Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

LANDASAN TEORI NIFAS DENGAN ABSES PAYUDARA


PENGERTIAN
Abses payudara adalah gejala sisa lanjut dan biasanya superatif dari mastitis akut (Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi ; 99).
Mastitis adalah suatu peradangan pada payudara yang disebabkan kuman, terutama Staphylococcus Aureus melalui luka pada putting susu atau melalui peredaran darah yang terjadi pada minggu ke 2 -3 bulan. Berdasarkan lokasinya mastitis terbagi atas : yang berada dibawah areola mammae dan mastitis lebih dalam antara payudara dan oto-otot (Sinopsis Obstetri ; 422).

ETIOLOGI
1.      Payudara yang bengkak yang tidak disusul secara adelcuat, akan terjadi mastitis. Stafilococcus koagulase positif adalah organisme patologi yang tersering. Organisme terlazim berikutnya adalah Stepcoccus alfa hemolitikus.
2.      Putting susu yang lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya payudara bengkak. BH yang terlalu kuat dan kebiasaan menekan payudara, mengakibatkan sigmental engorgerment.
3.      Ibu dengan diet jelek, kurang istirahat dan anemia dapat menyebabkan proses infeksi pada tubuh.
4.      Bila mastitis tidak segera ditangani dan diobati akan menyebabkan abses payudara yang bisa pecah kepermukaan kulit dan menimbulkan borok yang besar.
(Sinopsis Abstetri ; 422)

GEJALA
1.      Nyeri payudara yang berkembang selama periode laktasi
2.      Fisura putting susu
3.      Fluktuasi dapat dipalpasi atau edema keras
4.      Warna kemerahan pada seluruh payudara atau lokal
5.      Limfadenopati aksilaris yang nyeri
6.      Pembengkakan yang disertai teraba cairan dibawah kulit
7.      Suhu badan meningkat dan menggigil
8.      Payudara membesar, keras da akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur air susu serta darah.
(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana ; 317)

PENATALAKSANAAN
1.      Diperlukan anestesi umum (kelamin)
2.      Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola sejajar dengan jalannya duktus laktiferus, supaya tidak memotong saluran ASI
3.      Pecahkan kantong PUS dengan tissu forceps atau jari tangan
4.      Pasang tampan dan drain untuk mengeringkan nanah
5.      Tampan dan drain diangkat setelah 24 jam
6.       Karena penyebab utamanya Staphylococcus aureus, antibiotika jenis penisilin dengan dosis tinggi, biasanya dengan dosis 500 mg setiap 6 jam  selama 10 hari
7.      Sangga payudara
8.      Berikan kompres dingin dan lakukan pengurutan ringan pada payudara
9.      Berikan parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan
10.  ASI tetap keluar, bisa menggunakan pompa ASI untuk mencegah pembendungan dan mempertahankan laktasi.
11.  Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari
12.  Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana)




Tidak ada komentar: