Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

strategi pelaksaan isolasi sosial

Strategi Pelaksanaan
(SP 1 Isolasi Sosial)
Pertemuan ke 5

A.      Proses keperawatan
1.       Kondisi klien
·         Klien berdiam diri dikamar atau di tempat lain
·         Klien tampak menyendiri
·         Klien menunduk, terkadang ada kontak mata
2.       Diagnosis keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri
3.       Tujuan khusus :
·         Klien mampu mengenal penyebab  isolasi sosial
·         Klien mampu mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain
·         Klien mampu mengenal kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
4.       Tindakan keperawatan
·         Tanyakann klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
·         Tanyakan apa penyebab pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
·         Mendiskusikan keuntungan bila  pasien berinteraksi dengan orang lain
·         Mendiskusikan kerugian bila pasien tidak bergaul atau berinteraksi  dengan orang lain











B.      Strategi pelaksanaan komunikasi dalam tindakan keperawatan
1.       Fase orientasi
Assalamualaikum, selamat pagi…
Bagaimana mas perasaannya sekarang? Oia mas masih ingat nama saya tidak?
Bagus sekali, ternyata mas masih ingat nama saya
Apakah mas masih ingat denggan janji kita kemarin?
Apa yang akan kita bahas hari ini mas?
Benar sekali, bisa kita mulai sekarang mas?

2.       Fase kerja
Apa yang mas rasakan selama dirawat disini?
Apakah mas merasa sendirian atau kesepian?
Siapa saja yang sudah mas kenal di ruangan ini?
Apa kegiatan yang biasa dilakukan dengan teman yang mas kenal?
Apa yang menghambat mas dalam berteman/ngobrol dengan klien lain?
Menurut mas, apa  saja keuntungan kalau kita punya teman?
Terus selain itu apalagi mas?
Nah kalau kerugian tidak punya teman apa mas?
Iya, terus apalagi mas?
Bagus, nah ituilah keuntungan dan kerugian kalau kita punya teman dan tidak punya teman.

3.       Fase terminasi
Bagaimana mas peerasaannya setelah tahu keuntungan dan kerugian punya teman?
Nah, mas td sudah bagus dalam menyebutkan keuntungan punya teman dan kerugian tidak punya teman.
Bagaimana kalau besok kita bertemuuntuk latihan berkenalan?
Mau jam berapa?
Kita latihn dimana mas?
Baiklah, terimakasih ya mas.
Sampai ketemu besok
Assalamualaikum.
Selamat paggi.

























Strategi Pelaksanaan
(SP 1 Harga diri rendah)

A.      Proses keperawatan
1.       Kondisi klien
DS :klien mengatakan malu untuk berbicara dengan perawat atau pasien lain
DO :klien terlihat menunduk saat diajak bicara oleh perawat
Kontak mata klien kurang
Klien terlihat tidak suka berinteraksi karena merasa dirinya tidak memiliki kelebihan

2.       Diagnosa keperawatan
Harga Diri Rendah

3.       Tujuan khusus
·         Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya
·         Klien mampu mempraktekkan kemampuan yang dimiliki

4.       Tindakan keperawatan
·         Menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
·         Mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
·         Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
·         Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
·         Melatih pasien dalam melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan pasien
·         Membimbing pasien memasukkan dalam dalam jadwal kegiatan harian
·          
B.      Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1.       Fase orientasi
Selamat pagi mas…
Bagaimana perasaan mas hari ini?
Mas bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang diruang makan pukul 15.00 untuk mendiskusikan mengenai kemampuan dan aspek positif yang mas punya.

2.       Fase kerja
Mas hari ini kita akan membahas tentang kemampuan dan aspek positif yang mas punya, yang bisa mas praktekkan disini.
Sekarang coba mas sebutkan apa saja?
Lalu apa lagi mas?
Dari semua yang mas sebutkan, kira-kira manna yang bisa dipraktekkan disini?
Iya benar sekali mas…
Untuk saat ini mana yang ingin mas plih untuk kita praktekkan disini?
Mengapa, kalau begitu sekarang kita akan menyapa.
Apakah masih ingat cara menyapu? Coba saya lihat dulu.
Wahh… bagus mas, benar begitu caranya.
Sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian mas.

3.       Fase terminasi
Bagaimana perasaan mas setelah kita latihan menyapu tadi?
Bapakk sudah bagus dalam mempraktekkan menyapu, bagaimana jika kegiatan menyapu ini dimasukkan ke dalam kegiatan sehari-hari, setiap pagi jam 08.000 WIB, apakah mas bersedia?
Bagaimana kalau hari senin, jam 09.00 pagi kita akan bertemu disini untuk praktekkan membersihkan kaca. Apakah mas bersedia?
Baiklah mas, kalau begitu saya permisi dulu.
Selamat siang mas.























Strategi pelaksanaan
Halusinasi
Pertemuan 7

A.      Proses keperawatan
1.       Kondisi klien
DS :
·         Klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang membisikkan
·         Klien mengatakan kesal ketika  mendengar suara-suara itu
      DO :
·         Klien sudah bisa menghardik
·         Klien terlihat sering melamun
·         Klien sering senyum-senyum sendiri
·         Klien belum mampu berbincang-bincang dengan orang lain

2.       Diagnose kepeerawatan
Ganguan persepsi sensori ; halusinasi dengar

3.       Tujuan
Mengajarkan dan memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan cara kedua, yaitu :bercakap-cakap dengan orang lain.

4.       Tindakan keperawatan
·         Jelaskan cara mengajak berbbincangg-bincang dengan orang lain
·         Aajarkan dan peragakan cara mengajak berbincang-bincang dengan  orang lain
·         Minta klien untuk memperagakan cara mengajak berbincang-bincang dengan  orang lain
·         Masukkan latihan mengajak berbincang-bincang dengan orang lain ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari

B.      Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1.       Fase orientasi
Selamat pagi mas,
Bagaimana perasaannya hari ini?
Apa mas masih mendengar suara-suara yang membisikkan?
Pada waktu itu kan saya pernah mengajarkan untuk berbincang-bincang dengan orang lain, tetapi mas belum  bisa melakukan, jadi masih ingatkan?
Saya akan membahas masalah ini lagi di ruangan selama 15 menit.

2.       Fase kerja
Mas seperti yang sudah saya bilang cara mengontrol/mengatasi halusinasi yang ke 2 yaitu cara bercakap-cakap dengan oorang lain. Jadi, kemarin kan mas belum bisa melakukannya, jadi ketika mas mendengar suara-suara halusinasi, langsung ajak teman mas ngobrol, ngak usah malu-malu, mari saya ajarkan.
“teman tolong saya, saya mulai mendengar suara aneh, ayo ngobrol dengan saya.
Sekarang ayo coba mmas peragakan dengan teman sebelahnya,
Ya bagus, begitu….

3.       Fase terminasi
bagaimana perasaannya setelah saya ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan berbincang-bincang.
Jadi, sudah ada berapa cara yang sudah saya ajarkan untuk mengatasi halusinasi?
Baik sekali, mas sudah mencoba cara yang ke 2 apabila halusinasi itu muncul.
Bagaimana kalau kita masukkan cara yang ke 2 ke dalam jadwal kegiatan.?
Mau jam berapa?
Dalam sehari mau berapa kali?
Bagaimana kalau
Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat dari cara yang sudah diajarkan tadi dan juga kita akan belajar cara mengontrol halusinasi yang ke 3, yaitu :melakukan aktifitas terjadwal.
Bagaimana kalau besok di ruangan ini pada pukul 10.00 WIb? Setuju?
Baik kalau begitu, sampai jumpa .
Selamat pagi….




















Strategi pelaksanaan
Harga diri rendah
Pertemuan 8

A.      Proses keperawatan
1.       Kondisi klien
DS ; klien mengatakan malu untuk berinteraksi dengan orang lain Karena klien merasa tidak ada apa-apanya, tidak memiliki kelebihan.
DO :
·         Klien melihat menunduk saat diajak bicara oleh perawat
·         Kontak mata klien kurang
·         Klien selalu menyendiri
·         Klien belum bisa mengidentifikasi aspek positif yang dimilikinya.
2.       Diagnose keperawatan
Harga diri rendah
3.       Tujuan khusus
·         Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
·         Klien mampu mempraktekan kemampuan yang dimiliki
4.       Tindakan keperawatan
·         Menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
·         Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
·         Membantu pasien menilai kemapuan yang dapat digunakan
·         Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan
·         Melatih pasien dalam melakukan kegiatan
·         Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B.      Strategi pelaksanaan tindakan keperwatan
1.       Fase orientasi
Selamat pagi mas..
Bagaimana perasaannya saat ini?
Seuai janji kita kemarin, kita bertemu disini jam 09.00 untuk kembali membicarakan aspek positif yang dimiliki mas.

2.       Fase kerja
Kemarin kan mas masih malu-malu untuk menyebutkan kemampuan yang mas miliki.
Kan sudah saya beri waktu untuk berfikir, mas juga jangan malu-malu menyebutkan aspek positif yang dimiliki, pasti semua orang punya aspek positif, pasti setiap orang punya kelebihan, yakinlah.
Ayo, sekarang coba sebutkan apa saja yag mas bisa?
Lalu apa lagi?
Bagus, mas sudah bisa menyebutkan, ternyata mas rajin sekali.
OK, sekarang dari semua yang mas sebutkan, kira-kira mana yang bisa dilakukan disini?
Iya, benar sekali.
Untuk saat ini mana yang mas pilih untuk dipraktekan disini?
Mengapa, kalau begitu sekarang kita akan menyapu.
Apakah masih ingat cara menyapu? Coba saya lihat dulu.
Wah.. bagus sekali benar begitu caranya.
Sekarang, mari kita masukkan kedalam jadwal harian.

3.       Fase terminasi
Bagaimana perasaan mas setelah kita menyapu tadi? Bagus sekali.
Bapak sudah bagus dalam mempraktekan menyapu. Bagaimana jika kegiatan menyapu ini dimasukkan dalam kegiatan sehari-hari. Apakah bapak bersedia?
Bapak maunya jam berapa?
Bagaimana kalau pertemuan yang akan datang, kita praktek kemampuan bapak lainnya yang bisa dilakukan disini? Jam 09.00, saya tunggu di ruang makan.
Baiklah kalau begitu saya permisi dulu.
Wasalam.

Tidak ada komentar: