A. Latar
Belakang Masalah
Gangguan
harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan
diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan
( Townsend, 1998 ).
Penyebab lain
dari masalah harga diri rendah diperkirakan juga sebagai akibat dari masa lalu
yang kurang menyenangkan, misalnya terlibat napza. Berdasarkan hasil dari
overview dinyatakan bahwa pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang
negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan
ditandai oleh ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah
cemas, pasif agresif dan cenderung depresi. (Shives, 1998).
Terapi
keperawatan yang dapat diberikan pada klien sendiri bisa dalam bentuk terapi
kognitif. Terapi ini bertujuan untuk merubah pikiran negatif yang dialami oleh
klien dengan harga diri rendah kronis ke arah berpikir yang positif. Pada
keluarga terapi yang diperlukan dapat berupa triangle terapy yang bertujuan untuk
membantu keluarga dalam mengungkapkan perasaan mengenai permasalahan yang
dialami oleh anggota keluarga sehingga diharapkan keluarga dapat mempertahankan
situasi yang mendukung pada pengembalian fungsi hidup klien. Pada masyarakat
juga perlu dilakukan terapi psikoedukasi yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang masalah harga diri rendah kronis yang merupakan
salah satu bagian dari masalah gangguan jiwa di masyarakat.
(by:noviebsuryanto.last Jan'09)
(by:noviebsuryanto.last Jan'09)
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Klien dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
2.
Tujuan Khusus
a.
Klien dapat
mengenal dirinya.
b.
Klien mampu
berkenalan dengan anggota kelompok.
c.
Klien mampu
bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
d.
Klien dapat
klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan masalah pribadinya
kepada orang lain.
C. Waktu Dan
Tempat
Hari :
Rabu
Tanggal : 13
Januari 2010
Pukul :
09.00 s/d 09.45 WIB
Tempat :
Aula RS Jiwa Bandar Lampung
D. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/stimulasi
E. Media
1. Papan tulis/whiteboard
2. Kapur/spidol
3. Kertas HVS
4. Jadwal kegiatan klien
F. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Bagan setting :
Keterangan :
: Terapis / leader
: Co leader
: Pasien
: Perawat / fasilitator
: Observer
G. Pembagian Tugas
Leader : Sandy Irvanta
Co leader : Ketut Darmanti Deviani
Fasilitator : Amilia Mayang Segara
Fatkhurohman
Fitra Jaya
Galuh Widia Kusuma N
I Wayan Darwane
Mutiara Hermayani
Rici Albino Diamaral
Observer : Thiara Mega Fitrie
H. Langkah
Kegiatan
·
Sesi 1 : Identifikasi hal positif pada diri
Tujuan :
1.
Klien dapat
mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan.
2.
Klien dapat
mengidentifikasi hal positif pada dirinya.
Setting :
1.
Terapis dan
klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.
Ruangan nyaman
dan tenang.
Alat :
1.
Spidol sebanyak
jumlah klien yang mengikuti TAK.
2.
Kertas putih HVS
dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
Metode :
1.
Diskusi
2.
Permainan
Langkah kegiatan :
1.
Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien
dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
a. Salam terapeutik
-
Salam dari
terapis kepada klien
-
Perkenalkan nama
dan panggilan terapis (pakai papan nama)
-
Menanyakan nama
dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi / validasi
-
Menanyakan
perasaan klien saat ini
c. Kontrak
-
Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri
sendiri
-
Terapis
menjelaskan aturan main berikut :
·
Jika ada klien
yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis
·
Lama kegiatan 45
menit
·
Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.
Tahap Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama
panggilan serta memakai papan nama
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang
tidak menyenangkan
d. Terapis memberi pujian atas peran serta klien
e. Terapis membagikan kertas yang kedua
f. Terapis meminta setiap klien menulis hal positif
tentang diri sendiri : kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan
di rumah dan di rumah sakit
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang
sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran
h. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
4.
Tahap terminasi
a. Evaluasi
-
Terapis
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
-
Terapis
meberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
-
Terapis meminta
klien menulis hal positif lain yang belum tertulis
c. Kontrak yang akan datang
-
Menyepakati TAK
yang akan datang yaitu melatih hal positif diri yang dapat diterapkan di rumah
sakit dan di rumah
-
Menyepakati
waktu dan tempat
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah Sesi 1, kemampuan klien yang
diharapkan adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek
positif (kemampuan) yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut ;
Sesi 1
Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan
dan hal positif diri sendiri
No
|
Nama Klien
|
Menulis pengalaman yang tidak menyenangkan
|
Menulis hal positif diri sendiri
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
7
|
|
|
|
8
|
|
|
|
Petunjuk
:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama
2. untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri sendiri. Beri
tanda (Ö) jika klien mampu dan tanda
(x) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulasi
persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang
tidak menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan
klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement
(pujian).
·
Sesi 2 : Melatih positif pada diri
Tujuan :
1.
Klien dapat
menilai hal positif diri yang dapat digunakan
2.
Klien dapat
memilih hal positif yang akan dilatih
3.
Klien dapat
melatih hal positif yang telah dilatih
4.
Klien dapat
menjadwalkan penggunaan kemampuan yang telah dilatih
Setting :
1.
Terapis dan
klien duduk bersama dalam lingkaran
2.
Sesuaikan dengan
kemampuan yang akan dilatih
3.
Ruangan nyaman
dan tenang
Alat :
1.
Spidol dan papan
tulis / whiteboard / flipchart
2.
Sesuaikan dengan
kemampuan yang akan dilatih
3.
Kertas daftar
kemampuan positif pada Sesi 1
4.
Jadwal kegiatan
sehari-hari dan pulpen
Metode
1.
Diskusi dan
tanya jawab
2.
Bermain peran
Langkah kegiatan :
1.
Persiapan
a.
Mengingatkan
kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 1
b.
Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
a.
Salam terapeutik
-
Salam dari
terapis kepada klien
-
Klien dan
terapis pakai papan nama
b.
Evaluasi /
validasi
-
Menanyakan
perasaan klien saat ini
-
Menanyakan
apakah ada tambahan hal positif klien
c.
Kontrak
-
Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melatih hal positif pada klien
-
Terapis
menjelaskan aturan main berikut
·
Jika ada klien
yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis
·
Lama kegiatan 45
menit
·
Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.
Tahap kerja
a. Terapis meminta semua klien membaca ulang daftar
kemampuan positif pada Sesi 1 dan memilih satu untuk dilatih
b. Terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan
ditulis di whiteboard
c. Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari
daftar di whiteboard. Kegiatan yang paling banyak dipilih diambil untuk dilatih
d. Terapis melatih cara pelaksanaan kegiatan / kemampuan
yang dipilih dengan cara berikut :
-
Terapis
memperagakan
-
Klien
memperagakan ulang (semua klien mendapat giliran)
-
Berikan pujian
sesuai dengan keberhasilan klien
e. Kegiatan a sampai dengan d dapat diulang untuk kemampuan
/ kegiatan yang berbeda
4.
Tahap
eliminasi
a.
Evaluasi
-
Terapis
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
-
Terapis
memberikan pujian kepada kelompok
b.
Tindak lanjut
-
Terapis meminta
klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari-hari
c.
Kontrak yang
akan datang
-
Menyepakati TAK
yang akan datang untuk hal positif lain
-
Menyepakati
waktu dan tempat sampai aspek positif selesai dilatih
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi
dilakukan ssat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi harga diri rendah kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki satu
hal positif yang akan dilatih dan diperagakannya. Formulir evaluasi sebagai
berikut :
Sesi 2
Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah
Kemampuan melatih kegiatan positif
No
|
Nama klien
|
Membaca daftar hal positif
|
Memilih satu hal positif yang akan dilatih
|
Memperagakan kegiatan positif
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
membaca ulang daftar hal positif dirinya, memilih satu hal positif untuk
dilatih, dan memperagakan kegiatan positif tersebut. Beri tanda (Ö) jika klien mamapu dan (x) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 2, TAK stimulasi
persepsi : harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur.
Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar