A. Pendahuluan
Keluarga merupakan faktor yang sangat penting
dalam proses kesembuhan pasien gangguan jiwa. Keluarga merupakan lingkungan
terdekat pasien. Dengan keluarga yang bersikap terapeutik dan mendukung pasien,
pasien akan dapat dipertahankan masa kesembuhannya selama mungkin. Sebaliknya jika keluarga kurang mendukung,
maka angka kekambuhan akan menjdai lebih cepat. Berdasarkan penelitian
ditemukan bahwa angka kambuh pada pasien tanpa terapi keluarga sebesar 25-50%,
sedangkan angka kambuh pada pasien dengan terapi keluarga adalah sebesar 5-10%.
Pendidikan kesehatan keluarga diharapkan dapat menjadi sarana pemberdayaan
keluarga baik ketika pasien masih dirawat di rumah sakit maupun setelah pulang
ke rumah. Perhatian keluarga terhadap pasien gangguan jiwa yang dirawat di
rumah sakit jiwa selama ini dirasakan sangat kurang. Dalam survey yang
dilakukan di RSJP Bogor tahun 2000 didapatkan angka kunjungan keluarga
rata-rata adalah satu kali dalam dua bulan untuk masing-masing pasien yang
dirawat inap. Kondisi ini sangat jauh dari ideal untuk mengharapkan peran
keluarga yang optimal dalam pelayanan keperawatan yang professional.
Untuk mengatasi keadaan tersebut di atas maka di MPKP pendidikan kesehatan
kepada kelompok keluarga dipandang sangat penting dan tidak dapat dilepaskan
dari bagian system asuhan keperawatan (patient care delivery system). Penerapan
pendidikan kesehatan keluarga di MPKP menggunakan 2 strategi yaitu pendidikan
kesehatan kepada individu keluarga dan pendidikan kesehatan kepada sekelompok
keluarga.
Pendidikan kesehatan kepada individu keluarga adalah pendidikan kesehatan
yang diberikan kepada keluarga seorang pasien. Pendidikan kesehatan keluarga
jenis ini merupakan bagian dari asuhan keperawatan pasien (anggota keluarga
yang sedang dirawat). Materinya adalah cara mengatasi masalah-masalah
keperawatan yang dialami oleh pasien yang bisa dilakukan oleh keluarga baik di
rumah sakit maupun di rumah.
Pendidikan kesehatan kelompok keluarga adalah pendidikan kesehatan yang
diberikan kepada sekelompok keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit. Tujuannya
kegiatan ini adalah memberdayakan keluarga sebagai self help group. Dari kegiatan ini satu keluarga bisa sharing satu
dengan lainnya tentang pengalamannya merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa. Kegiatan ini difasilitasi oleh perawat sebagai nara sumber dan
fasilitator sehingga keluarga-keluarga dapat saling menguatkan dan belajar cara
merawat anggotanya yang mengalami gangguan jiwa.
B. Metoda Pendidikan Kesehatan
Berikut ini beberapa metoda pendidikan kesehatan
yang dapat digunakan pada saat melakukan pendidikan kesehatan jiwa di
komunitas, yaitu :
1. Ceramah
Penyampaian pesan/materi
secara langsung dari perawat kepada sasaran kelompok pasien dan keluarga.
Keuntungan metoda ini adalah penggunaan waktu efisien, dapat digunakan pada
kelompok besar.
2. Diskusi kelompok
Percakapan didalam kelompok yang direncanakan, tentang topic tertentu
dengan dipimpin oleh seorang ketua kelompok.
Penggunaan metoda memungkinkan
terjadi saling mengemukakan pendapat, merupakan pendekatan yang bersifat
demokratis, mendorong rasa kebersamaan.
3. Bermain peran
Memerankan suatu situasi kehidupan, dengan atau tanpa latihan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih, sebagai bahan analisis oleh kelompok (Role Play).
Metoda bermain peran dapat segera menarik perhatian, dapat
dipakai baik dalam kelompok kecil maupun besar, menambah percaya diri dan
membantu anggota kelompok memahami peran.
4. Demonstrasi
Menyajikan suatu prosedur atau
tugas, cara menggunakan suatu alat atau cara berinteraksi. Demonstrasi dapat
dilakukan langsung atau menggunakan media seperti film atau video.
Metoda ini mempunyai
keuntungan proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan nyata, lebih menarik dan
mudah dipahami, pasien dan keluarga dirangsang untuk lebih mengamati.
C. Media dan Alat bantu Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan jenis media pendidikan kesehatan dapat
dibagi menjadi jenis :
1. Media
Auditif, seperti radio, tape recorder
2. Media Visual, seperti leaflet, brosur,
poster, model, gambar
3. Media
Audiovisual, seperti TV, slide proyektor, film
Pada
Pendidikan Kesehatan Jiwa bisa digunakan berbagai leaflet sebagai media visual yang sederhana.
Alat bantu yang digunakan pada pendidikan
kesehatan dapat dalam bentuk perangkat lunak maupun perangkat keras. Perangkat
keras yang perlu disediakan adalah ruang pertemuan, kursi dan meja, pengeras
suara/TOA, Papan tulis/Whiteboard, Spidol, OHP.
D. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Jiwa di Komunitas
Pendidikan kesehatan jiwa dilakukan dengan dua cara yaitu kelompok besar
dan kelompok kecil secara berkesinambungan.
1.
Kelompok Besar
Kelompok besar terdiri dari semua peserta
penyuluhan, baik kelompok individu pasien maupun kelompok keluarga.
a.
Perkenalan
dan orientasi
Salam
Pemberi ceramah (perawat) memberi salam dan
memperkenalkan diri kepada seluruh yang hadir (individu dan keluarga)
Kontrak
1) Topik : Menjelaskan topik dan tujuan dari
ceramah
2) Tempat : Menjelaskan tempat ceramah
kelompok besar dan kelompok kecil
3) Waktu : Menjelaskan kelompok besar selama
30 menit dan kelompok kecil selama 30
menit
b. Pelaksanaan pendidikan kesehatan
Pemberi ceramah (Perawat)
menjelaskan tentang :
1) Pengertian masalah sesuai topik
2) Tanda dan gejala
3) Cara merawat
4) Fasilitas kesehatan yang tersedia untuk
rujukan
Gunakan leaflet yang tersedia sesuai materi
ceramah
Diskusikan hal-hal yang belum jelas
c. Terminasi
1) Evaluasi pendapat peserta tentang manfaat
ceramah
2) Anjurkan menggunakan informasi yang
didapat dalam merawat anggota keluarga yang memiliki masalah yang sama
3) Kontrak untuk pertemuan yang akan datang :
Topik, Waktu dan Tempat
4) Peserta dibagi dalam kelompok kecil sesuai
dengam kelompok desa atau dusun
2.
Kelompok Kecil
Jumlah peserta maksimal 10 orang,
pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan pada kelompok kecil ini dapat
menggunakan metoda diskusi, tanya jawab, bermain peran dan demonstrasi.
a. Perkenalan dan orientasi
1) Salam
Pemimpin diskusi memperkenalkan diri diikuti oleh
semua peserta diskusi
2) Kontrak
1) Topik : Menjelaskan bahwa pada diskusi
semua peserta akan menyampaikan masalah yang dihadapi dalam merawat diri/pasien
Kemudian akan didiskusikan alternatif penyelesaian
masalahnya
2) Waktu : Menjelaskan lama diskusi lebih
kurang 30 menit
b. Pelaksanaan pendidikan kesehatan
1) Pemimpin diskusi menanyakan masalah yang
dihadapi oleh individu atau keluarga dalam merawat pasien, terutama yang
terkait dengan topik ceramah.
2) Pemimpin menanyakan pengalaman peserta
lain dalam menghadapi masalah yang sama
3) Pemimpin menyimpulkan cara mengatasi
masalah yang didiskusikan. dapat disertai dengan bermain peran atau
demonstrasi.
c. Terminasi
1) Diskusikan perasaan dan pendapat peserta
terhadap ceramah dan diskusi
2) Menganjurkan peserta menggunakan informasi
yang didapat dalam merawat anggota keluarga yang memiliki masalah yang sama
3) Menganjurkan peserta merujuk pasien yang
ditemukan memiliki masalah yang sama kepada
4) Kontrak untuk pertemuan berikut : Topik,
Waktu dan Tempat.
E. Tim Pelaksana Pendidikan Kesehatan
Tim dalam
pelaksanan pendidikan kesehatan jiwa di rumah sakit jiwa pada kelompok besar
adalah :
·
Perawat
Dalam
diskusi dapat dilibatkan :
·
Staf
KJM
·
Dokter
Pemberi ceramah dan pemimpin diskusi adalah
Perawat
F. Evaluasi
Format evaluasi kemampuan perawat dalam melakukan penkes keluarga
kelompok
Besar dan Kelompok Kecil adalah sbb:
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT MELAKSANAKAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
KELOMPOK BESAR
Nama perawat pemberi ceramah :
……………..
Nama perawat pemimpin diskusi
:.......................
Topik :.......................................... Tanggal
:.......................................
Petunjuk
Pengisian:
Berilah tanda (v)
pada jawaban yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
No
|
Aktivitas
|
Ya
|
Tidak
|
|
Penkes
Kelompok Besar (Ceramah)
|
|
|
1
|
Menyampaikan salam
|
|
|
2
|
Menyampaikan tujuan ceramah
|
|
|
3
|
Menyampaikan topik dan lama
ceramah
|
|
|
4
|
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala dari topik ceramah
|
|
|
5
|
Menjelaskan cara merawat (sesuai topik)
|
|
|
6
|
Menjelaskan fasilitas rujukan
|
|
|
7
|
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
|
|
|
8
|
Menyimpulkan materi ceramah
|
|
|
9
|
Merumuskan tindak lanjut yang dapat dilakukan peserta
|
|
|
10
|
Membuat kontrak penkes yang akan datang
|
|
|
|
|
|
|
Penilai,
(
)
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT MELAKSANAKAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
KELOMPOK KECIL
Nama perawat pemimpin diskusi
:.......................
Topik :.......................................... Tanggal
:.......................................
Petunjuk
Pengisian:
Berilah tanda (v)
pada jawaban yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
No
|
Penkes Kelompok Kecil
(Diskusi kelompok)
|
Ya
|
Tidak
|
1
|
Mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri perawat serta memberi kesempatan peserta memperkenalkan diri
|
|
|
2
|
Menjelaskan
mekanisme/tata cara diskusi
|
|
|
3
|
Memfasilitasi peserta untuk
menyampaikan masalah yang dihadapi dalam merawat pasien
|
|
|
4
|
Memberi kesempatan pada peserta lain untuk menyampaikan pengalaman dalam
mengatasi masalah yang sama
|
|
|
5
|
Memberikan masukan tambahan sesuai topik yang dibahas
|
|
|
6
|
Memberi contoh cara menyelesaikan masalah
|
|
|
7
|
Menyimpulkan hasil diskusi
|
|
|
8
|
Mendiskusikan perasaan dan pendapat peserta terhadap ceramah dan diskusi
|
|
|
9
|
Merumuskan tindak lanjut yang dapat dilakukan peserta
|
|
|
10
|
Membuat kontrak pertemuan yang akan datang
|
|
|
Penilai
( ....................................)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar