Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIH PADA IBU NIFAS TERHADAP NY. S DENGAN SUBINVOLUSI UTERI

SUBJEKTIF
·         Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah pada nifas hari ke 10

1.      Riwayat kehamilan ini
§  G4P3A0
§  ANC                                       : Ya, dengan frekuensi 1 kali sebulan
§  Imunisasi                                  : Lengkap        
§  Penyulit kehamilan                    : Tidak ada

2.Riwayat persalinan ini
§  Tempat persalinan                     : Ruang Aula Kebidanan Poltekkes Tanjung karang
§  Jenis persalinan             : Spontan
§  Komplikasi persalinan   : Tidak ada
§  Lama persalinan
                     Kala I                        : 8 Jam  00 menit
                     Kala II                      :            15 menit
                     Kala III                     :            10 menit
                     Kala IV                     : 2 Jam   0 menit
                                                        ------------------------- +
                     Lamanya                   : 10 Jam 25 menit
§  Jumlah perdarahan                    : ± 150 cc
§  Obat – obat yang diberikan       : Oksitosin 1 ampul IM
§  Bayi                         
                  Jenis kelamin          : Laki- laki
                  Berat badan            :  2900 gram
                        Panjang badan        :  49 cm
§  Plasenta
                        Berat                      :  ± 500 gram
                        Diameter                : ± 20 cm
                        Tebal                      : ± 2 cm
§  Tali pusat
                        PTP                       : ±  50 cm
                        Insersi                    : sentralis


OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1.      Keadaan umum            : Baik
2.      Keadaan emosional      : Compos Mentis
3.      Kesadaran                    : Stabil
4.      TTV                             : TD     : 100/70 mmHg            R          : 20 x / menit
  N       : 80 x / menit                 S          : 36,5 0C                     
B.  Pemeriksaan Fisik
1.      Muka
Kelopak mata                     : Tidak ada oedema
Konjungtiva                        : an-anemis
Sklera                                : Putih (an-ikhterik)
2.      Dada
Jantung                               : Normal, bunyi lup dup
Paru-paru                          : Tidak ada ronchi dan whezzing
3.      Payudara
Pembesaran                        : Ada
Putting susu                        : Menonjol
Benjolan                             : Tidak ada
Rasa nyeri                          : Tidak ada
Pengeluaran                        : Colostrum
Hiperpigmentasi                  : Ya, disekitar areola
4.      Abdomen
       Bekas luka operasi            : Tidak ada
       Kandung kemih                 : Penuh

5.      Uterus
TFU                                   : sepusat
Kontraksi                           : Lembek
6.      Anogenital
Vulva dan vagina
Varises                               : Tidak ada
      Pengeluaran pervaginam      : Lochea berwarna merah, banyak
Kelenjar bartholini  : Tidak ada pembesaran
Haemorroid                        : Tidak ada

7.      Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan

A (ASSESMENT)
Diagnosa ibu     : Ibu P4A  postpartum hari ke-10 dengan subinvolusi uterus
Masalah           : Perdarahan

P (PLANNING)
1.      Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan menjadi lebih tenang.

2.      Melakukan kateterisasi untuk mengosongkan kandung kemih ibu.
Kandung kemih ibu telah kosong.

3.      Memberikan ibu methergine 0,2 mg per oral setiap 4 jam selama 3 hari.
Ibu berjanji akan mengkonsumsi obat yang diberikan

4.      Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri terutama daerah genitalia dan segera mengganti pembalut jika dirasa sudah penuh.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan berusah auntuk melaksanakan anjuran yang diberikan.
5.      Mengajarkan ibu senam nifas, sebagai mobilisasi Ibu untuk membantu memperbaiki regangan otot abdomen/ perut setelah hamil dan melatih kontraksi perut ibu.
Ibu telah melaksanakan senam nifas dan berusaha untuk melaksanakan di rumah.

6.      Menganjurkan ibu untuk datang kembali 3 hari kemudian atau jika obatnya sudah habis.
Ibu mengerti, dan akan kembali 3 hari kemudian.
PEMBAHASAN NIFAS

Ny.S P4 A0 Nifas hari ke 10. Ny. S  melahirkan tanggal 29 juni 2010, pukul 10.10 Wib, JK: Laki- laki ,BB: 2900 gram, PB : 49 cm, Anus(+). Plasenta lahir pukul 10.15 WIB lengkap dengan selaput dan kotiledonnya.

Kejadian yang terpenting dalam nifas ialah involusi dan laktasi. Involusi rahim, setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Fundus uteri ±3 jari di bawah pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang, tetapi setelah 2 hari ini uterus mengecil dengan cepat, sehingga pada hari ke 10 tidak teraba lagi dari luar.Setelah 6 mingu tercapai lagi ukurannya yang normal. Sesudah plasenta lahir beratnya rahim 1000 gram, seminggu kemudian 500 gram, 2 mingu postpartum 375 gram, dan pada akhir puerperium 50 gram. Involusi terjadi karena masing- masing sel menjadi lebih kecil, karena cytoplasmanya yang berlebihan dibuang.
(Sulaiman Sastriawan : 315)

Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan kolostrum yang dapat dikeluarkan denagn memijat aerola mammae. Lobus posteriorhyphophyse mengeluarkan oxytocin yang merangsang  pengeluaran  air susu. Pengeluaran air susu adalahrefleks yang ditimbulkan oleh rangsang penghisapan putting susu oleh bayi. Rangsang ini menuju ke hipophyse dan menghasilkan oxitocin yang menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya.
(Sulaiman Sastriawan: 319)

Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu nifas antara lain : pemeriksaan tanda- tanda vital, TFU, pengeluaran lochea, kebersihan anogenital, pola eliminasi, selain itu ditanyakan juga keluhan- keluhan yang diraskan ibu. Menganjurkan pada ibu untuk melakuakn senam nifas, perawatan payudara, posisi/ teknik menyusui yang benar, dan perawatan bayi sehari- hari. Dalam kunjungan nifas dilakukan konseling mengenai ASI eksklusif, tanda- tanda bahaya pada masa nifas dan perawatan payudara.


Periode nifas dini :
1.      Ibu dan bayi harus siap menyusui
2.      Segera menyusui setelah bayi lahir
3.      Teknik menyusui yang benar
4.      Menyusui harus sering, berdasarkan kebutuhan sebaiknya tidak berjadwal
5.      Tidak memberiakn susu formula
6.      Tidak memakai putting buatan atau pelindung
7.      Pergunakan kedua payudara, mulai menyusui dengan putting yang berganti- ganti
8.      Perawatan payudara : a. membersihkan putting susu sebelum dan setelah menyusui dengan air (b) Setelah menyusui payudara dikeringkan (c) memakai kutang yang memadai
9.      Memelihara psikis dan fisik
10.  Makanan yang bermutu (a) ekstra 500 kalori perhari (b) kalsium 1200 mg perhari (c) minum banyak (d) vitamin (e) Tak ada pembatasan makanan (f) penurunan berat badan jangan lebih dari 500 gram perminggu.
11.  Istirahat cukup
(Sarwono Prawirohardjo, dkk. 2006: 265)

            Periode nifas lanjut system penunjang :
1.      Sangat ideal bila dalam 7 hari setelah pulang dari rumah sakit, si ibu dihubungi atau dikunjungi untuk melihat perkembangan atau situasi rumahnya, persoalan biasanya timbul pada minggu pertama.
2.      N atau bahan apapunke punting tali pusat
3.      dengan laktasi dan menyusui
4.      Adanya keluarga atau teman yang membantu di rumah.
(Sarwono Prawirohardjo, dkk. 2006: 266)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. (Rustam Mochtar 1998 : 115)





Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi
TFU
Berat uterus
Bayi lahir
Plasenta lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Setinggi pusat
2 jari di bawah pusat
Pertengahan pusat-symphisis
Tidak teraba, diatas symphisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
(Rustam Mochtar, 1998 : 115)

TFU  Ny. S  nifas hari ke-10 sepusat, hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Ny. S mengalami subinvolusi uterus.

Pada subinvolusi proses mengecilnya uterus terganggu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adalah adanya sisa-sisa plasenta, endometritis, mioma uteri, dan sebagainya. Terapi subinvolusi ialah pemberian ergometrin IM. Dan jika subinvolusi karena sisa plasenta, perlu dilakukan kerokan. (Sarwono Prawirohardjo, dkk. 2006 : 702)

Subinvolusi terjadi jika proses kontraksi uterus tidak terjadi seperti seharusnya dan kontrakisi ini lama atau berhenti. Proses involusi mungkin dihambat oleh retensi sisa plasenta, miomata, atau infeksi. Subinvolusi awal pada masa puerperium menunjukkan uterus lunak, tidak bergerak, tidak berkurang ukurannya, dan tinggi fundus tidak berubah bukan menurun. Lokia banyak dan berwarna merah terang sampai coklat kemerahan. Pada kunjungan minggu keempat hingga keenam pascapartum, tidak perlu dipertimbangkan adanya infeksi kecuali terdapat nyeri tekan atau nyeri pada adneksa atau saat pergerakan uterus. Subinvolusi diterapi dengan ergonovin (ergatrate) atau metilergonovin (mthergine) 0,2 mg per oral setiap 4 jam selama 3 hari. Ibu dievaluasi kembali dalam 2 minggu. Jika wanita juga menderita endometritis, perlu ditambahkan antibiotik spektrum luas. (Helen Varney, dkk.  2007 : 10009)

Lochea  adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
  1. Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, pada hari ke-1 sampai ke-3 pasca persalinan.
  1. Lochea sanguinolenta
Warna merah kuning berisi darah dan lendir, pada hari ke-3 sampai hari ke-7 pasca persalinan.
  1. Lochea serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke-7 sampai 14 pasca persalinan.
  1. Lochea alba
Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan.
  1. Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk
(Ida Bagus Gde Manuaba 1998 : 193)


Umumnya, para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan. Sang ibu biasanya khawatir gerakan-gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Padahal, apabila ibu bersalin melakukan ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).

Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan adalah senam nifas. Senam ini dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga hari kesepuluh. Dalam pelaksanannya, harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu.

Tujuan senam nifas ini di antaranya memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki regangan otot abdomen/ perut setelah hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah, dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.

Program senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Dimulai dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai 10 kali. Adapun gerakan-gerakannya sebagai berikut:

Hari pertama, ambil nafas dalam-dalam, perut dikembungkan, kemudian napas dikeluarkan melalui mulut. Ini dilakukan dalam posisi tidur terlentang.

Hari kedua, tidur terlentang, kaki lurus, tangan direntangkan kemudian ditepukkan ke muka badan dengan sikap tangan lurus, dan kembali ke samping.

Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut dan pantat kemudian diturunkan kembali.

Hari keempat, tidur terlentang, lutut ditekuk, kepala diangkat sambil mengangkat pantat.

Hari kelima, tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala, tangan kanan, menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya.

Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90o secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.


Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah luar secara bergantian.

Hari 8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di tengkuk kemudian bangun untuk duduk (sit up).

Untuk dicatat, pekerjaan rumah yang ringan dikerjakan setelah minggu III dan yang agak berat setelah minggu IV.

Pengeluaran pervaginam Ny. S yaitu lochea masih berwarna merah, karena ibu mengalami subinvolusi uterus. Hal ini tidak sesuai teori bahwa pengeluaran pervaginam Ny.S tidak sesuai dengan masa nifasnya. Ibu diterapi dengan methergine 0,2 mg peroral setiap 4 jam selama 3 hari.





Tidak ada komentar: