- Pengertian Bayi Baru Lahir Normal
Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam
keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah membutuhkan
perawatan dari orang lain.
- Adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir Normal
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari
keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak
perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan
interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2
dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan
segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan
di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan
atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling
nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan
fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi
karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara
kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)
Interaksi antara sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan pernafasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi
untuk :
a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk
mengambil O2 dan mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik
guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri
paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah
tekanan dengan cara mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah
aliran darah.
Dua peristiwa
yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :
a. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium
kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal
ini membantu darah dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk
oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi
pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan.
Oksigen pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem
pembuluh darah paru-paru.Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan
peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan
tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri, foramen ovale secara
fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Sistem pengaturan Suhu,
Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan Tubuh.
a. Pengaturan Suhu
a. Pengaturan Suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air
ketuban menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi. Pembentukan
suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu
singkat dengan adanya stress dingin.
b. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam
jumlah tertentu. Pada BBL, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2
jam). BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan
membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi bila bayi mempunyai
persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati.
c. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah
terbentuk pada saat lahir. Sedangkan sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap dan
menelan. Kemampuan menelan dan mencerna makanan (selain susu) terbatas pada
bayi.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh. Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan janin.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh. Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan janin.
d. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan
terhadap infeksi. Kekebalan alami yang dimiliki bayi diantaranya :
1)
Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2) Fungsi
jaringan saluran nafas.
3) Pembentukan koloni mikroba oleh kulit
dan usus.
4) Perlindungan kimia oleh lingkungan asam
lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang
membantu membunuh organisme asing.
- Adaptasi /Perubahan Fisiologi Pada Bbl
Menurut Pusdiknakes
(2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :
Perubahan sistim
pernapasan / respirasi
Selama dalam
uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah
bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.
a. Perkembangan
paru-paru
Paru-paru berasal
dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian
bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus
berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan
sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas
sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi
kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan
tidak tercukupinya jumlah surfaktan.
b. Awal adanya
napas
Faktor-faktor
yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
1). Hipoksia pada
akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernafasan di otak.
2). Tekanan
terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama
persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis.
Interaksi antara
system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan
pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk
kehidupan.
3). Penimbunan
karbondioksida (CO2)
Setelah bayi
lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya
O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2
akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
4). Perubahan
suhu
Keadaan dingin
akan merangsang pernapasan.
c. Surfaktan dan
upaya respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan
pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1). Mengeluarkan
cairan dalam paru-paru
2). Mengembangkan
jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
Agar alveolus
dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang
cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20
minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar
30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan
permukaan paru dan membantu untuk menstabilkandinding alveolus sehingga tidak
kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya
surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang
menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan
lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah
terganggu.
d. Dari cairan
menuju udara
Bayi cukup bulan
mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan
ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio
sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita
paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama
udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru
dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi sistem
pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang
memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan
pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan
mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah
yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga
menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.
Peningkatan
aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan
membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin
menjadi sirkulasi luar rahim.
Adaptasi
neonatal:
- Sebelum kelahiran: Keperluan dipenuhi melalui sirkulasi utero-plasenta
- Selepas kelahiran: Perlu melakukan adaptasi kerana keperluan perlu dipenuhi sendiri
* Adaptasi: Proses dimana satu perubahan dan menjadi lebih sesuai kepada persekitaran
* Adaptasi neonatal: Perubahan secara fungsional daripada kehidupan intrauterin kepada kehidupan ekstrauterin. Mampu beradaptasi akan menjadi homeostasis, gagal beradaptasi akan menjadi morbiditi
* Adaptasi bergantung kepada:
(a) Kematangan - Bergantung kepada usia kehamilan
(b) Status nutrisi - Berhubung dengan berat badan lahir
(c) Toleransi - Kebolehan untuk mengatasi persekitaran baru, mampu bertoleransi kepada keadaan hypoxia, hipoglikemia, pengambilan kalori, dan lain-lain
(d) Kemampuan beradaptasi - Kebolehan atau keupayaan sesuatu sistem untuk beradaptasi keatas kesan-kesan daripada perubahan
* Adaptasi melibatkan fungsi multi organ, termasuk:
(a) Sistem kardio-sirkulasi
(b) Sistem respirasi
(c) Saluran intestinal
(d) Metabolisme
(f) Sistem saraf pusat
Perubahan sirkulasi fetus menjadi sirkulasi perinatal & Perubahan sirkulasi perinatal menjadi sirkulasi bayi / dewasa.
- Fetus: Dari minggu ke-8 hingga kelahiran, organ-organ mengalami permatangan untuk menyokong kehidupan luar.
- Sirkulasi fetus: Sirkulasi umbilikal-plasenta melalui tali pusat
- Sirkulasi terjadi secara bypass:
(a) Hati: Duktus venosus ke vena cava inferior
(b) Paru-paru: Foramen ovale antara kiri dan kanan atrium, serta duktus arteriosus yang menghubungkan arteri pulmonari ke aorta.
- Sebelum kelahiran: Keperluan dipenuhi melalui sirkulasi utero-plasenta
- Selepas kelahiran: Perlu melakukan adaptasi kerana keperluan perlu dipenuhi sendiri
* Adaptasi: Proses dimana satu perubahan dan menjadi lebih sesuai kepada persekitaran
* Adaptasi neonatal: Perubahan secara fungsional daripada kehidupan intrauterin kepada kehidupan ekstrauterin. Mampu beradaptasi akan menjadi homeostasis, gagal beradaptasi akan menjadi morbiditi
* Adaptasi bergantung kepada:
(a) Kematangan - Bergantung kepada usia kehamilan
(b) Status nutrisi - Berhubung dengan berat badan lahir
(c) Toleransi - Kebolehan untuk mengatasi persekitaran baru, mampu bertoleransi kepada keadaan hypoxia, hipoglikemia, pengambilan kalori, dan lain-lain
(d) Kemampuan beradaptasi - Kebolehan atau keupayaan sesuatu sistem untuk beradaptasi keatas kesan-kesan daripada perubahan
* Adaptasi melibatkan fungsi multi organ, termasuk:
(a) Sistem kardio-sirkulasi
(b) Sistem respirasi
(c) Saluran intestinal
(d) Metabolisme
(f) Sistem saraf pusat
Perubahan sirkulasi fetus menjadi sirkulasi perinatal & Perubahan sirkulasi perinatal menjadi sirkulasi bayi / dewasa.
- Fetus: Dari minggu ke-8 hingga kelahiran, organ-organ mengalami permatangan untuk menyokong kehidupan luar.
- Sirkulasi fetus: Sirkulasi umbilikal-plasenta melalui tali pusat
- Sirkulasi terjadi secara bypass:
(a) Hati: Duktus venosus ke vena cava inferior
(b) Paru-paru: Foramen ovale antara kiri dan kanan atrium, serta duktus arteriosus yang menghubungkan arteri pulmonari ke aorta.
* Sirkulasi pulmonari: Vena umbilikus, duktus venosus, foramen ovale, dan duktus arteriosus.
* Sirkulasi sistemik: Arteri umbilikus.
(1) Sirkulasi bypass I (Duktus venosus):
(2) Sirkulasi bypass II (Foramen ovale):
(3) Sirkulasi bypass III (Patent duktus arteriosus):
* Sirkulasi fetus:
- Rintagan tinggi pada sirkulasi pulmonari
- Rintangan rendah pada sirkulasi sistemik
* Terjadinya pergerakan darah dari sebelah kanan ke kiri:
(a) Foramen Ovale: Tekanan arteri sebelah kiri rendah kerana
darah yang kembali ke paru-paru adalah rendah dan tingginya tekanan pada arteri
sebelah kanan kerana isipadu darah dari plasenta tinggi.
(b) Duktus arteriosus: Rintangan tinggi pada sirkulasi
pulmonari. Rintangan (rsisten) rendah pada sirkulasi sistemik fetus dan fungsi
prostaglandin.
- Sirkulasi neonatal:
* Banyak perubahan dalam sirkulasi ketika kelahiran.
Bertambahnya aliran darah pada sirkulasi pulmonari akibat turunnya resisten
pada sirkulasi pulmonari sehingga paru-paru mengembang.
* Darah vena kembali daripada jantung meningkat.
* Tekanan arteri kiri meningkat, arteri kanan berkurang
mengakibatkan foramen ovale tertutup.
* Resisten sirkulasi sistemik lebih tinggi daripada resisten
pulmonari dalam masa 24 jam. Fungsi prostaglandin menyebabkan duktus arteriosus
menutup.
* Arteri-arteri umbilikus mengecut dan aliran darah ke
plasenta berhenti.
- Perbezaan sirkulasi fetus dan sirkulasi neonatal:
(a) Sirkulasi pulmonari:
* Fetus: Aktif, kurang berkembang.
* Neonatal: Aktif, perkembangan meningkat.
(b) Foramen Ovale:
* Fetus: Terbuka.
* Neonatal: Tertutup.
(c) Duktus arteriosus botali:
* Fetus: Terbuka.
* Neonatal: Tertutup.
(d) Duktus venosus arantii:
* Fetus: Terbuka.
* Neonatal: Tertutup.
(e) Sirkulasi sistemik:
* Fetus: Aktif dengan resisten rendah.
* Neonatal: Aktif denga meningkatnya resisten.
(a) Sirkulasi pulmonari:
* Fetus: Aktif, kurang berkembang.
* Neonatal: Aktif, perkembangan meningkat.
(b) Foramen Ovale:
* Fetus: Terbuka.
* Neonatal: Tertutup.
(c) Duktus arteriosus botali:
* Fetus: Terbuka.
* Neonatal: Tertutup.
(d) Duktus venosus arantii:
* Fetus: Terbuka.
* Neonatal: Tertutup.
(e) Sirkulasi sistemik:
* Fetus: Aktif dengan resisten rendah.
* Neonatal: Aktif denga meningkatnya resisten.
Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi
a. sirkulasi darah fetus
1). Struktur tambahan pada sirkulasi fetus
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang telah
mengalami deoksigenasi dari plasenta
ke permukaan dalam hepar
b). Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum
mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami
oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
c). Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah
lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra
d). Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari
venrtriculuc dexter dan aorta desendens
e). Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang
mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri
ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut
dikenal sebagai arteri hypogastica.
2). Sistem sirkulasi fetus
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari
plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan hepar dan
mengembalikan darah ke vena cava inferior
b). Ductus venosus : adalah cabang – cabang dari vena
umbilicalis dan mengalirkan sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke
dalam vena cava inferior
c). Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah
beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima darah dari vena
hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium dextrum
d). Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar
darah yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus dextra untuk menuju ke atrium
sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan
kemudian melaui aorta masuk kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah
bagi kepala dan ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan
serebrum menerima darah baru yang mengalami oksigenasi
e). Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan
ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa aliran yang
dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula tricuspidallis masuk ke dalam
venriculus dexter
f). Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran ke paru
- paru yang nonfungsional, yanghanya memerlukan nutrien sedikit
g). Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah
dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi
abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior
h). Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria
illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung leih
banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternal
b. Perubahan pada saat lahir
1). Penghentian pasokan darah dari plasenta
2). Pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru
3). Penutupan foramen ovale
4). Fibrosis
Perbezaan fetus dan neonatal
Sirkulasi
* Fetus : Sirkulasi fetus
* Neonatal : Sirkulasi neonatal
Oksigen
* Fetus : Bergantung kepada sirkulasi utero-plasenta
* Neonatal : Dihasilkan sendiri melalui pernafasan
Nutrisi
* Fetus : Bergantung kepada status ibu
* Neonatal : Makan (Minum susu ibu)
* Fetus : Sirkulasi fetus
* Neonatal : Sirkulasi neonatal
Oksigen
* Fetus : Bergantung kepada sirkulasi utero-plasenta
* Neonatal : Dihasilkan sendiri melalui pernafasan
Nutrisi
* Fetus : Bergantung kepada status ibu
* Neonatal : Makan (Minum susu ibu)
- Perkembangan paru-paru fetus:
* Kehadiran alveoli: Minggu 25 kehamilan, diisi dengan cairan paru-paru.
* Pergerakan pernafasan:
(a) Sekejap ada, sekejap tidak ada
(b) Perkembangan paru-paru
(c) Pengaturan pernafasan
* Fetus: Pertukaran gas berlaku antara tubuh janin dan plasenta (hubungan 2 hala)
* Kehadiran alveoli: Minggu 25 kehamilan, diisi dengan cairan paru-paru.
* Pergerakan pernafasan:
(a) Sekejap ada, sekejap tidak ada
(b) Perkembangan paru-paru
(c) Pengaturan pernafasan
* Fetus: Pertukaran gas berlaku antara tubuh janin dan plasenta (hubungan 2 hala)
Mekanik menarik nafas pertama
Perubahan pernafasan plasenta menjadi pernafasan paru-paru
- Rantaian peristiwa-peristiwa selepas pernafasan pertama:
(1) Menukar dari sirkulasi fetus ke sirkulasi orang dewasa.
(2) Berlakunya pengosongan cairan paru-paru.
(3) Bermulanya fungsi paru-paru.
(4) Bermulanya respirasi neonatal.
- Perbezaan paru-paru janin (fetus) dan bayi baru lahir (neonatal):
(1) Alveolus:
* Fetus: Tidak berkembang.
* Neonatal: Berkembang.
(2) Pembuluh darah paru-paru:
* Fetus: Tidak aktif.
* Neonatal: Aktif.
(3) Resisten paru-paru:
* Fetus: Tinggi.
* Neonatal: Menurun / rendah.
(4) Darah di paru-paru:
(4) Darah di paru-paru:
* Fetus: Rendah / sedikit.
* Neonatal: Meningkat.
(5) Keperluan oksigen:
* Fetus: Dipenuhi oleh plasenta.
* Neonatal: Dipenuhi oleh paru-paru.
(6) Penyingkiran karbon dioksida:
* Fetus: Melalui plasenta.
* Neonatal: Melalui paru-paru.
Pengaturan suhu tubuh intra uterin
- Adaptasi janin (fetus) terhadap suhu selepas dilahirkan:
(a) Fetus: Suhu tubuh dipelihara oleh persekitaran intra
uterin.
(b) Neonatal: Terdedah kepada keadaan ekstra uterin,
kemampuan homeothermy adalah terbatas terhadap besar luas permukaan, lemahnya
penebat haba, kurang kemampuan untuk memulihara haba untuk mengelakkan dari
terjadinya kehilangan haba dari tubuh.
- Kehilangan haba adalah melalui:
(a) Konduksi: Pemindahan kehangatan tubuh ke permukaan
kulit. Maka untuk mengelakkan kehilangan haba, bayi hendaklah dikeringkan dan
diselimut, serta meletakkan di suatu tilam / tempat tidur yang hangat.
(b) Konveksi: Kehilangan haba melalui kulit bergantung pada
aliran dan suhu udara. Bayi hendaklah diselimut dan suhu bilik dikawal untuk
mengelakkan kehilangan haba pada tubuh bayi.
(c) Evaporasi (penguapan): Bergantung kepada kelembapan
udara. Untuk mengelakkan kehilangan haba pada bayi, kelembapan dan suhu bilik
perlu dikawal.
(d) Radiasi: Perpindahan haba dari tubuh ke suhu
persekitaran. Hidupkan pemanas dan kawal suhu bilik untuk mengelakkan
kehilangan haba terjadi pada bayi.
Termogenesis dan termolisis pada perinatal
- Termogenesis: Proses pembentukan haba. Terjadi pada saat
seseorang berada pada persekitaran yang dingin. Tujuannya adalah supaya suhu
tubuh tetap dikawal pada suhu normal dan menggantikan haba yang telah terbebas
ke persekitaran.
* Pada perinatal, termogenesis terjadi dengan cara
katabolisme brown fat dan simpanan makanan di dalam tubuhnya.
- Termolisis: Proses menghilangkan panas tubuh. Terjadi pada
saat seseorang berada pada persekitaran yang hangat / panas. Tujuannya supaya
suhu tubuh tidak terus meningkat dan tetap berada pada suhu tubuh normal.
* Pada perinatal, termolisis terjadi dengan cara radiasi,
penguapan (misalnya berpeluh), dan sebagainya.
Fungsi hati sebagai penyedia tenaga dan Peranan motiliti,
sekresi serta penyerapan saluran cerna
* Gambar diatas adalah gambar pertumbuhan hati pada minggu
ke-4 & ke-6 kehamilan.
- Duodenum: Termasuk--Pembentukan lumen--Atresia
- Hati & hempedu: Bermula pembentukan pada minggu ke-6 dan minggu ke-12--Gagal membentuk saluran-- Hempedu mengalami atresia
- Hati & hempedu: Bermula pembentukan pada minggu ke-6 dan minggu ke-12--Gagal membentuk saluran-- Hempedu mengalami atresia
- Pankreas: Menyekresi insulin dan glukagon pada minggu
ke-10 dan minggu ke-15
* Janin:
- Keperluan kalori dan nutrisi didapati daripada ibu melalui
plasenta.
- Motiliti saluran intestinal tidak aktif.
- Tidak memerlukan enzim untuk metabolisme.
* Neonatal:
- Motiliti saluran intestinal mula berfungsi.
- Peningkatan keperluan terhadap kalori / nutrisi dan
metabolisme enzim.
* Perbezaan gastrointestinal antara fetus (janin) dan
neonatal:
(1) Penyerapan nutrisi:
- Fetus: Tidak aktif.
- Neonatal: Aktif.
(2) Kolonisasi bakteria:
- Fetus: Negatif.
- Neonatal: Positif.
(3) Feces:
- Fetus: Meconium.
- Neonatal: Meconium dan feces.
(4) Enzim:
(4) Enzim:
-Fetus: Tidak berfungsi.
- Neonatal: Aktif.
* Adaptasi urogenital:
- Pembentukan organ ginjal: Suatu proses yang berterusan,
dari minggu 6 hingga minggu 36 kandungan.
- Perkembangan fungsi urogenital berterusan selepas kelahiran.
- Penghasilan urin fetus: Menetapkan isipadu cairan amnion.
- Lebih daripada 90% neonatal tidak mengeluarkan urin dalam
tempoh 24 jam pertama selepas kelahiran.
- Penghasilan urin neonatal: 1-2 ml/kg berat badan/jam.
* Perkara yang perlu diambil perhatian:
- Oligohidramnion: Disebabkan oleh tiada / pertumbuhan
ginjal yang tidak sempurna, hipoplasia, displasia, dan terjadi penghalangan
pada saluran urinari.
- Polihidramnion: Disebabkan oleh kelainan-kelainan
gastrointestinal, sindrom transfusi transplasenta, dan Diabetes Mellitus
kongenital.
- Lambat buang air kecil (lebih daripada 48 jam): Disebabkan
oleh pengaliran darah yang tidak memadai (hipovolemia / hypoxia), kegagalan
penghasilkan urin, adanya halangan pada aliran keluar urin dari tubuh.
Status imunologi pada fetus dan neonatal:
- Fetus: Terdiri daripada sel-sel fagosit, granulosit, dan
monosit. Dapat dikesan pada bulan ke-4 kandungan.
- Neonatal: Kekuatan sistem imun lebih rendah berbanding
orang dewasa walaupun lahir cukup bulan.
* Berlaku imunodefisiensi bersifat transient sekitar 3-12
bulan selepas kelahiran. Faktor yang mendorong ini terjadi:
(a) Prematur
(b) Trauma di saat kelahiran
(c) Stress pada neonatal
(d) Dan sebagainya
* Tindakan yang perlukan: Menghindari daripada terjadinya
jangkitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar