A. Masalah Utama
Isolasi sosial: menarik diri.
Isolasi sosial: menarik diri.
B. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
C. Proses Terjadinya Masalah
Menarik diri dipengaruhi oleh faktor perkembangan dan sosial budaya. Faktor perkembangan yang terjadi adalah kegagalan individu sehingga terjadi tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis putus asa terhadap hubungan dengan orang lain dan gangguan konsep diri, dimana klien merasa dirinya tak berharga.
Menarik diri bisa juga disebabkan oleh; perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang tidak jelas, orang tua pecandu alkohol dan penganiayaan anak.
Resiko dari perilaku menarik diri adalah terjadinya perubahan sensori persepsi (halusinasi). Manifestasi klinik pada klien dengan menarik diri adalah apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, banyak diam diri di kamar, menunduk, menolak hubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang posisi tidur seperti janin (menekur).
Menarik diri dipengaruhi oleh faktor perkembangan dan sosial budaya. Faktor perkembangan yang terjadi adalah kegagalan individu sehingga terjadi tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis putus asa terhadap hubungan dengan orang lain dan gangguan konsep diri, dimana klien merasa dirinya tak berharga.
Menarik diri bisa juga disebabkan oleh; perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang tidak jelas, orang tua pecandu alkohol dan penganiayaan anak.
Resiko dari perilaku menarik diri adalah terjadinya perubahan sensori persepsi (halusinasi). Manifestasi klinik pada klien dengan menarik diri adalah apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, banyak diam diri di kamar, menunduk, menolak hubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang posisi tidur seperti janin (menekur).
D. Pohon
masalah
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi ...
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi ...
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
E. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Masalah
keperawatan:
a. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi…
b. Isolasi sosial: menarik diri
c. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
a. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi…
b. Isolasi sosial: menarik diri
c. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
2. Data yang perlu
dikaji
a. Data obyektif:
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam.
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam.
b. Data subyektif:
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau tidak.
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau tidak.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.
1. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.
G. Rencana tindakan.
a. Tujuan umum: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan khusus:
a. Tujuan umum: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan khusus:
1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu.1.2. Beri perhatian dan penghargaan: temani klien walau tidak menjawab1.3. Dengarkan dengan empati : beri kesempatan bicara, jangan terburu buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu.1.2. Beri perhatian dan penghargaan: temani klien walau tidak menjawab1.3. Dengarkan dengan empati : beri kesempatan bicara, jangan terburu buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
2. Klien dapat
menyebut penyebab menarik diri
Tindakan:
2.1. Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.2. Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
Tindakan:
2.1. Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.2. Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
3. Klien dapat
menyebutkan keuntungan hubungan dengan orang lain
Tindakan:
4.1. Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
4.2. Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
Tindakan:
4.1. Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
4.2. Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
4. Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap: klien
perawat, klien perawat klien lain, perawat-klien kelompok, klien keluarga.
Tindakan:
4.1. Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin perawat yang sama.
4.2. Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
4.3. Tingkatkan interaksi secara bertahap
4.4. Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
4.5. Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi
4.6. Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
Tindakan:
4.1. Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin perawat yang sama.
4.2. Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
4.3. Tingkatkan interaksi secara bertahap
4.4. Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
4.5. Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi
4.6. Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
5. Klien dapat
mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
Tindakan:
5.1. Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien
Tindakan:
5.1. Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien
6. Klien mendapat
dukungan keluarga
Tindakan:
6.1. Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
6.2. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
Tindakan:
6.1. Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
6.2. Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar