Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

PANDUAN PESERTA BUKU PELATIHAN FASILITATOR BIDAN DELIMA

PELATIHAN FASILITATOR
BIDAN DELIMA


GAMBARAN UMUM

     Pendahuluan

     Rancangan Pelatihan

     Evaluasi

Silabus Pelatihan
Contoh Agenda/Jadwal

KUESIONER AWAL PELATIHAN

Cara Menggunakan Hasil Kuesioner                                                                            
Kuesioner Awal Pelatihan/Lembar Jawaban                                                                 
Matriks Kebutuhan Belajar: Individu                                                    

LATIHAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan
Permainan Peran 1
Permainan Peran 2
Lembar Tugas
Penuntun Belajar Ketrampilan  Mentoring
Penuntun Belajar Keterampilan Validasi                                                                                   

RENCANA TINDAK LANJUT
     RTL Fasilitator untuk menjadi Bidan Delima
     RTL Fasilitator (setelah menjadi Bidan Delima)

EVALUASI PELATIHAN                                                                                            
(Diisi oleh Peserta

LAMPIRAN








GAMBARAN  UMUM

PENDAHULUAN

Fasilitator adalah ujung tombak dalam pengembangan program Bidan Delima di lingkungannya masing-masing. Oleh karena itu perlu diselenggarakan pelatihan fasilitator agar mereka bisa menjadi pembina dan panutan bagi Calon Bidan Delima.

Fasilitator adalah Bidan Praktek Swasta yang sudah menjadi Bidan Delima dalam wilayah cabang IBI yang dipilih dan ditunjuk oleh Pengurus Cabang untuk melaksanakan rekrutmen, mentorship/ pembimbingan dan validasi terhadap calon Bidan Delima lainnya.

Peran Fasilitator adalah:
·      Memfasilitasi proses Pra Kualifikasi: mencari rata-rata 5 (lima) Bidan Praktek Swasta lain untuk direkrut menjadi Calon Bidang Delima (CBD) dan memfasilitasi CBD untuk menilai diri sendiri dengan menggunakan form Pra Kualifikasi
·      Melaksanakan Mentoring: memberi pencerahan, membimbing/ mentoring dalam upaya meningkatkan kompetensi Calon Bidan Delima hingga memenuhi standar kualitas pelayanan yang ditentukan (dengan alat bantu instrumen Kajian Mandiri)
·      Melaksanakan Validasi: memberikan penilaian tentang kelayakan calon Bidan Delima untuk dikukuhkan menjadi Bidan Delima (dengan alat bantu instrumen Validasi)
·      Memfasilitasi proses Jaga Mutu pelaksanaan standar klinik yang dilaksanakan oleh Bidan Delima.

RANCANGAN  PELATIHAN FASILITATOR

Pelatihan Fasilitator Bidan Delima ini dirancang untuk membantu para Fasilitator Bidan Delima dalam pemahaman tentang:
·        Konsep Bidan Delima (Makna dan Profil)
·        Program Bidan Delima
·        Proses Bidan Delima
·        Perannya sebagai fasilitator Bidan Delima
·        Penggunaan instrument Bidan Delima (Pra kualifikasi, Kajian Mandiri, Validasi)
·        Pembimbing dan penilaian Calon Bidan Delima untuk menjadi Bidan Delima

Pada hari pertama pelatihan, peserta akan mengisi Kuesioner Awal yang dimaksudkan agar pelatih mengetahui pengetahuan yang dibawa peserta sebelum mengikuti pelatihan ini. Sedangkan bagi peserta, dengan mengisi kuesioner awal, peserta dapat mengarahkan sendiri pembelajaran yang diperlukan untuk menguasai pengetahuan/inti materi yang diperlukan untuk diaplikasikan di dalam kinerja fasilitator sesuai dengan yang diharapkan.

·        Pelajaran di dalam kelas difokuskan pada hal-hal yang penting tentang konsep, program dan proses Bidan Delima, peran fasilitator, dan penggunaan instrumen
·        Praktek di lapangan ditujukan untuk memahami secara detil penggunaan serta penilaian instrumen
·        Kemajuan belajar dalam hal pengetahuan, diukur melalui Kuesioner Tengah Pelatihan.

Keberhasilan pelatihan diukur berdasarkan penguasaan peserta terhadap isi materi maupun pemahaman peserta terhadap materi dan ketrampilan yang diberikan selama pelatihan.

 

EVALUASI


Pelatihan fasilitator ini dirancang untuk menyiapkan fasilitator-fasilitator yang siap dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator Bidan Delima dan mampu mengembangkan kemampuan dirinya di masa depan.

Evaluasi didasarkan pada pencapaian peserta dalam:
·        Pengetahuan - minimal nilai 85% pada Kuesioner Tengah-Pelatihan harus dicapai. Penilaian pengetahuan ini akan dilakukan pada saat semua topik yang dibutuhkan telah diberikan dalam pelatihan. Nilai benar 85% atau lebih, menunjukkan penguasaan materi. Bagi peserta yang belum mencapai nilai 85%, pelatih harus mengkaji-ulang hasil tersebut bersama dengan peserta dan membimbing peserta dalam menggunakan buku acuan untuk mempelajari pengetahuan yang dibutuhkan. Peserta yang mempunyai nilai kurang dari 85% dapat mengisi ulang Kuesioner Tengah-Pelatihan setiap saat selama  sisa waktu pelatihan.

Tanggung jawab belajar merupakan tanggung jawab bersama antara pelatih dan peserta.

SILABUS  PELATIHAN

Deskripsi Pelatihan
           
Pelatihan Fasilitator Bidan Delima dilaksanakan selama 3 (tiga) hari efektif agar peserta dapat berperan sebagai fasilitator calon Bidan Delima.

Tujuan Pelatihan

Setelah mengikuti Pelatihan, peserta mampu:
·        Menjelaskan mengenai Konsep Bidan Delima
·        Menjelaskan mengenai Program Bidan Delima
·        Menjelaskan mengenai Proses Bidan Delima
·        Memahami dan mengimplementasi perannya sebagai fasilitator Bidan Delima
·        Mampu menggunakan instrument Bidan Delima (Pra kualifikasi, Kajian Mandiri, Validasi)
·        Mampu membimbing Calon Bidan Delima untuk menjadi Bidan Delima (Mentoring)

Metode Mengajar/Belajar   
·        kuliah ilustratif
·        diskusi
·        latihan: individu dan kelompok
·        permainan peran
·        studi kasus
·        praktek simulasi menggunakan model
·        praktek di lapangan

Bahan-bahan Ajaran
·        Buku Acuan
·        Buku Panduan Pelatih (hanya untuk pelatih)
·        Buku Panduan Peserta
·        Instrumen Bidan Delima
1.      Pra Kualifikasi

2.      Kajian Mandiri
3.      Validasi
4.      Panduan Fasilitator

Kriteria  Seleksi  Peserta (Calon Fasilitator)
·      Memiliki ketrampilan klinis dasar kebidanan
·      Bidan Praktek Swasta minimal dalam 3 tahun terakhir
·      Telah mengikuti atau menerapkan Standarisasi Asuhan Persalinan Normal
·      Telah mengikuti atau menerapkan pengetahuan tentang Kontrasepsi terkini
·      Mempunyai kemauan dan motivasi menjadi fasilitator
·      Menunjukkan jiwa & semangat kepemimpinan
·      Mempunyai kemampuan mempengaruhi bidan lain untuk menjadi Bidan Delima
·      Mempunyai waktu cukup untuk mentoring maupun melakukan validasi
·      Mendapat dukungan keluarga

Kriteria Pelatih
·      Bidan Praktek Swasta,  diutamakan yang sudah Bidan Delima.
·      Berpendidikan minimal D3
·      Mampu melatih dan menguasai materi yang dilatihkan.
·      Telah mengikuti pelatihan pelatih/ TOT
·      Telah mengikuti atau menerapkan Standarisasi Asuhan Persalinan Normal
·      Telah mengikuti atau menerapkan pengetahuan tentang Kontrasepsi terkini
·      Mempunyai waktu yang cukup untuk melaksanakan pelatihan dan sebagai pelatih.
·      Memiliki komitmen untuk melatih.

Jumlah Peserta dan Pelatih

Dalam satu kelas maksimum 20 orang dengan rasio 1 pelatih maksimum untuk 10 peserta.



JADWAL PELATIHAN FASILITATOR BIDAN DELIMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4





Agenda, pemanasan, dan review hari sebelumnya

Profil Bidan Delima

Fokus pada klien

Program Bidan Delima
-       Ciri-ciri Bidan Delima
-       Program Bidan Delima
-       Proses Bidan Delima
-       Peran & Fungsi Fasilitator
Agenda, pemanasan, dan review hari sebelumnya

Pembahasan Lembar Tugas

Coaching

Prinsip-prinsip Konseling

Coaching (60 mnt)

Pemahaman Instrumen Validasi

Praktek ke Lapangan

Makan Siang
Makan Siang
Makan Siang

Pendaftaran

Pembukaan

Perkenalan

Identifikasi Harapan
Gambaran Umum Pelatihan
Kontrak Belajar

Makna Bidan Delima

Kuesioner Awal Pelatihan


Pembahasan Form Pra Kualifikasi

Pembahasan Kajian Mandiri

Ringkasan harian

Pemahaman Instrumen Validasi (praktek di kelas)

Kuesioner Tengah

Penjelasan Praktek Lapangan dan Pengisian Laporan Validasi

Penjelasan RTL

Ringkasan harian

Pembahasan hasil praktek lapangan

Presentasi hasil lapangan

Evaluasi pelatihan (buku peserta hlm 32) (30 menit)

Penutupan

PR: Baca Form Pra Kualifikasi dan Kajian Mandiri

PR: Bahas Lembar Tugas (hlm 21) dan baca Instrumen Validasi dan Panduan Fasilitator

PR: Diskusi RTL
(hal. 30-31)





 

KUESIONER AWAL PELATIHAN




BAGAIMANA MENGGUNAKAN HASIL KUESIONER


Tujuan utama dari kuesioner awal pelatihan adalah untuk membantu peserta dan pelatih saat memulai kerjasama di dalam suatu pelatihan dengan menilai pengetahuan peserta, baik sebagai individu maupun kelompok, tentang materi pelatihan. Hal tersebut, sangat membantu para pelatih untuk mengidentifikasi berbagai topik pelatihan yang perlu diperkuat selama pelatihan. Pemaparan hasil penilaian awal pelatihan, memungkinkan peserta mengenali kebutuhan belajar mereka. Selain itu, berbagai pertanyaan yang ada, diharapkan dapat menggugah para peserta untuk mengamati topik yang akan diberikan selama pelatihan berlangsung.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk BENAR - SALAH. Disediakan lembar khusus (Matriks Penilaian Individual dan Kelompok) untuk mencatat pencapaian nilai seluruh peserta. Melalui lembar ini, pelatih dan peserta dapat secara cepat mengukur jumlah jawaban yang benar dari setiap pertanyaan yang diberikan. Dengan mengkaji data pada matriks, anggota kelompok akan dengan mudah menentukan kekuatan dan kelemahan sebagai kelompok dan bersama dengan pelatih membuat rencana pemanfaatan waktu pelatihan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Untuk pelatih, hasil isian kuesioner dapat digunakan untuk mengidentifikasi topik-topik khusus yang perlu mendapat penekanan selama sisi-sisi pembelajaran. Sebaliknya, untuk topik di mana jawaban benar adalah 85% atau lebih, pelatih dapat menggunakan waktu yang tersedia untuk keperluan lainnya.
Bagi peserta, tujuan belajar yang terkait dengan setiap pertanyaan dan bab di dalam buku acuan, akan dicatatkan di samping kolom jawaban. Untuk memanfaatkan waktu yang terbatas selama pelatihan, para peserta dianjurkan untuk menyesuaikan kebutuhan belajar individual dengan muatan materi yang ada.



KUESIONER AWAL PELATIHAN

Petunjuk:  Pada kolom jawaban yang tersedia disamping, tulis huruf  bila pernyataannya betul  atau  bila pernyataannya  salah.


A. CIRI BIDAN DELIMA


1.
Salah satu ciri utama Bidan Delima adalah Bidan mempunyai tempat praktek yang besar


______

2.
Bidan Delima mampu memberikan pelayanan sesuai standar


______

3.
Bidan Delima selalu menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif pada bayi

______


4.
Bidan Delima harus mempunyai sistim keuangan yang konsisten dan mudah ditelusuri


______


B. PROSES BIDAN DELIMA

5.
Bila BPS berminat menjadi Bidan Delima, langkah pertama yang harus dilakukan adalah divalidasi


______

6.
Form pra kualifikasi diisi oleh BPS yang berminat menjadi calon Bidan Delima


______

7.
Kajian Mandiri digunakan sebagai penuntun belajar BPS sebelum validasi


______

8.
Validasi hanya perlu dilakukan sekali

______


C. MANAJEMEN BIDAN DELIMA

9.
Untuk menjalankan program Bidan Delima, PD IBI berperan dalam merekrut calon Bidan Delima

______


10.
Untuk menjalankan program Bidan Delima, PC IBI berperan dalam melakukan koordinasi dengan fasilitator

______

11. 
Untuk menjadi Bidan Delima, BPS perlu ikut pelatihan Bidan Delima


______





12.
Fasilitator dapat berperan sebagai mentor dan juga sebagai validator pada calon Bidan Delima yang sama

______



D. KETRAMPILAN FASILITASI

13.
Untuk menilai kinerja calon Bidan Delima, fasilitator perlu melakukan pengamatan pelayanan pada klien


______

14.
Fasilitator memberikan umpan balik pada saat pengamatan


______

15.
Pada saat mentoring (bimbingan), fasilitator bertanya dulu pada Calon Bidan Delima, hal apa yang perlu ditingkatkan



______

16.
Bila Calon Bidan Delima tidak lulus validasi maka perlu dilakukan validasi ulang (revalidasi)


______



E. PRA KUALIFIKASI

17.
Tujuan pengisian form pra kualifikasi adalah untuk mengetahui pengetahuan dan gambaran pelayanan BPS


_____

18.
Form Pra kualifikasi diisi oleh Fasilitator

_____

19.
Hasil yang harus dicapai dalam pra kualifikasi adalah 100%


_____

20.
Hasil Pra kualifikasi diserahkan ke PC

_____



F. KAJIAN MANDIRI

21.
Tujuan Panduan Kajian Mandiri adalah membantu Calon Bidan Delima untuk melakukan sendiri asesmen pada pelayanannya


_____

22.
Panduan Kajian Mandiri diberikan sebelum form Pra Kualifikasi


_____


23.
Langkah-langkah yang terdapat dalam Panduan Kajian Mandiri merupakan standar pelayanan


_____

24.
Panduan Kajian Mandiri digunakan oleh fasilitator dalam menilai Calon Bidan Delima

_____



G.VALIDASI

25.
Fasilitator menilai pelayanan BPS dengan menggunakan instrumen validasi


_____

26.
Validasi hanya boleh dilakukan oleh Pelatih


_____

27.
Dengan menggunakan instrumen validasi, fasilitator menilai pelayanan BPS apakah telah sesuai standar yang telah dijabarkan dalam Panduan Kajian Mandiri



_____

28.
Hasil Validasi menentukan bahwa BPS telah layak menjadi Bidan Bintang


_____



H. PENGETAHUAN KLINIS

29.
Cuci tangan dengan air dan sabun dan keringkan dengan handuk pribadi sebelum dan sesudah kontak dengan klien


_____

30.
Setelah memberikan pelayanan suntik, Bidan  harus menutup jarum dengan dua tangan


_____

31.
Apabila klien lupa minum pil 1 hari, klien harus mulai dengan paket yang baru


_____

32.
Ibu menyusui bayi berumur kurang dari 6 minggu, tidak boleh mendapat Suntik KB


_____

33.
Perempuan berumur 37 tahun dan mempunyai kebiasaan merokok dapat menggunakan metode pil



_____

34.
Tujuan pengisian Partograph hanya digunakan untuk kelengkapan data



_____

35.
Pada Manajemen Aktif Kala III, Bidan harus segera melakukan penegangan tali pusat


_____

36.
Pemberian Methergin merupakan salah satu Manajemen Aktif  Kala III


_____

37.
Pemberian ASI pada bayi harus diberikan segera setelah bayi lahir


_____

38.
Bila pada 3 jam pertama ASI belum keluar, bayi tetap disusukan


_____

39.
Selama konseling, Bidan harus mendorong klien untuk bertanya


_____

40.
Bidan harus mengajarkan teknik pemberian ASI pada ibu sebelum pulang


_____














PELATIHAN FASILITATOR BIDAN DELIMA
MATRIKS KEBUTUHAN BELAJAR: INDIVIDU DAN KELOMPOK

PELATIHAN: ____________________________ TANGGAL: _________________ PELATIH:____________________________

Nomor Pertanyaan
JAWABAN BENAR (Peserta)
KATEGORI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

1

























Ciri-ciri Bidan Delima
2
























3
























4
























5

























Proses Bidan Delima
6
























7
























8
























9

























Manajemen Bidan Delima
10
























11
























12
























13

























Ketrampilan Fasilitasi
14
























15
























16
























17
























Pra kualifikasi
18
























19
























20
























21
























Kajian Mandiri
22
























23
























24
























25
























Validasi
26
























27
























28
























29
























Pengetahuan Klinis
30
























31
























32
























33
























34
























35
























36
























37
























38
























39
























40


























Rumus: (Jumlah soal benar/jumlah soal) x 100 %





LATIHAN PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN

Latihan pembelajaran, termasuk studi kasus dan permainan peran, difokuskan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan di bidang yang sedang dipelajari. Latihan mencakup petunjuk untuk kegiatan yang akan dikerjakan, masalah yang akan dipecahkan dan solusi pemecahannya. Studi kasus menekankan pengetahuan dan permainan peran mengembangkan perilaku, keduanya memberikan kesempatan kepada peserta untuk dengan aman mencoba berbagai pilihan dan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Pelatih perlu diyakinkan mengenai nilai-nilai dan manfaat instrumen tersebut sebagai alat bantu pelatihan. Studi kasus dan permainan peran memiliki kelemahan bila tidak digunakan secara tepat.  

Latihan pembelajaran:
·                              Peserta harus memahami tujuan belajar yang jelas
·      Memerlukan  pengetahuan dan pemahaman sebelumnya, mengenai topik atau pengalaman menangani situasi yang akan/ sedang disajikan
·                              Memungkinkan para peserta saling berbagi pengalaman dan belajar dari yang lain
·      Pelatih harus  memantau dengan cermat isi kasus dan proses permainan peran di masing-masing kelompok  pada saat kelompok tersebut berusaha memecahkan masalah yang diperankan.
·      Harus didiskusikan secara menyeluruh untuk memaksimalkan pembelajaran dan dampaknya.

Selama praktek, perhatikan :
·      Apakah kelompok memahami  petunjuk  yang diberikan dengan  jelas dan lengkap untuk kegiatan tersebut
·      Memantau kelompok-kelompok kecil saat mereka bekerja, dan
·      Memastikan waktu berbagi yang cukup di antara kelompok, tidak hanya jawabannya tapi juga cara bagaimana mereka bisa menemukan jawaban tersebut.
·      Pastikan adanya pengamat dari antara peserta dalam kelompok yang akan memberikan umpan balik setelah permainan peran selesai

Saat peserta mulai merasa percaya diri menggunakan latihan, studi kasus dan permainan peran, mereka akan menyadari bahwa studi kasus dan permainan peran bukan hanya instrumen pelatihan yang bagus tapi juga menyenangkan!




LATIHAN PERMAINAN PERAN 1



MENTOR   DAN   VALIDATOR

Pelatih Fasilitator memilih/meminta  peserta yang akan berperan sebagai Mentor dan Validator

Tujuan Permainan:
1. Memahami perbedaan peran Mentor dengan Validator
2. Memahami apa saja tugas-tugas Mentor dan apa pula tugas-tugas Validator
3. Memahami kualifikasi apa yang diperlukan untuk menjalankan peran Mentor
4. Memahami Kualifikasi apa yang diperlukan untuk menjalankan peran Validator

Kebutuhan permainan:

4  (empat) orang peserta yang akan berperan sebagai:
-  Mentor
-  Validator
-  BPS
-  Klien

Babak Pertama:
Set suasana ruang pelatihan
-     Lembar Partograf ( besar )
-     Kertas Partograf
-     Pensil
-     Spidol Whiteboard
-     Penghapus karet
-     Meja dan kursi peserta pelatihan

Set suasana klinik bidan praktek swasta:
-     Ruang konsultasi
-     Ruang bersalin
-     Meja dan peralatan tulis menulis
-     Kertas Partograph
-     Peralatan Persalinan

Judul Permainan:  Penerapan Pemakaian Partograf dalam Praktek Bidan swasta

Jelaskan kepada peserta bahwa walaupun fasilitator dapat memainkan peranan sebagai mentor dan validator, sebaiknya pelaksaan tugas tersebut dilakukan oleh orang yang berbeda untuk menghindari bias dari hasil kegiatan masing-masing petugas.




Bermain:

Ibu  Kus dan Ibu Ita adalah fasilitator Bidan Delima. IBI menerima permohonan dari Ibu Yeti, seorang bidan praktek swasta di Jakarta Timur, untuk masuk menjadi Bidan Delima. Ibu Yeti pernah menerima pelatihan LSS beberapa tahun yang lalu dan belum pernah mengikuti pelatihan APN.

Dalam pengisian form pra kualifikasi diketahui bahwa Ibu Yeti masih belum paham bahwa pemakaian partograf harus dilaksanakan secara rutin pada setiap persalinan di kliniknya.

Salah satu kriteria pelayanan standar berkualitas yang harus dilakukan oleh bidan di Indonesia menurut standar profesi IBI adalah praktek penggunaan partograf yang tepat pada setiap persalinan, maka Ibu Yeti mendapat bimbingan dari Ibu Kus yang berperan sebagai mentor.

Suasana ruang pelatihan:

Ibu Kus sebagai mentor membimbing Ibu Yeti untuk belajar dan berlatih menggunakan Partograf sebagai alat pemantau persalinan dan pengambil keputusan klinik. (Ibu Kus memperlihatkan ketrampilan beliau sebagai mentor:
-       memahami  Ibu Yeti (lihat dari watak, perilaku).
-       memahami proses belajar (mempunyai kesan, menimbulkan minat, sesuai kebutuhan)
-       mendayagunakan leadership (menimbulkan perasaan orang lain untuk ‘mencontoh’, ‘mengidealkan’ diri mentor )
Pelatihan ini adalah pelatihan berdasarkan kompetensi dengan pendekatan  orang dewasa, contoh perilaku dan humanistik:
Ibu Kus duduk bersama Ibu Yeti ketika mengerjakan pengisian lembar partograf. Ibu Kus menjawab pertanyaan Ibu Yeti, menanyakan kepada Ibu Yeti tentang pengertiannya pada setiap langkah, meluruskan setiap salah pengertian atau salah pengisian dengan umpan balik segera secara positif, memeriksa hasil dan membahas bersama Ibu Yeti partograf yang telah diisi termasuk lembar baliknya.

Setelah Ibu Yeti mengerti, Ibu Kus melapor kepada pengurus bahwa Ibu Yeti telah di bimbing/mentoring dan telah siap untuk validasi

Suasana ruang praktek bidan swasta di klinik Ibu Yeti:

Ibu Ita sebagai validator mengunjungi tempat praktek ibu Yeti untuk menggunakan instrument validasi
(ibu Ita memperlihatkan kualifikasi sebagai validator:  jujur, obyektif, cermat, tegas (dapat mengatakan “tidak” dengan tegas tanpa menyakiti hati orang lain)
Ibu Ita mendampingi Ibu Yeti ketika melakukan konsultasi dan pemantauan persalinan menggunakan partograf. Kemudian membahas bersama Ibu Yeti laporan partograf pada setiap kasus yang telah ditolong serta komentar atau pendapat Ibu yeti mengenai kasus-kasus tersebut berdasarkan temuan partograf.



Membahas Permainan:

1.        Fasilitator dapat memainkan peranan sebagai validator dan Mentor
2.        Untuk kepentingan kualitas validitas dan bias, maka pelaksanaan mentor dan validator dilaksanakan oleh orang yang berbeda tetapi mempunyai standar pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sama.
3.        Bagaimana dan dimana perbedaan tugas validator dan mentor yang telah disampaikan dimana tujuan keduanya adalah  Kualitas Pelayanan melalui Service Excellence?
4.        Bagaimana kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi fasilitator yang dapat memainkan peranan sebagai mentor atau fasilitator untuk dapat menjalankan tugas dengan efisien dan efektif terhadap calon Bidan Delima dengan latar belakang pengalaman dan ketrampilan yang bervariasi?


PERMAINAN PERAN 2


MENTOR  DAN VALIDATOR


Tujuan Permainan:

1. Menjelaskan peranan dan perbedaan Mentor dengan Validator
2. Apakah tugas-tugas Mentor dan apa pula tugas-tugas Validator?
3. Kualifikasi apa yang diperlukan untuk menjalankan peran mentor?
4. Kualifikasi apa yang diperlukan untuk menjalankan peran validator?

Kebutuhan permainan:

4  ( empat ) orang peserta:
-   seorang sebagai mentor
-   seorang sebagai validator
-      seorang sebagai Bidan Praktek Swasta
-      seorang sebagai klien


Babak Pertama:

Set suasana BPS
-       Meja dan kursi peserta pelatihan
-       Alat peraga macam-macam  alat-alat kontrasepsi
-       AKDR Cov T 380A
-       Zoe model
-       Instrumen pemasangan AKDR lengkap

Set suasana klinik bidan praktek swasta:
-     Ruang konsultasi
-     Ruang Tindakan
-     Meja dan peralatan tulis menulis
-     Zoe Model
-     Peralatan Pemasangan AKDR

Pemasangan AKDR


Jelaskan kepada peserta bahwa walaupun fasilitator dapat memainkan peranan sebagai mentor dan validator, sebaiknya pelaksana tugas tersebut dilakukan oleh orang yang berbeda untuk menghindari bias dari hasil kegiatan masing-masing petugas. Namun bila hal itu tidak memungkinkan maka fasilitator dapat mementor/ membimbing dan melakukan validasi pada bidan yang sama.

Ibu Sri dan Ibu Hani adalah fasilitator Bidan Delima dari IBI Jakarta dengan yang juga berkualifikasi sebagai Pelatih Klinik.

Unit Pelaksana BD di cabang menerima permohonan dari Ibu Titi, seorang bidan praktek swasta di Jakarta Timur, untuk masuk menjadi Bidan Delima. Ibu Titi kemudian mendaftar dan mendapat form pra kualifikasi yang perlu diisi.

Setelah mengisi form pra kualifikasi ternyata tindakan pelayanan yang masih perlu perbaikan adalah pemasangan AKDR. Ibu Titi pernah menerima pelatihan pemasangan dan pencabutan AKDR pada tahun 1990. Salah satu tindakan yang tidak dilakukan adalah Ibu Yeti tidak memasukan lengan AKDR dalam kemasan steril.

Untuk itu sebelum divalidasi, ibu Titi diberikan Panduan Kajian Mandiri untuk dipelajari di rumah. PD juga menawarkan apakah Ibu Titi memerlukan bimbingan dari mentor. Tawaran itu diterima oleh Ibu Yeti. Untuk itu Unit Pelaksana BD meminta ibu Sri untuk membimbing Ibu Titi. PD menghubungi ibu Sri untuk menanyakan waktu kunjungan ke BPS Titi.

Suasana di BPS Titi:

Ibu Sri sebagai mentor membimbing Ibu Titi untuk belajar dan berlatih  memasukan lengan AKDR dalam kemasan (Ibu Sri memperllihatkan ketrampilan beliau sebagai mentor:
-       memahami  Ibu Titi (lihat dari watak, perilaku).
-       memahami proses belajar (menimbulkan minat, sesuai kebutuhan)
-       mendayagunakan sifat pemimpin (menimbulkan perasaan orang lain untuk ‘mencontoh’, ‘mengidealkan’ diri mentor)
Pelatihan ini adalah pelatihan berdasarkan kompetensi dengan pendekatan  orang dewasa, contoh perilaku dan humanistk:
Ibu Sri berdiskusi dengan ibu Titi dan membahas langkah-langkah yang belum dilaksanakan (dengan menggunakan Panduan Kajian Mandiri). Ibu Sri duduk bersama Ibu Titi ketika melakukan memasukan lengan AKDR dalam kemasannya,  menjawab pertanyaan Ibu Titi, dan menanyakan kepada Ibu Titi tentang pengertiannya pada setiap langkah, meluruskan setiap salah pengertian  dengan umpan balik segera secara positif, memeriksa hasil dan membahas bersama Ibu Titi  Setelah kompeten, Ibu Sri kembali melapor ke Unit Pelaksana BD. Unit Pelaksana BD kemudian menghubungi ibu Titi, untuk menentukan waktu untuk divalidasi.

Suasana ruang praktek di klinik Ibu Titi:

Ibu Hani sebagai validator  mengunjungi klinik dan bertemu dengan Ibu Titi untuk melihat praktek memasukan lengan AKDR  dengan menggunakan instrument validasi. Ibu Hani memperlihatkan kualifikasi sebagai validator: jujur, obyektif, cermat, tegas (dapat mengatakan “tidak” dengan tegas tanpa menyakiti hati dan menghakimi calon bidan delima).
Ibu Hani mengamati Ibu Titi ketika melakukan konsultasi dan pemantauan dalam pemasangan AKDR. Kemudian Ibu Hani membahas bersama Ibu Titi, tindakan yang tadi telah dilakukan dan membahas apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu diperbaiki. Hasil validasi kemudian dilaporkan kepada Unit Pelaksana BD. Menurut hasil validasi, Ibu Titi telah memenuhi standar, sehingga dapat diusulkan menjadi Bidan Delima.




Membahas Permainan:

1.    Fasilitator dapat memainkan peranan sebagai validator dan Mentor
2.    Untuk kepentingan kualitas validitas dan bias, maka pelaksanaan mentor dan validator sebaiknya dilaksanakan oleh orang yang berbeda tetapi mempunyai standar pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sama.
3.    Bagaimana dan di mana perbedaan tugas validator dan mentor yang telah disampaikan dimana tujuan keduanya adalah  Kualitas Pelayanan melalui Service Excellence?
4.    Bagaimana kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi fasilitator yang dapat memainkan peranan sebagai mentor atau fasilitator untuk dapat menjalankan tugas dengan efisien dan efektif terhadap calon Bidan Delima dengan latar belakang pengalaman dan ketrampilan yang bervariasi?


Materi yang diperlukan:

·      Instrumen Kajian Mandiri
·      Instrumen Validasi
·      Panduan Fasilitator
·      Penilaian Kompetensi Ketrampilan Mentoring (bagikan untuk tiap peserta)
·      Penilaian Kompetensi Ketrampilan Validasi (bagikan untuk tiap peserta)









LEMBAR TUGAS


KASUS 1

Bidan Ani praktek di satu kelurahan di luar kota Medan.  RBnya berlokasi di rumah di mana ia menyediakan ruangan untuk pelayanan klien. Ia juga membuat suatu ruangan untuk melahirkan. Dan 1 ruang rawat inap untuk Ibu yang baru melahirkan dan bayinya, bisa tinggal selama  1-2 hari sebelum pulang. 

Bidan Sri seorang fasilitator Bidan Delima yang sudah menjadi Bidan Delima. Ia menjelaskan tentang bidan delima dan persyaratannya untuk menjadi bidan delima. Kemudian Bidan Ani mendaftar dan Bidan Sri  memberikan form Pra Kualifikasi untuk diisi oleh Bidan Ani.

A. PRA KUALIFIKASI

SOAL
JAWABAN
1.      Apa yang harus dipahami oleh Bidan Ani tentang tehnik pengisian Pra Kualifikasi.


2.      Hal-hal penting apa sajakah dalam penilaian PraKualifikasi yang harus dilampaui Bidan Ani? Bagaimana hal-hal penting tersebut mempengaruhi nilai keseluruhan? 


3.      Kemana Bidan Ani mengirimkan formulir yang sudah diisi? 


4.      Siapa yang akan menerima dan mengkaji formulir yang sudah diisi? 


5.      Siapa yang akan membuat keputusan bahwa Bidan Ani lulus pra kualifikasi?


6.      Jika dalam pengkajian formulir PraKualifikasi, ada kesalahan atau tanggapan yang diberikan oleh Bidan Ani tidak tepat, bagaimana cara unit pelaksana program BD menanggapinya






Bagaimana kalau Bidan Ani tidak lulus dalam prakualifikasi. ?

SOAL
JAWABAN
  1. Apakah bisa dilakukan prakualifikasi ulang?


  1. Apakah ia harus mendaftar dan membayar ulang ?


  1. Apa peran Fasilitator menghadapi calon Bidan Delima yang belum lulus prakualifikasi?


  1. Apa tugas fasilitator terhadap unit pelaksana Bidan Delima/PC jika Calon Bidan Delima tidak lulus dan yang lulus Prakualifikasi.




A.   KAJIAN MANDIRI

Ternyata Bidan Ani  memenuhi kriteria Prakualifikasi/lulus Prakualifikasi.

SOAL
JAWABAN
  1. Apa yang harus Bidan Sri jelaskan pada Bidan Ani setelah Bidan Ani lulus Pra Kualifikasi dalam mempersiapkan diri untuk divalidasi


  1. Bagaimana Unit Pelaksana program BD berkomunikasi dengan Bidan Ani?


  1. Dalam waktu berapa lama ia akan dihubungi?






Bidan Ani mengkaji dokumen dan instruksi untuk menjadi BD.  Ia baru menyadari bahwa ia belum menerapkan asuhan persalinan dan pencegahan infeksi sesuai standar.


SOAL
JAWABAN
  1. Apa pilihannya untuk mendapatkan keterampilan APN? 


  1. Bagaimana dengan kepatuhan terhadap praktek PI?


  1. Apa peran PC dalam tahapan Ibu Ani menjadi Bidan Delima?


  1. Bagaimana dengan fasilitator BD? Apakah mereka mempunyai peran atau fungsi pada tahap ini?


  1. Menurut pendapat anda berapa lama tahap ini berlangsung sebelum menuju validasi?





C. VALIDASI

Ibu Ani telah menggunakan Kajian Mandiri selama hampir 1 bulan sampai dengan sekarang. Ia merasa bahwa ia siap untuk divalidasi.

SOAL
JAWABAN
1.      Bagaimana pengaturan waktu validasi?




2.      Siapa yang akan melakukan validasi?


3.      Aspek mana dari praktek pribadinya yang akan divalidasi?





4.      Apa yang dilakukan validator selama kunjungan?


5.      Jika ada kekurangan, apa tanggung jawab validator dalam mengungkap masalah ini?


6.      Bagaimana jika Ibu Ani baru menjadi BPS dan tidak memiliki jumlah klien yang cukup. Pilihan apa yang bisa anda pikirkan untuk melakukan validasi?




KASUS 2

Pengurus cabang sebagai unit pelaksana menerima laporan dari fasilitator (Bidan Sri) bahwa, Bidan Ani telah dinyatakan lulus Validasi sebagai Calon Bidan Delima, Bidan Sri juga melaporkan Calon Bidan Delima lainnya yang belum lulus.

A.     Terhadap Calon Bidan Delima yang lulus Validasi.

SOAL
JAWABAN
1.Persiapan apa yang harus dilakukan oleh Pengurus Cabang sebagai unit pelaksana dalam menerima pelaporan tersebut ? 


2.Apa tanggapan Pengurus Cabang sebagai unit pelaksana dalam menerima laporan tersebut ?


3.   Siapa yang membuat surat pengesahan pengukuhan Bidan Delima tersebut


4.   Siapa pelaksana pengukuhan Bidan Delima


5.   Kapan dilaksanakan pengukuhan Bidan Delima.?


6.   Apa yang akan diterima Bidan Delima setelah dikukuhkan?


7.   Apa kewajiban Bidan Delima setelah pengukuhan ?


8.   Apa jawaban anda jika ada pertanyaan tentang untuk apa uang tersebut.



9.   Apa kewajiban unit pelaksana (PC).


10.  Apa kewajiban Fasilitator terhadap Bidan Delima tersebut ?


11.  Apa kewajiban Fasilitator terhadap Unit Pelaksana Bidan Delima (PC)


12.  Apa kewajiban unit pelaksana (PC) terhadap PD dan PP IBI.





B.     Terhadap Calon Bidan Delima yang belum lulus Validasi.

SOAL
JAWABAN
1.      Apa tanggapan pengurus cabang sebagai unit pelaksana dalam menerima laporan tersebut?


2.   Kapan Mentor  melakukan mentoring?


3.   Kapan Validator melakukan Validasi ulang?


4.   Bagian yang mana saja yang perlu dilakukan validasi ulang?




Kasus 3

A. MEREKRUT CALON BIDAN DELIMA

SOAL
JAWABAN
1.      Untuk merekrut calon Bidan Delima yang baru usaha apa yang dilakukan oleh PC sebagai unit pelaksana Bidan Delima?


2.      Siapa saja peserta lokakarya


3.   Materi apa saja yang harus dijelaskan pada lokakarya tersebut?


4.   Harapan apa yang akan kita capai dalam melaksanakan lokakarya ini?




B.  PENGELOLAAN DATA BIDAN DELIMA.

SOAL
JAWABAN
1.    Arsip apa saja yang perlu ada di BPS  ?


2.    Arsip apa saja yang perlu ada di Unit pelaksana PC


3.    Arsip apa saja yang perlu ada di unit pelaksana PD





PENUNTUN BELAJAR
KETRAMPILAN MENTORING

þ        Memuaskan:  Melakukan ketrampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur atau petunjuk tertulis tanpa memerlukan bantuan pelatih

ý        Belum Memuaskan:  Belum melakukan ketrampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur atau petunjuk tertulis, atau masih memerlukan bantuan pelatih

T/S      Tidak Sesuai:  Ketrampilan atau kegiatan tidak sesuai dengan keadaan/situasi.

PESERTA:_______________________                                    TANGGAL: ­_________­­­­­­­___
     
LANGKAH/KEGIATAN
PENGAMATAN
SEBELUM  PENGAMATAN





1.   Memberi salam kepada calon bidan delima





2.  Menjelaskan tujuan kedatangan





3.  Menanyakan kepada calon bidan delima mengenai hasil validasi (bila telah dilaksanakan validasi, dan jenis pelayanan yang perlu ditingkatkan





4.   Review langkah-langkah pelayanan tersebut dalam Kajian Mandiri. Langkah apa yang dianggap sulit oleh calon bidan delima, yang akan dipraktekkannya





5.   Membuat rencana kegiatan





6. Membuat kesepakatan, selama proses pengamatan, bila ada tindakan yang membahayakan klien, mentor akan memberi tanda yang dipahami bersama, tanpa diketahui oleh klien (misalnya ditepuk pundaknya)





SELAMA PENGAMATAN





1.   Melakukan pengamatan saat calon bidan delima melakukan pelayanan       





2.   Merujuk kepada Kajian Mandiri saat mengadakan pengamatan





3.   Mencatat hal-hal yang telah benar dilaksanakan dan yang perlu diperbaiki





SESUDAH  PENGAMATAN





1.   Menanyakan pendapat calon bidan delima tentang praktek yang baru saja dikerjakan





2.   Meminta calon bidan delima menyebutkan langkah-langkah yang telah dikerjakannya dengan baik         





3.   Meminta calon bidan delima menyebutkan langkah-langkah yang dapat dikerjakannya dengan lebih baik





4.   Memberi umpan balik positif pada langkah yang telah dikerjakan dengan baik





5.   Memberi saran yang spesifik untuk langkah-langkah yang masih perlu perbaikan dengan merujuk kembali pada penuntun belajar





6.   Mendiskusikan kebutuhan atau langkah apa yang perlu dilakukan oleh calon bidan delima untuk memperbaiki pelayanan





7.   Mengucapkan terima kasih dan membuat perjanjian untuk kembali bila dibutuhkan atau berkomunikasi lewat telepon





Menggunakan ketrampilan mentoring secara efektif








PENUNTUN BELAJAR KETRAMPILAN  VALIDASI
þ            Memuaskan:  Melakukan ketrampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur atau petunjuk tertulis tanpa memerlukan bantuan pelatih
ý        Belum Memuaskan:  Belum melakukan ketrampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur atau petunjuk tertulis, atau masih memerlukan bantuan pelatih
T/S      Tidak Sesuai:  Ketrampilan atau kegiatan tidak sesuai dengan keadaan/situasi.
PESERTA:_______________________                                    TANGGAL: ­_________­­­­­­­___
     LANGKAH/KEGIATAN
PENGAMATAN
SEBELUM  PENGAMATAN





1.   Memberi salam kepada peserta





2.   Menjelaskan tujuan kedatangan





3.   Review Kajian Mandiri yang telah diisi oleh calon Bidan Delima





4.   Membuat rencana kegiatan





SELAMA PENGAMATAN





1.   Melakukan pengamatan saat calon Bidan Delima melakukan pelayanan





2.   Mengisi instrumen validasi  saat pengamatan





SESUDAH  PENGAMATAN





1.   Menanyakan pendapat calon bidan delima tentang praktek yang baru saja dikerjakan





2.   Meminta calon Bidan Delima menyebutkan langkah-langkah yang telah dikerjakannya dengan baik dan langkah-langkah yang masih perlu perbaikan





3.   Memberi umpan balik positif pada langkah yang telah dikerjakan dengan baik





4.   Menilai hasil pengamatan pada instrumen validasi.





5.   Bila ada, diskusikan kebutuhan atau langkah apa yang perlu dilakukan oleh calon bidan delima untuk memperbaiki pelayanan





6.  Memberi informasi pada calon Bidan Delima bahwa hasil validasi akan dikirmkan ke pengurus IBI dan bila diperlukan pengurus IBI akan membuat perjanjian untuk kunjungan mentoring





7.   Mengucapkan terima kasih dan membuat perjanjian untuk ulang (bila perlukan)





Menggunakan teknik validasi secara efektif dan efisien





NO
KEGIATAN
BATAS WAKTU

1

Fasilitator/ Calon Bidan Delima memperbaiki hal-hal yang kurang atau tidak dilakukan pada form pra kualifikasi yang telah diisi pada saat pelatihan fasilitator



2

Fasilitator/ Calon Bidan Delima lapor kepada PC



3


PC lapor kepada PD


4

Fasilitator/ Calon Bidan Delima melakukan Kajian Mandiri dan memperbaiki hal-hal yang belum dilaksanakan (Bila perlu fasilitator mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan masalah-masalah yang ada dan bagaimana mengatasinya, bila perlu hubungi pelatih fasilitator di propinsi)



5

Validasi (dilakukan sesuai perjanjian)
1.        Bidan ................................ memvalidasi bidan ............................
2.        Bidan ................................ memvalidasi bidan ............................
3.        Bidan ................................ memvalidasi bidan ............................
4.        Bidan ................................ memvalidasi bidan ............................
5.        Bidan ................................ memvalidasi bidan ............................
6.        Bidan ................................ memvalidasi bidan ............................



6

Fasilitator/ Calon Bidan Delima lapor hasil validasi pada PC



7

PC  lapor hasil validasi pada PD



8

PD mengirim hasil validasi pada PP IBI


RENCANA TINDAK LANJUT FASILITATOR UNTUK MENJADI BIDAN DELIMA
KABUPATEN:
PROPINSI:

Pelatihan Fasilitator Bidan Delima
Tempat…………….., Tanggal
 


RENCANA TINDAK LANJUT FASILITATOR
(SETELAH MENJADI BIDAN DELIMA)

No.
Kegiatan
Waktu
Penanggung Jawab
Dana

1.

Rencana rekruitmen – dapat melalui sosialisasi atau perorangan (bersama unit pelaksana Bidan Delima Kabupaten/Kota)





2.

Calon Bidan Delima yang telah lulus pra kualifikasi diminta mengisi Kajian Mandiri (1-2 minggu)





3.


Bimbingan/ Mentoring berdasarkan hasil Kajian Mandiri





4.


Validasi (dengan perjanjian pada saat pelayanan)





5.


Laporan kepada Unit Pelaksana Bidan Delima hasil validasi





6.


Revalidasi dan bimbingan bila diperlukan








EVALUASI PELATIHAN
(Diisi oleh Peserta)

Berikan penilaian menurut pendapat anda terhadap komponen pelatihan dengan memakai skala penilaian seperti di bawah ini:

5 = Sangat Setuju          
4 = Setuju           
3  = Tidak ada Pendapat            
2 = Tidak Setuju            
1 = Sangat Tidak Setuju

KOMPONEN PELATIHAN
NILAI
1.         Kuesioner awal pelatihan membantu saya belajar lebih efektif

2.         Sesi kelas dan latihan cukup untuk mempelajari keterampilan saya sebagai fasilitator bidan delima

3.         Sekarang saya percaya diri dalam merekrut dan memotivasi calon bidan delima

4.         Sekarang saya percaya diri dalam melakukan validasi

5.         Sekarang saya percaya diri dalam melakukan bimbingan/ mentoring


KOMENTAR TAMBAHAN (gunakan lembar sebaliknya jika perlu)

1.         Topik (bila ada) apa yang harus ditambahkan (dan mengapa) agar pelatihan menjadi lebih baik?





2.         Topik (bila ada) apa yang harus dihilangkan (dan mengapa) agar pelatihan menjadi lebih baik?












Lampiran 1
RATER


Untuk mengukur dimensi kepuasan terhadap pelayanan digunakan pendekatan SERVQUAL yang dikembangkan oleh PARASURAMAN. Dimensi yang diukur adalah:


R (RELIIABILITY):
            Mengacu sejauh mana pelayanan sesuai dengan standard profesi
            Contoh pertanyaan yang harus dijawab:
1.      Pelayanan Bidan mengikuti prosedur standard
2.      Pelayanan Praktek Bidan memenuhi apa yang dijanjikan sesuai mottonya
3.      Ketepatan pelayanan klinis dalam mengatasi masalah kesehatan
4.      Kelengkapan/ketersediaan program pelayanan sesuai kebutuhan klien
5.      Kecepatan penyelesaian masalah kesehatan atau kecepatan pelayanan klinis
6.      Tempat praktek Bidan memiliki proses pendaftaran


A (ASSURANCE):
Menunjukkan sejauh mana pelayanan yang diberikan Bidan memberikan rasa aman pada klien
Contoh pertanyaan yang harus dijawab:
1.      Reputasi Bidan
2.      Keberadaan Bidan pada jam praktek
3.      Kemampuan Bidan dalam pelayanan klinis
4.      Keluasan dan ‘update’ pengetahuan kebidanan dan KB
5.      Nuansa medis yang dimiliki tempat praktek Bidan
6.      Bidan meminta klien menanda-tangani ‘informed consents’


T (TANGIBILITY):
            Fasilitas yang disediakan pada tempat praktek Bidan
            Contoh pertanyaan yang harus dijawab:
1.      Kecanggihan peralatan Bidan
2.      kelengkapan peralatan Bidan
3.      Kebersihan/kesterilan peralatan Bidan
4.      Tanda pengenal tempat praktek Bidan
5.      Pemisahan ruang pemeriksaan dan ruang-ruang lain
6.      Adanya papan petunjuk ruang yang terlihat jelas
7.      Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu
8.      Ketersediaan toilet yang bersih
9.      Adanya berbagai brosur yang informatif
10.  Adanya poster yang informatif di dinding ruang tunggu dan ruang pemeriksaan
11.  Penampilan Bidan: cara berpakaian, memakai ‘badge’


E (EMPATHY):
Mengacu pada kemampuan SDM Bidan untuk memberikan perhatian/menunjukkan kepekaan terhadap klien
            Contoh pertanyaan yang harus dijawab:
1.      Kesediaan Bidan untuk mendengarkan keluhan klien
2.      Kepekaan Bidan terhadap perawatan yang diberikan kepada klien
3.      Sikap Bidan yang ramah dan bersahabat
4.      Bidan memberikan salam pembukaan kepada klien


R (RESPONSIVENESS):
            Mengacu seberapa cepat dan tepat pelayanan Bidan kepada klien
            Contoh pertanyaan yang harus dijawab:
1.      Bidan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan klien
2.      Kemudahan menghubungi tempat praktek Bidan melalui telepon
3.      Respons yang cepat dan tepat terhadap komplain (keluhan) atau pertanyaan klien dan tindak  lanjutnya
4.      Ketepatan waktu kedatangan Bidan
5.      Bidan menjelaskan hasil pemeriksaan
6.      Bidan menanyakan apakah perlu penjelasan lebih lanjut




Tidak ada komentar: