1. Dasar Pemikiran
Tuberkulosis atau TBC adalah
penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya.Seperti halnya penyakit
flu biasa, dalam penyebaranya TBC juga melalui udara.
Kebanyakan masyarakat Indonesia
masih banyak yang belum mengerti dan mengenal penyakit ini.Dengan gejala awal
batuk yang kemudian disertai dengan demam, kadang-kadang masyarakat masih
mengangap itu hanya penyakit biasa dan tidak mau melakukan pemeriksaan secara
lebih intensif untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang gejala yang dirasakannya.Dan
ketika batuk tidak berhenti selama 2 minggu dan keadaan semakin parah yang
kadang-kadang batuk yang disertai dengan darah, yang menandakan penyakit sudah
parah barulah melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
Perawat sebagai bagian dari
tim kesehatan memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam upaya
penanggulangan penyakit TBC, dengan jalan memberikan penyuluhan tentang
penyakit TBC.
Untuk itulah diperlukan
penyuluhan kepada masyarakat khususnya penderita TBC dan keluarganya.Selain itu penyuluhan juga dapat berperan
dalam mengubah sifat masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Apalagi kita sebagai petugas kesehatan harus
memberikan penyuluhan tentang kesehatan baik secara individual, keluarga, dan
masyarakat.
2.
Tujuan
1.
Tujuan
umum
Setelah dilakukan penyuluhan
diharapkan keluarga dapat mengerti, cara pencegahan dan perawatan anggota
keluarga yang menderita TBC
b.
Tujuan
Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan
keluarga dapat :
1)
Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali
pengertian dari penyakit TBC
2)
Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali tanda
dan gejala penyakit TBC
3)
Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali
proses penyembuhan penyakit TBC
4)
Keluarga dapat mengetahui dan menyebutkan kembali
penatalaksanaan dan pencegahan pada penyakit TBC
3.
Sasaran
Penyuluhan
Sasaran penyuluhan ini untuk keluarga dan khususnya klien yang mengalami penyakit TBC.
4.
Tempat dan
Waktu Pelaksanaan
Tempat : Ruang
JIKOM
Hari tanggal :
Jum’at, 14 Januari 2011
Waktu : 08.00
s/d selesai
Uraian Waktu Kegiatan
Perkenalan :
2 menit
Penjelasan maksud dan tujuan : 5
menit
Materi :
10 menit
Penutup :
3 menit
20 menit
1.
Isi Materi
1.
Pengertian penyakit TBC
2.
Penyebab dan
penularan penyakit TBC
3.
Tanda dan gejala penyakit TBC
4.
Cara pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC
6. Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
Alat peraga
1.
Leaflet
2.
Lembar balik
7. Rencana Kegiatan
a.
Persiapan
·
Pembuatan satuan penyuluhan
·
Menyiapkan leaflet
·
Menyiapkan alat peraga
·
Menyiapkan keluarga penderita
b.
Pelaksanaan
·
Dimulai dengan memperkenalkan diri
·
Menjelaskan maksud dan tujuan
·
Menyampaikan materi
8.
Evaluasi
a. Kriteria Evaluasi Pelaksanaan
1.
Klien dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai
selesai
2.
Klien serta penyuluhan aktif dalam proses penyuluhan
b.
Kriteria
Evaluasi Materi
1.
Klien dapat menerima materi yang disampaikan oleh
penyuluh
2.
Klien dapat menjelaskan Pengertian Tuberculosis
3.
Klien dapat menjelaskan penyebab dan penularan Tuberculosis
4.
Klien dapat menjelaskan tanda dan gejala klinis Tuberculosis
5.
Klien dapat menjelaskan pencegahan dan penanggulangan Tuberculosis
LAMPIRAN MATERI
TB PARU
A. Pengertian TBC
TBC paru adalah jenis penyakit yang menahun(Kronis), sangat menular, organ yang
diserang oleh kuman adalah paru paru. Untuk pengobatannya memerlukan kesabaran
dan dorongan dari keluarganya, karena banyak penderita yang
tidak sembuh karena bosan minum obat.
TBC biasanya menyerang usia
produktif, karena pada usia inilah orang akan mempunyai mobilitas yang tinggi
akan kemungkinan besar untuk tertular penyakit TBC. Untuk lansia dan balita termasuk rentan, hal
ini dikaitkan dengan daya tahan tubuh yang rendah.
Penyakit TBC adalah penyakit peradangan dalam paru-paru, penyakit ini
disebabkan oleh kuman-kuman tubercelli yang berbahaya, karena apabila tidak
mendapatkan pertolongan bisa mengancam nyawa.Kuman-kuman yang terdapat pada
radang paru dapat menular kepada orang lain melalui napas / udara.Penyakit TBC
/ radang paru harus mendapatkan pertolongan dari dokter paru-paru dan harus
mondok ke Sanatorium, bila keadaannya sudah cukup parah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan penderita: bahwa penderita harus sering berjemur pada panas
matahari pagi agar mendapatkan sinar ultraviolet yang dapat membunuh
kuman-kuman tubercolose, dan tempatnya harus agak tinggi dan berudara segar.
Setiap hari agar melatih menyedot dan mengeluarkan napas perlahan-lahan secara
tetap dan teratur.
B. Penyebab
TBC disebabkan oleh micobacterium tuberculosis, yaitu sejenis kuman
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um. Kuman
ini dapat hidup pada udara kering atau dalam keadaan dingin (dapat hidup
bertahun-tahun dalam lemari es)
Kuman TBC bersifat Dormaut
artinya dapat bangkit kembali dan menjadikan TBC aktif lagi. Sifat lain dari kuman ini adalah aeraob yaitu
mengurangi jaringan yang tinggi oksigennya, seperti paru-paru.
Mycobacterium Tuberculosis adalah
bakteri penyebab dari penyakit TBC, kuman ini berbentuk batang yang mengelompok
atau disebut berkoloni. Kuman ini paling sering menyerang organ pernafasan atau
paru-paru, walaupun masih bisa menyerang organ tubuh yang lain. Infeksi primer
dapat terjadi pada indifidu yang belum memiliki kekebalan terhadap basil ini.
Nama lain dari TBC adalah TB yaitu adalah singkatan dari tubercles bacillus.
Jadi antara TBC dan TB adalah penyakit yang sama.
Penularan
Dengan penyebaran melalui udara,
TBC dapat menyerang siapa saja.Dari organ pernafasan, penderita dapat
menularkan melalui bersin, batuk, atau hembusan udara yang melalui hidung
ataupun mulut. Kuman yang bertebaran di udara akan terhisap oleh orang yang ada
disekitar melalui pernafasan dan masuk kedalam paru-paru, kemudian masuk ke
saluran limfe paru. Dari limfe inilah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran
darah.
Selain menyerang organ paru,
bakteria ini dapat menyerang organ-organ tubuh yang lainnya seperti sendi,
otot, tulang, saluran kencing, sistem syaraf pusat, sumsum tulang, dan sistem
limfa.Tidak semua organ yang terserang menimbulkan gejala yang secara langsung
dapat kita rasakan, tergantung dari bagian mana yang diserang.Sebagai contoh
apabila yang terserang bagian tulang belakang maka gejala yang dirasakan adalah
rasa sakit pada bagian tulang belakang. Dan apabila bakteria menyerang bagian
organ ginjal maka, penderita mungkin akan mengalami masalah kencing darah.
Manusia mempunyai sistem imun yang
akan menjaga dari serangan bakteria ini, sistem imunitas akan menyerang
bakteria TBC selepas 2-8 minggu dari mulai terjangkit Tuberculosis. Sel darah
putih disebut makrofak, akan dihasilkan untuk melawan bakteria dan “
membungkusnya”. Jika bakteri ini mati, berarti kita akan terbebas sepenuhnya
dari masalah TBC. Tetapi jika tidak, maka ia akan menjadi tidak aktif dan akan
berada dalam tubuh selama beberapa tahun. Dalam hal ini anda dikategorikan
terjangkit TBC tetapi tidak mengalami masalah dan tidak menulari orang lain.
C. Tanda Dan Gejala klinis
·
Batuk berdahak lama
·
Demam
·
Lemas
·
Berat badan turun
·
Tidak nafsu makan
·
Berkeringat malam
·
Sesak atau nyeri di dada saat batuk
·
Tak jarang batuk juga disertai percikan darah
Untuk memastikan diagnosisnya, dahak penderita perlu diperiksakan ke
laboratorium apakah mengandung kuman TB atau tidak.Selain itu, dilakukan juga
pemeriksaan foto rontgen dada, meskipun ini bukan yang utama.
Pasien TB umumnya tidak punya nafsu makan dan mengalami demam.Kebutuhan
energi yang meningkat tanpa disertai asupan makanan yang cukup tentu
menyebabkan tubuh kekurangan energi.Pada orang yang kekurangan gizi, cadangan
lemak dan karbohidrat mungkin tidak ada atau tidak mencukupi, sehingga tubuh
terpaksa memecah protein dari jaringan otot, misalnya. Akibatnya, pasien akan
semakin kurus karena kehilangan massa ototnya.
D. Pencegahan dan penanggulangan
Pencegahan :
1. Makan cukup gizi setiap hari
2. Bekerja tidak terlalu berat
3. Istirahat cukup dan teratur
5. Usahakan agr sinar matahari dapat masuk setiap
ruangan dalam rumah melalui jendela atau genting kaca, .karena kuman TBC
mati dengan sinar matahari
6. Kebersihan ruangan dalam rumah terjaga terutama
kamar tidur
7. Setiap ruangan dalam rumah dilengkapi jendela
yang cukup untuk pencahayaan alami dan Ventilasi untuk pertukaran udara
8. Menjemur kasur, bantal secara
teratur
9. Luas rumah mencukupi sebanding dengan
jumlah penghuni
Pengobatan
Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak,
tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak
menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi
negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5–10 mg/kgbb/hari.
·
Pencegahan (profilaksis) primer
-
Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA
(+).
INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
-
Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji
tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.
·
Pencegahan (profilaksis) sekunder
-
Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+)
tetapi tidak ada gejala sakit TBC.
-
Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.
Pengobatan TBC pada orang dewasa
·
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH,
rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4
bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap
lanjutan).
Diberikan kepada:
-
Penderita baru TBC paru BTA positif.
-
Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru)
berat.
·
Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
-
Penderita kambuh.
-
Penderita gagal terapi.
-
Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum
obat.
·
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
-
Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung
aktif.
Pengobatan TBC pada anak
Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan,
yaitu:
·
2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin
setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2
kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi
terhadap INH).
·
2HRZ/4H2R2 :
INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian
INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan
Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).Pengobatan TBC pada
anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari
INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.
Cara merawat klien TB di
rumah
-
Kamar
tidur klien diusahakan terkena sinar matahari
-
Untuk
sementara klien tidur terpisah dari anggota keluarga yang dekat
-
Hindari asap rokok
-
Beri
makanan bergizi seperti ikan, telur, tempe sayuran hijau bolah juga ditambah
susu
-
Istirahat yang cukup, untuk dewasa ± 8
jam
-
Minum
obat TBC secar teratur sesuai dengan petunjuk
Untuk yang setelah menderita TBC :
1. Menutup mulut dengan sapu tangan/tisue
pada saat bersin /batuk
2. Tidur terpisah dengan anggota keluarga
yang sakit TBC
3. Tidak membuang dahak sembarangan yaitu
dahak tampung dalam wadahn tertutup yang didalamnya diberi desinfektan
Ramuan tradisional
Daun pegagan 10 gram,
daun waru lengis 10 gram, widoro upas 25 gram, daun legundi 10 gram, parutan
kencur 5 gram. Semua bahan direbus airnya disaring, lantas diminum.
Ramuan lainnya: daun pegagan 15 gram, daun waru lengis 10 gram, pupus
daun legundi 15 gram, widoro upas 10 gram, kencur 5 gram, biji pronojiwo
ditumbuk 5 gram. Semua bahan ditumbuk lantas direbus, kemudian disaring, airnya
untuk diminum.
DAFTAR
PUSTAKA
http://medicastore.com/tbc/pengobatan_tbc.htm. [ Diakses tanggal 13 Januari 2011].
http://ide-boedie.blogspot.com/2008/07/cara-tradisional-mengatasi-tbc-tuber.html.
[ Diakses tanggal 13 Januari 2011].
http://thibbunnabawi.wordpress.com/2007/11/22/khasiat-pegagan-dari-penumpas-tbc-sampai-peningkat-daya-ingat/. [ Diakses tanggal 13 Januari 2011].
http://abahjack.com/tbc-paru-paru-tuberculosa.html. [ Diakses tanggal 13 Januari 2011].
http://nusaindah.tripod.com/kestbc.htm. [ Diakses tanggal 13 Januari 2011].
Mansoer,
Arif. Dkk. 1999.Kapita Selekta Kedokteran.
Jilid 2.Jakarta : Media Aeusculapius.
Smelltzer C. Suzanne & Bare G Brenda.
2004. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta.
EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar