A. Latar belakang
Pasien di
rumah sakit jiwa Provinsi Lampung diruang cendrawasih pada bulan April 2009
berjumlah 25 pasien. Dan mayoritas dari pasien tersebut mempunyai diagnosa
medis skizofrenia.
Dan
dari diagnosa medis tersebut akan muncul banyak diagnosa keperawatan yang
harus mendapatkan intervensi keperawatan diantaranya isolasi sosial, menarik
diri, harga diri rendah dan banyak lainnya. Dan khusus untuk ketiga diagnosa
keperawatan diatas tersebut, Mahasiswa tingkat II reguler Politeknik Kesehatan
Depkes Tanjung Karang akan membuat terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori
khusus untuk pasien-pasien dengan kriteria kurangnya respon pasien terhadap
rangsangan yang diberikan sehingga membuat pasien kurang dapat berinteraksi
dengan yang lainnya khususnya di ruang cendrawasih.
Untuk itu
terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan mampu memberikan
stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien mampu memberikan respon
yang adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan dalam terapi aktivitas
kelompok tersebut yang berupa suara-suara, gambar, viodeo, dan nantinya juga
akan membuat klien lebih termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku
sebelumnya.
B. Tujuan
1.Tujuan umum:
Klien
dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus:
o Klien
mampu berespon terhadap suara yang didengar
o Klien
mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
o Klien
mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
C. Landasan teori
Terapi
aktivitas kelompok merupakan tindakan keperawatan, oleh karena itu, perlu
dimasukkan dalam rencana tindakan keperawatan pada masalah keperawatan
tertentu. Terapi aktivitas kelompok dibagi dalam 4 yaitu: terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori, terapi aktivitas kelompok realita, dan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi.
Terapi
aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua
panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi
sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya
seperti: gambar,video,tarian, dan nyanyian.
Klien yang
mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik
diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas
digunakan sebagai stimulus sensori klien kemudian diobservasi reasi sensori
klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non
verbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh).
Biasanya klien yang tidak mau
mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta
menampilkan respon. Aktivitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni,
menyanyi dan menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai
stimulus, misalnya lagu kesukaan klien dapat digunakan sebagai stimulus.
TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu:
1. Sesi
1 : mendengarkan musik
2. Sesi
2 : Menggambar
3. Sesi
3 : Menonton TV/video
D. Klien
- Karakteritik klien
Klien yang mempunyai indikasi TAK
simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah
yang disetai kurang komunikasi verbal.
- Proses seleksi
1. Menkaji
klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri rendah.
2. Menkomunikasikan
dengan perawat ruangan
3. Mengkonsultasikan
dengan dosen pembimbing
4. Kontrak
dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.
- Data klien
Daftar nama klien:
1. Baron
2. Supriadi
3. Nasib Suwarno
4. Refi
5. Marwan
6. Rizki
7. Bambang ( Pasien terapi cadangan
)
E. Karakteristik klien
1.
Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis
mengingatkan kontrak yang telah disepakati.
2.
Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara
jika klien tetap tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi
klien dengan mengatakan “ Yang lain bisa
pasti Bapak bisa “
3.
Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan
(amuk, Mengganggu pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.
F. Pengorganisasian
Pelaksanaan:
Sesi 1
Hari : Rabu
Tanggal : 1 April 2009
Pukul : 10.00 WIB.
Tempat : Aula Ruang cendrawasih
Terapis
Leadear : Priyo Anggoro
Co
Leader : Dody Kurniawan
Observer : Mustakim
Fasilitator : - Dian Eko Prasetyo
- Conny Marthafanny
- Ibnu Irawan
Sesi 2
Hari : Kamis
Tanggal : 2 April 2009
Pukul : 09.00 WIB.
Tempat : Aula Ruang cendrawasih
Terapis
Leadear : Mustakim
Co
Leader : Conny Marthafanny
Observer : Dian Eko Prasetyo
Fasilitator : - Ibnu Irawan
- Dody Kurniawan
- Priyo Anggoro
Sesi 3
Hari : Jum’at
Tanggal : 3 April 2009
Pukul : 15.00 WIB.
Tempat : Aula Ruang cendrawasih
Terapis
Leadear : Conny Marthafanny
Co
Leader : Dian Eko Prasetyo
Observer : Ibnu irawan
Fasilitator : - Dody Kurniawan
- Priyo Anggoro
- Mustakim
Seting tempat
1.
Terapis dan klien duduk membentuk linkaran
2.
Ruangan nyaman dan terang
3.
Bagan setting :
TAK STIMULASI SENSORI
SUARA
Sesi 1 : mendengar musik
Tujuan
1.
Klien
mampu mengenali musik yang didengar
2.
Klien
mempu memberii respon terhadap music
3.
Klien
mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan music
Setting
1.
Terapis
dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2.
Ruangan
nyaman dan tenang
Alat
1.
Tape
recorder
2.
Kaset
lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
Metode
1.
Diskusi
2.
Sharing
persepsi
Langkah kegiatan
1.
Persiapan
a)
Membuat
kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga diri
rendah dan tidak mau bicara
b)
Mempersiakan
alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
a)
Salam
terapeutik
Salam
dari terapis kepada klien
b)
Evaluasi
atau validasi
Menanyakan
perasaan klien saat ini
c)
Kontrak
1.
Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
2.
Terapis
menjelaskan aturan main berikut :
v Jika ada klien
yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin kepeda terapis
v Lama kegiatan 45
menit
v Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.
Tahap
kerja
a)
Terapis
mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama panggilan )
dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b)
Setiap
kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien
untuk bertepuk tangan.
c)
Terapis
dan klien memakai papan nama.
d)
Terapis
menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget
sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta mencritakan
isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
e)
Terapis
memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15 menit)
music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon
klien terhadap musik
f)
Secara
bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua
klie mendapat giliran.
g)
Terapis
memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak klien
lain bertepuk tangan.
4.
Tahap
terminasi
a)
Evaluasi
1)
Terapis
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2)
Terapis
memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b)
Tindak
lanjut
Terapis
menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan brmakna dalam
kehidupannya.
c)
Kontrak
yang akan dating
1)
Menyepakati
TAK yanag akan dating yaitu menggambar.
2)
Menyepakati
waktu dan tempat.
Evaluasi Dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan
dalah mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik
yang didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai
berikut:
SESI 1: TAK
STIMULASI SENSORI
MENDENGAR MUSIK
KEMAMPUAN MEMBERI
RESPON PADA MUSIK
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
NAMA KLIEN
|
||
|
|
|
||
1.
|
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
|
|
|
|
2.
|
Memberii respon (
ikut benyanyi/ menari/ joget/ menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)
|
|
|
|
3.
|
Memberii pendapat
tetang music yang didengar
|
|
|
|
4.
|
Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
|
|
|
|
Petunjuk
1)
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien
2)
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
klien mengikuti, merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang
music yang didengar (√) jika klien mampu
dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi
sensori mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan
jari sesuai dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan
tentang music. Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.
Sesi 2 : Menggambar
Tujuan
- Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
- Klien dapat memberii makna gambar
Setting
- Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
Alat
- Kertas HV A
- Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi
Langkah kegiatan
- Persiapan
a)
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti
sesi 1
b)
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
- Orientasi
a)
Salam terapeutik
i.
Salam dari terapis kepada klien
ii.
Terapis dan klien memakai papan nama
b)
Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c)
Kontrak
i.
Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar
dan menceritakannya kepada orang lain
ii.
Terapis menjelaskan aturan main berikut
Ø
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
Ø
Lama kegiatan 45 menit
Ø
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
- Tahap kerja
a)
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain .
b)
Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c)
Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan
yang diinginkan saat ini
d)
Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling,
dan memberii penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela
klien.
e)
Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah
dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa
makna gambar tersebut untuk klien.
f)
Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat
giliran.
g)
Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya,
terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.
- Tahap terminasi
a)
Evaluasi
i.
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
ii.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b)
Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk
mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c)
Kontrak yang akan datang
i.
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
ii.
Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.
SESI 2: TAK
STIMULASI SENSORI
MENGGAMBAR
Kemampuan memberi
respon Terhadap menggambar
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
NAMA KLIEN
|
||
|
|
|
||
1.
|
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
|
|
|
|
2.
|
Menggambar sampai selesai
|
|
|
|
3.
|
Menyebutkan gambar apa
|
|
|
|
4.
|
Menceritakan makna gambar
|
|
|
|
Petunjuk :
1)
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien
2)
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan
tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi
sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perasaan melalui gambar.
SESI 3 : Menonton TV / Video
Tujuan
- Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
- Klien menceritakan makna acara yang ditonton.
Setting
- Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan televise.
- Ruangan nyaman dan tenang.
Alat
- Video/CD player dan video tape/CD (petikan film “laskar pelangi”
- Televise
Metode
Diskusi
Langkah kegiatan
- Persiapan
a)
Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti
TAK sesi 2.
b)
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
- Orientasi
a)
Salam terapeutik
i.
Salam dari terapis kepada klien
ii.
Terapis dank lien memakai papan nama
b)
Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c)
Kontrak
i.
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan menceritakannya
ii.
Terapis menjelaskan aturan main berikut
Ø
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
Ø
Lama kegiatan 45 menit
Ø
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
- Tahap kerja
a)
Terapus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu menonton TV/video petikan film “laskar pelangi” dan menceritakan makna
yang telah ditonton.
b)
Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c)
Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
d)
Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan
menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah
jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua
klien mendapat giliran.
e)
Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis
mengajak klien lain bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
- Tahap Terminasi
a)
Evaluasi
i.
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
ii.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
b)
Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk
menonton acara TV yang baik
c)
Kontrak yang akan dating
i.
Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi
klien
ii.
Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk stimlasi sensori menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengikuti kegiatan, berespon terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan, dan
mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut :
SESI 3: TAK
STIMULASI SENSORIS MENONTON
Kemampuan
memberi respon pada tontonan
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
NAMA KLIEN
|
||
|
|
|
||
1.
|
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK
|
|
|
|
2.
|
Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan
gembira)
|
|
|
|
3.
|
Menceritakan cerita dalam TV/video
|
|
|
|
4.
|
Menceritakan perasaan saat menonton
|
|
|
|
Petunjuk :
1)
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien
2)
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
klien mengikuti, berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat
menonton. Beri tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi
sensori menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan
tanpa respon, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya.
Tingkatkan stimulus diruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.
LAPORAN HASIL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORIS
DI RUANG CENDRAWASIH
A. Sesi 1 : TAK Stimulasi sensoris mendengar
music
Kemampuan memberi respon pada music
Hari/ tanggal: Rabu, 01 april
2009
no
|
Aspek yang dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
Baron
|
Riski
|
Supriadi
|
Marwan
|
Suwarno
|
Giyanto
|
||
1.
|
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2.
|
Memberi respon (ikut bernyanyi, menari,joget menggerakkan
tangan-kaki-dagu sesuai irama
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3.
|
Memberi pendapat tantang music yang didengar
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4.
|
Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
1. Evaluasi
1.
Klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori mendengar
music
2.
Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3.
Klien mampu
memberi respon terhadap lagu yang didengar yaitu dengan ikut berjoget,menari
dan menggerakkan tangan-kaki-dagu sesuai irama
4.
Klien mampu memberi pendapat tentang perasaan mereka
setelah mendengar lagu
2. Kesimpulan
Setelah melakukan TAK sesi 1:
stimulasi sensori mendengar music dapat disimpulkan bahwa:
1.
Bahwa perasaan seseorang itu ada 2 yaitu sedih dan
gembira, saat kita melihat orang-orang disekitar kita sedih kita juga harus
ikut merasakan kesedihan mereka dan saat orang-orang disekitar kita gembira
kita juga harus ikut merasakan kegembiraan itu, jangan kita mengurung diri
dikamar dan enggan untuk berinteraksi
2.
Bahwa suara-suara yang didengar saat TAK berlangsung
(music) merupakan suara nyata bukan suara-suara palsu (halusinasi)
B. Sesi 2 : TAK Stimulasi sensoris menggambar
Kemampuan memberi respon terhadap menggambar
Hari/ tangal: Kamis, 02 april 2009
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
Baron
|
Riski
|
Supriadi
|
Marwan
|
Suwarno
|
Giyanto
|
||
1.
|
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2.
|
Menggambar sampai selesai
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3.
|
Menyebutkan gambar apa
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4.
|
Menceritakan makna gambar
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
- Evaluasi
1.
Klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori menggambar
2.
Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3.
Klien mampu
menggambar apa yang mereka rindukan saat ini atau sesuatu/seseorang yang mereka
sukai
4.
Klien mampu menyebutkan gambar apa yang mereka gambar
5.
Klien mampu menceritakan makna gambar yang mereka
gambar
- Kesimpulan
Setelah melakukan TAK sesi 2:
stimulasi sensori menggambar dapat disimpulkan bahwa:
1.
Bahwa kebanyakan klien menggambar apa yang mereka sukai
seperti pemandangan gunumg, bunga, rumah
2.
Bahwa klien sadar kalau mereka rindu dengan orang-orang
dirumah mereka harus cepat pulanh dengan cara minum obat teratur, makan
teratur, tetap menjaga kebersihan diri, berinteraksi dengan orang lain, tidak
boleh mengurung diri dll.
C. Sesi 3 : TAK Stimulasi sensoris menonton
Kemampuan memberi respon terhadap menonton
( petikan film “ Laskar Pelangi” )
Hari/ tangal: Jumat, 03 april 2009
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
Baron
|
Riski
|
Supriadi
|
Marwan
|
Suwarno
|
Giyanto
|
||
1.
|
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2.
|
Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan
gembira)
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3.
|
Menceritakan cerita dalam TV/video
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4.
|
Menceritakan perasaan setelah menonton
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
- Evaluasi
-
Semua klien datang tepat waktu untuk mengikuti sesi 3
TAK Stimulasi sensoris menonton
-
Semua klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
dengan akhir
-
Semua klien mampu memberikan respon pada saat video
diputar
-
Semua klien dapat menceritakan cerita dari film yang
diputar
-
Semua klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah
menonton film.
- Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar