BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah tata cara pencatatan dan
pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik,
tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh
puskesmas.
Seiring dengan kebutuhan data dan informasi di tingkat Puskesmas,
Departemen Kesehatan RI telah melakukan kebijakan melalui Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dimana sumber utamanya adalah SP2TP (Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). Namun dalam pelaksanaannya menurut kajian
Depkes RI, data SP2TP dimaksud belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut. Di
Kabupaten Simalungun, SP2TP dilaksanakan dengan mempedomani SK Dirjen Binkesmas
NO.590/BM/DJ/Info/V/96. Menurut data, hanya 55,51% (2004) Puskesmas mengirim
laporan tepat waktu; 51,3% data tidak tersedia lengkap yang keakurasiannya
masih diragukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen input dan
komponen proses terhadap Efektifitas Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) di Kabupaten Simalungun tahun 2005.
Jenis penelitian adalah penelitian survey dengan pendekatan Cross
Sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur melalui
kuesioner dan pengamatan langsung (observasi). Data dianalisis secara
univariate, bivariate dan multivariate menggunakan analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
komponen input (pengetahuan, motivasi dan instrumen pencatatan) dan komponen
proses ( Koordinasi, pembagian kerja, pendelegasian wewenang dan pengelolaan
data) terhadap efektifitas pelaksanaan SP2TP.
Oleh karena itu, kelompok membuat makalah ini agar masyarakat pada
umumnya dan para pembaca khususnya dapat
mengetahui tentang Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
1.2
Tujuan Umum
Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen
Puskesmas di semester IV.
1.3
Tujuan Khusus
Adapun
tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca
mengetahui
tentang:
1.3.1
Pengertian/definisi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
1.3.2
Tujuan Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
1.3.3
Ruang lingkup Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
1.3.4
Pelaksanaan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
1.3.5
Alur
pengiriman Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
1.3.6
Pengolaan, analisa, dan pemanfaatan Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
1.3.7
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
1.3.8
Pemanfaatan data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan
puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
2.2
Tujuan
2.2.1
Tujuan Umum
Tersedianya data atau
informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur
untuk pengolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai
tingkat adminitrasi.
2.2.2
Tujuan
Khusus
2.2.2.1 Tersedianya data yang meliputi keadaan
fisik, tenaga, sarana dan kegiatan
pokok puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur.
2.2.2.2 Terlaksananya pelaporan data secara
teratur di berbagai jenjang adminitrasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.2.2.3 Digunakannya data tersebut untuk
pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan program kesehatan masyrakat
melalui puskesmas diberbagai tingkat adminitrasi.
2.3 Ruang Lingkup
2.3.1
SP2TP
dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas
keliling.
2.3.2
Pencatatan
dan pelaporan mencakup:
2.3.2.1 Data umum dan demografi wilayah kerja
puskesmas
2.3.2.2 Data ketenagan di puskesmas
2.3.2.3 Data sarana yang dimiliki puskesmas
2.3.2.4 Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya
pokok) baik di dlam gedung maupun di luar gedung
2.3.3
Pelaporan
dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan).
2.4 Pelakasanaan
2.4.1
Pencatatan
dengan menggunakn format
2.4.1.1 Family folder
2.4.1.2 Buku register
2.4.1.2.1 Rawat jalan dan rawat inap
2.4.1.2.2 Penimbangan
2.4.1.2.3 Kohort ibu
2.4.1.2.4 Kohort anak
2.4.1.2.5 Persalinan
2.4.1.2.6 Laboratorium
2.4.1.2.7 Pengamatan penyakit menular
2.4.1.2.8 Imunisasi
2.4.1.2.9 PKM
2.4.1.3 Kartu indeks penyakit(kelompok penyakit)
2.4.1.4 Kartu perusahan
2.4.1.5 Kartu murid
2.4.1.6 Sensus harian (penyakit dan kegiatan
puskesmas) untuk mempermudah
pembuatan laporan.
2.5 Pelaporan
2.5.1
Jenis
dan periode laporan
2.5.1.1 Bulanan
2.5.1.1.1 Data kesakitan
2.5.1.1.2 Data kematian
2.5.1.1.3 Data operacional (Gizo, imunisasi, KIA,
KB, dsb)
2.5.1.1.4 Data manjemen obat
2.5.1.2 Triwulan
2.5.1.2.1 Data kegiatan puskesmas
2.5.1.3 Tahunan
2.5.1.3.1 Umum dan fasilitas
2.5.1.3.2 Sarana
2.5.1.3.3 Tenaga
2.6 Alur Pengirimann
2.6.1
Alur
pengiriman sampai saat ini:
2.6.1.1 Dikirim ke Dinas Kesehatan TK II,
diteruskan ke Dinas Kesehatan TK 1, kemudian diteruskan ke Departemen Kesehatan
(c.q. Bagian Informsi Ditjern Pembinaan Kesehatan Masyarakat).
2.6.1.2 Umpan balik dikirim ke kanwil depkes
provinsi.
2.6.2
Alur
pengiriman jangka panjang
Mengikuti alur jenjang
adminitrasi organisasi. Departemen Kesehatan menerima laporan dari Kanwil
Depkes Provinsi.
2.7 Pengelolaan, Analisa dan Pemanfaatan
2.7.1
Dilaksanakan
pada setiap jenjang adminitasi.
2.7.2
Pemanfaatan
disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan.
2.7.3
Di
puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program operasionalisasi dan early warning system.
2.7.4
Pada
Dati TK 11 digunakan untuk pemantauan, pengendalian dan pengambilan tindak
koreksi yang diperlikan.
2.7.5
Dati
TK1 digunakan untuk perencanaan program dan pemberian bantuan ynag diperlukan.
2.7.6
Pada
tingkat pusat digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan pada tingkat nasional.
2.8 Kegiatan-Kegiatan yang Dilakukan
2.8.1
Mengkompilasi
data dari puskesmas.
2.8.2
Mentabulasi
data upaya kesehatan yang dilakukan.
2.8.3
Menyusun
kartu indeks penyakit
2.8.4
Menyusun
sensus harian untuk mengolah data kesakitan.
2.8.5
Menyajikan
dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan.
2.8.6
Melakukan
berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data denominator.
2.8.7
Melakukan
analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perencanaan di masa
mendatang.
2.8.8
Membuat
peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan.
2.9 Pemanfaatan Data SP2TP
2.9.1 Untuk memenuhi kebutuhan adminitrasi pada
jenjang yang lebih tinggi dalam rangka pembinaan, perencanaan, dan penetapan
kebijaksanaan.
2.9.2 Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan
upaya kesehatan puskesmas melalui:
2.9.2.1 Perencanaan (perencanaan mikro)
2.9.2.2 Penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya
mini puskesmas)
2.9.2.3 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian
(stratifikasi)
BAB III
PENUTUP
Atas berkat rahmat Allah.SWT
kami telah menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Puskesmas sebagai penilaian tugas kelompok di semester IV ini.
Kami
berharap, dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dapat dipahami dan dapat dikerjakan sesuai
dengan apa yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi para pembaca maupun rekan-rekan
yang lain.
Kami
menyadari, dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai tambahan
/perbaikan bagi makalah yang kami buat dan kami memohon maaf apabila dalam
pembuatan makalah kami masih terdapat banyak kekurangan. Sekian dan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, N.
(1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta:EGC
www.google.com, telusuri SP2TP tahun 2009
Lampiran 1
Pertanyaan
1.
Brian
Rinaldi (Reguler)
Pertanyaan:
a. SARS termasuk kasus baru/lama?, Apakah
termasuk LB 1?
b. Apakah ada pengawasan dari dinas tingkat 1
& 2?
Jawaban:
- SARS termasuk LB 1.
Jika pasien pertama kali datang ke
PUSKESMAS dengan penyakit SARS, maka digolongkan kasus baru.
- Ada pengawasan dari Dinas Kesehatan Tingkat 1 dan 2.
2.
Ari
Winarto (Reguler)
Pertanyaan:
- Apa yang dimaksud dengan Kohort?, apa gunanya?
- Apa hambatan yang sering dialami dan apa yang sudah dilakukan oleh petugas?
Jawaban:
- Kohort adalah buku register khusus. Gunanya untuk pencatatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
- Hambatan: 1. Biaya
2. Tenaga
3. Waktu
3.
Heru
Warsito (Extensi)
Pertanyaan:
a. Keadaan fisik meliputi apa saja?
b. Adakah metode/kiat-kiat khusus dalam
pencatatan?
c. Hambatan dalam pencatatan?
Jawaban:
- Demografi wilayah kerja PUSKESMAS.
- Petugas SP2TP merupakan orang-orang terpilih dan terlatih (tidak sembarangan orang bisa menjadi petugas SP2TP).
- Koordinasi dalam pengentrian data.
Pemutakhiran data.
4.
Ketut
Jati Sasongko (Reguler)
Pertanyaan:
a. Langkah yang dilakukan jika ada data yang
tidak sesuai dengan survei?
b. Sangsi yang diberikan?
Jawaban:
a. Revisi dan pennjauan kembali sebelum data
tersebut diserahkan ke Dinas Kesehatan 1 dan 2.
b. Teguran.
5.
Beni
Kesuma Yuda (Reguler)
Pertanyaan:
Perbedaan SP2TP baru dan lama?
Jawaban:
Perbedaan SP2TP baru dan lama
adalah dari cara penginputan data. Yaitu: pada SP2TP baru penginputan data
menggunakan perangkat komputer, sedangkan yang lama dalam penginputan data
tidak menggunakan komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar