Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

SATUAN PENYULUHAN OSTEOPOROSIS



I.              Latar belakang

Osteoporosis merupakan suatu penyakit saat tulangtulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat hilangnya sebagian kalsium dalam tulang. Osteoporosis sering juga disebut silent disease karena proses hilangnya kalsium dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Biasanya, penderita menyadari terserang osteoporosis setelah mengalami patah tulang. Biasanya, terjadi di paha, tulang belakang, dan pergelangan tangan.
Sebetulnya, bagian tulang mana pun bisa terpengaruh, tapi yang paling membutuhkan perhatian jika kerapuhan terjadi pada tulang paha dan belakang.
Patah tulang paha hampir selalu membutuhkan tindakan operasi, dan dapat mengganggu kemampuan berjalan dan bahkan bisa menyebabkan cacat permanen sampai kematian. Sementara patah tulang belakang juga memiliki konsekuensi serius, seperti tubuh memendek, nyeri punggung, dan perubahan bentuk punggung.
Macam – macam osteoporosis :
a.      Osteoporosis primer
b.     Osteoporosis sekunder


II. Tujuan  Penyuluhan
A.   Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien mengerti tentang definisi  penyakit osteoporosis dan dapat memahami dan menjauhkan diri dari penyebab-penyebab yang bisa menyebabkan osteoporosis.
B.   Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit osteoporosis peserta mampu :
1.menjelaskan definisi osteoporosis
2.menjelaskan penyebab osteoporosis
3.menyebutkan gejala osteoporosis
4.mengetahui bagaimana mencegah osteopororsis
5.cara mengobati osteoporosis

III.           Materi
1.pengertian
2.penyebab osteoporosis
3.gejala osteoporosis
4.pencegahan osteoporosis
5.cara pengobatan osteoporosis


.  IV.  Waktu dan Tempat
a.Tempat                    : POLTEKKES Tanjung Karang,  Jur. Keperawatan
b.Waktu                     : 09.00 WIB
c.Hari / tanggal         : 14 januari 2011
V.           Sasaran
Sasaran penyuluhan ini adalah Keluarga
.
VI.  Metode dan Teknik
1.    Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a.    Ceramah
b.    Diskusi dan Tanya jawab
c.    Demonstrasi
2.    Tehnik
Tehnik yang digunakan adalah dengan melakukan :
a.    Menyiapkan materi yang akan disajikan
b.    Menjelaskan tujuan dari promosi kesehatan yang dilakukan
c.    Menyajikan materi kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab



VII.         Media
Alat peraga :
a. Lembar Balik
b. LeafLet
VIII. Strategi Pelaksanaan
1.    Persiapan
a.    Pembuatan Satuan Penyuluhan dengan materi osteoporosis menggunakan referensi dari buku-buku dan informasi dari internet dan konsultasi ke pembimbing akademik Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
b.    Membuat lembar balik dan leaflet
c.    Menentukan waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan
d.    Menyiapkan alat peraga
e.    Menyiapkan sasaran
2.    Pelaksanaan
a.    Diawali dengan mengenalkan diri oleh tim penyuluh, tujuan, dan permohonan kesediaan sejenak untuk penyuluhan osteoporosis
b.    Membagikan leaflet
c.    Menjelaskan dan menyampaikan isi penyuluhan secara jelas, padat, dan singkat.
d.    Membuka forum tanya jawab tentang materi yang diberikan
e.    Mengucapkan terimakasih atas kesediaan sasaran
f.     Penutup
a.    Kegiatan penyuluhan
No.
Kegiatan
Materi
Uraian Kegiatan
Waktu
1.
Pembukaan
·      Salam pembukaan
·      Perkenalan
·      Menjelaskan tujuan penyuluhan
·      sambutan

·      Penyuluh memberikan salam
·      Penyuluh memperkenalkan diri
·      Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan
·       Sambutan dari pembimbing lahan
5      
menit

b. Kegiatan inti penyuluhan
2.
Kegiatan inti
Penyuluh menjelaskan tentang :
·     Pengertian osteoporosis
·     Penyebab osteoporosis
·     Gejala penyakit osteoporosis
·     Pengobatan osteoporosis
·     Cara mencegah osteoporosis
10 menit

c. Penutup
3.
Penutup
·     Penyuluh membuat resume dan kesimpulan dari penyuluhan
·     Meminta peserta menyebutkan definisi penyakit osteoporosis
·     Meminta peserta menyebutkan gejala osteoporosis
·     Meminta peserta menyebutkan pencegahan penyakit osteoporosis
·     Salam penutup
5 menit

VIII.               Evaluasi

1.    Struktur (menyangkut seluruh bahan, materi, sasaran)
2.    Proses
Proses penyuluhan kesehatan mengenai masalah osteoporosis
3.    Hasil
a.    Evaluasi dilakukan secara langsung dengan bertanya kepada para peserta tentang osteoporosis
b.     di sela-sela penyuluhan ataupun akhir penyuluhan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran tentang materi.
c.    Waktu yang digunakan harus tepat sesuai kontrak dengan sasaran.














OSTEOPOROSIS
1.     Pengertian
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Macam – macam osteoporosis :
a.    Osteoporosis primer
Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
  1. Osteoporosis sekunder
Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan : Cushing's disease, Hyperthyroidism, Hyperparathyroidism, Hypogonadism, Kelainan hepar, Kegagalan ginjal kronis, Kurang gerak, Kebiasaan minum alkohol, Pemakai obat-obatan/corticosteroid, Kelebihan kafein, Merokok
2.    Penyebab osteoporosis
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

3.    Gejala Penyakit osteoporosis
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
 Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
4.    Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
*       Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
*       Melakukan olah raga dengan beban
*       Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan teori osteoblast.
Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

5.    Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.

Alendronat berfungsi:
*       mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
*       meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
*       mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik..










Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis ( diakses tanggal 13 januari 2011)
Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta, EGC
Manjoer, A, et al, 2000, Kapita selekta kedokteran, edisi 3, Jakarta, Medika aeusculapeus
http://klinik-sehat.com/tag/gejala-osteoporosis/ ( diakses tanggal 13 januari 2011 )







Tidak ada komentar: