Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

MAKALAH BAYI BARU LAHIR


BAB I
 PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Pada periode pascapartum, terutama pada jam-jam pertama setelah proses persalinan, bayi baru lahir mengalami perubahan-perubahan biofisiologis dan perilaku yang kompleks akibat transisi dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine. Hal ini menyebabkan bayi baru lahir melakukan adaptasi terhadap kehidupan di luar uterus, berupa usaha-usaha penyesuaian dari keadaan yang sangat bergantung menjadi mandiri fisiologis. Periode transisi ini bisa berlangsung selama 1 Satu bulan atau lebih untuk beberapa sistem tubuh bayi. Transisi yang paling jelas dan cepat terjadi adalah sistem pernafasan dan sirkulasi, kemampuan mengatur suhu tubuh, metabolisme glukosa, dan alat pencernaan.

Dalam kehidupan sehari hari bayi juga membutuhkan kehangatan, kasih sayang maupun perhatian Dari seorang ibu. Oleh sebab itu rooming in, inisiasi menyusui dini (IMD), skin to skin, bounding attachment, baby bounding adalah metode yang berguna karna dapat membentuk ikatan kasih sayang antara ibu dan anak beberapa jam setelah bayi di lahirkan. Selain itu, dengan menggunakan metode skin to skin, maka hipotermi pada bayi baru lahir akan dapat dihindari.

1.2 Tujuan
  • Untuk  mengetahui mengenai Rooming In, IMD ,Skin To Skin ,Bounding Attachement, dan Baby Bounding
  • Untuk mengetahui sistem respirasi pada BBL
  • Untuk mengetahui mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir
  • Untuk mengetahui perawatan bayi baru lahir
  • Untuk mengetahui isu mengenai BBL, terutama mengenai penyakit herpes pada BBL



BAB II
PEMBAHASAN


2.1   ROOMING IN, BOUNDING ATTACHMENT, IMD, SKIN TO SKIN,  dan BABY BOUNDING
2.1.1 ROOMING IN







Rawat gabung adalah suatu system perawatan ibu dan anak bersama-sama pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat ibu dapat menyusui anaknya. Rawat gabung adalah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam penuh seharinya.
Ada dua jenis rawat gabung :
o   RG kontinu : bayi tetap berada disamping ibu selama 24 jam
o   RG parsial : ibu dan bayi bersama - sama hanya dalam beberapa jam seharinya. Misalnya pagi bersama ibu sementara malam hari dirawat di kamar bayi. Rawat gabung parsial saat ini tidak dibenarkan dan tidak dipakai lagi.

Tujuan Rawat Gabung
a.     Memberikan bantuan emosional
1bu dapat memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada bayi
Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat bayi
b.     Penggunaan ASI
Agar bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI
Produksi ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin
c.     Pencegahan infeksi
        mencegah terjadinya infeksi silang
d.     Pendidikan kesehatan 
        Dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
e.           Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi

Manfaat Rawat Gabung
a. Bagi ibu
ü  Aspek psikologi
Antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother bonding) dan lebih akrab akibat sentuhan badan antara ibu dan bayi
Dapat memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayinya
Memberikan rasa percaya kepada ibu untuk merawat bayinya. Ibu dapat memberikan ASI kapan saja bayi membutuhkan, sehingga akan memberikan rasa kepuasan pada ibu bahwa ia dapat berfungsi dengan baik sebagaimana seorang ibu memenuhi kebituhan nutrisi bagi bayinya. Ibu juga akan merasa sangat dibutuhkan oleh bayinya dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Hal ini akan memperlancar produksi ASI.
ü  Aspek fisik
Involusi uteri akan terjadi dengan baik karena dengan menyusui akan terjadi kontraksi rahim yang baik
Ibu dapat merawat sendiri bayinya sehingga dapat mempercepat mobilisasi

b. Bagi bayi
ü  Aspek psikologi
Sentuhan badan antara ibu dan bayi akan berpengaruh terhadap perkembangan pskologi bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.
Bayi akan mendapatkan rasa aman dan terlindung, dan ini merupakan dasar bagi terbentuknya rasa percaya pada diri anak
ü  Aspek fisik
·        Bayi segera mendapatkan colostrum atau ASI jolong yang dapat memberikan kekebalan/antibodi
·        Bayi segera mendapatkan makanan sesuai pertumbuhannya
·        Kemungkinan terjadi infeksi nosokomial kecil
·        Bahaya aspirasi akibat susu botol dapat berkurang
·        Penyakit sariawan pada bayi dapat dihindari/dikurangi
·        Alergi terhadap susu buatan berkurang

Kontra indikasi
Rawat gabung tidak dianjurkan pada keadaan :
a. Ibu
·        Penyakit jantung derajat III
·        Pasca eklamsi
·        Penyakit infeksi akut, TBC
·        Hepatitis, terinfeksi HIV, sitimegalovirus, herpes simplek
·        Karsinoma payudara
b. Bayi
·        Bayi kejang
·        Sakit berat pada jantung
·        Bayi yang memerlukan pengawasan intensif
·        Catat bawaan sehingga tidak mampu menyusu





2.1.2        BOUNDING ATTECHMENT









Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
1. Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

2. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.

3. Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.

4. Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.

5. Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.

6. Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.

7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.

8. Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut.
Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.

2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.

3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.

4. Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.

5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.
Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya :
1.          Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan  
mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
2.     Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang
disebabkan oleh
v  Cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
v  Kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.
v  Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan keberhasilannya sebagai seorang ayah
v  Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin






2.1.3 SKIN TO SKIN

 Skin to skin adalah menempelnya kulit ke kulit, ini biasa terjadi pada ibu dan anak agar terciptanya ikatan batin dan kedekatan  antara  ibu dan anak. Biasanya anak merasakan kehangatan seperti berada dalam rahim ibu ketika di lakukan nya metode ini, selain itu juga dengan metode ini bayi akan merasa mendapat perhatian khusus, bayi juga merasa terlindungi karma selalu dekat dengan ibu. Salah satu contoh dari skin to skin ini adalah metode kangooro.

Metode kanguru adalah  perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir yang mendorong bayi untuk mencari putting lalu menghisapnya sehinngga membantu keterikatan antar ibu dan bayi serta memudahkan tehnik pemberian ASI. Posisi kanguru atau perawatan bayi lekat pada ibu dan bayi anatar kulit ke kulit seperti kangguru ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah. Sebenarnya Metode Kangguru, atau bisa juga disebut sebagai Skin to Skin Contact, harus dilakukan juga pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui vagina, maupun melalui bedah Caesar. Skin to Skin Contact, atau kontak kulit ke kulit, antara kulit Ibu dengan kulit bayi yang baru lahir, sangat bermanfaat untuk bayi maupun untuk Ibu. Kontak kulit-ke-kulit sangat berguna untuk memberi bayi kesempatan dalam menemukan puting ibunya, sebelum memulai proses menyusui untuk pertama kalinya. Inilah kunci dari Inisiasi Menyusui Dini, yang akan sangat berpengaruh dalam proses ASI Eksklusif selama 6 bulan setelahnya. Proses IMD, adalah 1 jam pertama yang tak mungkin lagi terulang selama hidup si bayi. Karenanya, sangat penting untuk diperhatikan.

Keuntungan dari metode kanguru adalah:
v  Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama,
v  Denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi dengan berat lahir rendah.
v  Perawatan kulit-ke-kulit mendorong bayi untuk mencari puting dan mengisapnya,
v  mempererat ikatan antara ibu dan bayi, serta membantu keberhasilan pemberian ASI begitu bayi tersebut cukup umur untuk mengisap.



Cara metode kangguru (SKIN TO SKIN)
v  Bungkus buah hati Anda dengan pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu.
v  Taruh ia di dada Anda dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
v  Bisa juga bila Anda mengenakan baju yang longgar, lalu posisikan si bayi di antara belahan payudara. Tangkupkan baju dan ikatkan selendang agar bayi tidak jatuh dan nyaman posisinya (tidak melorot).
v  Dapat juga digunakan handuk ataupun kain gendongan yang lebar untuk menyokong tubuh bayi agar menempel erat di dada Anda. Ini akan membuat Anda juga dapat beraktivitas dengan bebas.
v  Pada waktu tidur, Anda dapat memposisikan diri setengah duduk, bisa juga dengan meletakkan bantal di belakang punggung.
v  Jika Anda lelah, metode kanguru ini juga bisa digantikan oleh orang lain, asal
terlebih dulu diajari posisinya untuk menghindari bayi salah posisi.


2.1.4        IMD (INISIASI MENYUSU DINI)


Inisiasi menyusui dini atau IMD adalah bayi yang langsung diletakkan di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak sendiri ke payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia akan menemukan puting susu ibunya dan menyusu. Sentuhan kasih sayang seorang ibu terhadap bayi mungilnya memiliki arti dan makna yang sangat mendalam. Dengan sentuhan kulit sambil menyusu, terjadilah kontak batin sehingga akan terasa aman dan nyaman dalam dekapan. Bayi sehat yang baru lahir diletakkan di atas perut ibunya sambil dikeringkan dan dipotong tali pusatnya, hanya dengan handuk segera diletakkan di atas dada ibu sehingga terjadi kontak kulit dengan kulit. Tidak sampai satu jam, bayi merah itu bisa berhasil menetek ibunya. Sentuhan kulit dengan kulit dan kontak batin perdana sambil menyusu inilah yang disebut dengan inisiasi dini, yaitu menyusui langsung segera setelah bayi lahir
Dada ibu yang melahirkan 1 derajat lebih panas daripada dada ibu-ibu yang tidak melahirkan. Kalau bayi kedinginan, dia akan otomatis naik 2 derajat Celsius. Tapi kalau si bayi kepanasan, turun 1 derajat Celsius. Jadi, dada ibu yang melahirkan jauh lebih bagus daripada tabung yang biasa dipergunakan untuk meyimpan bayi pada saat lahir.
Dalam istilah yang lain, Inisiasi Menyusui Dini disebut juga sebagai proses Breast Crawl. Dalam sebuah publikasi oleh breastcrawl.org, yang berjudul Breast Crawl: A Scientific Overview, ada beberapa hal yang menyebabkan bayi mampu menemukan sendiri puting Ibunya, dan mulai menyusui, yaitu:

(1)   Sensory Inputs atau indera yang terdiri dari penciuman terhadap bau khas Ibunya setelah melahirkan, penglihatan karena bayi baru dapat mengenal pola hitam putih, bayi akan mengenali puting dan wilayah areola ibunya karena warna gelapnya. Berikutnya adalah indera pengecap bayi mampu merasakan cairan amniotic yang melekat pada jari-jari tangannya, sehingga bayi pada saat baru lahir suka menjilati jarinya sendiri. Kemudian, dari indera pendengaran sejak dari dalam kandungan suara ibu adalah suara yang paling dikenalnya. Dan yang terakhir dari indera perasa dengan sentuhan sentuhan kulit-ke-kulit antara bayi dengan ibu adalah sensasi pertama yang memberi kehangatan, dan rangsangan lainnya.

(2)   Central Component dimana otak bayi yang baru lahir sudah siap untuk segera mengeksplorasi lingkungannya, dan lingkungan yang paling dikenalnya adalah tubuh ibunya. Rangsangan ini harus segera dilakukan, karena jika terlalu lama dibiarkan, bayi akan kehilangan kemampuan ini. Inilah yang menyebabkan bayi yang langsung dipisah dari ibunya, akan lebih sering menangis daripada bayi yang langsung ditempelkan ke tubuh ibunya.

(3)   Motor Outputs dimana bayi yang merangkak di atas tubuh ibunya, merupakan gerak yang paling alamiah yang dapat dilakukan bayi setelah lahir. Selain berusaha mencapai puting ibunya, gerakan ini juga memberi banyak manfaat untuk sang Ibu, misalnya mendorong pelepasan plasenta dan mengurangi pendarahan pada rahim Ibu.

Dapat terjadinya proses IMD
Dalam publikasi yang sama, yang diterbitkan oleh Linkage Project, Inisiasi Menyusui Dini akan terjadi dengan proses sebagai berikut:
  • Bayi harus diseka dari kepala hingga ujung kaki dengan kain lembut yang kering dan diletakkan bersentuhan kulit dengan ibunya. Kemudian bayi dan ibu diselimuti dengan kain kering lain. Secara alami, sentuhan segera antara ibu dan bayinya yang baru lahir lewat proses kelahiran normal melalui vagina, bermanfaat meningkatkan kewaspadaan alami bayi serta memupuk ikatan antara ibu dan bayinya. Sentuhan segera seperti ini juga mengurangi perdarahan ibu serta menstabilkan suhu, pernafasan, dan tingkat gula darah bayi.

  • Bahkan seorang ibu yang memerlukan jahitan setelah melahirkan tetap dapat melakukan sentuhan kulit dengan bayinya. Bayi baru lahir yang lahir sehat secara normal akan terlihat sadar dan waspada, serta memiliki refleks ‘rooting’ dan refleks mengisap untuk membantunya mencari puting susu ibu, mengisapnya dan mulai minum ASI. Kebanyakan bayi baru lahir sudah siap mencari puting dan mengisapnya dalam waktu satu jam setelah lahir.

  • Bila diletakkan sendiri di atas perut ibunya, bayi baru lahir yang sehat akan merangkak ke atas, dengan mendorong kaki, menarik dengan tangan dan menggerakkan kepalanya hingga menemukan puting susu. Indera penciuman seorang bayi baru lahir sangat tajam, yang juga membantunya menemukan puting susu ibunya. Ketika bayi bergerak mencari puting susu, ibu akan memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi. Ini membantu kontraksi otot rahim sehingga rahim menjadi kencang dan dengan demikian mengurangi perdarahan. Oksitosin juga membuat payudara ibu mengeluarkan zat kolostrum ketika bayi menemukan puting susu dan mengisapnya

2.1.5    BABY BOUNDING
Bonding atau ikatan batin merupakan hubungan orang tua dan bayi pada saat awal kelahiran. Jadi, Inisiasi menyusui dini atau IMD adalah bayi yang langsung diletakkan di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak sendiri ke payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia akan menemukan puting susu ibunya dan menyusu. Sentuhan kasih sayang seorang ibu terhadap bayi mungilnya memiliki arti dan Ikatan kasih sayang (bonding) antara bayi dengan orangtua terutama ibu dapat berkembang melalui hal-hal sederhana. Bahkan seketika setelah ibu melihat dan menggendong buah hatinya tersebut. Istilah bonding bisa diartikan sebagai sebuah formasi kedekatan emosi dan psikologis dari orangtua dan bayi yang biasanya terjadi dalam hitungan menit, jam atau hari setelah bayi lahir. Menurut Michael Mendizza, rekan-penulis buku Magical Parent-Magical Child, the Optimum Learning Relationship, pendiri sekaligus direktur pelaksana Touch the Future, organisasi nirlaba bidang anak dan pengembangan manusia, bonding  ialah hubungan yang tercermin-timbal balik.
Selama kehamilan, kelahiran dan sesudahnya, jika tidak terganggu oleh sesuatu, alam mempertautkan bioritmik, frekuensi jantung, keseimbangan hormon, pola tidur dan ribuan sistem dari kehidupan ibu dan bayinya ke dalam pola-pola yang terikat timbal balik. Bayi memberi rangsangan yang akurat bagi ibu untuk membuka dan mengembangkan kapasitas-kapasitas baru, dan ibu pun melakukan hal yang sama untuk bayi.
Ikatan tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman pancaindera, pertukaran zat-zat gizi dan pertukaran informasi yang diperlukan untuk perkembangan otak secara sehat dan normal. Alam berharap bonding akan berkembang. Untuk alasan inilah, menurut Mendizza, alam “menempatkan” bayi di dekat tubuh dan payudara ibunya. Perhatikanlah betapa sederhananya prinsip alam dalam mengembangkan bonding yaitu dekatkan bayi ke tubuh dan payudara ibunya. Langkah pertama yang harus dilakukan bayi baru lahir adalah ikatan lahir batin dengan orang-orang yang paling dekat dengannya, yakni orangtuanya. Orangtua dapat memanfaatkan semua indera, termasuk intuisi, untuk membaca isyarat-isyarat dari bayi, sebagai bahasa universal untuk berkomunikasi dan menjalin ikatan batin dengannya.
Ikatan batin itu diawali lewat sentuhan dan tatapan mata. Kemampuan penglihatan bayi masih yang sangat terbatas. Jarak pandang terjauhnya tidak lebih dari 25 cm. Maklum dunianya masih sebatas payudara ibu saat ia disusui. Ikatan batin antara Ibu dan bayi melalui indera penglihatan terbentuk melalui tatapan mata. Tataplah mata si kecil sesering mungkin, terutama pada saat menyusuinya. Biarkan jari-jari mungil tangannya meraih serta menyentuh wajah sebagai upaya untuk lebih mengenal orangtua, sebagai orang yang paling dekat dengan dirinya. Sentuhan sangat besar maknanya bagi bayi. Sentuhan berperan sebagai pelengkap ‘pelajaran pertama’ mengenal dunia barunya, yang dilakukan bayi pada hari-hari pertamanya.

2.2  SISTEM RESPIRASI PADA BBL
Sebagai seorang bidan harus mampu memahami tentang beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.
Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa.
Menurut Pusdiknakes perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :
1. Perubahan sistim pernapasan / respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.

a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.


b. Awal adanya napas

Mekanik menarik nafas pertama

Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
  • Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
  •  Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis.
  • Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
  •  Penimbunan karbondioksida (CO2)
  • Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
  • Perubahan suhu

Perbedaan paru-paru janin (fetus) dan bayi baru lahir (neonatal):

Alveolus :
  • Fetus: Tidak berkembang.
  • Neonatal: Berkembang.

Pembuluh darah paru-paru:
  • Fetus: Tidak aktif.
  • Neonatal: Aktif.

Resisten paru-paru:
  • Fetus: Tinggi.
  • Neonatal: Menurun / rendah

Darah di paru-paru:
  • Fetus: Rendah / sedikit.
  • Neonatal: Meningkat.

Keperluan oksigen:
  • Fetus: Dipenuhi oleh plasenta.
  • Neonatal: Dipenuhi oleh paru-paru.

Penyingkiran karbon dioksida:
  • Fetus: Melalui plasenta.
  • Neonatal: Melalui paru-paru.

c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
Mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkandinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.
Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu.

d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.

e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.


dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di seluruh di sel-sel otak.


2.3MEKANISME PENGATURAN SUHU TUBUH BBL

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat yang terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100 %. Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Bayi dikatakan mengalami hipotermia bila suhu tubuh  turun dibawah 360 C. Suhu normal pada neonatus adalah 36,5 – 370 C.
Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermia yang disebabkan oleh:
  1. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna
  2. Permukaan tubuh bayi relative lebih luas
  3. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas
  4. Bayi belum mampu mengatur possisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak kedinginan. Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekeliling bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu tubuh tidak diterapkan secara tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6 – 12 jam pertama setelah lahir. Misal: bayi baru lahir dibiarkan basah dan telanjang selama menunggu plasenta lahir atau meskipun lingkungan disekitar bayi cukup hangat namun bayi dibiarkan telanjang atau segera dimandikan. Gejala hipotermia sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi:
  1. Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
  1. Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
  1. Evaporasi
Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang lahir terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
  1. Radiasi
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung).

Mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir ddapat dilakukan dengan beberapa upaya berikut:
  1. keringkan bayi dengan seksama segera setelah lahir
  2. selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
  3. selimuti bagian kepala bayi
  4. anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
  5. jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
  6. tempatkan bayi dilingkungan yang hangat

2.4 PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Perawatan atau asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran.Aspek penting dari asuhan segera setelah bayi lahir adalah:

Perawatan jalan nafas
Perawatan yang pertama dan yang terpenting yang diberikan pada neonatus setelah lahir adalah untuk membersihkan mulut dan hidung dari cairan amnion sehingga jalan nafas terbuka. Langkah ini biasanya dilakuklan oleh dokter atau bidan dan perawat lainnya. Alat yang mungkin digunakn adalah spuit balon yang terbuat dari karet atau kateter dengan alat penghisap elektrik. Kepala bayi harus diletakkan lebih rendah dari tubuhnya dan dibaringkan pada salah satu sisi sehingga bila terjadi regurgitasi cairan amnion tidak akan memasuki paru-paru. Dan bila pernafasan belum juga maksimal tindakan resusitasi yang lebih intensif mulai segera dilakukan., perawatan yang biasa ilakukan misalnya,
·        Memeriksa pernafasan dan warna kulit setiap 5 menit
·        Jika tidak bernafas, lakukan hal-hal sebagai berikut: keringkan bayi dengan selimut atau handuk hangat, gosoklah punggung bayi dengan lembut.
·        Jika belum bernafas setelah 1 menit mulai resusitasi
·        Bila bayi sianosis/kulit biru, atau sukar bernafas/frekuensi pernafasan 30>60 kali/menit, berikan oksigen dengan kateter nasal.

       
Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
·        Pastikan bayi ettap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu
·        Ganti handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan Memastikan bahwa kepala telah terlindug dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
·        Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit
·        Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
·        Apabila suhu bayi kurang dari 36.5 derajat celcius, segera hangatkan bayi

Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan ikut ibunya sesegera mungkin
·        Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir dan ikatan batin dan pemberian ASI
·        Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap siap dengan menunjukkan rooting reflek. Jangan paksakan bayi untuk menyusu
·        Jangan pisahkan bayi sedikitnya satu jam setelah persalinan.

Merawat mata
·        Berikan eritromicin 0,5% atau tetrasiklin 1%, untuk pencegahan penyakit mata krl klamidia, atau
·        Berikan tetes mata perak nitrat atau Neosporin segera setelah lahir.

Perawatan segera setelah bayi lahir setelah tiba di ruang persalinan meliputi pembersihan dan observasi, penentuan masa gestasi, peraatan tali pusat, dan pakaian.

Membersihkan dan pengkajian
Rambut bayi baru lahir bbiasanya lengket dan mengering denagn darah dari jalan lahir.. tubuhnya mungkin banyak area dimana terdapat banyak verniks kaseosanamun bukan suatu hal yang penting untuk membuang semua sekresi kelenjar sebasea ini.
Pengakajian yang dilakukan berupa pengkajian karakteristik umum bayi baru lahir misalnya :
  • Bentuk tubuh dan pengukuran
Neonatus biasanya kelihatan lebih besar pada kepala dan badanny denagn tungakai yang pendek, kecil paha yang kecil, lehernya pendek dan goyah, hidungnya datar, dan bayi terlihat seperti tidak memilki dagu. Telapak kakinya yang kecil terlihat janggal dan datar karena bantalan lemak pada telapak akai bawahnya. Lengan terlihat sangat kecil dengan tubuh yang besar.
  • kesadaran
enam kesadran pada bayi baru lahir yang perlu diindentifikasi dan terjadi pada semua bayi normal :
  • Menangis (bayi mengeluarkan suara aktifiatas motorik yang tidak jelas karena letih, rasa tidak nyaman, lapar dll.)
  • tidur nyenyak ( bayi jarang bergerak dan pernapasan lambat serta teratur )
  • tidur dengan gerakan mata yang cepat ( REM rapid eye movement) bayi bernafas tidak teratur, menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya.
  • aktif sadar ( bayi memperlihatkan gerakan tubuh yang aktif dengan ekspresi tenang atau meringis )
  • tenang sadar ( bayi sadar tetapi relaks, matanya terbuka dan terfokus dan bayi mungkin memperlihatkan ekspresi mimik wajah )
  • dan transsisional ( bayi mengalami dari satu keadaan sadar ke keadaan lainnya

§  kelenturan fisiologis
semua neonatus memiliki kelenturan fisiologis seperti sejenis kapasifan baik pada stresor internal maupun stresor eksternal. Kelenturan tersebut melindungi bayi selam jam-jam pertama dan beberapa hari setelah lahir dari reaksi yang terlalu berlebihan terhadap dunia luar yang baru dan penuh bahaya serta terhadap revoluasi fisiologis yang terjadi di luar tubuh. Karena kelenturan ini bayi baru lahir dapat bertahan pada panas ataupun dingin, tingkat substansi abnormal dalam darah dan kurangnya makanan dan air.

  • imunisasi
bila ibu memiliki antipodi terhadap penyakit menular tertentu, antibodi tersebut mengalir ke bayi melalui plasenta. Diantara antibodi tersebut adalah mungkin antibodi terhadap gondok, difteri, dan campak. Imunitas pasif ini berakhir dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.

§  Tanda-tanda vital
Pemeriksaan ini meliputi tanda-tanda vital suhu tubuh, nadi, dan pernapasan bayi baru lahir bervariasidalam berespons terhadap lingkungan.
¨      Suhu tubuh pada saat lahir suhu tubuh bayi kira-kira sam dengan ibunya
¨      Denyut nadi normal pada bayi adalah 120-160x/menit
¨      Pernapasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalamannya normalnya 30-60 x/menit
¨      Tekanan darah pada bayi lahir rendah dan sulit untuk di ukur secara akurat dengan menggunakan sfighnomanometer konvesional.


Penimbangan dan pengukuran
Penimbangan
Ruang perwatan harus juga dilengkapi dengan timbangan bayi atau alat ukur lainnya. Alat ukur tersebut harus dilapisi dengan kain atau pakaian atau kertas untuk menghindari kehilangn panas bayi karena konduksi. Perawatan dilakukan perlu hati-hati untuk menghindari bayi jatuh karena kulitnya yang licin. Penimbangan bayi sangatlah penting karena merupakn bagian dari data dasar. Kehilangan bnerat badan 5%-10% adalah penting karena kehilangn ini disebabkan oleh penggunanan kalori , kehilangan cairan tubuhnya, dan keluarnya mekonium. Dan setelah 3-5 hari maka mulai meningkat kembali berat badannya.

Pengukuran
Yang dilakukan adalah pengukuran lingkar kepala, lingkar dada dan panjang badan ( dari tumui ke puncak kepala ). Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur maturitas fisik dan untuk memenuhi standar perbandingan sebagai contoh besaran kepala yang amat cepat menandakan hidrosepalus. Pertumbuhan panjang badan yang tidak umum menendakan sekresi berlebihan dari kelenjar pituitari.

Penentuan usia gestasi
Maturitas bayi mempengaruhi kemampuannya untuk bertahan, sebagai contoh usia gestasi yang lebih lama , bayi preterm mungkin memiliki barat yang sama dengan bayi yang usia gestasinya lebih singkat. Bayi preterm tetapi banyak yang kurang matur memilki resiko tinggi sehingga pengkajian yang akurat merupakan hal yang vital untuk membuat perencanaan yang lebih efektif.

Perawatan tali pusat
Sekitar 2inci (5cm) tali pusat masih terdapat pada abdomennya, denagn beberapa tipe penjepitan peniti, atau tali pengikat. Dalam nenerapa hari tali pusat mengerut dan menghitam, dalam beberapa hari atau minggu tali pusat mengelupasmeninggalkan area kecil yang bergranulasi yang biasanya menghilang. Jarinagn parut yang kontraktur disebut umbilikus atau pusat. Segera setelah lahir umbilikus masih dapat terjadi perdarahan jika pengikat tali pusatnya tidak kuat atau menjadi kendur. Olel sebab itu tali pusat harus di periksa lebih awal terutama pada saat 24 jam pertama.bila terjadi perdarahan pengikat kedua dipasang segera denagn diawasi dengan ketat.
Perban kecil kering steril bila perlu digunakn untuk melindungi abdomen namun gurita dan pembalut tidak lagi dipergunakn karena terbukti dapat menjadi tempat menyuburkan bakteri dan tetap menyebabkan lembab oleh sebab itu tali pusat hari tetap dibiarkan kering dan bersih.

Pakaian dan selimut
bayi baru lahir harus dijaga agar tetap hangat. Bukan berarti membatasi gerakan bayi dsenagn memakaikan pakaian yang ebrlebihan. Bayi dipakaikan popok atau baju bayi atau di bedong dan dibaringkan di temapt tidur bayi dan diselimuti dengan selimut yang tidak terlalu berat. Setiap helai kain atau baju yang digunakan untuk kulit bayi harus yang mudah dicuci dan harus distyreilkan sebelum digunakan oleh bayi.

Asuhan lanjutan tujuan dari intervensi yang berkelanjutan pada bayi baru lahir dan ibunya adalah untuk meningkatkan adaptasi kesehatan. Tindakan keperawatan dilakukan dengan aseptik, dan perawatan individual asuahn yang di berikan seperti
§  Perawatan sehari-hari ( setiap hari setiap bayi diperiksa, dibersihkan, ditimbang serta suhunya diukur )
§  Memberi makan bayi (bidan harus mendukung ibu untuk pemberian makanan bayi)
§  Pemberian asi ( bidan harus mendukung ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan mengajarkan cara memberikan ASI yang benar )
§  Pendidikan ke orang tua ( bidan bertanggung jawab pada orang tua untuk mengajarkan cara merawat bayi yang benar )
§  Supervisi medis ( bidan bertanggung jawab untuk memeriksa bayi secara keseluruhan dan memberikan catatn khusus untuk perawatan bayi, termasuk pemberian makan, penanganan, obat-obatan, pemeriksaan khusus dll )








Tidak ada komentar: