Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

SATUAN PENYULUHAN GLAUKOMA

I.     DASAR PEMIKIRAN

Kurangnya pengetahuan keluarga dan perilaku keluarga  yang kurang mengerti tentang kebersihan, menyebabkan orang menderita penyakit Glaukoma. selain itu pula, banyak  keluarga dengan sosial ekonomi rendah atau kurang pengetahuan tentang penyakit Glaukoma,  oleh karena itu perlu diberikan penyuluhan kepada keluarga karena penyakit Glaukoma ini sangat berbahaya . Jadi dengan banyaknya elemen yang berinteraksi, maka kita harus dapat mengetahui latar belakangnya agar dapat diambil suatu tindakan pencegahan, penanganan, dan pengobatan yang tepat dan efektif.
Perawat sebagai dari team kesehatan memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam upaya penanggulangan penyakit Glaukoma, dengan jalan memberikan penyuluhan tentang penyakit Glaukoma.

II.  TUJUAN

  1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga diharapkan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit Glaukoma serta dapat mengurangi angka kejadian penyakit Glaukoma dikeluarganya.
  1. Tujuan Khusus
Keluarga dapat mengerti dan menjelaskan tentang:
1)      Pengertian Glaukoma
2)      Etiologi Glaukoma
3)      Tanda dan gejala Glaukoma
4)      komplikasi Glaukoma
5)      pencegahan Glaukoma
6)      Penatalaksanaan Glaukoma

III.   SASARAN PENYULUHAN

Sasaran penyuluhan ini adalah keluarga dan pasien Glaukoma

IV.   TEMPAT  DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Tempat                         : Kampus Keperawatan
2.  Hari / Tanggal             : Jum’at, 14 Januari 2011
3. Pukul                            : 08.00 WIB  s/d selesai  

V.      METODE

Metode yang akan disampaikan dalam penyuluhan bersifat fleksibel, artinya akan lebih banyak prioritas terhadap kebutuhan tingkat pengetahuan dan pendidikan mengenai Glaukoma terhadap anggota yang mengikuti penyuluhan:
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab
3.      Demontrasi penjelasan tentang Glaukoma

VI.   ALAT PERAGA

1.      Leaflet Glaukoma
2.      Lembar balik

VII.STRATEGI

a.       Persiapan
1.      Menyiapkan alat bahan penyuluhan
2.      Melakukan koordinasi  dengan pihak kampus

b.      Pelaksanaan
1.   Melakukan pre-test secara langsung yaitu dengan tanya jawab
2.   Melakukan  ceramah materi tentang Glaukoma
3.   Melakukan demontrasi mengenai pengetahuan, pencegahan dan pengobatan Glaukoma
4.   Mamberikan post test dengan cara tanya jawab
5.   Penutup




VIII.       EVALUASI

1.      Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab
2.      Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga dapat mengerti dan mengetahui apa yang dimaksud dengan Glaukoma, akibat Glaukoma dan cara pertolongan pertama serta pengobatanGlaukoma.

























LAMPIRAN MATERI

PENYAKIT  GLAUKOMA


Pengetian Glaukoma
Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa tekanan intra okuler penggaungan pupil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.
Glaukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intra okuler. (Long Barbara, 1996)

Penyebab Glaukoma
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueus.
Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran.
Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan.

Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata.
Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati.
Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata.
Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

Tanda dan Gejala Glaukoma
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat.
Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif.

Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan.

Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia.
Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam.

Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala.
Lama-lama timbul gejala berupa:
- penyempitan lapang pandang tepi
- sakit kepala ringan
- gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan).

Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan).

Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Glaukoma sudut terbuka


GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris.

Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris.
Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.

Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu.
Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup.

Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan:
- penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
- nyeri pada mata dan kepala.
Gejala tersebut berrlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.

Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut.
Penderita juga mengalami mual dan muntah.
Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah.
Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.

Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang.
Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.

Glaukoma sudut tertutup


GLAUKOMA SEKUNDER

Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat:
  Infeksi
  Peradangan
  Tumor
  Katarak yang meluas
  Penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.

Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis.
Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata.
Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.


GLAUKOMA KONGENITALIS

Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus.
Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan

Patofisiologi

Tekanan Intra Okuler ditentukan oleh kecepatan produksi akues humor dan aliran keluar akues humor dari mata. TIO normal 10 – 21 mmHg dan dipertahankan selama terdapat keseimbangan antara produksi dan aliran akueos humor. Akueos humor di produksi didalam badan silier dan mengalir ke luar melalui kanal schlemm ke dalam sistem vena. Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi berlebih badan silier atau oleh peningkatan hambatan abnormal terhadap aliran keluar akueos melalui camera oculi anterior (COA). Peningkatan tekanan intraokuler > 23 mmHg memerlukan evaluasi yang seksama. Iskemia menyebabkan struktur ini kehilangan fungsinya secara bertahap. Kerusakan jaringan biasanya dimulai dari perifer dan bergerak menuju fovea sentralis. Kerusakan visus dan kerusakan saraf optik dan retina adalah ireversibel dan hal ini bersifat permanen tanpa penangan, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan. Hilangnya penglihatan ditandai dengan adanya titik buta pada lapang pandang
Penanganan
Penanganan pasien dengan Glaukoma sudut terbuka

Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.
Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.

Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).

Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

Glaukoma sudut tertutup

Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma.
Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).

Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.

Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah).

Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen.
Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris.

Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

Glaukoma sekunder

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.

Glaukoma kongenitalis

Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.




6.Pencegahan
Pemeriksaan mata secara rutin dan berkala adalah salah satu cara yang tepat untuk mendeteksi seawal mungkin glaukoma. Test-test untuk glaukoma meliputi:
  • Pemeriksaan tekanan mata dengan tonometer
  • Jika perlu Pemeriksaan syaraf optik dengan alat optalmoskop
  • pemeriksaan lapang pandangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTSKA

Ngastiah, 1997. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC
Suiadi, Yuliani. R., 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak . Edisi  I. Jakarta
Mansjoer, Arif 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapis, Jakarta
Rahmad juwono,1996, Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3, FKUI, Jakarta

Tidak ada komentar: