ADAPTASI BAYI
BARU LAHIR
- Pengertian Bayi Baru Lahir Normal
Bayi adalah individu baru yang lahir di
dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah
membutuhkan perawatan dari orang lain.
- Adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir Normal
Segera setelah lahir, BBL harus
beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara
fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar
kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang
lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di
luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan
atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling
nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Adaptasi neonatal: Perubahan secara fungsional daripada
kehidupan intrauterin kepada kehidupan ekstrauterin. Mampu beradaptasi akan
menjadi homeostasis, gagal beradaptasi akan menjadi morbiditi
Adaptasi bergantung kepada:
(a) Kematangan - Bergantung kepada usia kehamilan
(b) Status nutrisi - Berhubung dengan berat badan lahir
Adaptasi bergantung kepada:
(a) Kematangan - Bergantung kepada usia kehamilan
(b) Status nutrisi - Berhubung dengan berat badan lahir
(c) Toleransi - Kebolehan untuk mengatasi persekitaran baru, mampu
bertoleransi kepada keadaan
hypoxia, hipoglikemia, pengambilan kalori, dan lain-lain
(d) Kemampuan beradaptasi - Kebolehan atau keupayaan sesuatu sistem untuk beradaptasi keatas kesan-kesan daripada perubahan
Adaptasi melibatkan fungsi multi organ, termasuk:
(a) Sistem kardio-sirkulasi
(b) Sistem respirasi
(c) Saluran intestinal
(d) Metabolisme
(f) Sistem saraf pusat
Perubahan sirkulasi fetus menjadi sirkulasi perinatal & Perubahan sirkulasi perinatal menjadi sirkulasi bayi / dewasa.
Fetus : Dari minggu ke-8 hingga kelahiran, organ-organ mengalami permatangan untuk menyokong kehidupan luar.
Sirkulasi fetus : Sirkulasi umbilikal-plasenta melalui tali pusat
Sirkulasi terjadi secara bypass:
(a) Hati : Duktus venosus ke vena cava inferior
(b) Paru-paru : Foramen ovale antara kiri dan kanan atrium, serta duktus arteriosus yang menghubungkan arteri pulmonari ke aorta.
(d) Kemampuan beradaptasi - Kebolehan atau keupayaan sesuatu sistem untuk beradaptasi keatas kesan-kesan daripada perubahan
Adaptasi melibatkan fungsi multi organ, termasuk:
(a) Sistem kardio-sirkulasi
(b) Sistem respirasi
(c) Saluran intestinal
(d) Metabolisme
(f) Sistem saraf pusat
Perubahan sirkulasi fetus menjadi sirkulasi perinatal & Perubahan sirkulasi perinatal menjadi sirkulasi bayi / dewasa.
Fetus : Dari minggu ke-8 hingga kelahiran, organ-organ mengalami permatangan untuk menyokong kehidupan luar.
Sirkulasi fetus : Sirkulasi umbilikal-plasenta melalui tali pusat
Sirkulasi terjadi secara bypass:
(a) Hati : Duktus venosus ke vena cava inferior
(b) Paru-paru : Foramen ovale antara kiri dan kanan atrium, serta duktus arteriosus yang menghubungkan arteri pulmonari ke aorta.
(1) Sirkulasi bypass I (Duktus venosus):
(2) Sirkulasi bypass II (Foramen ovale):
(3) Sirkulasi bypass III (Patent duktus
arteriosus):
Sirkulasi pulmonari : Vena umbilikus, duktus venosus, foramen
ovale, dan duktus arteriosus.
Sirkulasi sistemik : Arteri umbilikus.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas
pertama bayi :
a. Hipoksia pada akhir
persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat
pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga
dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang
masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)
Interaksi
antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk
kehidupan.
Upaya pernafasan pertama
seorang bayi berfungsi untuk :
a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas
pertama bayi adalah :
1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan
fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi
karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara
ke dalam paru - paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler
dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
3). Penimbunan karbondioksida (CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam
darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan
pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan
tingkat gerakan pernapasan janin.
Surfaktan dan upaya
respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi
berfungsi untuk :
1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
2). Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru
untuk pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus
terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke
paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya
meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi
surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk
menstabilkandinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli
kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas.
Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan
glukosa. Berbagai peningkatan
ini menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.
Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di
paru-parunya. Pada saat bayi
melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas
keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria
kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru
basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan
trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan
diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
Fungsi sistem pernapasan dan
kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika
terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika
hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima
oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen
jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan
memperlancar pertukaran gas dalam alveolusdan akan membantu menghilangkan
cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi
luar rahim.
Perubahan Dalam Sistem
Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus
melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat
sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2
perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium
jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara
arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem
pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan meningkatkan
resistensinya hingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :
a. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya
aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan
atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah dengan kandungan O2 sedikit mengalir
ke paru-paru untuk oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan
resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan.
Oksigen pada pernafasan pertama menimbulkan
relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru.Peningkatan sirkulasi
ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium
kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium
kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Sistem pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan
Tubuh.
a. Pengaturan Suhu
a. Pengaturan Suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan
air ketuban menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi. Pembentukan
suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan
akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin.
b. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa
dalam jumlah tertentu. Pada BBL, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat
(1-2 jam). BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan
membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi bila bayi mempunyai
persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati.
c. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang
sudah terbentuk pada saat lahir. Sedangkan sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap
dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna makanan (selain susu) terbatas pada
bayi.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh. Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan janin.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh. Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan janin.
d. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas BBL belum matang sehingga
rentan terhadap infeksi. Kekebalan alami yang dimiliki bayi diantaranya :
1)
Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2)
Fungsi jaringan saluran nafas.
3)
Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus.
4)
Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel
oleh sel darah yang membantu membunuh organisme asing.
Perbezaan sirkulasi fetus dan sirkulasi
neonatal:
(a) Sirkulasi pulmonari:
* Fetus : Aktif, kurang berkembang.
* Neonatal : Aktif, perkembangan meningkat.
(b) Foramen Ovale:
* Fetus : Terbuka.
* Neonatal : Tertutup.
(c) Duktus arteriosus botali:
* Fetus : Terbuka.
* Neonatal : Tertutup.
(d) Duktus venosus arantii:
* Fetus : Terbuka.
* Neonatal : Tertutup.
(e) Sirkulasi sistemik:
* Fetus : Aktif dengan resisten rendah.
* Neonatal : Aktif denga meningkatnya resisten.
(a) Sirkulasi pulmonari:
* Fetus : Aktif, kurang berkembang.
* Neonatal : Aktif, perkembangan meningkat.
(b) Foramen Ovale:
* Fetus : Terbuka.
* Neonatal : Tertutup.
(c) Duktus arteriosus botali:
* Fetus : Terbuka.
* Neonatal : Tertutup.
(d) Duktus venosus arantii:
* Fetus : Terbuka.
* Neonatal : Tertutup.
(e) Sirkulasi sistemik:
* Fetus : Aktif dengan resisten rendah.
* Neonatal : Aktif denga meningkatnya resisten.
Perbezaan fetus dan neonatal
Sirkulasi
* Fetus : Sirkulasi fetus
* Neonatal : Sirkulasi neonatal
Oksigen
* Fetus : Bergantung kepada sirkulasi utero-plasenta
* Neonatal : Dihasilkan sendiri melalui pernafasan
Nutrisi
* Fetus : Bergantung kepada status ibu
* Neonatal : Makan (Minum susu ibu)
* Fetus : Sirkulasi fetus
* Neonatal : Sirkulasi neonatal
Oksigen
* Fetus : Bergantung kepada sirkulasi utero-plasenta
* Neonatal : Dihasilkan sendiri melalui pernafasan
Nutrisi
* Fetus : Bergantung kepada status ibu
* Neonatal : Makan (Minum susu ibu)
Perkembangan paru-paru
fetus:
* Kehadiran alveoli: Minggu 25 kehamilan, diisi dengan cairan paru-paru.
* Pergerakan pernafasan:
(a) Sekejap ada, sekejap tidak ada
(b) Perkembangan paru-paru
(c) Pengaturan pernafasan
* Fetus: Pertukaran gas berlaku antara tubuh janin dan plasenta (hubungan 2 hala)
* Kehadiran alveoli: Minggu 25 kehamilan, diisi dengan cairan paru-paru.
* Pergerakan pernafasan:
(a) Sekejap ada, sekejap tidak ada
(b) Perkembangan paru-paru
(c) Pengaturan pernafasan
* Fetus: Pertukaran gas berlaku antara tubuh janin dan plasenta (hubungan 2 hala)
Perubahan pernafasan plasenta menjadi pernafasan paru-paru
- Rantaian peristiwa-peristiwa selepas pernafasan pertama:
(1) Menukar dari sirkulasi fetus ke sirkulasi
orang dewasa.
(2) Berlakunya pengosongan cairan paru-paru.
(3) Bermulanya fungsi paru-paru.
(4) Bermulanya respirasi neonatal.
- Perbezaan paru-paru janin (fetus) dan bayi baru lahir (neonatal):
(1) Alveolus:
* Fetus :
Tidak berkembang.
* Neonatal :
Berkembang.
(2) Pembuluh darah paru-paru:
* Fetus :
Tidak aktif.
* Neonatal :
Aktif.
(3) Resisten paru-paru:
* Fetus :
Tinggi.
* Neonatal : Menurun / rendah.
(4) Darah di paru-paru:
(4) Darah di paru-paru:
* Fetus: Rendah / sedikit.
* Neonatal: Meningkat.
(5) Keperluan oksigen:
* Fetus: Dipenuhi oleh plasenta.
* Neonatal: Dipenuhi oleh paru-paru.
(6) Penyingkiran karbon dioksida:
* Fetus: Melalui plasenta.
* Neonatal: Melalui paru-paru.
Janin:
- Keperluan kalori dan nutrisi didapati daripada
ibu melalui plasenta.
- Motiliti saluran intestinal tidak aktif.
- Tidak memerlukan enzim untuk metabolisme.
Neonatal:
- Motiliti saluran intestinal mula berfungsi.
- Peningkatan keperluan terhadap kalori / nutrisi
dan metabolisme enzim.
Perbezaan gastrointestinal antara fetus (janin) dan neonatal:
(1) Penyerapan nutrisi:
- Fetus :
Tidak aktif.
- Neonatal :
Aktif.
(2) Kolonisasi bakteria:
- Fetus : Negatif.
- Neonatal : Positif.
(3) Feces:
- Fetus : Meconium.
- Neonatal : Meconium dan feces.
(4) Enzim:
(4) Enzim:
-Fetus :
Tidak berfungsi.
- Neonatal :
Aktif.
Status imunologi pada fetus dan neonatal:
- Fetus : Terdiri daripada sel-sel fagosit,
granulosit, dan monosit. Dapat dikesan pada bulan ke-4 kandungan.
- Neonatal : Kekuatan sistem imun lebih rendah
berbanding orang dewasa walaupun lahir cukup bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar