Tujuan Instruksional Khusus
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa
diharapkan mampu :
- Menjabarkan pengertian terapi lingkungan
- Menjabarkanaspek-aspek yang harus diperhatikan dalam terapi lingkungan
- Menganalisa konsep-konsep dasar terapi lingkungan
- Membandingkan terapi lingkungan pada tingkat-tingkat usia
Deskripsi singkat :
Dalam pertemuan ini mahasiswa mampu memahami pengertian terapi lingkungan yang
dijalani klien selama di rumah sakit.
Terapi mileu berarti menggunakan secara efektif lingkungan sosial
sebagai bagian pengobatan. Mulai staf, aktivitas dan semua sumber daya
digunakan untuk memfasilitasi tercapainya fungsi tertinggi klien. Materi ini
berguna untuk mahasiswa ketika mereka menghadapi klien rawat inap sehingga bisa
menciptakan lingkungan yang terapeutik pada kliennya.
Bahan Bacaan :
- Antai-Otong, D., (1995), Psychiatric Nursing, Biological and Behavioral Concepts, Philadelphia: W.B. Saunders Company Year Book
- Capernito, L.J ( 1995 ), Buku saku diagnosa keperawatan (ed. Indonesia), Jakarta, EGC
- Fortinash, C.M dan Holloday,P.A (1991), Psychiatric nursing care plan, St.Louis: CV. Mosby Year Book
- Keliat dan Akemat, (2002), Keperawatan jiwa, terapi aktivitas kelompok, Jakarta, EGC
- Townsend, M.C., (2005), Essntials of Psychiatric Mental Health Nursing, 3rd edition, Philadelphia: F.A. Davis Company
- Rawlins, R.P., Williams, S.R., dan Beck, C.K. (1993), Mental-helath-psychiatirc: a holostic life-cycle approach. St.Louis: C.V. Mosby Year Book
- Stuart,G.W dan Sundeen, S.J (1995), Principles and practice of psychiatric nursing, (7th ed). St.Louis: C.V. Mosby Year Book
- Stuart,G.W dan Laria, M.T. (2001), Principles and practice of psychiatric nursing, ed. fith, St.Louis: C.V. Mosby Year Book
TERAPI PERILAKU
Terapi atau modifikasi perilaku
* Aplikasi / terapan daari tehnik “ Operant conditioning “.
= Menggunakan lingkungan sosial
untuk membantu dalam meningkatkan kontrol terhadap perilaku yang berlebihan /
berkurang.
= proses pembentukan serangkaian
perilaku karena adanya konsekwensi dari perilaku itu sendiri
PERILAKU
Perilaku adalah tindakan, pergerakan dan respon individu yang bisa diamati,
dicatat dan diukur.
Perilaku = Respon terhadapm
faktor internal dan eksternal. Dipengaruhi
oleh stimulasi lingkungan dan dapat dikontrol
Meningkatkan atau mempertahankan perilaku
Operant = Seperangkat perilaku
/ respon yang dilakukan dalam suatu lingkungan.
Operant conditioning = Suatu modifikasi lingkungan sehingga bisa
memodifikasi perilaku sehingga perilaku yang diinginakan bisa dipertajam / ditingkatkan frekuensinya.
Modifikasi perilaku dihasilkan dari konsekuensi perilaku itu sendiri. Bila
kejadian yang terjadi setelah modifikasi perilaku tersebut dapat diterima
lingkungan, maka perilaku dikuatkan yang disebut :
Reinforcement positive
Misal : Menyapa ......... disambut senyum ......... semakin
sering menyapa
operant operant conditioning perilaku yang
termodifikasi
Anak belajar orang tua tersenyum anak tambah rajin
Kadang-kadang respon individu terhadap perilaku/operant yang bertujuan
untuk menurunkan perilaku, malah membuat perilaku meningkat atau tetap.
Misal : Anak naik ke meja orang tua berteriak anak malah tambah naik ................positive reinforcement
Reinforcement bisa juga negatif. Maksudnya, suatu cara agar orang berusaha
lepas atau menghindar dari situasi yang tidak enak. Misal :
a. Cahaya matahari kuat ........ Orang pakai
kaca mata hitam ................cahaya
berkurang di mata
menghilangkan
stimulus
yang menyakitkan (reinforcemnet negatif)
...........di masa datang, setiap ada cahaya silau, orang itu pakai kaca
mata
b. Ibu yang sedang mengomel .............anak
datang dan mencium ibu ...........omelan
berhenti.
Dimasa datang, setiap kali ibu mengomel, anak mencium ibu.
c. Perawat A ingin bicara tentang pertengkaran mereka dengan suster B.
Suster B pura-pura sibuk untuk menghindar. Di masa datang, setiap kali melihart
suster A, Suster B sibuk.
d. Seorang anak kabur dari rumah karena takut dimarah orang tua karena membolos.
Di masa akan datang, dia akan kabur bila akan dimarahi orang tuanya.
Menurunkan
perilaku
Dengan memberikan hukuman : menurunkan kemungkinan perilaku
akan timbul lagi.
A. Positive punishment (ada hasil yang menyakitkan
terjadi segera setelah perilaku dilakukan)
Misal ;
Melepaskan kaca mata .......mata silau .......... kaca mata tidak
dilepaskan
operant
– hasil yang
menyakitkan – operant
Anak naik ke atas meja – ibu teriak – perilaku anak naik
ke atas meja menurun.
B. Negative punishment (Ada sesuatu yang menurun
atau hilang bila perilaku dilakukan). Ada 2 Macam : * Respon cost * Time out
* Respon cost
Reinforment dihilangkan / dikurangi, bila ada
operant.
operant ...........................
reinforcement ditarik ..........
Misal : Seorang anak pulang telat – kesempatan
mamakai mobil hilang – perilaku pulang telat menurun. (operant menurun)
* Time out
Tidak ada reinforcement yang mengikuti operant
atau tidak diberi kesempatan. ( Hukuman untuk perilaku tidak baik ) operant –
no reinforcement – operant
Misal : Anak coret – coret dinding – ibu meletakkan
anak di atas kursi dan memberikan buku / pena –
mencoret – coret dinding menghilang.
C. Extinction
Tindakan
oleh pemberi renforcement untuk menghilangkan perilaku. Respon terhadap
perilaku yang selama ini diterimanya dihilangkan.
operant – no reinforcement – operant
Misal : Anak yang bersikap temper tantrum – ibu
selalu memarahi. Ibu bosan sehingga ketika anak temper tantrum lagi, ibu tidak
memberi perhatian / cuek ......... sikap
temper tantrum menghilang.
Tehnik modifikasi perilaku
Ø Shaping
·
Memberikan
reinforcment pada tiap perkembangan perilaku.
·
Reinforcement
berfokus pada perilaku yang diharapkan
Ø Modelling
·
Membentuk
perilaku baru dengan cara meniru perilaku orang lain.
·
Modelling
terjadi secara alami / terapi ( role
play )
Ø Premack principle
·
Respon
perilaku akan terjadi setelah
reinforcment Positif.
Aplikasi
Pengkajiaan : perhatikan data-data perilaku klien.
Tetapkan permasalah klien, misal
: # Kurang kebersihan Diri # Tingkah laku merusak diri
#
Berbohong,
Intervensi : Langkah – langkah sbb :
1. Tetaplah tujuan 2. Tentukan langkah awal
3. Analisa
faktor pendukung 4. Tetaplah
konsekuensi : Reward materi,
sosial, tingah laku.
5. Tentukan langkah spesifik
6. Susun dan pilih jadwal untuk reinforcement /
punishment
Pemilihan jadwal reinforcement tergantung pada :
·
Berat
ringannya masalah
·
Lamanya
opearnt dibutuhkan
·
usia
klien
·
Jumlah
orang yang terlibat
·
Hal –
hal lain misal ; Tujuan, dan lain – lain.
Evaluasi : * Peningkatan perilaku
yang diharapkan
* Penurunan
perilaku yang diharapkan berubah.
Istialh – istilah :
Contingenty Contracting
“ Terapis dan klien membuat kontak perjanjian tentang perilaku yang
diinginkan “ Bila dilaksanakan ......> reinforcement ( + )
Tidak dilaksanakan ..... > Hukuman
Token Ekonomy
“ pemberian penghargaan bila klien berperilaku seperti yang diinginkan “.
Time out
“ Hukuman bagi klien mengatasi stimulasi panik dengan sistematis / bertahap
Systematic Desensitization ( Tehnik untuk membantu klien mengatasi stimulus
phobia dengan sistimatis/bertahap
“ Misal : Individu phobia elevator :
1. Diskusi tentnag elevator 2. Lihat gambar elevator
3. Lihat elevator 4.
Menekan tombol elevator
5. Masuk elevator tapi pintu dibuka 6. Masuk elevator, pintu tutup
lalu buka
7. Naik satu lantai lalu turun dengan tangga
8. Naik satu lantai – turun dengan. elevator
9. Naik elevator sendirian.
TERAPI
OKUPASI
Pengertian
v Seuatu ilmu dan seni pengarahan
partisipasi seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditentukan
dengan maksud untuk memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan kemampuan
mempermudah belajar keahlian / fungsi yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian
diri dengan lingkungan.
v Suatu kegiatan untuk meningkatkan
produktifitas, menurunkan / mengurangi/ ketidak normalan ( Kecacatan ),
meningkatkan memelihara derajat kesehatan.
↓
MENGUNAKAN KEGIATAN /
AKTIVITAS / PEKERJAAN
SEBAGAI MEDIA
↓
Tujuan utama : MEMBENTUK SESEORANG AGAR
BISA MANDIRI TANPA TARGANTUNG
PADA ORANG LAIN.
TUJUAN :
Secara khusus, bertujuan :
1) Tujuan khusus untuk klien jiwa
·
Menciptakan
kondisi tertentu agar klien dapat membina hubungan dengan orang lain.
·
Membantu
klien melepas dorongan emosi secara konstruktif.
·
Membantu
klien menemukan kemampuan kerja sesuai bakat
·
Membantu
pengumpulan data untuk tujuan lainnya dan penegakan diagnosa.
2) Tujuan khusus untuk fungsi fisik
·
Mengembalikan
fungsi
·
meningkatkan
ruang gerak sendi
·
Meningkatkan
kekuatan otot
·
Koordinasi
gerakan
3)
Mendidik ADL
4)
Membantu menyesuaikan pekerjaan rumah tangga.
5)
Meningkatkan toleransi kerja
6)
Menyediakan berbagai kegiatan
dalam rangka pra – latihan kerja.
7)
Membantu klien menggunakan waktu rawat.
8)
Mengarahkan minat dan hobi
Indikasi
1) seseorang yang kurang berfugsi dalam
hidupnya.
2) Kelainan tingkah laku yang tampak pada
menurunnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
3) Kemampuan mengekspresikan perasaan yang
tidak wajar
4) Ketidak mampuan menginterprestasi stimulus
5) Seseorang yang mengalami kemunduran dalam
tahap tumbangnya.
6) Seseorang yang lebih mudah mengekspresikan
emosinya lewat aktivitas daripada secara verbal.
7) Klien cacat tubuh yang mengalami gangguan
dalam kepribadiannya
Proses terapi
I Pengumpulan data : Klien,
keluarga, listrik atau catatan klien dan lain – lain.
II Analisa dan identifikasi
masalah baik masalah klien, keluarga lingkungan .
III Penetapan tujuan
IV Evaluasi
AKTIFITAS TERAPI OKUPAASI
Jenis kegiatan / aktifitas dalam “ OT “
- Alat gerak badan • Aktifitas sehari – hari
- Olah raga • Seni
- Permainan • Rekreasi
- Kerajinan tangan • Diskusi
- Kebersihan diri • Dll
KARAKTERISITK AKTIFITAS
v Mempuanyai tujuan yang jelas untuk terapi
v Mempunyai arti tertentu bagi klien
v Klien mengerti tujuan dan manfaat kegiatan
v Dapat mencegah lebih beratnya kondisi
klien
v Dapat memberi dorongan klien untuk
berlatih
v Disesuaikan dengan minat klien
v dapat dimodifikasi sesuai kemampuan klien.
DALAM MEMILIH AKTIFITAS,
PERHATIKAN :
1) Jenis aktifitas
2) Tujuan yang diharapkan
3) Bahan yang digunakan
4) Bagian – bagiannya : rumit / sederhana
5) Persiapan : Ruangan, waktu, alat, Dll.
6) Pelaksanaan : Perlu konsentrasi, Dll.
REHABILITASI
PENGERTIAN
- Sebagai proses membantu Indonesia kembali pada tingkat fungsi yang tertinggi
- Sebagai usaha untuk mengembalikan kien ke masyarakat untuk menjadi kannyasebagai warag yang mandiri & berguru.
TUJUAN
Membantu klien :
1. Bekerja dan hidup mandiri
2. Menguasai kesempatan dan motivasi
3. Melakukan program regimen
4. Mengembangkan keterampilan untuk mengatasi disfungsi
Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya – upaya :
→ Mempersiapkan klien
untuk menyesuaikan diri pada keluarga dan masyarakat sesuai dengan kondisinya.
→ Melaksanakan perubahan
terhadap sikap keluarga / masyarakat untuk membantu upaya rehabilitas.
→ Bersama – sama
merencanakan, mengatur penghidupan klien sesuai kondisinya.
→ Membimbing, membina,
mengawas, perkembangan hubungan klien, keluarga, dan masyarakat.
TAHAPAN REHABILITASI
I. TAHAP PERSIAPAN
→ Seleksi, evaluasi dan uji
kerja
→ Terapi okupasi ± 2 – 3
minggu
→ Latihan kerja
- Sesuai minat dan seleksi
- Dapat bekerja sama dengan perusahaan, industri, rumah tangga, dll.
- Waktu ditentukan sbb:
- Masa percobaan 1 – 2 bulan
- Masa percobaan 1 – 3 bulan
- Masa percobaan 3 – 6 bulan
II TAHAP PENEMPATAN
☺Keluarga / masyarakat
- Kegiatan keterampilan yang dapat digunakan di keluarga dan masyarakat.
- Dipanti / rumah singgah
☺ Bengkel kerja
- Di luar RSJ → Siang di bengkel
→ Malam
di RSJ
- Di dalam RSJ
III. TAHAP PENGAWASAN
- Di lakukan secara kontiniu baik di Rs / masyarakat
- Pengawasan di RSJ → meningkat kesehatan jiwa klien selama di rumah sakit
- Pengawasan di masyarakat dengan cara :
- Kunjungan ke rumah / keluarga atau ke bengkel kerja.
- Melakukan perawatan langsung saat ia di bengkel kerja.
- Bekerjasama dengan puskesmas, kelurahan, licmo, dll yang terkait dengan kesehatan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar