Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. A
2. Usia : 34 tahun
3. Alamat :
4. Pekerjaan KK :
5. Pendidikan KK : Tamat SMA
6. Komposisi Keluarga :



NO Nama Umur Jns Kel. Hub. Dg KK Pendidikan Keterangan
1
2
3 Ny. A
An. G
An. C 28 th
6 th
3 th P
P
P Istri
Anak
Anak SMA
SD
- Hidup
Hidup
Hidup

7. Genogram:








: Laki-laki hidup
: Wanita masih hidup
: Ny. K telah meninggal pada usia 57 tahun, DM dan Stroke
: Dalam satu rumah




8. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A termasuk keluarga Nuclear Family yaitu dalam satu rumah terdiri dari ayah, ibu dan anak.
9. Budaya
Suku bangsa Jawa, bahasa sehari-hari yang digunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.dalam keluarga tidak ada pantangan makanan dan ada istiadat yang mengikat.
10. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama Kristen, melakukan kegiatan kerohanian tiap hari Minggu ke gereja, persekutuan kelompok, anak-anak ikut sekolah minggu di gereja.
11. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. A bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta dengan gaji Rp 1.000.000 bila lembur sebulan dapat tambahan Rp 500.000, Ny. K juga bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta dengan penghasilan Rp 750.000. Biaya kebutuhan beras sebulan Rp 55.000, sabun cuci, sabun mandi, dan sampho Rp 20.000. sedangkan kebutuhan sehari-hari termasuk jajan berkisar antara Rp 15.000 sampai Rp 25.000. Anak juga diikutkan asuransi pendidikan. Biaya bensin dan ongkos naik angkutan Rp 100.000.
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Keluarga melakukan kegiatan tiap hari di rumah nonton TV bersama dan dalam satu bulan sekali pergi ke taman bermain atau shopping. Dua bulan sekali keluarga berkunjung ke rumah nenek dan kakek dengan naik sepeda motor.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A saaat ini dengan adanya anak terbesar sekolah SD dan terkecil masih 3 tahun maka keluarga Tn. A masuk tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah. Tn.A dan istrinya berusaha mensosialisasikan anak-anak dan prestasi anaknya dengan mengikutkan anaknya les pelajaran, mereka kadang pergi berduaan dengan harapan dapat memepertahankan hubungan suami istri, dan Ny.K selalu mendukung pekerjaan dari TN. A.


14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sedangkan tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah Tn.A dan istrinya tidak setiap hari bisa mengantar anaknya pergi ke sekolah, keluarga minta bantuan ibu dari Ny.K untuk mengantar anaknya ke sekolah
15. Riwayat kelurga inti
Tn. A dan Ny. K berasal dari lingkungan yang berbeda, hanya agama yang sama, mereka berpacaran kurang lebih satu tahun, mereka bertemu pertama kali ketika ada acara gereja. Imunisasi TT dilakukan sebelum menikah sebagai syarat pernikahan. Kedua anaknya telah mendapat imunisasi lengkap seperti dalam kartu menuju sehat yang dimiliki ada fasilitas kesehatan dari perusahaan mereka bekerja
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. A dari keluarga ada riwayat kencing manis (DM) yaitu Ny. K yang sudah meninggal, kakak laki-laki juga mengalami kencing manis. Sedangkan istrinya tidak ada riwayat penyakit keturunan

C. Pengkajian Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Rumah berlantai dua, tembok, kerangka beton, lantai keramik berwarna, jumlah ruangan ada 10 ruang, setiap ruangan dan kamar ada jendela yang bisa di buka dan terang, tangga kerangka beton ada pegangannya, peletakan perabotan rumah diatur sesuai dengan tempat dan ukuran barang. Kamar mandi ada dua lantai bawah dan atas dengan bak dan lantai keramik, jenis pembuangan limbah keluarga dengan resapan di belakang rumah kurang lebih 5 meter. Sumber air bersih pakai sumur bur memakai mesin pompa air, air bersih, tidak berwarna, tidak berbau atau berasa. Keluarga merasa nyaman tinggal dalam rumah. Tidak lahan di luar rumah untuk tanaman atau di buat taman, namun ada tanaman dalam pot di depan rumah. Tanah dipakai untuk bangunan rumah saja.






Lantai 1 Lantai 2








18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Kebiasaan tetangga bangun pagi melakukan BAB di sungai yang selalu mengalir sekitar 40 meter dari rumah. Pekerjaan tetangga bermacam-macam anatara lain guru, pegawai swasta, bidan, perawatdan bengkel. Kerja bakti dilakukan satu RT stiap tiga bulan sekali atau kalau ada acara khusus seperti adanya lomba kebersihan tingkat RT tiap tahun pada bulan Agustus. Kegiatan arisan RT untuk bapak-bapak tiap tanggal lima bergantian tempatnya.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A tinggal di wilayah tersebut tujuh tahun, ikut mertua lima tahun dan tinggal di rumah sendiri baru dua tahun. Transportasi ada angkutan sampai ke kota kecamatan juga andong, becak. Untuk menjangkau fasilitas kesehatan keluarga Tn A naik sepeda motor bila ke rumah sakit, sedangkan jalan kaki karena tetangga ada seorang bidan dan perawat.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Waktu dipakai untuk berkumpul keluarga bila pulang bekerja pada sore hari dan malam hari kecuali hari libur kadang lembur. Interaksi dengan masyarakat dilakukan bahkan Tn.A dipercaya menjadi pengurus RT sebagai seksi sosial. Sedangkan Ny. K sering mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu RT juga ada kegiatan demo misanya kosmetik, peralatan rumah tangga.
21. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.A ada fasilitas jaminan kesehatan dari perusahaannya sebagai orang sehat bila anaknya sakit diperiksakan sesuai jatah dokter perusahaan atau dibawa ke rumah sakit, bila sakitnya mendadak sementara di bawa ke bidan atau perawat terdekat.

D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi terutama Tn. A menerapkan komunikasi terbuka, bila ada anggota keluarga yang kurang benar mereka saling mengingatkan.
23. Struktur keluarga
Tn. A dan Ny. K saling mengisi dan Tn. A sebagai kepala keluarga diberi otoritas untuk mengambil keputusan dalam mengendalikan perilaku di keluarganya, sedang dalam mendidik anak-anak Tn. A da Ny. K menyadari merupakan tugas bersama.
24. Struktur peran
Tn.A sebagai sebagai kepala keluarga dapat penghasilan dari perusahaan dan kadang ada tambahan lemburan. Ny. K bekerja dan dapat penghasilan juga dari perusahaannya.An. G sebagai anak sekolah yang perlu perhatian dari orang tua dan bimbingan, sedangkan An. C yang masih balita sangat memerlukan perhatian dan bimbingan.
25. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. A sangat memperhatikan tentang kesehatan anggota keluarga sehingga diterapkan perilaku yang dapat menjaga kesehatan keluarga. Dalam segi nilai-nilai moral diterapkan berdasarkan agama yang dianut oleh keluarga yaitu hidup dengan kasih kepada Tuhan dan sesama.

E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Anggota keluarga yang tinggal dalam rumah itu saling mendukung dan saling menyayangi, mencintai dan memiliki. Permasalahan keluarga dibicarakan bersama-sama antara Tn. A dan Ny. K baik masalah ekonomi, dalam mendidik anak saling mengisi. Anak-anak diajarkan untuk dapat menjadi anak yang takut akan Tuhan dan hormat kepada orang yang lebih tua.
27. Fungsi sosialisasi
Baik Tn. A maupun Ny. K mampu menjalankan fungsi sosialnya. Kegiatan-kegiatan di wilayahnya dapat diikutinya bila tidak bisa hadir selalu memberikan alasan yang jelas, juga kegiatan keagamaan dapat diikuti dengan baik.


28. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn. A mampu menyediakan kebutuhan sehari-hari, baik makanan, pakaian, dan perlindungan serta merawat bila ada anggota keluarga yang sakit. Tentang sehat sakit merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan sebagai manusia diberi akal dan kemampuan untuk berusaha bagaiman menjaga kesehatan yang diberikan Tuhan.
Keluarga mengenal penyakit-penyakit batuk pilek yang ringan, untuk penyakit-penyakit atau masalah kesehatan yang mendetail masih bertanya pada petugas kesehatan bila sedang memeriksakan anaknya atau kalau ada penyuluhan. Keluarga menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan alat-alat yang diapakai untuk anaknya dan menyediakan bahan-bahan makanan yang baik dan cocok untuk keluarga dan anak-anaknya.
Keluarga merasa kasihan kondisi anaknya yang pertama tampak kurus, seperti kurang gizi karena sulit untuk makan, keluarga sudah mencoba dibawa ke dokter perusahaan, di beri vitamin tetapi masih sulit makannya. Ny. K belum mengetahui akibat yang mendetail bagi anak yang kurang gizi.
Keluarga sudah mengambil keputusan untuk memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan namun belum ada hasil yang diharapkan.
29. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A da Ny. K mempunyai dua orang anak perempuan. Metode yang dipakai untuk mengendalikan jumlah keluarga ikut KB spiral sesuai anjuran petugas kesehatan. Dan berharap nanti akan mempunyai anak laki-laki.
30. Fungsi ekonomi
Dalam hal ekonomi keluarga Tn. A merasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan dibantu Ny. K baik pangan, sandang dan papan. Keluarga juga mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya maupun dari perusahaan.

F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn. A adalah bila anak-anak ditinggal bekerja oleh kedua orang tua mereka dititipkan sama tetangga yang belum mengenal secara baik tentang kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak serta nilai yang dianut ada perbedaan. Anak yang pertama kurang nafsu untuk makan di rumah, sehari 1-2 kali saja.
Jangka panjang adalah bila anak-anak sudah besar keluarga membutuhkan fasilitas yang lebih baik paling tidak ada roda empat.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. A memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi dengan istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan pertumbuhan anak-anaknya. Keluarga juga memberikan pengertian dan pengarahan kepada tetangga yang dititipi anaknya. Untuk penyakit keturunan Tn. A mengadakan konsultasi dengan dokter perusahaan sehingga mempunyai pengetahuan bagaimana mencegah penyakit itu tidak terjadi padanya. Tn. A dan Ny. K memulai menyisihkan sebagian penghasilannya agar ke depan dapat membeli roda empat.

G. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang Dihadapi
Keluarga Tn. A merasa tersanjung dengan kunjungan yang dilakukan petugas kesehatan, sehingga dapat memberi informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang bertambah besar dan berharap kalau ada waktu petugas kesehatan diperbolehkan dating kembali. Dan berharap tidak hanya keluarganya saja yang dapat kunjungan tetapi keluarga yang lain juga.

H. Pemeriksaan Fisik
Tn. A
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital : TD: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, RR: 20 x/mnt, suhu: 36,5 0C
Rambut : lurus, tidak rontok
Mata : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : sawo matang, tampak bersih

Ny. K
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital : TD: 110/70 mmHg, nadi: 84 x/menit, RR: 22 x/mnt, suhu: 36,5 0C
Rambut : berombak, hitam, tidak rontok
Mata : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Mulut : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : selalu dijaga kebersihannya, tidak keputihan, tidak haemoroid
Extremitas : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : sawo matang, tampak bersih

An. G
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital : nadi: 108 x/menit, RR: 28 x/mnt, suhu: 37 0C
BB/TB : 16 kg / 120 cm
Rambut : lurus, tidak rontok
Mata : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : sawo matang, tampak bersih



An. C
Keadaan umum : baik, tampak sehat
Tanda vital : nadi: 112 x/menit, RR: 28 x/mnt, suhu: 37 0C
BB/TB : 19 kg / 110 cm
Rambut : lurus, tidak rontok
Mata : tidak oedema, sclera tidak icteric, tidak anemis, penglihatan normal
Telinga : tidak ada serumen, kanalis bersih, pendengaran normal
Hidung : simetris, polip negative, tidak ada ingus
Mulut : bersih,tidak ada tanda peradangan, gigi tidak ada caries
Dada : simetris, ronchi negative, wheezing negative, suara jantung normal
Abdomen : datar, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif.
Genitalia : selalu dijaga kebersihannya, tidak haemoroid
Extremitas : tidak ada edema, tidak ada nyeri pergerakan, gerakan normal
Kulit : sawo matang, tampak bersih

I. Pengkajian Masalah Psikiatrik
Keluarga Tn. A merasa menjalani hidup ini dengan senang dan selalu mensyukuri apa yang sudah diberikan sama Yang Kuasa. Bila ada masalah Tn. A dan Ny. K beenbug bersama untuk mencari jalan keluar, bila belum ada jalan keluar mereka meminta pendapat atau saran orang tua dari Ny. K. yang dekat dengan rumah dan tidak lupa dilakukan berdoa.

J. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari
Makanan menjadi perhatian keluarga baik bahan makanan maupun cara memasaknya. Kebutuhan cairan dalam keluarga selalu dicukupi. Eliminasi dalam keluarga tidak menjadi masalah karena fasilitas sudah ada dalam rumah dan mereka berusaha untuk memberikan perilaku sehat bagi anak-anaknya. Kebersihan rumah tiap hari di sapu, pengepelan lantai tiga hari sekali.





ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DO:
BB/TB: 16 kg / 120 cm
DS:
 Keluarga merasa kasihan kondisi anaknya yang pertama tampak kurus, seperti kurang gizi karena sulit untuk makan, keluarga sudah mencoba dibawa ke dokter perusahaan, di beri vitamin tetapi masih sulit makannya.
 Ny. K belum mengetahui akibat yang mendetail bagi anak yang kurang gizi.
 Keluarga sudah mengambil keputusan untuk memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan namun belum ada hasil yang diharapkan.
 Jangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn. A adalah kasihan bila anak-anak ditinggal bekerja oleh kedua orang tua mereka dititipkan sama tetangga yang belum mengenal secara baik tentang kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak.
 Keluarga Tn. A merasa tersanjung dengan kunjungan yang dilakukan petugas kesehatan, sehingga dapat memberi informasi yang lebih tentang perilaku sehat, apalagi menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang bertambah besar dan berharap kalau ada waktu petugas kesehatan diperbolehkan dating kembali
 Keluarga juga memberikan pengertian dan pengarahan kepada tetangga yang dititipi anaknya.
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kurang nafsu makan Perubahan nutrisi kurang kebutuhan anak G pada keluarga TN. A
2 DO: -

DS:
 Dua bulan sekali keluarga berkunjung ke rumah nenek dan kakek dengan naik sepeda motor.
 Jangka panjang adalah bila anak-anak sudah besar keluarga membutuhkan fasilitas yang lebih baik paling tidak ada roda empat.
Potensial peningkatan kesejahteraan pada keluarga Tn. A
3 DS:
 Tn. A dari keluarga ada riwayat kencing manis (DM) yaitu Ny. K yang sudah meninggal, kakak laki-laki juga mengalami kencing manis. Sedangkan istrinya tidak ada riwayat penyakit keturunan
Penyakit yang diturunkan oleh ibu dari Tn. A Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. A




SKALA PRIORITAS

DP: Perubahan nutrisi kurang kebutuhan anak G pada keluarga TN. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kurang nafsu makan
NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
1 Sifat masalah
Skala: kurang sehat 3/3 3/3X3: 3 BB badan anak yang kurang dari standar, merupakan kondisi yang kurang gizi dan anak dalam kondisi di bawah garis merah
2 Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala:mudah 2/2 2/2X2: 2 Kesabaran, cara menyajikan makanan, kemampuan keluarga untuk memberikan makanan pada anak.
3 Potensial masalah dapat dicegah
Skala:tinggi 3/3 3/3X1: 1 Dengan dukungan ekonomi keluarga Tn. A maka masalah dapat diatasi, tinggal pendekatan dan cara dalam memberikan makanan pada anak
4 Menonjolnya masalah
Skala: masalah berat, harus segera ditangani 2/2 2/2X1: 1 Anak tampak kurus, keluarga sudah berusaha untuk konsultasi petugas kesehatan, dan pernyataan kasihan dari TN. A
Total skor 7

DP: Potensial peningkatan kesejahteraan keluarga Tn. A
NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
1 Sifat masalah
Skala: keadaan sejahtera 1/3 1/3X1: 1/3 Keluarga Tn. A merasa cukup ekonomi dan selalu mensyukuri
2 Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala: mudah 2/2 2/2X2: 2 Keluarga dapat memulai dari sekarang untuk menyisihkan dari sebagian pengahsilannya
3 Potensial masalah dapat dicegah
Skala:cukup 2/3 2/3X1: 2/3 Dengan keadaan Tn. A dan Ny. K pemenuhan untuk membeli roda empat dapat tercapai
4 Menonjolnya masalah
Skala:ada masalah tetapi idak perlu ditangani 1/2 1/2X1: 1/2 Merupakan kebutuhan jangka panjang dan belum perlu tindakan yang segera
Total skor 3,5

DP: Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. A berhubungan dengan penyakit keturunan dari ibu Tn. A
NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
1 Sifat masalah
Skala: ancaman kesehatan 2/3 2/3X1:2/3 Dengan adanya dari ibu Tn. A yang sakit DM, maka dapat terjadi ancaman pada Tn. A karena ada factor keturunan
2 Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala: mudah 2/2 2/2X2: 2 Karena Tn. A berpengalaman dan sering melakukan konsultasi kesehatan dengan petugas kesehatan di perusahaan
3 Potensial masalah dapat dicegah
Skala: tinggi 3/3 3/3X1: 1 Tn. A termasuk peduli dengan kesehatan sehingga potensial sekali untuk mencegah penyakit itu terjadi
4 Menonjolnya masalah
Skala:masalah berat harus segera ditangani 2/2 2/2X1: 1 Karena suatu resiko bagi Tn. A demi masa depan Tn. A dan keluarganya sehingga perlu di jaga sedini mungkin
Total Skor 4 2/3






Prioritas diagnosa keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang kebutuhan anak G pada keluarga TN. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kurang nafsu makan
2. Resiko terjadi penyakit DM pada Tn. A berhubungan dengan penyakit keturunan dari ibu Tn.A
3. Potensial peningkatan kesejahteraan keluarga Tn. A

Tidak ada komentar: