Kepribadian
adalah ciri-ciri dan sikap yang bisa diduga ada pada seseorang dan mempengaruhi
pola-pola kognitif, afek dan perilaku. Pola-pola ada dalam waktu yang lama,
disadari atau tidak disadari dan mempengaruhi respon dan adapatasi orang itu
pada lingkungannya. Adaptasi adalah pusat dari teori kepribadian.
Definisi kelainan kerpibadian
Kerberg (1984) :
sikap maladaptif yang menghasilkan atau mempengaruhi pertimbangan
psikologis, menyebabkan gangguan
emosional dan merusak hubungan dengan orang lain
Respon
maladaptif seperti tidak fleksibel,
kaku, merupakan kondisi patologis yang menyebabkan klien stres, cemas dan depresi.
Kepribadian yang paranoid
Kecurigaan yang
pervasif dan tidak beralasan serta tidak percaya kepada orang lain.
·
Seringkali merasa ingin dijaga orang
lain dari perasaan terancam atau serangan dari orang lain.
·
Mood mereka peka dan bermusuhan, suka
menghindar.
·
Sukar membina hubungan saling percaya
·
Berhati-hati dalam berhubungan dengan
orang lain
·
kecemburuan patologis
·
ketidakmampuan untuk rileks, kurang rasa
humor
·
kritis dengan orang lain, tapi sukar
menerima kritik
·
Tindakannya :
-
pendekatan dengan cara tenang, empati
dan menghindari hal-hal yang membuatnya cemburu.
-
Karena klien curiga semua orang akan
mencelakainya, maka perawat harus memperhatikan tanda verbal dan non verbal
untuk memastikan apakah klien sedang agresif atau bermusuhan.
-
Semua tindakan yang akan dilakukan
diskusikan dulu agar dia mengerti alasan dan tujuannya, supaya tidak curiga.
-
Usahakan bertindak berdasarkan
kesepakatan yang telah dibuat.
-
Dukung perilaku yang adaptif seperti
mempercayai orang lain tidak selalu akan mengancamnya, bahwa dirinya aman.
Mampu beradaptasi terhadap stresornya.
Kelainan kerpibadian skizotipal dan
skizoid
Ketidakmampuan
membentuk hubungan pribadi yang akrab
·
orang ini sukar berhubungan dengan orang
lain dan sukar membina hubungan intim.
·
Cenderung bisa berkembang menjadi skizofren,
dan ada unsur genetik
·
tanda-tandanya adalah : isolasi, pergaulan
dengan teman sebaya terbatas, kecemasan sosial, prestasi sekolah tidak baik,
hipersensitif, keterbatasan dalam bicara dan proses pikir dan berpikir bizar,
tidak ada kehangatan/kelembutan.
·
tidak peduli terhadap pujian/kritikan
orang lain.
·
Afek tumpul, datar, menkauhkan diri dan
tampak dingin
Intervensi :
-
Dekati klien dengan tenang
-
Sesuaikan pembicaraan dengan tingkat
hubungan dengan klien, perhatikan verbal dan nonverbalnya.
-
ikutsertakan dalam terapi kelompok
-
Susun tingkat pergaulan klien, misalnya
dimulai dari hubungan perawa-klien, klien – klien, klien dengan sekelompok lain
dan akhirnya terapi kelompok.
Kelainan kepribadian antisosial
·
Orangnya berperilaku tidak sesuai dengan
norma-norma sosial
·
Ciri-cirinya : gagal belajar dari
pengalaman, seringkali bertindak yang beresiko tinggi dan impulsif, tidak ada
rasa bersalah dan berulang, mengeksplotasi orang lain, tidak menghargai hak orang lain, tidak ada
kesetiaan dan kejujuran.
·
cenderung jadi pecandu obat
·
mereka manipulatif dan senang
berargumentasi
·
Tim kesehatan seringkali gagal mengatasi
karena mereka sering melakukan tindakan melanggar hukum dan norma, menipu,
tidak punya rencana karena impulsif, ada riwayat berkelahi, melecehkan dan
agresif, bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, gagal mengatur
keuangan.
·
Tindakan :
-
jadilah contoh bagaimana berinteraksi
dengan sehat
-
Jangan terjebak perilaku klien seperti
berargumentasi, pastikan aturan dan sangsi yang akan didapatnya bila tidak
patuh, diskusikan dampak perilakunya selama ini.
-
Ikutkan dalam terapi kelompok, keluarga
dan tim kesehatan bekerja sama agar semua aturan sama dan konsisten
-
Ajak klien bergaul dengan orang lain
agar harga dirinya baik.
Kelainan kepribadian borderline
Suatu
ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal, alam perasaan dan citra diri
·
Orang ini memiliki ego yang tidak
terintegrasi dan rapuh.
·
Cirinya : tidak memiliki identitas diri
yang jelas, cenderung memakai koping anak-anak, sukar menerima kenyataan
·
bila stres, dia akan regresi, spliting
(memandang dunia secara dikotomus, baik – buruk, positif –negatif), mengingkari
dan proyeksi
·
cenderung merasa kesepian, menyakiti
dirinya
Tindakan :
·
Menenangkan pada saat kritis
·
karena sering menyebut suster baik (bila
kehendaknya dituruti) atau suster judes, maka sering terjadi konflik. jadi
perawat menghindari dan menyelesaikan konflik
·
membuat daftar kegiatan sehari-hari,
peraturan, tanggung jawab dan kesepakatan yang jelas
·
hindari dari tindakan meyakiti diri
secara langsung atau tidak langsung karena dia merasa dirinya jahat
·
kalau perlu kolaboratif dengan dokter
untuk pemberian obat sesuai gejala
·
ikutkan dalam terapi kelompok
Kelainan kepribadian histrionik
- Perilaku klien mulai dari fungsi ego yang tinggi (mencari perhatian) sampai ke fungsi ego rendah (mau bersetubuh dengan siapa saja, impulsif, dan psikosis).
- Perilaku yang terlihat :
-
Merasa tidak nyaman pada situasi dimana
dia tidak menjadi pusat perhatian
-
Melakukan hubungan seksual dengan banyak
orang
-
Melakukan daya tarik fisik untuk mencari
perhatian
-
gaya bicara dibuat semenarik mungkin
-
berperilaku dramatik, seperti di teater
pada saat mengekspresikan emosinya
-
mudah tersugesti
-
suka menjalin hubungan akrab dengan
siapa saja, walaupun orang lain tidak merasakannya.
-
reaksi berlebihan terhadap kejadian yang
kecil
-
perilaku sombong dan menuntut
·
Kelainan ini banyak pada wanita,
hubungan dengan orang lain biasanya superfisial, flamboyan, dan suka bergantung
pada terapist
·
Egonya membuat dia berkhayal, jatuh cinta pada terapistnya
·
koping : disosiasi, represi
·
perilaku maladaptif lain : temper
tantrum, manipulatif, permintaan yang tiada henti.
·
Tindakan :
-
konsisten, pengertian, mengatasi
perasaan cinta atau benci pada terapist
-
membuat lingkungan tidak menimbulkan
perilaku maladaptif.
-
Diskusikan tentang khayalanya, bawa ke
realitas
-
diajarkan perilaku sehat dalam mencapai
tujuan, mengajarkan koping yang konstruktif.
-
Diajarkan prinsip dan perilaku yang
sehat
Kelainan kepribadian narsisme
·
orang yang sangat menyenangi dirinya dan
selalu bertindak untuk menyenangkan dirinya
·
Orangnya bisa bekerja tetapi seringkali
minta bantuan karena mengalami kesulitan dalam berhubungan erat dengan orang
lain, ada gejala-gejala neurotik, kesulitan seksual dan ada perasaan hampa yang
kronis.
·
Ciri-Ciri :
-
ingin dianggap superior
-
ada fantasi dirinya sukses, cantik, pandai,
berkuasa dan layak dicintai
-
yakin dirinya spesial, unik, dan hanya
dapat dimengerti oleh pihak yang statusnya “sama” dengan dirinya.
-
ingin selalu dikagumi
-
memanfaatkan orang lain untuk
kepentingannya
-
tidak empati, suka cemburu/sirik pada
orang lain dan menganggap orang lain juga seperti itu terhadap dirinya.
·
perasaan sombong menutupi perasaan
rendah diri, tidak aman dan tidak mampu
Tindakan :
-
perawat harus sadar akan reaksinya
menghadapi klien yang egosentris dan suka cari perhatian
-
meningkatkan harga diri klien,
-
libatkan klein dalam setiap kejadian
disekitarnya sehingga dia mulai menaruh perhatian pada orang lain dan
lingkungan
-
klien harus memandang dirinya dari sudut
pandang lainnya.
-
intervensi lain sama dengan pada
kepribadian borderline.
Kelainan kepribadian yang avoidant
·
Selalu menghindar ikut kegiatan karena
takut dikritik, diremehkan atau ditolak
·
Menolak untuk ikut kecuali ada jaminan
tidak akan ditolak
·
tidak bisa berhubungan dengan orang lain
karena takut ditolak
·
merasa dirinya bodoh, tidak mampu,
pemalu
·
Selalu mencari tanda-tanda penolakan,
walaupun pada hubungan positif
·
Tindakan :
-
Bina hubungan saling percaya dengan
aturan yang jelas agar dia merasa dirinya diterima
-
selalu berusaha jujur dan santai
-
menekankan bahwa klien itu berharga untuk
menjadi teman
Kelainan kepribadian yang dependen
·
Klien selalu bergantung dan merasa lebih
rendah
·
selalu minta dukungan dan nasehat, tidak
bisa membuat keputusan
·
bertingkah seperti anak kecil, menolak
tanggung jawab sebagai orang dewasa.
·
selalu ketakutan, bergantung pada orang
yang merawatnya
·
Tindakan :
-
pelajari setiap permintaan klien akan
tidak bergantung
-
usahakan klien yang mengambil keputusan,
perawat hanya membuka jalan atau wawasan
Kepribadian obesif-kompulsif
·
Kaku pada standar hidup yang telah
ditetapkanya
·
klien sangat cemas,
·
sangat ketakutan kehilangan kemampuan kontrol dirinya
·
Dia sangat sedikit memberi materi,
perasaan dan perhatian
·
Tindakan :
-
redakan kecemasan dan tingkatkan harga
diri
-
pemakaian obat untuk menenangkan
-
sesuaikan dengan tanda dan gejala yang
timbul
-
beri terapi kognitif bahwa dirinya aman
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Kajilah data :
·
kemampuan dalam menjalin interaksi
dengan orang lain, afek, penghayatan diri, perilaku mempertahankan diri,
kemampuan terhadap persepsi realita
·
data awal, perkembangan selama di rumah
sakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
·
Gangguan harga diri * Gangguan interaksi sosial
·
Gangguan proses pikir * Ketidakberdayaan
·
Koping individu tidak efektif
PERENCANAAN
Tujuan 1 : Klien
mampu melaporkan bahwa dia mampu melakukan dan merasa puas dalam berhubungan
dengan orang lain, dalam tiga minggu
Kriteria : Klien
mampu :
·
membuat daftar paling sedikit lima aspek
positif dirinya
·
menggambarkan tipe-tipe orang yang akan
dijalin hubungan dalam beberapa kali pertemuan
·
menguraikan bagian dirinya yang
menghalangi dirinya berhubungan, dalam 3 kali pertemuan
·
menguraikan tiga sifat yang akan
diubahnya
·
menguraikan usaha-usaha yang akan
ditempunya dalam waktu 3 minggu
Tujuan 2 :
Setelah dirawat, klien memperlihatkan fungsi kognitif yang membaik
Kriteria : Klien
mampu :
·
menyimak alternatif tindakan yang
diberikan perawat
·
menerima konfrontasi dalam waktu 1
minggu
·
mengambil keputusan
·
mengubah cara berpikirnya dalam waktu 3
minggu
Tujuan 3 : Klien
mampu memperlihatkan perbaikan dalam berinteraksi dengan teman di bangsal
Kriteria : Klien
mampu ;
·
tetap hadir dalam terapi kelompok selama
4 minggu
·
menerima masukan dari teman tentang
perilaku yang perlu diubah
·
bekerjasama
·
berfokus pada orang lain, bukan dirinya
lagi
EVALUASI
·
Kriteria sudah tercapai
·
klien puas dalam bergaul, sukses
·
klien mampu bekerja sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar