Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

Askep Anak Dengan Suction Dan Rumpleid Test


2.1  SUCTION

2.1.1        Pengertian

Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.  ( Ignativicius, 1999 ).

Sebagian pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang memerlukan bantuan ventilator mekanik dan pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube), dimana pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas. Pasien yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana perlu dilakukan tindakan suction
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT),traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasa bagian atas. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi paru. Prosedur ini dikontraindikasikan pada klien yang mengalami kelainan yang dapat menimbulkan spasme laring terutama sebagai akibat penghisapan melalui trakea gangguan perdarahan, edema laring, varises esophagus, perdarahan gaster, infark miokard (Elly, 2000).



2.1.2        Tujuan

a.       Mempertahankan keefektifan  jalan nafas
b.      Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang menumpuk
c.       Diharapkan suplay oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat
d.       Meningkatnya suara napas
e.       Menurunnya Peak Inspiratory Pressure, menurunnya ketegangan saluran pernapasan, meningkatnya dinamik campliance paru, meningkatnya tidal volume.
f.       Adanya peningkatan dari nilai arterial blood gas, atau saturasi oksigen yang bisa dipantau dengan pulse oxymeter
g.      Hilangnya sekresi pulmonal. (Setianto, 2007)


2.1.3        Indikasi

1.       Menjaga jalan napas tetap bersih (airway maintenence)
a.       Pasien tidak mampu batuk efektif
b.      Di duga ada aspirasi.
2.      Membersihkan jalan napas (branchial toilet) bila ditemukan :
a.       Pada auskultasi terdapat suara napas yang kasar, atau ada suara  napas tambahan.
b.      Di duga ada sekresi mukus di dalam sal napas.
c.       Klinis menunjukkan adanya peningkatan beban kerja sistem pernapasan.
3.      Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium.
4.      Sebelum dilakukan tindakan radiologis ulang untuk evaluasi.
5.      Mengetahui kepatenan dari pipa endotrakeal.
Penerapan prosedur suction diharapkan sesuai dengan standar prosedur yang sudah ditetapkan dengan menjaga kesterilan dan kebersihan agar pasien terhindar dari infeksi tambahan karena prosedur tindakan suction.

2.1.4        Kontraindikasi

1.      Pasien dengan stridor.
2.      Pasien dengan kekurangan cairan cerebro spinal.
3.      Pulmonary oedem.
4.      Post pneumonectomy, ophagotomy yang baru.

2.1.5        Peralatan

a.       Suction kateter
b.      Mesin suction, tabung penampung berisi desinfektan
c.       Korentang
d.      Sarung tangan dalam tempatnya
e.       Air bersih dalam kom
f.       Handuk kecil
g.      Masker wajah dan kasa steril

2.1.6        Prosedur tindakan

a.       Menjelaskan prosedur tindakan
b.      Cuci tangan
c.       Mempersiapkan alat, menyiapkan air bersih dalam kom
d.      Mengatur posisi klien : menaikkan tempat duduk dengan tinggi yang sesuai, mengatur posisi semi fowler dan memberikan anduk kecil di dada untuk melindungi pakaian klien.
e.       Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril
f.       Menghubungkan suction tip, tabung dan mesin penghisap. Tangan dominan memegang tip steril dan tangan nin dominan memegang tip yang berasal dari mesin (on steril). Mempertahankan tangan dominan tetap steril. Menghidupkan mesin. Menguji mesin penghisap dengan mencoba menghisap air.
g.      Meminta klien untuk menarik nafas panjang dan dalam beberapa kali atau memberikan oksigen
h.      Dengan tangan dominan memasukkan kateter tanpa menutup tubing.
i.        Memasukkan kateter melalui hidung sampai ada halangan dan timbul stimulasi batuk. Vakumkan suction dengan menutup tubing dan keluarkan dengan cara berputar. Jangan lakukan penghisapan lendir lebih dari 5 detik untuk anak-anak.
j.        Melepaskan sarung tangan
k.      Bereskan alat dan mengembalikan klien dalam posisi yang nyaman.
l.        Mencuci tangan
m.    Mendokumentasikan tindakan dan mencatat respon klien.

2.1.7        Komplikasi yang dapat terjadi akibat penghisapan sekret endotrakeal sebagai berikut( Setianto, 2007)

a.       Hipoksia / Hipoksemia
b.      Kerusakan mukosa bronkial atau trakeal
c.       Cardiac arest
d.      Arithmia
e.        Atelektasis
f.       Bronkokonstriksi / bronkospasme
g.      Infeksi (pasien / petugas)
h.      Pendarahan dari paru\
i.        Peningkatan tekanan intra kranial
j.        Hipotensi
k.      Hipertensi

Tidak ada komentar: