Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

LANDASAN TEORI KONTRASEPSI SUNTIKAN DAN KONTRASEPSI PIL PROGESTIN




A.   KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN

PROFIL
  1. Sangat efektif
  2. Aman
  3. Dapat  dipakai oleh semua perempuan dalam usia produktif
  4. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
  5. Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI

JENIS
Tersedia 2 macam kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :
  1. Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (didaerah bokong).
  2. Depo noristeron enantat (depo noristerat), yang mengandung 200 mg npretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.

CARA KERJA
  1. Mencegah ovulasi
  2. Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
  3. Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atropi
  4. Menghambat transportasi gemet oleh tuba




EFEKTIVITAS
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan / tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

KEUNTUNGAN
  1. Sangat efektif
  2. Pencegahan kehamilan jangka panjang
  3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
  4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
  5. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
  6. Sedikit efek samping
  7. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
  8. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenoupose
  9. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
  10. Membantu mencegah kangker endometrium dan kehamilan ektopik
  11. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
  12. Menurunkan krisis anemia nulan sabit (sickle cell)

KETERBATASAN
  1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
-         Sirklus haid yang memendek atau memanjang
-         Pendarahan yang banyak atau sedikit
-         Pendarahan yang tidak teratur atau bercak (spotting)
-         Tidak haid sama sekali
  1. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
  2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan selanjutnya.
  3. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
  4. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis buirus atau infeksi virus HIV
  5. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
  6. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntian dari deponya (tempat suntikan).
  7. Terjadinya perubahan pada lipit serum pada penggunaan jangka panjang
  8. Pada penggunaan jangka panjang dap0at sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas)
  9. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervasitas dan jerawat

Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
  1. Usia reproduksi
  2. Nulipara dan yang telah memiliki anak
  3. Menghentikan kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi
  4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
  5. Setelah abortus atau keguguran
  6. Talah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
  7. Perokok
  8. Tekanan darah < 180 / 110 mm HG, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
  9. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturate) atau obat tuberkolosis (rifamfisin)
  10. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
  11. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
  12. Anemis defisiensi besi
  13. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi



Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
  1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.00 kehamilan
  2. Pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
  3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama anemorea
  4. Menderita kangker payudara atau riwayat kangker payudara
  5. Diabetes militus disertai komplikasi

EFEK SAMPING
  1. Gangguan haid
    1. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi :
-         Anemorea
-         Pendarahan ireguler
-         Pendarahan bercak
-         Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
    1. Efek pola haid tergantung pada lama pemakaian
    2. Insidens yang tinggi dari anemorea diduga berhubungan dengan atropi endometrium
    3. DMPA lebih sering menyebabkan pendarahan, pendarahan bercak dan anemorea dibandingkan NET EN, dan enemorea pada DMPA tampaknya lebih sering terjadi pada akseptor dengan BB tinggi.
    4. Bila terjadi enemorea, berkurangnya darah haid sebenarnya memberikan efek yang sangat menguntungkan yakni berkurangnya insidens anemia.
Penanggulangan anemorea
a.       Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim, menasehati untuk kembali ke klinik.
b.      Bila telah tejadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan penyuntikan. Jelaskan bahwa hormone progestin tidak akan menimbulkan kelainan pada janin
c.       Bila terjadi kehamilan etropik, rujuk klien segera
d.      Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan pendarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3 – 6 bulan kemudian, bila terjadi pendarahan juga rujuk ke klinik.
Penanggulangan pendarahan
a.       Singkirkan dulu kemungkian-kemungkinan penyebab lain dari pendarahannya.
b.      Bila pendarahan hebat atau lama disebabkan oleh kontrasepsi suntikan, maka tindakan yang harus diambil adalah :
-         Pemberian tablet estradiol 25 mg 3 kali sehari untuk 3 hari atau 1 tablet pil oralkombinasi per hari untuk 14 hari
-         Bila hal tersebut tidak menolong, berikan suntikan intramuskuler estrogen sintesis seperti 5 mg estradiolcypionate atau estradiol valerate dalam larutan minyak, yang harus diulangi sekali lagi bila pendarahan tidak berhenti dalam waktu 24 jam
-         Bila pendarahan tetap saja berlangsung terus, pertimbangkan untuk melakukan dilatasi dan kuretase.

  1. Berat badan yang bertambah
    1. Umumnya pendarahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama
    2. Penyebab bertambahnya berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan tubuh
    3. Hipotesis para ahli : DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya.
Penanganan :  Perhatiakan diet klien bila perubahan berat badan terlalu mencolok, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.



  1. Sakit kepala
Insiden sakit kepala adalah sama pada DMPA menurut NET EN dan terjadi pada < 1 – 17 % akseptor
  1. Pada system kordiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL kolesterol

EFEK METABOLIK
  1. DMPA mempengaruhi metabolisme karbohidrat, tetapi tidak ditemukannya terjadinya diabetes pada akseptor
  2. WHO tidak menganggap diabetes sebagai kontra indikasi untuk pemakaian kontrasepsi suntikan, hanya disarankan untuk melakukan pemantauan glucose tolerance
  3. Tidak ditemukan efek pada fungsi hepar
Beberapa peneliti menyimpulkan kontrasepsi suntikan dapat dipakai dengan aman pada wanita dengan riwayat ikterus atau penyakit hepar.
  1. Kontrasepsi suntikan tidak mempengaruhi metabolisme protein atau vitamin
 














B.         KONTRASEPSI PIL PROGESTIN (MINIPIL)

PROFIL
  1. Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
  2. Sangat efektif pada masa laktasi
  3. Dosis rendah
  4. Tidak menurunkan produksi ASI
  5. Tidak memberikan efek samping estrogen
  6. Efek samping utama adalah gangguan pendarahan, pendarahan bercak atau pendarahan tidak teratur
  7. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

JENIS MINIPIL
  1. Kemasan dengan isi 35 pil :  300 mg levonogestrel atau 350 mg noretindron
  2. Kemasan dengan isi 28 pil :  75 mg norgestrel

MEKANISME KERJA MINIPIL
  1. Mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa siklus
  2. Mengubah mobilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
  3. Perubahan pada fungsi corpus luteum
  4. Perubahan lendir serviks, yang mengganggu motilitas atau daya hidup spermatozoa
  5. Perubahan dalam endrometrium sehingga implantasi ovum yang telah dibuahi tidak mungkin terjadi

KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
  1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
  2. Tidak mengganggu hubungan seksual
  3. Tidak mempengaruhi ASI
  4. Kesuburan cepat kembali
  5. Nyaman dan mudah digunakan
  6. Sedikit efek samping
  7. Dapat dihentikan setiap saat
  8. Tidak mengandung estrogen

KEUNTUNGAN NONKONTRASEPSI
  1. Mengurangi nyeri haid
  2. Mengurangi jumlah darah haid
  3. Menurunkan tingkat anemia
  4. Mencegah kangker endometrium
  5. Melindungi dari penyakit radang panggul
  6. Tidak meningkatkan pembekuan darah
  7. Dapat diberikan pada penderita endrometriosis
  8. Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi
  9. Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrum (sakit kepala), perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis dan lekas marah.
  10. Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan kepada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami komplikasi.

KETERBATASAN
  1. Hampir 30 – 60 % mengalami gangguan haid (pendarahan sela, spotting dan amenorea)
  2. Peningkatan atau penurunan berat badan
  3. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang lama
  4. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
  5. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
  6. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
  7. Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obet tuberkolosis atau obat epilepsi.

  1. Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV AIDS
  2. Hirsutisme (tumbuh rambut / bulu berlebihan didaerah muka ) tetapi sangat jarang terjadi

YANG BOLEH MENGGUNAKAN MINIPIL
  1. Usia reproduksi
  2. Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
  3. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui
  4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
  5. Pasca keguguran
  6. Perokok segala usia
  7. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama <180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah
  8. Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senagn tidak menggunakannya

YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN MINIPIL
  1. Hamil atau diduga hamil
  2. Pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
  3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
  4. Menggunakan obat tuberkolosis (rifampisin)atau obat untuk epilepsi (fenitoin atau barbiturat)
  5. Kangker payudara atau riwayat kangker payudara
  6. Sering lupa menggunakan pil
  7. Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan mioma uterus
  8. Riwayat stroke. Progestin meyebabkan spasme pembuluh darah





EFEK SAMPING
  1. Minipil dikembangkan dari keinginan untuk mencari suatu kontrasepsi oral dengan efek samping seminimal mungkin. Dengan menghilangkan estrogen dan mengurangi dosis progestinnya, diharapkan tidak timbul keluhan-keluhan seperti : pusing, mual, sakit kepala dan nyeri payudara.
  2. Meskipun minipil jauh lebih sedikit menimbulkan efek samping tersebut, keuntungan ini masih kalah dibandingkan kerugiannya yaitu : adanya perubahan dan gangguan pola haid yang disebabkan oleh pemberian progestin tanpa estrogen.

Efek samping yang ditimbulkan
  1. Perubahan pola haid
-         dapat terjadi pendarahan bercak (spotting) dan pendarahan menyerupai haid (breakthrough bleeding)
-         Lama haid dan volume darah haid dapat berubah
-         Panjang siklus dapat sangat bervariasi
-         Perubahan poal haid ini sering menyebabkan akseptor minipil menghentikan kontrasepsinya
-         Umumnya tidak mungkin meramalkan wanita-wanita mana yang akan mengalami perubahan pola haid tersebut
-         Tetapi ada penelitian yang menyatakan bahwa gangguan tersebut lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan yang rendahMemang tidak ditemukan efek buruk pada perkembangan janin, tetapi progestin dosis tinggi yang diberikan pada kehamilan dini kadang-kadang dapat menyebabkan maskulinisasi dari janin wanita.
-         Dismenorea lebih jarang terjadi pada minipil
-         Minipil juga mengurangi ketegangan pra haid

  1. Efek samping non menstrual
-         Tidak selalu ditemukan perubahan berat badan pada pemakaian minipil (yang terjadi pada progestin dosis tinggi)
-         Sedangkan apakah minipil menambah resiko seperti penyakit kandung empedu, ikterus cholestatic, aclenoma hepar dan karsinoma hepar, korsinoma payudara, korsinoma serviks, melanoma ; sampai saat ini belum diketahui dengan jelas.

Penanganan efek  samping yang sering ditemukan
  1. Amenorea
Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus, cukup konseling saja. Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil dan kehamilan dilanjutkan. Jelaskan pada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan etropik, klien perlu dirujuk, jangan diberikan obat-obat hormonal atau menimbulkan haid, kalaupun diberikan tidak ada gunanya.
  1. Pendarahan tidak teratur / spotting
Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan / tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain.











Tidak ada komentar: