Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

LANDASAN TEORI BALITA SEHAT




            Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Pada manusia terutama anak- anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat terutama pada periode tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip yang umum, namun demikian setiap anak memiliki cirri khas tersendiri.

            Pertumbuhan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat seperti perubahan fisik, tetapi juga perubahan dan perkembangan dalam segi lain seperti berfikir, berperasaan, bertingkah laku dan lain-lain.

a)      Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Ada 2 faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu:
§  Faktor dalam, yaitu factor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik factor bawaan maupun faktor yang diperoleh.yang termasuk dalam hal ini antara lain:
·        Hal-hal yang diturunkan orang tua, nenek-kakek.
   Misalnya warna rambut, bentuk tubuh
·        Unsur berfikir dan kemampuan intelektual
·        Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
·        Emosi dan sifat-sifat tertentu misalnya pemalu, pemarah,dll
§  Factor luar, yang termasuk dalam hal ini antara lain:
·        Kondisi keluarga
·        Gizi / makanan sehari-hari
·        Budaya / kebiasaan di suatu masyarakat
·        Teman bermain baik di lingkungan rumah,taman bermain maupun sekolah

b)   Pelaksana deteksi dini
Upaya deteksi dini dapat dilaksanakan oleh tenaga professional, kader, orang tua,     atau anggota keluarga lainnya yang mampu dan terampil dalam melaksanakan deteksi dini. Kegiatan ini dapat dilakukan di pusat-pusat pelayanan kesehatan, di posyandu, di sekolah-sekolah dan di lingkungan rumah tangga.

c)   Alat untuk melakukan deteksi dini
Alat untuk melakukan deteksi dini berupa tes skrining yang telah distandarisasi       untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang normal. Tes skrining yang peka dapat meramalkan keadaan anak dikemudian hari.
Macam-macam tes skrining yang digunakan adalah :
·        Berat badan menurut tinggi badan
·        Pengukuran lingkar kepala anak (PLKA)
·        Kuisioner Pra skrining perkembangan (KPSP)
·        Kuisioner perilaku anak prasekolah (KPAP)
·        Tes daya lihat (TDL) dan tes kesehatan mata (TKM) bagi anak prasekolah
·        Tes daya dengar anak (TDD)

d)      Prosedur
Prosedur mengerjakan deteksi dini tumbuh kembang balita adalah dengan cara mencocokan data yang ada pada buku pedoman tumbuh kembang balita dengan keadaan anakyang berdasarkan usia, tinggi badan, berat badan, dan kemampuan dasar. Sedangkan untuk perkembangan balita sesuai dengan usia dapat digunakan tabel DDST (Dever Development Screening Test).
Hasil pemeriksaan dicatat dalam kartu data tumbuh kembang anak. Berdasarkan data yang direkam pada kartu tersebut,dapat dibuat kesimpulan tentang keadaan tumbuh kembang anak. Kemudian dilakukan langkah-langkah tindak lanjut yang sesuai (dibina kemampuan dasar anak untuk selanjutnya dirujuk ke tempat pelayanan yang lebih ahli serta tindakan lainnya).

e)      Pemeriksaan
Pemeriksaan anak merupakan suatu cara untuk menentukan status kesehatan anak. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan BB, TB, keadaan kulit, maupun lingkar kepala.
Usia
Berat badan
Tinggi badan
Baru lahir-6 bulan
Bertambah 140-220 gr/mgg (2xBBL)
Bertambah 2,5cm/bln
6-12 bulan
85-140 gr/mgg
1,25 cm/bln
Balita
2-3 kg/thn
2 thn-1/2 dewasa
Pra sekolah
2-3 gr/mgg
4 thn : 2 : PBL
Usia sekolah
2-3 gr/mgg
Sesudah 7 thn : 5 cm/bln
pubertas
Wanita 7-25 kg(17.5)
Laki-laki 7-30 kg/thn (23,7)
10-30 cm/thn

Lingkar kepala bayi yang baru lahir di Indonesia rata-rata 33 cm dan di negara maju sekitar 35 cm. kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm (bertambah 1,5 cm setiap bulan). Kemudian pada umur satu tahun LK mencapai 45-47 cm (bertambah 0,5 cm setiap bulan). Pada usia 3 tahun menjadi 50 cm dan pada usia 10 tahun 53 cm sedangkan pada orang dewasa sekitar 55-58 cm. Ukuran lingkar kepala sangat penting untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan otak.
Pertumbuhan gigi pada anak, dimana jumlah gigi primer pada anak sebanyak 20 buah yang lengkap tumbuh pada umur 2,5 tahun.






PENGUKURAN FISIOLOGIS

  1. Suhu badan diukur melalui mulut, rectum dan aksila

Usia
Nilai suhu
3 bulan
37,5 ˚C
6 bulan
37,5 ˚C
1tahun
37,7 ˚C
3 tahun
37,2 ˚C
5 tahun
37 ˚C
7 tahun
36,8 ˚C
9 tahun
36,7 ˚C
11 tahun
36,7 ˚C
13 tahun
36,6 ˚C


  1. Nadi dapat diukur pada arteri radialis dan femoralis pada anak umur >1 tahun

Usia
Waktu bangun
Tidur
Demam
Bayi baru lahir
100-180
80-160
>220
1 mgg – 3 bln
100-220
80-200
>220
3 bln – 2 thn
80-150
70-120
>200
2 – 10 thn
60-90
60-90
>200
10 thn - dewasa
55-90
50-90
>200


  1. Pernafasan anak dihitung sama dengan orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan diafragma, atau gerakan abdominal.

Umur
Nilai diafragma
Bayi baru lahir
35
1-11 bulan
30
2 tahun
25
4 tahun
23
6 tahun
21
8 tahun
20
10-12 tahun
19
14 tahun
18
16 tahun
17
18 tahun
16-18

  1. Tekanan darah merupakan pengukuran tanda vital yang biasa diukur pada anak 3 tahun keatas

PENAMPILAN UMUM
1.      Penampilan fisik
      Penampilan fisik adalah raut muka, kesan subjektif, dan penampilan anak.
2.      Nutrisi
Pemberian nutrisi pada anak harus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
3.      Tingkah laku
Tingkah laku anak termasuk penampilan tingkah aktivitas, reaksi terhadap stress atau frustasi, interaksi dengan orang lain termasuk orang tua dan perawat, tingkat kesiapan, respon terhadap rangsangan penting dikaji perawat dalam kesehatan keluarga.
4.      Kulit
Yang dikaji pada kulit adalah warna, struktur, suhu, kelembaban dan turgor
5.      Leher
Pada leher dilihat adanya pembengkakan pada kelenjar dibawah rahang seperti pada keadaan campak, infeksi mulut, dan saluran pernafasan.
6.      Mata
Pemeriksaan pada mata termasuk pemeriksaan apakah ada infeksi,bagaimana stuktur, ukuran simetris, kornea, dan keadaan retina.
7.      Telinga
Pemeriksaan pada telinga apakah simetris letaknya atau ada tidaknya infeksi.
8.      Hidung
Diperiksa apakah membengkak,ada cairan, warna, kemungkinana infeksi,pada jalan nafas.
9.      Mulut dan tenggorokan
Apakah tonsil, tekak. Orofaring dengan menyuruh anak mengucapkan kata
10.  Perut
Apakah ada hernia femoralis, apakah buncit, bagaimana kebersihannya
11. Genetalia
      Pada laki-laki dilihat :
  • Apakah ada glan penis
  • Bagaimana testis apakah sudah turun atau belum
  • Keadaan skrotum apakah simetris
Pada wanita :
  • Keadaan vulva,labia,vagina,kelenjar,uretra
  • Apakah ada tanda-tanda infeksi
12. Anus
Keadaan lubang anus apakah ada haemorroid atau tidak
13. Ekstremitas
Apakah simetris, lengkap atau tidak terutama jumlah jari, kebersihan kuku, kaki dan ketiak.


 PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
      Perkembangan psikologis muncul dan menjadi sensitive ketika lingkungan telah dimulai mempengaruhi perkembangan pribadi secara maksimum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak :
1. Faktor Heriditer
2. Faktor lingkungan
§ Kebudayaan
§ Nutrisi
§ Penyimpangan dan keadaan sehat
§ Olahraga
§ Urutan Posisi Anak Dalam Keluarga
§ Lingkungan internal ( intelegensi, hormone, emosi )

Keuntungan ASI disbanding dengan makanan yang lain adalah
1.      ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
2.  ASI mengandung kadar loktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini dalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat yang bermanfaat bagi usus bayi :
§  Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis

§  Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organic dan mensintea beberapa jenis vitamin dalam usus
§  Memudahkan pengendapan kalsium casenat
§  Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral
      3.   ASI mentgandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
      4.   ASI lebih aman dari kantamoinasi, karena diberikan langsung , maka kemungkinan tercemar zat berbahaya kecil.
      5.   Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak mengandung beta laktoglobulin.
      6.   ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan anak.
      7.   Tempratur ASI sesuai dengan tempratur dengan suhu bayi
      8.   ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik
      9.   Kemungkinan bayi terdesak ASI kecil sekali karena payudara ibu sesuai telah diciptakan sedemikian rupa
      10. ASI mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
      11. ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan dalam keadaan segar
      12. Dengan memberikan ASI kepada bayi berfungsi menjarangkan kelahiran.


POLA PEMBERIAN MAKANAN BAYI USIA 0-2 TAHUN

Umur
Macam makanan
Pemberian dlm sehari
0-2
ASI
Sekehendak
2-6
ASI
Sekehendak
6-8
ASI
Buah ( diperkenalkan )
Bubur susu
Sekehendak
1 kali
2 kali
8-10
ASI
Buah
Bubur susu
Nasi tim Halus
3-4 kali
1 kali
1 kali
2 kali
10-12
ASI
Buah
Nasi tim/makanan keluarga
3-4 kali
1 kali
3 kali
12-24
ASI
Buah
Nasi tim/makanan keluarga
Makanan kecil
2-3 kali
1 kali
3 kali
1 kali

Makanan Tambahan Pada Usia 6 Bulan
      Mulai usia 6 bulan, bayi perlu mendapat makanan tambahan sebagai pendamping ASI, karena menjelang usia 6 bulan merupakan usia peralihan bayi tahap pertama dalam pengaturan makanan bayi, tetapi ASI tetap diberikan sebagai makanan anak, sehingga bayi tetap disusui.
      Pada usia ini kebutuhan bayi akan zat gizi menjadi semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sedangkan produksi ASI mulai menurun, oleh karena itu bayi perlu makanan tambahan sebagai pendamping ASI.

            Tujuan pemberian makanan tambahan
      1.   Melengkapi zat bizi ASI yang sudah mulai berkurang
      2.   Mengembalikan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam maka                               -nan dengan berbagai rasa dan bentuk
      3.   Mengembangkan kemampuan bayi untuk menguyah dan menelan
      4.   Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi

            Tujuan makanan pendamping ASI
      1.   Buah-buahan ( pisang, papaya, jeruk, tomat )
      2.   Makanan lunak dan lembek ( bubur susu, nasi tim )

IMUNUSASI
Imunisasi adalah suatu usaha yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap penyakit tertentu.

Ada dua jenis Imunisasi
      1.   Kekebalan aktif
            Adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolat terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama.


            Ada dua macam kekebalan aktif :
·        Kekebalan aktif ilmiah, dimana tubuh membuat kekebalan sendiri setelah sembuh dari penyakit
·        Kekebalan buatan, aitu kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin.
     
      2.   Kekebalan fasif
            Yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti nbodi sendiri tetapi kekebalan tersebut diproleh setelah mendapatkan suntikan zat penolak, ada dua yaitu
·        Kekebalan fasif ilmiah, yaitu kekebalan yang diproleh bayi sejak lahir dari ibunya.
·        Kekebalan buatan, dimana kekebalan ini diproleh setelah mendapatkan suntikan zat penolak

Vaksin dibuat dari
1. Vaksin dari kuman hidup yang dilemahkan, virus campak, virus polio jenis sabin, kuman TBC
2. Vaksin dari kuman yang dimatikan, bakteri pertusis, vaksin polio jenis salk
3. Vaksin dari racun, racun kuman seperti toxoid ( TT )
4. Vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman, seperti hepatisis B

Tujuan penberian imunisasi
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
2. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematan

Yang perlu diperhatikan dari vaksin
      1. Persaratan  pemberian vaksin
·        Pada bayi dan anak sehat
·        Pada bayi ang sedang sakit
·        Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es
·        Pembeian Imunisasi dengan teknik yang baik
·        Mengetahui jadwal imunisasi yang telah diterima
·        Meneliti jenis vaksin yang akan dibeikan
·        Memperhatikan dosis yang akan diberikan
      2.   Cara pengambilan Vaksin
      3.   Proses terjadinya reaksi pada tubuh bayi dan anak setelah diimunisasi
·        Reaksi local, biasanya terlihat pada tempat penyuntikan
·        Eaksi umum, pada reaksi local ibu harus tidak usah panic sebab panas akan sembuh dan tidak berarti kekebalan sudah dimiliki bayi. Tetapi pada reaksi umum sebaiknya ibu konsultasi dengan dokter

Macam-macam vaksin

1.   Vaksin BCG
      Tujuannya untuk membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC, sebelum disuntikkan vaksin ini harus dilarutkan dengan 4 cc pelarut/ NACI 0,9 %. Jadwal pemberian imunisasi adalah bayi umur 0-11 bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0-2 bulan dengan dosis 0,05 cc, dan vaksinasi ulang pada umur 5 tahun.
      Efek samping adalah reaksi secaa normal akan tibul selama 2 minggu, seperti pembengkakan kecil, merah pada tempat penyuntikan yang kemudian menjadi abses kecil.
      Kontra indikasi dari vaksin ini adalah anak sakit kulit, anak yang menunjukan uji mountouk positif dan anak yang tidak terjangkit penyakit TBC. Tempat penyuntikan vaksin BCG adalah 1/3 bagian lengan atas.

2.   Vaksin DPT
      Tujuannya adalah untuk memberi kekebalan aktif bersamaan dengan penyakit dipteri, pertusis dan tetanus.
      Ada dua macam yaitu :
·        Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah TT, DPT, DT
·        Kuman yang telah dimatikan yang digunakan untuk imunisasi pasif yaitu ATS
      Jadwal pemberiannya adalah
            Pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak 3 kali suntikan dengan selang 4 minggu secara IM dan SC
            Imunisasi lain diberikan setelah 1,5-2 tahun
            Diulang kembali dengan vaksin DT 5-6 tahun
            Diulang lagi menjelang umur 10 tahun.
            Anak yang telah mendapatkan DPT pada waktu bayi diberikan DT satu kali saja dengan dosis 0,5 cc dengan cara IM, dan tidak mendapatkan DPT pada waktu bayi diberikan DT sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu dengan dosis 0,5 cc secara IM
            Reaksi yang mungkin terjadi setelah pemberian imunisasi adalah demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan selama 1-2 hari
            Kontra indikasi pada pemberian DPT adalah bila anak sedang sakit parah, riwayat kejang jika demam, panas tinggi yang lebih dari 38 derajad celcius, penyakit gangguan kekebalan.

3.   Vaksin polio
      Tujuan pemberian vaksin polio adalah untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis

Vaksin polio terdapat dalam 2 kemasan
·        Vaksin yang mengandung virus yang dmatikan, cara pemberian adalah dengan cara disuntikkan.
·        Vaksin yang mengandung virus polio yang masih hidup yang telah dilemahkan, cara pemberiannya melalui oral.

Jadwal pembeian vaksin
·        Pada bayi umur 2-11 bulan dberi sebanyak 3 kali pemberian dengan dosis 2 tetes dengan interval 4 minggu
·        Pemberian ulang pada umur 1,5 – 2 tahun
·        Menjelang umur 5 tahun
·        Pada umur 10 tahun
      Biasanya pemberian vaksin polio diberikan bersamaan dengan vaksin DPT tetapi pemberiannya dengan interval 2 jam.
      Efek samping dari penggunaan vaksin polio hampir tidak ada mungkin kelumpuhan anggota gerak.
      Kontra indikasi adalah anak dengan diare berat, anak sakit paah dan anak penhderita defisiensi kekebalan.

4.   Vaksin campak
      Tujuan pemberian vaksin campak adalah untuk mendapatkan kekebalan tehadap penyakit campak. Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang sudah dilemaskan.
      Jadwal pemberian vaksin campak adalah pada umur 9-11 bulan dengan satu kali pemberian dengan dosis 0,5 cc dengan suntikan sukutan. Apabila pemberian vaksin campak kurang dari 9 bulan haus diulangi pada umur 15 bulan.

      Reaksi yang timbulnya setelah pemberian vaksin campak adalah demam ringan dan nampak sedikit bercak merah pada pipi, dibawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan, mungkin juga terjadi pembengkakan pada tempat penyuntikan.
      Efek samping sangat jarang mungkin terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari 10-12 setelah penyuntikan.
      Kontra indikasi pada pemberian vaksin campak adalah anak sakit parah, menderita TBC, defesiensi gizi, defesiensi kekebalan, demam yang lebih dari 38 derajad celcius.
      Tempat penyuntikan di 1/3 bagian lengan atas. Vaksin campak yang dimasukkan 0,5 cc.

KESEHATAN GIGI

      Masa tumbuhnya gigi tetap mempunyai waktu aitu dalam [periode 6-12 tahun. Gigi susu adalah merupakan jalan gigi tetap untuk tumbuh sebagai gigi pengganti, sehingga bila gigi susu sudah tanggal sebelum waktunya maka akan memperlambat tumbuhnya gigi tetap.
         Gigi susu mulai tumbuh pada bayi usia 6 bulan.

Gigi
Rahang bawah
Rahang atas
Gigi seri tengah
6 bulan
7 ½ bulan
Gigi seri taring
7 bulan
9 bulan
Gigi taring
16 bulan
18 bulan
Gigi geraham I
12 bulan
14 bulan
Gigi geraham II
20 bulan
24 bulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi adalah sebagai berikut
1.    Gizi makanan
2.    Macam makanan]
3.    Kebersihan gigi
4.    Kepekatan air ludah

POLA TIDUR
      Anak yang mulai besa akan berkurang waktu tidurnya karena kegiatan fisiknya meningkat bermain terutama anak umur 6-12 tahun
Mengenai kapan akan tidur tergantung pada keadaan umur, kesehatan kegiatan sehari-hari, dan bagaimana kegiatan anaknya.








Tidak ada komentar: