumnya kurang sekali asupan sengnya. Seng terkandung pada makanan sehari-hari. Mulai daging ayam, sapi, telur, biji-bijian, roti, susu dan olahannya.
·        Mulailah berolah raga dengan teratur. Anda harus berolah raga sedikitnya 30 menit sehari. Lakukanlah kalau bisa setiap hari.
·        Olah raga ringan, teratur dan non-contact sport penting dilakukan sebelum hamil. Hindari olah raga berat dan over-heat.
·        Tidurlah dengan teratur dan cukup. Anda harus membiasakan ini agar tubuh anda cukup istirahat setiap malam.
·        Minumlah multivitamin setiap hari termasuk 400 mikrogram asam folat.
·        Pergilah ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik demi persiapan hamil. Dokter akan mengecek kecukupan vaksinasi yang sudah anda lakukan dan melakukan beberapa pemeriksaan yang dianggap penting. Dokter juga akan menjelaskan obat obatan yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil.
·        Terakhir, hindari pemakaian narkoba, kebiasaan merokok dan minum alkohol.

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum menikah.
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.
4. Persiapan Fisik
Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah :
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), dan Anda juga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan pasangan termasuk calon keturunan.
Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :
1.      Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui adanya kelainan atau penyakit darah.
2.      Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon janin.
3.      Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.
4.      Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.
5.      Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.
6.      Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada perempuan di masa kehamilan nanti.
1.      Makanlah makan yang sehat. Diet seimbang, perbanyak konsumsi buah dan sayur serta rendah lemak.
2.      Mulailah berolah raga dengan teratur. Anda harus berolah raga sedikitnya 30 menit sehari. Lakukanlah kalau bisa setiap hari.
3.      Tidurlah dengan teratur dan cukup. Anda harus membiasakan ini agar tubuh anda cukup istirahat setiap malam.
4.      Minumlah multivitamin setiap hari termasuk 400 mikrogram asam folat.
5.      Pergilah ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik demi persiapan hamil. Dokter akan mengecek kecukupan vaksinasi yang sudah anda lakukan dan melakukan beberapa pemeriksaan yang dianggap penting. Dokter juga akan menjelaskan obat obatan yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil.
6.      Terakhir, hindari pemakaian narkoba, kebiasaan merokok dan minum alkohol.


3.2 Saran
Menjelang hari pernikahan semua calon mempelai pasti sibuk mempersiapkan diri memastikan bahwa semua rencana telah tersusun dengan baik. Sayangnya masih banyak dari masyarakat kita yang saking terlalu sibuk mempersiapkan hari H, sampai lupa dengan hal kecil yang mungkin terlihat sepele padahal penting dan besar sekali manfaatnya. Misalnya dengan melakukan promosi kesehatan, maka disarankan kepada calon pengantin untuk melakukan konseling pranikah.















DAFTAR PUSTAKA











 





Tidak ada komentar: