Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

KRISIS





Pengertian :
Krisis adalah gangguan internal yang disebabkan kejadian yang penuh stres atau individu mempersepsikan adanya ancaman pada dirinya.


Kehidupan manusia penuh dengan masalah


manusia berusaha mempertahankan keseimbangan antara stres dan koping


Seimbang                                                                       Tidak seimbang


 homeostasis mantap                                                              krisis




Koping sudah tidak efektif


kecemasan



                                  Kehilangan                : kematian, perceraian, PHK


penyebab                  Ancaman kehilangan : keluarga sakit, pertengkaran.
bisa dikenali                           
                            

                                 Tantangan                  : perubahan tanggung jawab





Tahap – tahap timbulnya krisis.
1. kecemasan →   memakai koping yang sudah biasa dipakai,
                                Jika tidak efektif, dukungan ( - )             


2. Kecemasan  Respon pemecahan masalah yang biasa dipakai
    meningkat          Jika tidak efektif,  dukungan ( - ).


3. Ansietas masih terus meningkat    Mencoba koping baru / mendefinisi
                                                           ulang ancaman sehingga koping lama
                                                          efektif. Minta bantuan orang lain.
                                                          Jika tidak efektif

4. Panik / krisis → gangguan psikologis.    Minta bantuan orang
                                                                     lain/profesional, menghentikan
                                                                     usaha mencapai tujuan
                                                                     Menghindari masalah


                                                                   gangguan orientasi realita

Periode terjadinya krisis

Pra krisis                             Krisis                     Post Krisis

1. Persepsi ancaman

2. Disorganisasi                                                   3. Penyelesaian
                                                                             4. Ketidakseimbangan

Pra krisis
* Berfungsi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan

Krisis
* Mengalami ancaman/bahaya disorganisasi dan ketidakseimbangan
* Mencoba menangani krisis atau minta bantuan orang lain

Post Krisis
* Penyelesian Krisis dapat menghasilkan :
1.     Kondisi yang sama dengan sebelumnya
2.     Lebih baik dari sebelum krisis, menemukan koping baru
3.     Lebih rendah dan jatuh ke maladaptif

Faktor-faktor yang mengimbangi timbulnya krisis

1. Persepsi terhadap kejadian
-         Arti kejadian pada individu
-         Pengaruh kejadian pada masa depan
-         Apakah individu memandang kejadian secara realisitik

2. Situasi yang menyokong pemecahan masalah
-         Apakah ada orang/lembaga yang dapat menolong

3. Mekanisme penanganan yang tersedia
-         Apa yang dapat dilakukan individu dalam mengatasi masalah jika tidak menggunakan krisis
-         Apakah penanganan berhasil, jika tidak menggunakan koping lagi
-         Bagaimana pengalaman menyelesaikan masalah yang lalu


Jenis – jenis krisis

1.     Krisis perkembangan
→ Teori perkembangan ( Erikson ).
→ Membutuhkan penyesuaian terhadap perubahan peran.
-         Universal : perubahan siklus kehidupan karena tumbuh kembang
-         Non universal : perubahan dalam kehidupan : perkawinan, pensiun, masuk asrama
- Krisis dapat diantisipasi


2.     Krisis situasi (tidak direncanakan/diduga)
→ Peristiwa yang membuat individu / keluarga tidak  seimbang.
     Dapat berasal dari tiga sumber :
-         Material atau lingkungan seperti kebakaran, bencana alam
-         Personal/fisikal : penyakit jantung, diagnosa penyakit yang fatal
-         Interpersonal atau sosial : kematian orang yang dicintai


    3. Krisis sosial budaya
→ Membutuhkan penanganan secara sosial politik.
     Misal : kehilangan pekerjaan akibat faktor diskriminasi, menjadi korban kerusuhan, penganiayaan fisik



Intervensi
a.     Darurat → memperoleh secepatnya keseimbangan
·        Jangka pendek
·        Fokus pada masalah darurat
·        ± 6 Minggu


Pengkajian.

→ Penyebab krisis dan dampaknya pada individu dan keluarga.
1. Faktor pencetus (penyebab)                        2. Persepsi Klien terhadap peristiwa
3. Faktor – faktor  pendukung Klien       4. Koping / kekuatan Klien
                                                                     sebelumnya.


1. Faktor Pencetus
Kaji :
1.     Kebutuhan – kebutuhan Klien : Harga diri, peran seksual, ketergantungan,  dan faktor biologis.
2.     Kejadian – kejadian yang mengancam
3.     kapan gejala timbul
4.     memori klien.

2. Persepsi Klien → Penting
1.     Mengkaji : Makna kejadian / masalah pada Klien
2.     Kapan koping tidak efektif, gejala timbul.
3.     Kenangan yang berkaitan dengan emosi sekarang apakah  sering timbul


3. Faktor pendukung
Kaji :
1.     Lingkungan dan orang sekitar Klien
2.     Keluarga / instansi yang bisa mendukung.


     4. Mekanisme Koping
     Kaji :
1.     Bagamana Klien mengatasi krisis sebelumnya.
2.     Kepada siapa pernah bicara.
3.     Perilaku, tempat yang dikunjungi.



Contoh  diagnosa keperawatan
-         Koping tidak efektif ( Individu )
-         Koping Keluarga tidak efektif.
 Medis : Postraumatic stress disorder ( PTSN ).


Intervensi

1.  Klien dapat mengungkapkan perasaannya
-         Lakukan pendekatan terapeutik
-         Anjurkan pasien mengungkapkan perasaannya
-         Amati prilaku verbal dan nonverbal

2. Mengidentifikasi pola koping personal
-         Identifikasi koping yang biasa digunakan
-         Diskusikan tentang pemahaman klien tentang kejadiaan saat ini dan bagaimana koping yang digunakan

3. Mengidentifikasi kekuatan personal
-         Kelebihan/kekuatan klien
-         Beri tugas sesuai dengan kemampuan klien
-         Kembangkan hal-hal positif yang ada pada klien
-         Bantu berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
-         Beri umpan balik dalam setiap kemajuan

4. Mengajarkan strategi koping yang adaptif
-         Bantu menggunakan koping yang baru
Misal : bicara dengan orang lain
-         Diskusikan keuntungan dan kerugian setiap strategi baru
-         Seleksi seluruh alternatif
-         Evaluasi keefektifan alternatif yang dipilih

5. Klien dapat dukungan keluarga dalam proses pemecahan masalah
-         Diskusikan dengan keluarga tentang perubahan perilaku
-         Jelaskan pentingnya dukungan keluarga
-         Beri umpan balik positif bila keluarga terlibat

6. Manipulasi Lingkungan.
-         Mengubah situasi Lingkungan interpersonal dan lingkungan fisik.

7. Dukungan Umum
-         Petugas harus memberi keyakinan pada “ Disamping “ K.
-         Petugas harus hangat, menerima, empati, merawat, siap menolong.


8. Pendekatan general .
-         Mengumpulkan korban / klien dengan krisis yang sama.



Tehnik – tehnik

1. Abreaction       :  Menganjurkan Klien  membuka seluruh perasaannya.

2. Klarifikasi       :  Membantu K mengenali hubungan antar kejadian
                              - kejadian dalam kehidupan.

3. Sugesti              : ( Mempengaruhi seseorang agar menerima ide /
                                keyakinan ).

                             : Petugas memberi keyakinan kepada Klien  bahwa   
                                 Perawat siap menolong

4. Manipulasi      : Tehnik yang menggunakan emosi, keinginan, nilai,
                                Kekuatan K untuk proses terapi.

5. Reinforcement behavior
                             : Memuji / menguatkan hal / perilaku positif K.

6. Mendukung koping yang positif.

7. Meningkatkan harga diri.

8. Eksplorasi pemecahan masalah.


Evaluasi :

perhatikan, apakah
- mampu mengungkapkan perasaannya
- mempunyai persepsi yang realistik
- mampu menggunakan koping baru yang adaptif
- sudah beradaptasi dengan kejadian
- Support ada dari lingkungan memadai
- Masalah kepercayaan diri dan pada orang lain sudah pulih












5 FASE RESPON MANUSIA KARENA BENCANA

Impact phase
Terdiri dari kejadiaan → ditandai : syok, panik, ketakutan ekstrim, kemampuan menilai kejadian dan kenyataan rendah, merusak diri.

Heroic phase
Bantuan moral datang dari teman,tetangga dan tim kes, kegiatan konstruksi melai ada untuk menurunkan kecemasan / depresi. tetapi bila overaktivity → Burn out ( Jenuh ).


Honeymoon phase
Satu Minggu dan beberapa bulan setelah bencana, bantuan uang, dukungan – dukungan, sumber – sumber datang, kehidupan mulai di masyarakat. Masalah prilaku / kejiwaan terabaikan.


Disilasionment Phase
2 Bulan – 1 tahun, merasa kecewa, sedih, frustasi, marah, korban bila membandingkan dirinya dengan orang lain  Kesal, dengki  bermusuhan.


Reconstruction and   reorganization phase
Individu menyadari bahwa dia harus mengatasi masalahnya sendiri, mulai membangun rumah, pekerjaan, sekolah dan sebagainya.

























Tidak ada komentar: