Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

PEMBAHASAN BAYI BARU LAHIR




Bayi Ny R lahir secara spontan pukul 08.15 WIB, bayi segera menangis, dengan warna kulit yang kemerahan dan pergerakannya aktif. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda adanya kelainan pada bayi Ny R Berat lahirnya juga normal 2700 gr, PB : 49 cm, N : 120 x/menit, T : 36,7 c,  R : 40 x/menit, LK: 33 cm, LD :  31 cm

Penilaian bayi
Penilaian bayi baru lahir dengan 3 pertanyaan yaitu bayi bernapas spontan, warna kulit kemerahan, dan tonus otot baik.
  
Mencegah kehilangan panas
Mencegah kehilangan panas dapat diupayakan dengan
  1. keringkan bayi dengan seksama
  2. selimuti bayi dengan selimut atau kain berih dan hangat
  3. Selimuti bagian kepala
By.Ny.R telah dikeringkan dengan menggatikan pakainnya menyelimuti dan menyelimuti bagian kepala dengan tutup kepala/ topi.

Merawat Tali Pusat
Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat
Proses pengeringan tali pusat By.Ny R menggunakan metode kering terbuka yaitu tidak membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.

Kemudian dilanjutkan dengan perawatan bayi baru lahir
Pemerksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir
No
Data Pemeriksaan
Keteranagn Hasil Pemeriksaan
1.
Observasi sifat-gerak/ warna kulitnya
-         Simetris artinya terdapat pertumbuhan normal ke segala arah
-         Gerak simetris artiny atidak dijumpai kelainan aktivitas ekstremitas
-         Warna kulit pink artinya sirkulasi darah kesegala lapisan kulit normal
-         Kadang-kadang ekstremitasnya biru artinya terdapat sedikit gangguan sirkulasi untuk mencapai ujung ekstremitas, tetapi masih dianggap normal
2.
Pemeriksaan leher bayi
Pemeriksaan bola mata
-      Untuk menetapkan ada kemungkinan tumor thyroid atau tumor pada bagian stornomastoid
3.
Pemeriksaan bola mata
-      Apakah dapat mengikuti arah pemeriksa, gerak bola mata sangat penting artinya untuk menentukan kelaianan pertumbuhan otot mata atau tentang nervus sentralis
4.
Pemeriksaan lingkaran kepala
-            Menentukan lingkaran oksipito
-            Frontalitas normal dengan lingkaran 32 cm
-            Meraba tulang kepala anak apakah dijumpai depresi dalam persalinan
-            Meraba tulang kepala anak apakah ditemui moulase yang menunjukkan kompresi otak janin, selanjutnya konsultasi bagian syaraf
5.
Pemeriksaan mulut
-     Untuk mengetahui apakah terdapat palatoskisis
-     Apakah  ada kelainan yang mungkin dijumpai
6.
Pemeriksaan dada
-      Apakah terdapat pernafasan dada
-      Jumlahnya harus kurang dari 60 denyut/menit
7.
Pemeriksaan auskultasi
-     Untuk menentukan apakah terdapat kelainan jantung
-     Apakah terdapat murmur sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjut
8.
Palpasi abdomen
-         Untuk mencari apakah terdapat tumor abdomen
-         Mungkinkah menentukan asal tumor
-         Seberapa pembesarannya
9.
Pemeriksaan genitalia eksterna
-            Bagaimana keadaan skrotum, dan penis
-            Apakah testesnya sudah turun
-            Raba arteria fomoralis, untuk menentukan apakah terdapat kelainan pembuluh darah menuju ekstremitas bagian bawah
10.
Pemeriksaan Refleks Morro
-            Refleks morro adalah, jika bayi mengadakan reaksi ekstensi/abduksi lengan dan jaringan membuka matanya, dan dikuti dengan fleksi dan adduksi lengannya
-            Reaksi traksi bayi
-            Jika tangannya dipegang maka bayi akan menarik lengannnya
-            Posisi kepalanya dalam satu bidang dengan lengannya
11.
Pemeriksaan miring bayi
-                Untuk menentukan kekeuatan otot, periksa tulang belakangnya apakah ditemui skoliosis atau tidak
-                Memeriksa anus bayi
12.
Pemeriksaan persendian tulang paha
-                  Bayi menengadah dan dilakuakn pemeriksaan terhadap persendian tulang pahanya
-                  Apakah terdapat suara dalam pergerakannya
-                  jka terdapat suara, lakukan pemeriksaan USG untuk menentukan lebih lanjut
(Pengantar Kuliah obstetri, 339)
Pada bayi tidak ditemukan cacat apapun

TAMBAHAN PENGOBATAN PADA NEONATUS

Pencegahan Infeksi Pada Mata
Obat-obatan yang digunakan :
1.      Salep mata tetrasiklin 1 %
2.      Tetes mata gentamisin 3 %
3.      Nitras argentii 1 % (jarang digunakan)

Untuk mencegah infeksi pada mata bayi maka bayi baru lahir diberi salep mata Tetrasiklin 1 %, salep antibiotic tersebut harus diberikan dalam waktu satu jam setelah kelahiran. Upaya profilaksis infeksi mata tidak efektif jika diberikan ledih dari satu jam setelah kelahiran.
Bayi Ny.I telah diberi salep mata yang mengandung tetrasiklin 1 %  yaitu salep mata oxytetrasilin. Pada 1 jam pertama post partum.

Profiliaksis Perdarahan Bayi Baru Lahir
Pemberian vitamin K, pada sebagian besar bayi akan mengalami kekurangan vitamin K, setelah tiga hari umurnya sehingga pemberiannya diperlukan untuk menghindari kemungkinan pendarahan :
  1. Gastrointestinal
  2. Pendarahan di intrakranial
  3. Pendarahan di kulit

Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K injeksi 1 mg intramuscular dipaha kiri sesegera mungkin untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir  akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh bayi baru lahir
Bayi Ny.I telah diinjeksi vitamin K 1 mg IM paha kiri

Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatits B terhadap bayi terutama jalur penularan ibu ke bayi.
By.Ny I telah diinjeksi vaksin hepatitis B IM dipaha kanan
 (APN,97-106)

Pendarahan agak lambat mungkin terjadi setelah mendaptkan ASI, mulai minggu keempat sampai keenam, yang terjadi pada tempat yang sama. Pemberian vitamin K dapat dilakukan :
  1. Segera setelah lahir 1,0 mg / IN
  2. Segera setelah lahir 1,0 mg / drop oral
  3. Setelah berumur :
-         3 – 4 hari
-         6 – 7 minggu

Pemberian ASI sedini mungkin dan cara menyusui yang baik, mengajarkan ibu dan keluarga tentang tanda bahaya pada bayi, serta rooming in.

Serta lakukan rooming ini pada bayi bertujuan untuk :
1.      Mengurangi morbiditas dan mortalitas neonatos
2.      Meningkatkan hubungan batin dan bayi sejak awal kehamilan
3.      Ibu dapat memberikan ASI secara on- demand
4.      Mengurangi terjadinya abses payudara dan karsinoma mammae
(Pengantar Kuliah Obstetri, 370)


Tidak ada komentar: