Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

SATUAN PENYULUHAN Penyakit Menular Seksual




1.     LATAR BELAKANG
Penyakit kelamin sudah lama dikenal di beberapa negara, terutama yang paling populer di antaranya adalah Sifilis dan Gonorrhoe. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, makin banyak juga ditemukan jenis-jenis penyakit baru, sehingga istilah Penyakit Kelamin yang dulu banyak disebut sudah dianggap tidak sesuai lagi dan diubah menjadi Seksually Transmited Disease (STD) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). Karena pada kenyataanya penyakit-penyakit tersebut tidak hanya mengenai juga organ-organ yang lain.Dari tahun ke tahun insiden PMS bisa dikatakan semakin meningkat, terbukti dari data yang diperoleh terlihat setiap tahun tidak kurang dari 250 kasus baru ditemukan dan dari jumlah tersebut 30-50% merupakan penyakit-penyakit yang tergolong PMS. Peningkatan Insident tersebut secara tidak langsung juga terjadi karena semakin banyaknya kelompok perilaku-perilaku berisiko tinggi, seperti : anak-anak usia remaja, PSK (Pekerja Seks Komersial), pecandu narkotika, kaum homoseksual, dll.
PMS menjadi pembicaraan yang begitu penting setelah muncul kasus penyakit AIDS yang menelan banyak korban meninggal dunia, dan sampai sekarang pengobatan yang paling manjur masih belum ditemukan. Apalagi komplikasi dari PMS (termasuk AIDS) bisa dibilang banyak dan akibatnya pun cukup fatal, antara lain :
  • kemandulan
  • kecacatan
  • gangguan kehamilan
  • kanker
  • kematian
II. TujuanPenyuluhan

A.    Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien mengerti tentang definisi  penyakit menular seksual dan dapat memahami dan menjauhkan diri dari penyebab-penyebab yang bisa menyebabkan penyakit menular seksual.

B.     Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit menular seksual peserta mampu :
1.menjelaskan definisi penyakit menular seksual.
2.menjelaskan penyebab penyakit menular seksual.
3.menyebutkan gejala penderita menular seksual.
4.mengetahui bagaimana mencegah penyakit menular seksual.

III.  Materi
             a.pengertian penyakit menular seksual.
            b.gejala penyakit menular seksual.
            c.bahaya pengobatan penyakit menular seksual.
            d.pencegahan penyakit  menular seksual.
IV.   Waktu dan Tempat
a.Tempat                             : Lab Demo Jurusan Keperawatan Poltekkes
b.Waktu                               : 09.00 WIB sd  09.30 WIB
c.Hari / tanggal                  : 14 Januari 2011
V.     Sasaran
Sasaran penyuluhan ini adalah kelompok.



VI.   Metode dan Teknik
1.       Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a.       Ceramah
b.      Diskusi dan Tanya jawab

2.       Tehnik
Tehnik yang digunakan adalah dengan melakukan :
a.       Menyiapkan materi yang akan disajikan
b.      Menjelaskan tujuan dari promosi kesehatan yang dilakukan
c.       Menyajikan materi kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab

VII. Media
Alat peraga :
a.LembarBalik
b.LeafLet
      VIII. Strategi Pelaksanaan
1.      Persiapan
a.       Pembuatan Satuan Penyuluhan dengan materi Penyakit Menular Seksual menggunakan referensi dari buku-buku dan informasi dari internet dan konsultasi ke pembimbing akademik mata kuliah promosi kesehatan.
b.      Membuat lembar balik dan leaflet
c.       Menentukan waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan
d.      Menyiapkan alat peraga
e.       Menyiapkan sasaran

2.      Pelaksanaan
a.       Diawali dengan mengenalkan diri oleh tim penyuluh, tujuan, dan permohonan kesediaan sejenak untuk penyuluhan dispepsia
b.      Membagikan leaflet
c.       Menjelaskan dan menyampaikan isi penyuluhan secara jelas, padat, dan singkat.
d.      Membuka forum tanya jawab tentang materi yang diberikan
e.       Mengucapkan terimakasih atas kesediaan sasaran
f.       Penutup
a.       Kegiatan penyuluhan
No.
Kegiatan
Materi
Uraian Kegiatan
Waktu
1.
Pembukaan
·      Salam pembukaan
·      Perkenalan
·      Menjelaskan tujuan penyuluhan


·      Penyuluh memberikan salam
·      Penyuluh memperkenalkan diri
·      Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan

5 menit

b.      Kegiatan inti penyuluhan
2.
Kegiatan inti
Penuyuluh menjelaskan tentang :
·     Pengertian Penyakit Menular Seksual.
·     Gejala Penyakit Menular Seksual
·     Bahaya dan Pengobatan Penyakit Menular   Seksual
·     Cara mencegah Penyakit Menular Seksual
15 menit




c. Penutup
3.
Penutup
·     Penyuluh membuat resume dan kesimpulan dari penyuluhan
·     Meminta peserta menyebutkan definisi Penyakit Menular Seksual
·      Meminta peserta menyebutkan gejala Penyakit Menular Seksual
·     Meminta peserta menyebutkan pencegahan Penyakit Menular Seksual
·     Salam penutup
10 menit

VIII.                   Evaluasi

1.      Struktur (menyangkut seluruh bahan, materi, sasaran)
2.      Proses
Proses penyuluhan kesehatan mengenai masalah Penyakit Menular Seksual.
3.      Hasil
a.       Evaluasi dilakukan secara langsung dengan bertanya kepada para peserta tentang Penyakit Menular Seksual  di sela-sela penyuluhan ataupun akhir penyuluhan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran tentang materi.
b.      Waktu yang digunakan harus tepat sesuai kontrak dengan sasaran.




PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
(PMS)

I. Pengertian
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. (Sumber:  UNAIDS dan WHO 1998, Alan Guttmacher Institute 1998)
.
II.  Gejala Penyakit Menular Seksual
    Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah :
a) Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecet  pada daerah sekitar kelamin.
b) Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin.
c) Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam.
d)Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin.
e) Sakit luar biasa saat kencing.
f) Kencing nanah/darah dengan bau busuk.
g) Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok.
h) Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan
berkeringat saat malam.

Sedangkan pada perempuan meliputi :
a) Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual.
b)Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
c) Keluarnya lendir pada vagina.
d)Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatal pada kelamin.
e) Keputihan berbusa dan berbau busuk.
f))Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks.

III. Macam- macam Penyakit Menular Seksual dan Penyebab Penyakit Menular Seksual
1.Gonorea (GO)
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Ada masa tenggang (masa inkubasi) selama 2 -10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah,  bengkak dan bernanah.
Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan.
Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan, seringkali berupa kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
2.Herpes Genital
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa tenggang 4 - 7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Gejala yang ditimbulkan adalah :
a. Bintil-bintil berair seperti anggur di sekitar kelamin.
b.Pecah, lalu menyebabkan luka kering mengerak lalu hilang.
c.Terulang lagi sampai seumur hidup.
Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab, tetapi pengobatan anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya episode penyakit.
3.Sifilis (Raja Singa)

Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala
berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian
timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang- kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks.

Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

4.Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa tanpa gejala ber-langsung 7 - 21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada perempuan, gejalanya bisa berupa :
a. Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihan encer
berwarna kuning kecoklatan.
b. Rasa nyeri di rongga pinggul.
c.Pendarahan setelah hubungan seksual.

Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa :
a.Keluar cairan bening dari saluran kencing. 
b.Rasa nyeri saat kencing.
c.Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan
bercampur nanah.
Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedang menjadi pembawa PMS dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual.
Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60% - 70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia).
5.Trikomoniasis Vaginalis

Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasitTricho monas
vaginalis.

Gejala dan tanda-tandanya adalah:

a.Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunya busuk.
b.Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman.
c.Nyeri saat kencing.

6.Kandidadis Vagina

Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candidas albicans.
Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas dan berreplikasi secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkan infeksi dan terjadi keputihan.
Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal,
disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya.
Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
7.Kutil Kelamin

Penyebabnya adalah human papilloma virus (HPV) dengan gejala
yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya saja.
8.HIV/AIDS

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
Penderita sering kali merasa sehat dan memang dari luar memang tampak sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Kekebalan tubuh semakin lemah dan akhirnya penderita mudah terjangkit berbagai macam penyakit. Sampai nanti penderita meninggal perlahan. Belum ditemukan obat bagi penderitannya sampai saat ini. Obat yang tersedia hanya dapat menolong penderita untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya.
Cara penularan:
a. Melalui darah
b. Ibu hamil kepada bayinya
c. Jarum suntik


Pencegahannya:
a. Menunda hubungan seks pra nikah
b. Hubungan seks dengan pasangan yang tetap, hindari bergonta-ganti pasangan
c. Gunakan kondom
d. Hindari transfuse darah yang tidak jelas asalnya dan menggunakan jarum suntik yang tidak steril


AIDS tidak dapat ditularkan dengan :
a. Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak mengadakan hubungan seks)
b. Bersenggolan dengan penderita
c. Bersentuhan dengan pakaran penderita AIDS
d. Berjabat tangan denganpenderita AIDS
e.Penderita AIDS batuk dan bersin di dekat kita.
f. Berciuman
g. Makanan dan minuman
h. Sama-sama berenang di kolam renang.
Gejala:
a. Kehilangan BB secara drastic
b. Rasa lelah yang berkepanjangan
c. Sesak napas dan batukberkepanjangan
d.Pembengkakan di leher dan ketiak
e. Bercak merah kebiruan pada kulit
f. Diare yang berkelanjutan
g. Sering demam (lebih dari 380C) disertai keringat dingin malam hari tanpa sesak yang jelas.
IV. Pencegahan
PENCEGAHAN INFEKSI  PMS SECARA UMUM

1. Gunakan perilaku seksual sehat
2. Hindari hubungan seksual dengan bergonta-ganti
pasangan.
3. Gunakan kondom ketika melakukan hubungan
seksual.
4. Periksakan segera bila ada gejala PMS yang
dicurigai
Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu mengandung resiko dalam tingkatan tertentu. Perilaku seksual tidak terkecuali. Salah satu resiko dari melakukan hubungan seksual adalah kemungkinan terjangkit PMS atau Penyakit Menular Seksual. Berikut ini akan dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh pada peluang Anda terkena PMS.
1. Seks tanpa pelindung
Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom.
2. Berganti-ganti pasangan
Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda.
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan.
4. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom.
5. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks.
6. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS.
8. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi.
9. Sudah terkena suatu PMS
Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko.
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik…meski tidak semua orang melakukannya.

V. Bahaya Penyakit Menular Seksual
Jika dibiarkan saja tanpa ditangani, PMS dapat menghancurkan orang yang terinfeksi, seperti:
a.Kemandulan baik pria atau wanita
b.Kanker leher rahim pada wanita
c.Kehamilan di luar rahim
d.Infeksi yang menyebar
e.Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya, seperti lahir sebelum cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS
f.Infeksi HIV










Daftar Pustaka
Gunawan, Lany.  PMS : Penyakit Menular Seksual, Yogyakarta, Penerbit              Kanisius, 2001
Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
(http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/50-artikel-kesehatan/147-penyakit-menular-seksual.html)







Tidak ada komentar: