A. PENGERTIAN
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu – 42 minggu dan berat badannya antara 2500 gram sampai 4000 gram.
B. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BBL
- Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah untuk menambah energi pada jam – jam pertama setelah lahir diambil dari metabolisme asam lemak, bila terjadi sesuatu hal misalnya bayi mengalami hipotermi, metabolisme lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada bayi baru lahir maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia, misal pada BBLR, bayi dari ibu yang menderita DM dan lain – lain.
- Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir, bayi berada pada suhu tubuh lingkungan yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim ibu. Apabila bayi dibiarkan pada suhu kamar 250 C maka bayi akan kehilangan panas melalui produksi panas melalui produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10-nya. Keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 20 C dalam waktu 15 menit, akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan oksigen pun meningkat.
- Perubahan pernapasan
Selam dalam uterus, janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru bayi. Rangsangan pernapasan pertama ialah:
- tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir
- penurunan oksigen dan kenaikan oksigen kemoreseptor terletak disinus karotis
- rangsangan dingin didaerah muka merangsang permukaan gerakan
- Perubahan sirkulasi
Dengan berkembangnya paru – paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat dan tekanan CO2 menurun. Hal ini menyebabkan turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah ke alat tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri purpuralis mengalir keparu – paru dan duktus arteriosus menutup.
- Perubahan sistem gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Refleks gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk pada saat lahir. Kemampun bayii baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan masih terbatas juga hubungan antara esophagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan bayi muda. Kapasitas lambung sendiri masih sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk seorang bayi lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi. Pengaturan makan yang sering oleh bayi sendiri penting yaitu makan sesuai kebutuhan.
Usus bayi masih belum matang sehingga tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari zat – zat kolon berbahaya, pada bayi baru lahir mempertahankan air kurang efisien dibanding orang dewasa, sehingga menyebabkan penyakit diare menjadi serius pada bayi muda.
- Perubahan sistem kekebalan tubuh
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang sehingga menyebabkan rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun dapatan.
Kekebalan alami terdiri atas struktur tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi seperti:
- perlindungan kulit oleh membran mukosa
- fungsi saluran nafas
- pembentukan mikroba oleh kulit dan anus
- Eliminasi
BAB yang pertama keluar berwarna kehitam – hitaman dan lengket yang disebut mekonium. Hal ini sudah terjadi sejak janin berumur 16 minggu dalam kandungan. Mekonium mulai keluar dalam 24 jam setelah lahir dan berlangsung sampai hari ke-2 atau ke-3.
C. PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIR
1.Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir, pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi berikut:
- mencuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi
- memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
- pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan twlah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril
- pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi sudah dalam keadaan bersih.
2.Penilaian
Segera setelah lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering yang disiapkan pada perut ibu. Bila hal tersebut tidak memungkinkan maka letakkan bayi di dekat ibu tetapi harus dipastikan bahwa area tersebut bersih dan kering. Segera pula lakukan penilaian awal dengan menjawab 2 pertanyaan:
- Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas?
Keadaan umum bayi baru lahir dinilai pada menit ke-1 dan menit ke-5 sesudah lahir. Penilaiannya dengan menggunakan apgar score. Bayi baru lahir normal, nilai apgarnya antara 7 – 10. nilai apgar 4 – 6, menandakan bayi menderita asfiksia sedang ringan. Sedangkan nilai apgar 1 – 3, bayi dalam keadaan asfiksia berat, maka harus segera dilakukan resusitasi lanjut.
Nilai APGAR
Yang dinilai | 0 | 1 | 2 | Jumlah |
Appearance (warna kulit) | Biru, pucat | Tubuh merah, ekstermitas biru | Seluruh tubuh kemerah – merahan | |
Pulse rate (frekuensi nadi) | Tidak ada | <100 | >100 | |
Grimace (reaksi rangsangan) | Tidak ada | Sedikit gerakan mimik | Batuk/bersin | |
Activity (tonus otot) | Tidak ada | Ekstermitas fleksi | Gerakan aktif | |
Respiration (pernafasan) | Tidak ada | Lemah/tidak teratur | Baik/menangis | |
3.Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi baru lahir dapat mengalami hipotermi.
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuh melalui cara – cara berikut:
§ Evaporasi
Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
§ Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda – benda tersebut.
§ Konveksi
Kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk ruangan.
§ Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda – benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
Kehilangan panas dapat dicegah dengan upaya sebagai berikut:
- keringkan bayi dengan seksama
- selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
- selimuti bagian kepala bayi
- anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
- jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
- tempatkan bayi dilingkungan yang hangat
4.Merawat tali pusat
Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu dinilai stabil, maka lakukan pengikatan tali pusat atau jepit dengan klem plastik tali pusat.
- celupkan tangan kedalam larutan klorin 0,5 %, untuk membersihkan darah dan sekresi lainnya.
- Bilas tangan dengan air DTT
- Keringkan tangan dengan handuk
- Ikat tali pusat dengan jarak 1 cm dari dinding perut bayi. Gunakan benang atau klem plastik penjepit tali pusat DTT atau steril.
- Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5 %
- Selimuti kembali tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain bersih dan kering.
5.Memulai pemberian ASI
Memulai pemberian ASI secara dini akan merangsang produksi ASI, memperkuat refleks menghisap bayi, mempererat keterikatan antara ibu dan bayinya, memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrum, merangsang kontraksi uterus. Pastikan pemberian ASI dimulai dalam waktu satu jam setelah bayi lahir.
Refleks laktasi:
- Refleks mencari puting susu (rooting reflex)
Bayi akan menoleh ke arah dimana terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi akan membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk menghisap benda yang disentuhkan tersebut.
- Refleks menghisap (suckling reflex)
Rangsangan puting susu pada langit – langit bayi menimbulkan refleks menghisap. Isapan ini akan menyebabkan areola dan puting susu ibu tertekan gusi, lidah dan langit – langit bayi sehingga sinus laktiferus dibawah areola dan ASI terpancar keluar.
- Refleks menelan (swallowing reflex)
Kumpulan ASI di dalam mulut bayi mendesak otot – otot di daerah mulut dan faring untuk mengaktifkan refleks menelan dan mendorong ASI ke dalam lambung bayi.
6.Pencegahan infeksi pada mata
Tetes mata untuk pencegahan infeksi mata dapat diberikan setekah ibu atau keluarga memomong bayi dan diberi ASI. Pencegahan infeksi tersebut menggunakan salep mata tetrasiklin 1%. Salep mata tersebut harus diberikan dalam waktu satu setelah kelahiran.
Cara pemberian profilaksis mata:
- cuci tangan
- jelaskan apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut
- berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju ke bagian luar mata
- ujung tabung salep mata tidak boleh menyentuh mata bayi
- jangan menghapus salep mata dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk tidak menghapus obat – obat tersebut
7.Pencegahan perdarahan bayi baru lahir
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi 1 mg IM di paha kiri sesegera mungkin untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir.
8.Pemberian imunisasi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu – bayi. Terdapat 2 jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B. Jadwal pertama, imunisasi Hepatitis B sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject), 1 dan 6 bulan. Jadwal kedua, imunisasi Hepatitis B sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 0 dan DPT + Hepatitis B pada 2, 3, dan 4 bulan usia bayi.
D. PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan ini dilakukan sesudah bayi berumur 24 jam/ setelah bayi dipindahkan ke tempat perawatan khusus atau rawat gabung. Oleh karena ada beberapa keadaan pada bayi yang mungkin tidak ditemukan pada waktu diperiksa di kamar bersalin, misalnya hematosefal, perdarahan subaponeurosis, perdarahan lainnya, periodik apneu, kejang, nekrosis lemak dan lain –lain.
§ Kepala : besar, bentuk, molding, sutura tertutup/melebar, kaput suksedanum, sefal hematoma, kraniotabes, dan sebagainya
§ Mata : perdarahan sub konjungtiva, mata yang menonjol, katarak dan lain –lain.
§ Telinga : preaurical tag, kelainan daun/bentuk telinga
§ Mulut : labioskisis, labiognatopalatoskisis, tooth buds, dan lain –lain
§ Leher : hematoma sternokleidomastoideus, duktus tiroglosus, higromakoli
§ Dada : bentuk, pembesaran buah dada, pernapasan, retraksi interkostal, subkostal sifoid, merintih, pernapasan cuping hidung, bunyi paru – paru ( sonor, vesikuler, bronkial, dan lain – lain )
§ Jantung : pulsasi, frekuensi bunyi jantung, kelainan bunyi jantung
§ Abdomen : membuncit (pembesaran hati, limpa, tumor, asites), skafoid (kemungkinan bayi menderita hernia diafragmatik atau atresia esofagi tanpa fistula)
Ciri-ciri bayi normal:
- berat badan 2500-4000 gram
- panjang badan lahir 48-52 cm
- lingkar dada 30-38 cm
- lingkar kepala 33-35 cm
- bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian menurun sampai 120-140x/menit
- pernapasan dada menit-menit pertama cepat kira-kira 180x/menitkemudian menurun setelah tenang kira-kira 40x/menit
- kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa
- genetalia dan anus ada
- refleks hisap, refleks genggam, refleks berjalan terbentuk dengan baik
- eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan
E. PERAWATAN BBL SEHARI – HARI
Mata bayi harus selalu diperiksa untuk melihat tanda – tanda infeksi. Mata dapat dibersihkan dengan air steril, aqua destillata, atau air garam fisiologik. Mata bayi yang ditutup oleh karena ia mendapat terapi sinar harus dibuka setiap kali bayi minum susu. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari infeksi mata. Muka sebaiknya diseka dengan air steril, terutama setiap sesudah minum susu.
Mulut diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi dengan kandida (oral thrush). Kandidiasis merupakan suatu penyakit endemik di tempat perawatan bayi (infeksi dapat berasal dari ibu, bidan/perawat, botol/dot). Bila ditemukan, hendaknya segera diobati denganlarutan gentian violet 1 % yang baru dibuat atau dengan larutan nystatin yang langsung diteteskan ke mulut bayi. Dengan demikian dapat dihindarkan infeksi kandida yang lebih berat berupa diare, infeksi kulit di daerah genital, infeksi paru atau sepsis atau meningitis.
Kulit, terutama lipatan – lipatan (paha, leher, belakang telinga, ketiak), harus selalu bersih dan kering. Bagian – bagian tersebut harus bersih dari verniks kaseosa. Oleh karena verniks kaseosa ini merupakan media yang paling baik untuk kuman stafilokokus.
Tali pusat, pada umumnya tali pusat akan puput pada waktu bayi berumur 6-7 hari. Bila tali pusat belum puput maka setiap sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. Caranya adalah bungkus tali pusat dengan kasa steril lalu biarkan dalam keadaan kering. Yang paling penting adalah membersihkan lipatan tali pusat dengan perut. Lipatan ini dapat dibersihkan dengan menarik sedikit tali pusat ke atas, samping, depan, ke bawah, kulit 2,5 cm sekitar tali pisat. Selanjutnya pangkal tali pusat dan tali pusat ditutup dengan kain steril. Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukka tanda – tanda radang, harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk menghindari infeksi yang lebih berat seperti sepsis/meningitis.
Kain popok harus segera diganti setiap kali basah karena air kencing atau tinja. Bokong bayi dibersihkan dengan air bersih, dikeringkan dan sekitar lipatan jangan diberi bedak. Bila bokong selalu basah kemungkinan lecet dan terjadi infeksi besar. Bila ditemukan hal demikian sebaiknya air pmbersih bokong ditambah dengan zat antiseptik yang dapat membunuh kuman, kemudian diobati dengan salep yang mengandung obat antibiotik dan anti jamur. Dalam keadaan ini sebaiknya suhu tubuh diukur diketiak atau dilipat paha.
Minuman bayi. Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikan berat badan yang optimal berbeda-beda. Oleh sebab itu, pemberian cairan kepada bayi yang daya isap dan menelannya baik hendaknya on demand (sesuai kebutuhan). Pada umumnya cairan yang diberikan pada hari pertama sebanyak 60 ml/kg berat badan dan setiap hari ditambah, sehingga pada hari ke 14 dicapai 200 ml/kg berat badan sehari. Dalam hari-hari pertama berat badan akan turun oleh karena pengeluaran mekonium dan masuknya cairan belum mencukupi. Turunnya berat badan tidak lebih dari 10% berat badan akan naik lagi pada hari ke empat sampai hari kesepuluh dan seterusnya.
Perawatan bayi 2 minggu pertama harus selalu dijaga dengan sebaiknya, yang harus selalu diperhatikan pada bayi usia 2 minggu yaitu:
· Kebersihan diri atau cara memandikan bayi dan merawat tali pusat
- BAK dan BAB harus dijaga dan selalu dibersihkan
- Pakaian dan popok bayi jira basah harus diganti
· Menyusukan bayi
· Makanan tambahan (diberikan PASI jika ASI kurang)
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir:
v Pernapasan sulit atau lebih dari 60x/menit
v Kehangatan (terlalu panas >380C atau terlalu dingin <360)
v Warna kuning (terutama 24 jam pertama, biru atau pucat memar)
v Pemberian makan-hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah
v Tali-pusat-merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah
v Infeksi-suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah). Bau busuk pernapasan sulit
v Tinja/kemih-tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja
v Aktivitas menggigil atau nangis tak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar