I.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Air (H20)
merupakan komponen utama
2 yang paling banyak
terdapat di dalam
tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Namun bergantung kepada
kandungan lemak &
otot yang terdapat di
dalam tubuh, nilai persentase ini
dapat bervariasi antara 50-70%
dari total berat badan orang dewasa. Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian
bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi
1 ml
air untuk setiap 1 kkal
konsumsi energi tubuh atau dapat
juga diketahui berdasarkan
estimasi total jumlah air yang
keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh
orang dewasa akan kehilangan 2,5 L
cairan per harinya. Sekitar 1,5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml
melalui eluarnya keringat, 400 ml
keluar dalam bentuk
uap air melalui
proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml
keluar bersama dengan
feces (tinja). Sehingga
berdasarkan estimasi ini, konsumsi
antara 8-10 gelas (1 gelas 240 ml) biasanya dijadikan sebagai
pedoman dalam pemenuhan
kebutuhan cairan per- harinya. (Brunner dan Suddarth.Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 1
Halaman 241)
Sebagian besar orang sangat jarang memperhatikan
akan pentingnya kebutuhan cairan dan elektrolit, sehingga perlu diadakan suatu
penyuluhan untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan cairan dan
elektrolit bagi tubuh.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan kepada kleuarga dan klien ruang murai RSUD Abdul Moeloek
bandar lampung diharapkan keluarga dan klien dapat memahami tentang cairan dan
elektrolit.
2. Tujuan Khusus
Setelah
dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan klien dapat :
a.
Menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit.
c. Menyebutkan tanda dan gejala kekurangan cairan dan
elektrolit.
d. Menjelaskan dan memahami pencegahan kekurangan
cairan dan elektrolit.
III. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran penyuluhan ini
adalah : kelurga klien dan klien di Ruang Murai RSUD Abdul Moeloek Bandar
Lampung
IV. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat : Ruang Murai RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung
Hari/Tanggal
:
Rabu, 22 desember 2010
Pukul :
s/d WIB
V.
MATERI
Materi dalam penyuluhan ini terdiri dari :
1.
Pengertian cairan dan elektrolit.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan
elektrolit.
3. Tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit.
4. Pencegahan kekurangan cairan dan elektrolit.
(Materi Terlampir)
VI.
METODE DAN TEHNIK
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a.
Ceramah.
b.
Diskusi dan tanya jawab.
2. Tehnik
Tehnik yang
digunakan adalah dengan melakukan :
a. Menyiapkan materi yang akan disajikan.
b. Menyiapkan tempat penyuluhan.
c. Menjelaskan tujuan dari promosi kesehatan yang
dilakukan.
d. Menyajikan materi kemudian melakukan diskusi dan
tanya jawab.
VII. MEDIA
Media penyuluhan yang dipergunakan meliputi :
a.
Leaflet
VIII. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan
a.
Survei lokasi dan karakteristik sasaran.
b.
Menyusun proposal dan materi.
c.
Konsultasi dengan pembimbing.
d.
Menyiapkan alat dan media.
2. Pelaksanaan
No
|
Uraian
|
Kegiatan
|
Materi
|
Waktu
|
1.
|
Pembukaan
|
a. Salam pembukaan
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
|
a. Pembukaan oleh penyuluh.
b.
Penyuluh memperkenalkan diri.
c. Penyuluh menjelaskan tujuan
penyuluhan.
|
10 Menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
a.
Penyajian materi tentang cairan dan elektrolit
b.
Diskusi dan tanya jawab
|
a.
Penyuluh menyajikan materi :
-
Pengertian cairan dan elektrolit.
-
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
cairan dan elektrolit.
-
Tanda dan gejala kekurangan cairan dan
elektrolit.
-
Pencegahan kekurangan cairan dan elektrolit.
b.
Melakukan diskusi dan tanya jawab
dengan memberikan kesempatan kepada keluarga dan klien untuk bertanya.
|
15 Menit
|
3.
|
Penutup
|
a.
Menyimpulkan hasil kegiatan
b. Pembagian lembar leaflet.
c. Salam penutup.
|
a. Penyuluh menyimpulkan hasil
kegiatan yang telah dilakukan.
b. Penyuluh membagikan lembar leaflet
kepada keluarga klien
c. Penyuluh menutup kegiatan.
|
10 Menit
|
IX. EVALUASI
1.
Struktur
a.
Media penyuluhan dapat disiapkan dan
digunakan dengan optimal.
b. Materi penyuluhan yang dilakukan
sesuai dengan karakteristik.
c. Tim penyuluh mengetahui fungsinya
masing-masing dengan baik.
d. Lokasi yang digunakan mudah dijangkau
baik transportasi maupun telekomunikasi oleh peserta dan penyuluh.
2.
Proses
Kegiatan penyuluhan diikuti
oleh kleuarga klien dank lien di
Ruang Murai RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung
3.
Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga
klien dan klien dapat :
a. Menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit dengan
sempurna.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit dengan sempurna.
c. Menyebutkan 10 dari 23 tanda dan gejala kekurangan
cairan dan elektrolit.
d. Menyebutkan semua pencegahan kekurangan cairan dan
elektrolit yang biasa dilakukan.
X
LAMPIRAN
Lampiran I :
Materi Penyuluhan Cairan Dan Elektrolit lampiran
Lampiran I : Materi Penyuluhan Cairan Dan Elektrolit
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.
Pengertian Cairan Dan Elektrolit
Air
merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua
reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme tubuh
berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan
cairan yang hilang. Manusia sendiri di dalam tubuhnya memiliki zat air yang
menempati porsi terbesar diperkirakan sekitar 50-60 persen tubuh orang dewasa
terdiri atas air. Maka tak heran jika hampir semua reaksi di dalam tubuh
manusia memerlukan cairan. Cairan berupa air yang diminum setiap
hari disarankan kurang lebih 8 liter. Oleh para pakar kesehatan menyebutkan
bahwa di dalam tubuh, cairan tersebut memiliki beberapa fungsi yang sangat
penting. Lebih kurang 60 % berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari
cairan (cairan dan elektrolit). (Brunner dan Suddarth.Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 1 Halaman 242)
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
Banyaknya keperluan air yang dibutuhkan tubuh
tergantung dari keaktifan, cuaca, kesehatan, dan bila hamil atau menyusui.
a. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi
tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh,
metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami
gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering
terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau
jantung.
b. Olah
raga.
Semakin banyak
berolahraga, maka akan semakin banyak air yang dibutuhkan tubuh. Tambahan 1-2
gelas air, biasanya cukup untuk olahraga yang singkat, tetapi bila olahraga
lama maka perlu jumlah tambahan. Berapa banyak cairan tambahan yang dibutuhkan
tergantung dari banyaknya keringat selama olah raga, biasanya 2-3 gelas dalam
sejam sudah cukup, kecuali udara sangat panas. Lebih baik bila menggantikan air
dengan cairan elektrolit sehingga elektrolit tubuh yang hilang (natrium)
bersama keringat dapat tergantikan.
c.
Lingkungan.
Udara yang panas dan
lembab dapat membuat berkeringat sehingga membutuhkan tambahan air. Udara dalam
ruangan yang panas juga dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya.
Ketinggian lebih dari 2500 meter (8200 kaki) dapat menyebabkan peningkatan
urinasi dan bernafas menjadi lebih cepat, sehingga lebih banyak cairan yang
terbuang.
d. Keadaan kesehatan dan Penyakit.
Tanda penyakit seperti demam, muntah dan diare,
dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Bila terjadi, maka Anda harus minum
air lebih banyak dan lebih baik bila dapat menggantikan elektrolit yang keluar
juga. Kondisi tertentu seperti infeksi kandung kemih serta adanya batu di
saluran kemih juga membutuhkan cairan lebih banyak. Kondisi lainnya seperti
kelainan jantung dan beberapa tipe penyakit ginjal, hati atau penyakit adrenal
dapat mengganggu ekskresi air oleh sebab itu asupan air perlu dibatasi.
e. Hamil dan menyusui.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui membutuhkan
cairan untuk tetap terhidrasi. Sejumlah besar cairan hilang saat menyusui.
Institute of Medicine merekomendasikan pada wanita hamil untuk minum 2,4 liter
(10 gelas) air sedangkan bila menyusui disarankan untuk minum 3,0 liter air
(12,5 gelas) setiap harinya.
3.
Tanda Dan Gejala Kekurangan Cairan Dan Elektrolit
Pengeluaran cairan yang
banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat
berakibat dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan
elektrolit yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan
fungsinya dengan baik. Saat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik
dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya.
Berikut ini adalah
berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
a. Dehidrasi ringan
·
Muka memerah
·
Rasa sangat haus
·
Kulit kering dan pecah-pecah
·
Volume urine berkurang dengan warna
lebih gelap dari biasanya
·
Pusing dan lemah
·
Kram otot terutama pada kaki dan tangan
·
Kelenjar air mata berkurang
kelembabannya
·
Sering mengantuk
·
Mulut dan lidah kering dan air liur
berkurang
b.
Dehidrasi sedang
·
Tekanan darah menurun
·
Pingsan
·
Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut,
dan punggung
·
Kejang
·
Perut kembung
·
Gagal jantung
·
Ubun-ubun cekung
·
Denyut nadi cepat dan lemah
c.
Dehidrasi Berat
·
Kesadaran berkurang
·
Tidak buang air kecil
·
Tangan dan kaki menjadi dingin dan
lembab
·
Denyut nadi semakin cepat dan lemah
hingga tidak teraba
·
Tekanan darah menurun drastis hingga
tidak dapat diukur
·
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna
kebiruan
4. Pencegahan Kekurangan Cairan Dan
Elektrolit
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak
kekurangan cairan dan elektrolit diantaranya yaitu :
a. Membiasakan diri untuk minum air putih minimal 8
gelas per hari.
b. Hindari stres yang berlebih, karena stres dapat meningkatkan metabolisme sel dalam tubuh, sehingga
membutuhkan banyak cairan dan elektrolit. Tapi karena tidak di imbangi dengan
pemasukan cairan menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit.
Kebiasaan yang
bisa kita lakukan untuk mencegah kekurangan cairan dan elektrolit adalah dengan
minum air putih minimal 8 gelas per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar