Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORIS





A. Latar belakang 
            Pasien di rumah sakit jiwa Provinsi Lampung diruang cendrawasih pada bulan April 2009 berjumlah 25 pasien. Dan mayoritas dari pasien tersebut mempunyai diagnosa medis skizofrenia.
Dan  dari diagnosa medis tersebut akan muncul banyak diagnosa keperawatan yang harus mendapatkan intervensi keperawatan diantaranya isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah dan banyak lainnya. Dan khusus untuk ketiga diagnosa keperawatan diatas tersebut, Mahasiswa tingkat II reguler Politeknik Kesehatan Depkes Tanjung Karang akan membuat terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori khusus untuk pasien-pasien dengan kriteria kurangnya respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan sehingga membuat pasien kurang dapat berinteraksi dengan yang lainnya khususnya di ruang cendrawasih.
            Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan mampu memberikan stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien mampu memberikan respon yang adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan dalam terapi aktivitas kelompok tersebut yang berupa suara-suara, gambar, viodeo, dan nantinya juga akan membuat klien lebih termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku sebelumnya.


B. Tujuan
1.Tujuan umum:
            Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus:
o   Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
o   Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
o   Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.


C. Landasan teori
            Terapi aktivitas kelompok merupakan tindakan keperawatan, oleh karena itu, perlu dimasukkan dalam rencana tindakan keperawatan pada masalah keperawatan tertentu. Terapi aktivitas kelompok dibagi dalam 4 yaitu: terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
            Terapi aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya seperti: gambar,video,tarian, dan nyanyian.
            Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas digunakan sebagai stimulus sensori klien kemudian diobservasi reasi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh).
Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien dapat digunakan sebagai stimulus.

TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu:
1.      Sesi 1 : mendengarkan musik
2.      Sesi 2 : Menggambar
3.      Sesi 3 : Menonton TV/video

D. Klien
  • Karakteritik klien
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal.
  • Proses seleksi
1.      Menkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri rendah.
2.      Menkomunikasikan dengan perawat ruangan
3.      Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
4.      Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.
  • Data klien
Daftar nama klien:
1. Baron
2. Supriadi
3. Nasib Suwarno
4. Refi
5. Marwan
6. Rizki
7. Bambang ( Pasien terapi cadangan )

E. Karakteristik klien
1.      Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah disepakati.
2.      Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan “ Yang lain bisa pasti Bapak bisa
3.      Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.






F. Pengorganisasian
     Pelaksanaan:
            Sesi 1
            Hari                 : Rabu
            Tanggal           : 1 April 2009
            Pukul               : 10.00 WIB.
            Tempat            : Aula Ruang cendrawasih
           
Terapis
            Leadear           : Priyo Anggoro
            Co Leader       : Dody Kurniawan
            Observer          : Mustakim
            Fasilitator        : - Dian Eko Prasetyo
                                      - Conny Marthafanny
                                      - Ibnu Irawan


Sesi 2
Hari                 : Kamis
            Tanggal           : 2 April 2009
            Pukul               : 09.00 WIB.
            Tempat            : Aula Ruang cendrawasih
           
Terapis
            Leadear           : Mustakim
            Co Leader       : Conny Marthafanny
            Observer          : Dian Eko Prasetyo
            Fasilitator        : - Ibnu Irawan
                                      - Dody Kurniawan
                                      - Priyo Anggoro


Sesi 3
Hari                 : Jum’at
            Tanggal           : 3 April 2009
            Pukul               : 15.00 WIB.
            Tempat            : Aula Ruang cendrawasih
           
Terapis
            Leadear           : Conny Marthafanny
            Co Leader       : Dian Eko Prasetyo
            Observer          : Ibnu irawan
            Fasilitator        : - Dody Kurniawan
                                      - Priyo Anggoro
                                      - Mustakim


       Seting tempat
1.      Terapis dan klien duduk membentuk linkaran
2.      Ruangan nyaman dan terang
3.      Bagan setting :


                              


TAK STIMULASI SENSORI SUARA
Sesi 1 : mendengar musik
Tujuan
1.      Klien mampu mengenali musik yang didengar
2.      Klien mempu memberii  respon terhadap music
3.      Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan music
Setting
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2.      Ruangan nyaman dan tenang

Alat
1.      Tape recorder
2.      Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
Metode
1.      Diskusi
2.      Sharing persepsi



Langkah kegiatan
1.      Persiapan
a)      Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga diri rendah dan tidak mau bicara
b)      Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
2.      Orientasi
a)      Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b)      Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c)      Kontrak
1.      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
2.      Terapis menjelaskan aturan main berikut :
v  Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin kepeda terapis
v  Lama kegiatan 45 menit
v  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.      Tahap kerja
a)      Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b)      Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
c)      Terapis dan klien memakai papan nama.
d)     Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta mencritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
e)      Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik
f)       Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klie mendapat giliran.
g)      Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.

4.      Tahap terminasi
a)      Evaluasi
1)   Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2)   Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b)      Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan brmakna dalam kehidupannya.
c)      Kontrak yang akan dating
1)      Menyepakati TAK yanag akan dating yaitu menggambar.
2)      Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi Dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut:

SESI 1: TAK
STIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIK
KEMAMPUAN MEMBERI RESPON PADA MUSIK
NO
ASPEK YANG DINILAI
NAMA KLIEN



1.
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir



2.
Memberii  respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/ menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)



3.
Memberii  pendapat tetang music yang didengar



4.
Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu




Petunjuk
1)      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2)      Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music yang didengar  (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang music. Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.



Sesi 2 : Menggambar
Tujuan
  1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
  2. Klien dapat memberii  makna gambar
Setting
  1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
  2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
  1. Kertas HV A
  2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
Metode
  1. Dinamika kelompok
  2. Diskusi
Langkah kegiatan
  1. Persiapan
a)      Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b)      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
  1. Orientasi
a)      Salam terapeutik
                                                        i.            Salam dari terapis kepada klien
                                                      ii.            Terapis dan klien memakai papan nama
b)      Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c)      Kontrak
                                                        i.            Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya kepada orang lain
                                                      ii.            Terapis menjelaskan aturan main berikut
Ø  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
Ø  Lama kegiatan 45 menit
Ø  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
  1. Tahap kerja
a)      Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain .
b)      Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c)      Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini
d)     Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e)      Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut untuk klien.
f)       Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g)      Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.
  1. Tahap terminasi
a)      Evaluasi
                                                        i.            Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
                                                      ii.            Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b)      Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c)      Kontrak yang akan datang
                                                        i.            Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
                                                      ii.            Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi
            Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna gambar.

SESI 2: TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respon Terhadap menggambar

NO
ASPEK YANG DINILAI
NAMA KLIEN



1.
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir



2.
Menggambar sampai selesai



3.
Menyebutkan gambar apa



4.
Menceritakan makna gambar



Petunjuk :
1)      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2)      Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda  (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.

SESI 3 : Menonton TV / Video
Tujuan
  1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
  2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.
Setting
  1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan televise.
  2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat
  1. Video/CD player dan video tape/CD (petikan film “laskar pelangi”
  2. Televise
Metode
            Diskusi
Langkah kegiatan
  1. Persiapan
a)      Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 2.
b)      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
  1. Orientasi
a)      Salam terapeutik
                                                        i.            Salam dari terapis kepada klien
                                                      ii.            Terapis dank lien memakai papan nama
b)      Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c)      Kontrak
                                                        i.            Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,  yaitu menonton TV/video dan menceritakannya
                                                      ii.            Terapis menjelaskan aturan main berikut
Ø  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis
Ø  Lama kegiatan 45 menit
Ø  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

  1. Tahap kerja
a)      Terapus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton TV/video petikan film “laskar pelangi” dan menceritakan makna yang telah ditonton.
b)      Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c)      Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
d)     Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.
e)      Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
  1. Tahap Terminasi
a)      Evaluasi
                                                        i.            Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
                                                      ii.            Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok

b)      Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik
c)      Kontrak yang akan dating
                                                        i.            Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
                                                      ii.            Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi
            Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimlasi sensori menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespon terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut :


SESI 3: TAK
STIMULASI SENSORIS  MENONTON
Kemampuan memberi  respon pada tontonan

NO
ASPEK YANG DINILAI
NAMA KLIEN



1.
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK



2.
Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan gembira)



3.
Menceritakan cerita dalam TV/video



4.
Menceritakan perasaan saat menonton





Petunjuk :
1)      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2)      Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda  (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi sensori menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respon, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus diruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.









LAPORAN HASIL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORIS
DI RUANG CENDRAWASIH






A.    Sesi 1 : TAK Stimulasi sensoris mendengar music
Kemampuan memberi respon pada music
Hari/ tanggal: Rabu,  01 april 2009


no
Aspek yang dinilai
Nama Klien
Baron
Riski
Supriadi
Marwan
Suwarno
Giyanto
1.
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir






2.
Memberi respon (ikut bernyanyi, menari,joget menggerakkan tangan-kaki-dagu sesuai irama


















3.
Memberi pendapat tantang music yang didengar






4.
Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu








1.      Evaluasi
1.      Klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori mendengar music
2.      Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3.       Klien mampu memberi respon terhadap lagu yang didengar yaitu dengan ikut berjoget,menari dan menggerakkan tangan-kaki-dagu sesuai irama
4.      Klien mampu memberi pendapat tentang perasaan mereka setelah mendengar lagu



2.      Kesimpulan
Setelah melakukan TAK sesi 1: stimulasi sensori mendengar music dapat disimpulkan bahwa:
1.      Bahwa perasaan seseorang itu ada 2 yaitu sedih dan gembira, saat kita melihat orang-orang disekitar kita sedih kita juga harus ikut merasakan kesedihan mereka dan saat orang-orang disekitar kita gembira kita juga harus ikut merasakan kegembiraan itu, jangan kita mengurung diri dikamar dan enggan untuk berinteraksi
2.      Bahwa suara-suara yang didengar saat TAK berlangsung (music) merupakan suara nyata bukan suara-suara palsu (halusinasi)






B.     Sesi 2 : TAK Stimulasi sensoris menggambar
Kemampuan memberi respon terhadap menggambar
Hari/ tangal: Kamis, 02 april 2009

No
Aspek yang dinilai
Nama Klien
Baron
Riski
Supriadi
Marwan
Suwarno
Giyanto
1.
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir






2.
Menggambar sampai selesai






3.
Menyebutkan gambar apa






4.
Menceritakan makna gambar






                  

  1. Evaluasi
1.      Klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar
2.      Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3.       Klien mampu menggambar apa yang mereka rindukan saat ini atau sesuatu/seseorang yang mereka sukai
4.      Klien mampu menyebutkan gambar apa yang mereka gambar
5.      Klien mampu menceritakan makna gambar yang mereka gambar





  1. Kesimpulan
Setelah melakukan TAK sesi 2: stimulasi sensori menggambar dapat disimpulkan bahwa:
1.      Bahwa kebanyakan klien menggambar apa yang mereka sukai seperti pemandangan gunumg, bunga, rumah
2.      Bahwa klien sadar kalau mereka rindu dengan orang-orang dirumah mereka harus cepat pulanh dengan cara minum obat teratur, makan teratur, tetap menjaga kebersihan diri, berinteraksi dengan orang lain, tidak boleh mengurung diri dll.


C.    Sesi 3 : TAK Stimulasi sensoris menonton
Kemampuan memberi respon terhadap menonton ( petikan film “ Laskar Pelangi” )
Hari/ tangal: Jumat, 03 april 2009

No
Aspek yang dinilai
Nama Klien
Baron
Riski
Supriadi
Marwan
Suwarno
Giyanto
1.
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK






2.
Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan gembira)






3.
Menceritakan cerita dalam TV/video






4.
Menceritakan perasaan setelah menonton







  1. Evaluasi
-          Semua klien datang tepat waktu untuk mengikuti sesi 3 TAK Stimulasi sensoris menonton
-          Semua klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir
-          Semua klien mampu memberikan respon pada saat video diputar
-          Semua klien dapat menceritakan cerita dari film yang diputar
-          Semua klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah menonton film.
     
  1. Kesimpulan
Setelah menonton petikan film “ Laskar Pelangi “ klien dapat memetik pelajaran berharga yaitu  bahwa hidup perlu suatu perjuangan. Klien harus berusaha dan memotivasi diri untuk menjadi lebih ba

Tidak ada komentar: