Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

merawat bayi

MERAWAT bayi gampang-gampang susah. Bukan cuma butuh kesabaran, tapi perlu pengetahuan tentang perawatan yang benar. Tabloid nakita kembali menggelar Konsultasi Ahli. Kali ini mengenai "Perawatan Bayi Baru Lahir" , dengan pakarnya, dr. Eric Gultom, Sp.A dari Subbagian Neonatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Nah, berikut ini sejumlah pertanyaan yang diutarakan para ibu dan calon ibu dalam kesempatan tersebut.
Berapa lama tali pusat akan lepas? Apa yang harus dilakukan sebelum lepas?
Ada tali pusat yang lepas dalam waktu 5 hari, 7 hari, bahkan dua minggu. Perawatannya sangat sederhana. Mandikan bayi, gosok tali pusat dengan sabun. Keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70 persen. Biarkan dalam keadaan terbuka, tak usah dibungkus-bungkus, kecuali infeksi. Jadi, jangan dipakaikan bedak, abu gosok atau dikunyahin sirih dan sebagainya. Nanti malah jadi tetanus dan sarang kuman.
Penggunaan antiseptik pun tak lagi dianjurkan, karena ada kandungan yodium. Kalau pemberiannya berlebihan menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan gondoknya. Pemakaian alkohol pun hanya digunakan sesudah mandi pagi dan sore.














Betulkah minyak kayu putih tak boleh diberikan sebelum anak usia 3 tahun?
Pemberian minyak kayu putih pada usia berapa saja tak masalah. Hanya ada dua faktor; seberapa besar konsentrasinya dan seberapa iritatif serta sensitif kulit si bayi. Tentunya konsentrasi minyak kayu putih yang asli, misal, dari Ambon, akan berbeda dengan yang sudah campuran. Yang asli akan terasa makin pedas. Faktor iritasi yang ditimbulkan pun berbeda. Semakin asli semakin beruntusan kulitnya.
Jadi, tak ada larangan orang tua memakaikan minyak kayu putih pada bayinya, tergantung seberapa iritatif dan sensitif kulitnya. Apalagi pori-pori kulit bayi lebih kecil dibanding pori-pori orang dewasa. Pori-pori ini digunakan untuk pernapasan kulit. Jika pori-pori tertutup dengan minyak, tak terjadi pernapasan kulit. Akibatnya, kulit jadi kemerahan. Solusinya, tak usah diberi obat macam-macam. Mandikan saja dan dikeringkan.
Bagaimana dengan pemberian bedak pada bayi?
Sebetulnya di Indonesia tak perlu penggunaan bedak, baby oil, baby lotion , dan segala macam. Sebab, tingkat kelembabannya tinggi, hingga permukaan kulit tak pernah kering. Praktek lain yang salah tentang bedak yaitu digunakan untuk membersihkan bekas kencing atau daerah-daerah yang basah karena keringat. Padahal, campuran bedak dan keringat adalah media yang baik untuk tumbuh kuman. Sementara permukaan kulit sendiri sudah penuh kuman. Itu sebab, bila tak mandi, terjadi pembusukan oleh bakteri yang ada di permukaan kulit. Apalagi di lipatan-lipatan seperti leher, selangkangan, yang lebih cepat terjadi pembusukan.
Memang tak menyebabkan kematian, tapi banyak beruntusan, dan kadang ada nanah-nanah kecil di lipatan seperti leher. Solusinya, bayi dimandikan. Jangan pakai air panas, kecuali di daerah yang dingin sekali. Pakailah sabun bayi atau sabun khusus, selain untuk membersihkan juga menghambat tumbuhnya kolonisasi kuman.
Bolehkah pemberian minyak kelapa pada biang keringat?
Tidak, karena akan menutup pori-porinya.
Berapa kali bayi buang air besar dalam sehari?
Bila bayi minum ASI, BAB-nya bisa 12-15 kali dalam sehari. Bahkan, kadang sambil menyusu pun ia BAB, karena enzim pencernaannya belum bekerja baik, gerakan peristaltik ususnya bekerja terus dan lebih hebat, hingga waktu menyusu dia langsung BAB otomatis saja. Semakin berjalannya waktu, enzimnya semakin sempurna, ASI-nya makin bisa ditahan untuk diserap dulu dan sisanya baru dibuang. Jadi, bayi sering BAB bukan mencret, mau pintar atau ngenteng-ngentengin badan.
Bagaimana kalau bayi diare?
Kalau mencret pasti ada lendir dan darah, jadi ada luka. Di bawah usia sebulan, mencret pada bayi adalah tanda infeksi. Ibu harus hati-hati. Sebelumnya bayi kelihatan tak mau minum, rewel dan menangis. Anak yang diare harus minum obat. Selama bayinya tak muntah, pemberian ASI bisa menolong.
Bolehkah bayi tidur di ruang ber-AC?
Tak apa-apa, misal, dengan suhu 24-23 derajat Celcius atau bahkan 16 derajat Celcius, tak masalah. Kalau ibu merasa mungkin bayinya kedinginan, bisa diselimuti. Pemakaian kipas angin pun boleh.
Benarkah bayi menangis berarti melatih paru-parunya?
Bayi menangis karena ada sesuatu seperti kaget, kolik. Jadi, tak ada hubungannya dengan latihan paru-paru. Malah kalau terlalu banyak menangis akan buang energi dan si bayi jadi lemas.
Bagaimana mengatasi bayi kembung? Perlukah pemakaian minyak telon?
Bayi ditelungkupkan/ditengkurapkan. Kalau banyak angin di perutnya, akan keluar kentut. Sebab, dengan ditelungkupkan, gas di perut akan mencari tempat yang lebih tinggi untuk kemudian keluar. Pemakaian minyak telon jika berdasarkan keyakinan ibu tak apa-apa, maka silakan. Asal tahu, minyak telon bisa menyebabkan kulit bayi merah-merah, meski tak membahayakan. Tapi memang itu sifatnya iritasi.
Bagaimana membersihkan alat kelaminnya?
Bersihkan dengan cebok dan pakai sabun. Saat mandi, bayi laki-laki bagian kulupnya ditarik dan dibersihkan pakai sabun, karena banyak sisa-sisa kencing. Apalagi bila pakai pampers. Bisa juga membersihkannya sehabis pipis, bayi dipegangi di wastafel, bersihkan bekas pipisnya dengan air keran yang mengalir, pakaikan sabun, keringkan dan pakaikan celana pendek.
Bolehkah bayi diurut?
Tidak, karena tak ada gunanya. Kalau bayinya jatuh, tampak kesakitan dan tak bisa diam atau nangis-nangis , maka rontgen saja, tak usah diurut-urut.
Berat badan saya naiknya banyak, bolehkah setelah melahirkan saya diet?
Selama hamil, kenaikan berat badan memang harus diatur agar jangan jadi darah tinggi. Tapi, kalau selama menyusui sebaiknya tidak diet karena nanti ASI-nya jadi tak banyak. Kalau sudah selesai masa menyusui, silakan.
Dedeh Kurniasih.Foto : Dint's(nakita)
Ujung tali pusat akan mengering dan putus pada 7 – 10 hari sesudah bayi lahir, bisa juga 15 – 18 hari atau lebih. Orang tua dianjurkan untuk meletakkan popok yang dilipat di bawah area tali pusat dan menggunakan alkohol pada pusat beberapa kali sehari agar tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
Tali pusat dibersihkan dengan menggunakan alkohol dimulai disekitar hubungan antara tali pusat dan kulit.
Untuk meningkatkan proses pengeringan dan penyembuhan pada saat memandikan bayi baru lahir tidak dianjurkan untuk di celupkan dalam bak mandi asampai tali pusat putus dan umbilikus sembuh.
Orang tua dapat menggunakan metode sponge bath sampai jaringan granulasi menutupi bagian tali pusat yang lepas. Penutupan tali pusat tidak dianjurkan karena akan memperlambat proses pengeringan.
Warna merah dan pengeluaran bau yang tidak sedap disekitar umbilikus harus diperhatikan karena sebagai tanda adanya infeksi tali pusat dan dilaporkan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih lanjut.
Tujuan tali pusat terbuka atau tidak ditutup dengan kassa alkohol adalah :
  1. meningkatkan granulasi
  2. memudahkan dan mempercepat pengeringan pada tali pusat







KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR (NEONATUS) DAN PERAWATAN TALI PUSAT

PERSIAPAN ALAT
  1. Handuk dan waslap bersih
  2. Sabun bayi dan shampoo
  3. Alkohol 70%
  4. Cotton bud atau kapas bersih
  5. Kapas untuk membersihkan perineal
  6. Waskom atau bak mandi bayi
  7. Bengkok
  8. Air hangat
  9. Popok dan pakaian bersih
  10. Keranjang untuk baju kotor

PROSEDUR TINDAKAN

I. Tahap Pra Interaksi
1. Baca catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Rencanakan mandi sesuai dengan pola makan dan tidur, memandikan bayi baru lahir pada pertengahan waktu makan memiliki beberapa keuntungan yaitu bayi akan siap dalam prosedur.
3. Siapkan ruangan
4. tetapkan tujuan dilakukan prosedur
5. Siapkan alat – alat
6. Cuci tangan

II. Tahap Orientasi
  1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
  2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga klien


III. Tahap kerja
  1. berikan kesempatan keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan
  2. Kaji temperatur tubuh serta tanda  dan gejala adanya distress pernafasan
  3. Memandikan :
  1. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalam inkubator
  2. Periksa kembali temperatur air dengan suhu 37 – 38 derajat celcius/ hangat – hangat kuku, air dalam waskom hanya digunakan untuk menyeka (sponge bath) dan membersihkan rambut.
  3. Mulai memandikan : usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan air bersih dan bagian berbeda untuk tiap – tiap mata.
  4. Bersihkan wajah dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa menggunakan sabun.
  5. Membersihkan rambut :
-          pegang bayi dengan aman, gunakan ”football hold”, basahi rambut dengan air secara lembut
-          Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan keringkan kulit kepala dengan cepat
  1. Membersihkan telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang berbeda untuk tiap – tiap- telinga.
  2. Membersihkan tubuh dan ekstremitas :
-          setelah melepas selimut mandi/ pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan dan punggung dengan cara yang sama
-          bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang dibersihkan sebelum berpindah ke bagian yang lain
  1. membersihkan genetalia :
-          Bayi perempuan : bersihkan labia secara perlahan-lahan dengan arah dari depan ke belakang.
-          Bayi laki-laki : terik kulup dengan lembut dan sejauh-jauhnya, bersihkan ujun glands dengan gerakan memutar dan kembalikan kulup dengan segera setelah dibersihkan.
  1. Bersihkan dan keringkan daerah perineal
  2. Tidak dianjurkan menggunakan bedak, minyak atau lotion pada kulit bayi
  3. Gunakan alkohol untuk perawatan tali pusat jika perlu angkat tali pusat agar perawatan lebih adequat.
  4. Gunakan popok dengan lipatan ke depan dan berada dibawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka.
  5. Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan.

IV. Tahap Terminasi
  1. Bersihkan dan kembalikan peralatan mandi, rapikan ruangan senyaman mungkin dan kembalikan alat-alat pada tempat semula
  2. perhatikan respon bayi
  3. cuci tangan
  4. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

V. Dokumentasi
1. Catat waktu dilakukan tindakan, tindakan yang telah dilakukan, respon bayi serta penemuan penting saat dilakukan tindakan seperti hipotermi, distress pernafasan dll.

VI. Referensi

Laura R.M. Comprehensive maternity Nursing : Nursing Process And Chidbearing Family (Second Edition). Philadelpia : LB. Lipincott Company.
Kemper., et.al. Comprehensive Child And Family Nursing Skills(1991). Philadelpia: Mosby Year Book.
Wholey & Wong. Nursing Care Of Infants And Children (Fifth Edition). Philadelpia: Mosby year book.

http://tutorialkuliah.wordpress.com/2009/01/08/perawatan-tali-pusat-keterampilan-memandikan-bayi-baru-lahir/



Tata Cara Memandikan Bayi yang Baru Lahir
Pastikan suhu ruangan hangat (24 derajat celcius, 75 derajat Fahrenheit), karena bayi memiliki lemak tubuh yang terbatas, dan kehilangan panas dari tubuh mereka empat kali lebih cepat dari orang dewasa. Merendamkan tubuh bayi kedalam air dapat dilakukan bila telah disetujui oleh tenaga kesehatan. Mandi dengan cara mengelap dengan spons merupakan alternative pada minggu-minggu pertama, atau sampai tali pusat lepas, terutama bila suhu dirumah anda rendah. Produk-produk bayi yang lembut dan khusus di formulasikan untuk bayi dianjurkan, karena sabun dapat menyebabkan kulit kering dan kasar.
Memijat bayi dengan minyak atau lotion sebelum atau setelah mandi dengan spons atau mandi total adalah cara yang baik untuk merangsang bayi anda dan telah dibuktikan secara klinis berguna untuk tumbuh kembang bayi anda. Bayi memiliki minyak alami pada kulit dan rambutnya, tetapi sedikit pelumas dapat mengurangi gesekan dan mempermudah pemijatan.
MANDI DENGAN SPONS
Mandi dengan spons adalah cara memandikan bayi  tanpa harus merendam bayi anda dalam air.
-Gunakan lap khusus untuk membersihkan wajah dan tangan bayi paling sedikit dua kali sehari
-Gunakan lidi kapas yang dicelup dalam alcohol untk membersihkan daerah tali pusat lepas.
-Gunakan waslap dan pembersih bayi yang lembut serta air hangat  untuk membersihkan daerah popok, yang juga harus dibersihkan setiap kali pergantian popok.
-Keringkan dan tutupi dengan handuk sehingga bayi tidak terasa dingin.
MANDI TOTAL
Mandi sempurna boleh dilakukan ditempat cuci yang berdasar rata atau dalam baskom terpisah
-Jangan tinggalkan bayi anda sendirian tanpa dijaga didalam air atau diatas meja bayi.
-Gunakan air yang bersuhu sesuai dengan suhu tubuh. Percikkan sedikit air pada pergelangan tangan bagian dalam atau siku anda untuk mengetes suhu air.
-Bayi yang basah dan penuh busa sangat licin. Pastikan bayi anda tidak terlepas selama anda memandikannya.
-Gunakan kain waslap dan pembersih bayi yang lembut. Busa besar atau spons plastik tidak dapat dibersihkan dengan seksama setelah penggunaan. Handuk bersih dan dilipat dapat diletakkan dibak cuci atau baskom untuk mengalas bayi. Handuk ini dapat dicuci bersamaan dengan pakaian bayi anda.
-Shampo yang” tidak pedih dimata” dapat digunakan dua atau tiga kali seminggu. Lakukan keramas dengan lembut terutama didaerah kepala bayi yang masih lunak. Daerah ini dilindungi oleh selaput yang kuat, yang juga dapat dikeramas.
 MEMBERSIHKAN TELINGA, HIDUNG, MATA, KUKU
Sebaiknya jangan memasukkan apapun pada telinga,mata, atau hidung bayi. Bersihkan mata, mulut, hidung dan telinga bagian luar dengan kain lembut dan basah. Apabila hidung bayi anda tersumbat, konsultasikan dengan tenaga kesehatan anda agar diberikan obat tetes air garam yang lembut untuk hidung atau menggunakan tabung bola karet untuk menghisap cairan dari lubang hidungnya dan mengurangi sumbatan. Potong kuku dengan rata dengan menggunakan gunting lengkung yang khusus dirancang untuk itu, pada saat bayi sedang tidur.
 Sumber: Buku Panduan kehamilan dan Masa Awal Menjadi Orang Tua
Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai mencapai suhu 40 derajat Celsius untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27 derajat Celsius untuk bayi di atas 2 bulan. Isilah bak mandi dengan air setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak.
Untuk bayi yang baru lahir, bersihkan terlebih dahulu kedua matanya dengan kapas yang telah direndam air matang. Bersihkan mata bayi dari ujung mata ke arah hidung, Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-masing mata.

Bersihkan pula lubang hidung si kecil secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang baca lebih lanjut
Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai mencapai suhu 40 derajat Celsius untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27 derajat Celsius untuk bayi di atas 2 bulan. Isilah bak mandi dengan air setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak.
Untuk bayi yang baru lahir, bersihkan terlebih dahulu kedua matanya dengan kapas yang telah direndam air matang. Bersihkan mata bayi dari ujung mata ke arah hidung, Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-masing mata.

Bersihkan pula lubang hidung si kecil secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang baca lebih lanjut
Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai mencapai suhu 40 derajat Celsius untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27 derajat Celsius untuk bayi di atas 2 bulan. Isilah bak mandi dengan air setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak.Untuk bayi yang baru lahir, bersihkan terlebih dahulu kedua matanya dengan kapas yang telah direndam air matang. Bersihkan mata bayi dari ujung mata ke arah hidung, Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-masing mata.Bersihkan pula lubang hidung si kecil secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang baca lebih lanjutFiled under: Tips Ditandai: | Memandikan Bayi« Tips memilih

Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi para ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar acara mandi sikecil tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka. Berikut  beberapa tips yang mungkin berguna bagi anda ibu baru atau para ayah yang ingin membantu istri tercinta memandikan sikecil. Siapa tahu istri anda makin kagum pada anda dengan kepiawaian anda memandikan sikecil.
 
Persiapan
persiapan
  • Mulailah dengan mengumpulkan semua kebutuhan mandi bayi anda. Letakkan benda-benda tersebut dekat dengan bak mandi bayi. Rentangkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi anda tak jauh dari bak mandi.
  • Pastikan suhu ruangan anda cukup nyaman untuk memandikan bayi. Isi bak mandi dengan air hangat kira-kira sekitar 5 cm dr permukaan bak. Tes suhu air dengan siku anda, atau menggunakan pengukur suhu air dengan suhu yang disarankan sebesar 36°C atau paling tidak tidak terasa panas dikulit anda.
  • Saat semua persiapan telah siap, baru anda boleh melepaskan pakaian bayi anda. Topang kepala dan punggungnya dengan satu tangan sementara tangan lainnya menopang tubuhnya, secara perlahan turunkan bayi anda kedalam bak mandi.

Memandikan
memandikan
  • Bersihkan mata bayi anda sebelum membasuh rambut dan tubuhnya.  Gunakan kapas dan air hangat untuk membersihkan matanya, usap mata bagian dalam kearah mata bagian luar. Gunakan kapas  yang berbeda untuk masing-masing mata.
  • Sesekali dalam seminggu anda bisa membersihkan rambut bayi anda. Baringkan tubuhnya didalam bak, dengan kepala dan leher masih ditopang tangan anda. Alirkan air ke kepalanya secara perlahan dengan menggunakan tangan. Tidak perlu menggunakan shampo hingga usianya lebih tua.
  • Gunakan waslap untuk membersihkan wajah bayi anda, kemuidian leher dan tubuh, baru yang terakhir anda bersihkan bagian genital dan bokong.
Do's and don'ts
Beberapa hal yang tidak boleh dan boleh anda lakukan selama memandikan bayi anda adalah:
do's 
and dont's
  • Jangan pernah meninggalkan bayi anda sendirian di dalam bak mandi. Meski air dalam bak kurang dari 5 cm, kemungkinan bayi anda tenggelam bisa saja terjadi, jadi jangan biarkan bayi anda berada tanpa pengawasan didalam bak. Jika anda ingin beranjak dari tempat memandikan bayi anda, handuki bayi anda dengan handuk kemudian bawa bersama anda.
  • Jika anda  hendak menggunakan sabun, gunakanlah sabun yang mengandung sorbolene lotion yang tidak akan menimbulkan iritasi pada kulit bayi anda.
  • Letakan bayi anda di ranjangnya atau tempat aman lainnya sebelum anda membereskan alat-alat mandinya.
Dengan kemauan dan sedikit latihan, niscaya acara memandikan sikecil tidak akan menjadi hal menakutkan bagi anda.
Kategori:

mpulan Materi Kuliah


08
Jan
09

PERAWATAN TALI PUSAT & KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR

Uncategorized
Ujung tali pusat akan mengering dan putus pada 7 – 10 hari sesudah bayi lahir, bisa juga 15 – 18 hari atau lebih. Orang tua dianjurkan untuk meletakkan popok yang dilipat di bawah area tali pusat dan menggunakan alkohol pada pusat beberapa kali sehari agar tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
Tali pusat dibersihkan dengan menggunakan alkohol dimulai disekitar hubungan antara tali pusat dan kulit.
Untuk meningkatkan proses pengeringan dan penyembuhan pada saat memandikan bayi baru lahir tidak dianjurkan untuk di celupkan dalam bak mandi asampai tali pusat putus dan umbilikus sembuh.
Orang tua dapat menggunakan metode sponge bath sampai jaringan granulasi menutupi bagian tali pusat yang lepas. Penutupan tali pusat tidak dianjurkan karena akan memperlambat proses pengeringan.
Warna merah dan pengeluaran bau yang tidak sedap disekitar umbilikus harus diperhatikan karena sebagai tanda adanya infeksi tali pusat dan dilaporkan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih lanjut.
Tujuan tali pusat terbuka atau tidak ditutup dengan kassa alkohol adalah :
  1. meningkatkan granulasi
  2. memudahkan dan mempercepat pengeringan pada tali pusat







KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR (NEONATUS) DAN PERAWATAN TALI PUSAT

PERSIAPAN ALAT
  1. Handuk dan waslap bersih
  2. Sabun bayi dan shampoo
  3. Alkohol 70%
  4. Cotton bud atau kapas bersih
  5. Kapas untuk membersihkan perineal
  6. Waskom atau bak mandi bayi
  7. Bengkok
  8. Air hangat
  9. Popok dan pakaian bersih
  10. Keranjang untuk baju kotor

PROSEDUR TINDAKAN

I. Tahap Pra Interaksi
1. Baca catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Rencanakan mandi sesuai dengan pola makan dan tidur, memandikan bayi baru lahir pada pertengahan waktu makan memiliki beberapa keuntungan yaitu bayi akan siap dalam prosedur.
3. Siapkan ruangan
4. tetapkan tujuan dilakukan prosedur
5. Siapkan alat – alat
6. Cuci tangan

II. Tahap Orientasi
  1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
  2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga klien


III. Tahap kerja
  1. berikan kesempatan keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan
  2. Kaji temperatur tubuh serta tanda  dan gejala adanya distress pernafasan
  3. Memandikan :
  1. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalam inkubator
  2. Periksa kembali temperatur air dengan suhu 37 – 38 derajat celcius/ hangat – hangat kuku, air dalam waskom hanya digunakan untuk menyeka (sponge bath) dan membersihkan rambut.
  3. Mulai memandikan : usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan air bersih dan bagian berbeda untuk tiap – tiap mata.
  4. Bersihkan wajah dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa menggunakan sabun.
  5. Membersihkan rambut :
-          pegang bayi dengan aman, gunakan ”football hold”, basahi rambut dengan air secara lembut
-          Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan keringkan kulit kepala dengan cepat
  1. Membersihkan telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang berbeda untuk tiap – tiap- telinga.
  2. Membersihkan tubuh dan ekstremitas :
-          setelah melepas selimut mandi/ pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan dan punggung dengan cara yang sama
-          bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang dibersihkan sebelum berpindah ke bagian yang lain
  1. membersihkan genetalia :
-          Bayi perempuan : bersihkan labia secara perlahan-lahan dengan arah dari depan ke belakang.
-          Bayi laki-laki : terik kulup dengan lembut dan sejauh-jauhnya, bersihkan ujun glands dengan gerakan memutar dan kembalikan kulup dengan segera setelah dibersihkan.
  1. Bersihkan dan keringkan daerah perineal
  2. Tidak dianjurkan menggunakan bedak, minyak atau lotion pada kulit bayi
  3. Gunakan alkohol untuk perawatan tali pusat jika perlu angkat tali pusat agar perawatan lebih adequat.
  4. Gunakan popok dengan lipatan ke depan dan berada dibawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka.
  5. Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan.

IV. Tahap Terminasi
  1. Bersihkan dan kembalikan peralatan mandi, rapikan ruangan senyaman mungkin dan kembalikan alat-alat pada tempat semula
  2. perhatikan respon bayi
  3. cuci tangan
  4. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

V. Dokumentasi
1. Catat waktu dilakukan tindakan, tindakan yang telah dilakukan, respon bayi serta penemuan penting saat dilakukan tindakan seperti hipotermi, distress pernafasan dll.

VI. Referensi

Laura R.M. Comprehensive maternity Nursing : Nursing Process And Chidbearing Family (Second Edition). Philadelpia : LB. Lipincott Company.
Kemper., et.al. Comprehensive Child And Family Nursing Skills(1991). Philadelpia: Mosby Year Book.
Wholey & Wong. Nursing Care Of Infants And Children (Fifth Edition). Philadelpia: Mosby year book

20 Hal Penting Perawatan Bayi Baru Lahir

Ditulis tanggal 30. Nov, 2009 oleh dr. M. Adi Firmansyah dalam Kesehatan Anak
Syukur, mungkin kata itu memang pantas diucapkan atas kelahiran si anggota baru keluarga. Perjuangan yang sarat penat ketika sembilan bulan mengandung dan perjuangan antara hidup dan mati ketika melahirkan seolah terhapus begitu saja saat mendengar tangisan pertamanya di dunia ini. Bila ini adalah pengalaman pertama tentunya akan menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan dan tak bisa dipungkiri, perasaan menjadi wanita seutuhnya telah membuncah di dada.
Namun, tak jarang yang juga merasakan kepanikan usai persalinan. Panik karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Oleh karena itu, persiapan yang baik harus dilakukan. Salah satunya, dengan memahami hal-hal apa saja yang perlu diketahui dan dilakukan untuk si buah hati Anda.
Tulisan berikut akan mengajak Anda menelusuri 20 (dua puluh) hal penting yang perlu Anda ketahui tentang perawatan bayi baru lahir. Hal-hal ini sengaja dirangkum dari kondisi tersering yang sering dialami dalam enam bulan pertama perawatan bayi. Semoga kepanikan akibat perasaan ketidakmampuan akan tergantikan dengan semangat yang menggebu-gebu untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil. Selamat menyimak.
1. ASI (Air Susu Ibu) yang tidak keluar pada hari pertama dianggap masih normal.
Benar. Pada dua tiga hari pertama, produksi ASI masih sangat sedikit. Hal ini sesuai dengan keadaan si bayi, dimana masih banyak terdapat cairan dalam tubuh bayi sehingga bayi tidak banyak membutuhkan ASI atau PASI dalam dua tiga hari pertama. Anda tidak perlu memberikan si kecil susu formula lantaran kuatir si kecil akan kehausan karena tidak mendapatkan ASI.
2. ASI sebaiknya diberikan segera setelah lahir.
Dewasa ini, para dokter ahli kebidanan menganjurkan agar bayi yang baru lahir segera disusui. Hal ini bernilai positif karena kondisi ini adalah kontak kulit pertama bayi dengan ibunda tercinta. Sebuah kegiatan yang menciptakan ikatan batin yang tak ternilai. Bayi baru lahir bayi sudah dapat menangis dan bernapas dengan baik serta tubuhnya sudah dibersihkan dari darah dan lendir) diletakkan di dada ibu. Ajaibnya, meski bayi belum dapat melihat dengan sempurna, ia akan akan merangkak mencari puting ibunya dan akan mulai menyusu. Susui sedari awal bayi Anda dalam 30 menit setelah lahir. Kegiatan pengenalan awal dalam menyusui ini dikenal dengan istilah breast crawl atau dikenal juga dengan Inisiasi Menyusui Dini. Pemberian ASI dini ini akan merangsang keluarnya ASI selanjutnya.
3. ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi.
ASI memang terbukti paling unggul dan merupakan makanan terbaik bagi bayi. Apa pasal? ASI adalah anugerah terindah dari Tuhan untuk bayi. Anda akan tercengang karena begitu banyak kandungan gizi di dalam ASI. Apa saja yang manfaat ASI? Pertama, ASI mengandung semua kebutuhan gizi yang diperlukan bayi. Kedua, ASI mengandung zat gizi yang mudah dicerna bayi. Ketiga, produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Kemudian, yang keempat, ASI mengandung berbagai zat anti sehingga bayi tidak mudah terkena infeksi. Manfaat kelima adalah ASI tidak mengandung kuman. Keenam, ASI selalu segar dan tidak pernah basi serta bisa diberikan kapan saja dan dimana saja. Ketujuh, ASI dapat mencegah alergi. Dan kedelapan, yang merupakan bagian terpenting, ASI akan mempererat hubungan batin antara Anda dan dirinya. Masih adakah alasan kita untuk tidak memberikan ASI untuk si kecil? Berikanlah ASI secara ekslusif hingga bayi berusia 6 bulan.
4. Menyusui pun ada ilmunya.
Cara menyusui yang benar dapat dilakukan dengan cara-cara berikut. Letakkan wajah bayi menghadap ke payudara Anda dengan cara menyangga kepala bayi dengan satu tangan. Posisi ini akan membuat kepala bayi lebih tinggi daripada dada dan perutnya (seperti posisi setengah duduk). Dekaplah bayi Anda dengan lembut sehingga perutnya akan bersentuhan dengan perut Anda. Dengan tangan Anda yang lain, sanggalah payudara agar mudah dicapai oleh mulut bayi. Pastikan puting payudara dan bagian sekitar areola (bagian berwarna hitam yang mengelilingi puting payudara Anda) masuk ke dalam  mulut bayi. Biarkan ia mengisap sampai kenyang dan penting pula, biasakan ia mengisap dari kedua payudara Anda.
Posisi menyusui sambil berdiri yang benar
Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)
Posisi menyusui sambil duduk yang benar
Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)
Posisi menyusui sambil rebahan yang benar
Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)
5. Pemberian ASI sebaiknya tidak boleh diselingi dengan susu formula.
Perlu dicatat bahwa bila tidak ada hal-hal yang menghalangi ibu memberikan ASI pada bayi seperti kondisi ibu yang sakit berat, atau bila mendapat sedang dalam tahap pengobatan dengan obat yang dapat dikeluarkan bersama ASI dan dapat membahayakan kesehatan bayi atau bila ASI tidak dapat keluar sama sekali, maka pemberian susu formula mendapat tempat.
Sebaliknya, bila ASI diselingi dengan pemberian PASI (Pengganti ASI, misalnya susu formula) padahal ibu tidak ada halangan memberikan ASI, akan memberikan dampak yang tidak baik. Produksi ASI akan berkurang karena tidak selalu dikosongkan melalui rangsangan hisapan bayi. Segala kebaikan dan manfaat ASI tentunya tidak akan diperoleh oleh bayi. Selain itu, bayi akan mulai belajar minum dengan dot, yang bagi si kecil, kegiatan ini lebih menyenangkan karena ia tidak perlu bersusah payah mengisap namun pancaran susu cukup banyak. Mungkin, pernyataan berikut cukup bijak mewakili kondisi ini: untuk apa memberikan pengganti, jika yang digantikan masih ada. Setuju ya?
6. Bayi tampak kuning pada minggu pertama masih dianggap normal.
Kuning pada bayi, atau istilah medisnya adalah ikterus, boleh jadi hal yang normal dan bisa juga sebaliknya. Pada sebagian besar bayi, kondisi ini masih normal. Kuning pada bayi biasanya muncul pada hari ketiga setelah lahir, terlihat samar-samar Warna kuning ini disebabkan adanya kadar bilirubin – suatu zat hasil pengolahan sel darah merah – yang meninggi di dalam darah. Bila diperiksa, kadarnya mencapai 5 mg per 100 cc darah atau lebih. Normalnya, kadarnya kurang dari 1 mg per 100 cc darah. Warna kuning ini harus menghilang setelah minggu kedua. Jadi, bila kuning muncul sedari hari pertama atau kuningnya tidak menghilang setelah 10 hingga 14 hari, sebaiknya perlu diperiksa dengan teliti. Kadar bilirubin yang terlampau tinggi, pada bayi baru lahir, dapat membahayakan bayi karena dapat merusak otak.
7. Bayi yang kuning tidak perlu dijemur dibawah sinar matahari.
Sebenarnya tidak perlu menjemur bayi kuning di bawah sinar matahari karena memang tidak ada manfaatnya. Kuning pada bayi akan menghilang dengan sendirinya pada minggu kedua. Namun bukan berarti hal ini dilarang. Silahkan lakukan bila hal ini dapat memberikan efek psikologis pada Anda dengan catatan, jangan terlalu lama. Lakukan selama kurang lebih 15menit dibawah sinar matahari pagi tatkala matahari belum terlalu tinggi.
8. Talipusat butuh perawatan yang tepat.
Talipusat bayi bukan hiasan semata. Perawatan perlu dilakukan agar tidak terjadi infeksi sebelum talipusat lepas dengan sendirinya (istilahnya disebut dengan puput). Prinsipnya adalah menjaga puntung talipusat supaya tetap bersih dan kering hingga dapat lepas dengan sendirinya. Anda tidak perlu mengoleskan apapun pada puntung. Bila keadaannya tetap kering, Anda dapat membersihkan setiap selesai mandi atau buang air dengan menggunakan cotton bud (pembersih liang telinga) yang diolesi alkohol 70%. Sebaiknya tidak menggunakan antiseptik karena kandungan yodium di dalamnya dapat mengganggu pertumbuhan kelenjar gondoknya. Bila menggunakan popok, lipat popok dibawah pusat, tidak membalut talipusat. Hal ini dimaksudkan agar ketika si kecil buang air kecil, talipusat tidak basah terkena air kencing. Talipusat umumnya lepas dalam waktu 5 hari hingga 7 hari meski kadang ada yang sampai dua minggu.
9. Cara bijak memandikan bayi.
Sebenarnya, bayi tidak perlu dimandikan (yakni dengan mencelupkan ke dalam bak mandinya) dalam 1 – 2 minggu pertama. Namun bayi harus tetap dibersihkan dan dikeringkan setiap kali pipis atau buang air besar. Kalau puntung talipusat belum puput, bayi cukup dibersihkan dengan lap saja karena puntung talipusat yang basah, cenderung menimbulkan infeksi. Gunakan air hangat-hangat kuku. Bukalah pakaiannya dan segera selimuti dengan handuk. Buka daerah tubuh bayi yang akan dilap saja agar bayi tidak kedinginan. Untuk wajah, tidak perlu menggunakan sabun. Gunakan sabun untuk mengelap bagian tubuh lainnya. Jangan lupa bersihkan juga daerah selangkangannya.
Kalaupun Anda lebih memilih untuk memandikannya, tidak mengapa. Yang penting, tahu caranya. Bila talipusat belum puput, Anda dapat menyelupkan ke dalam bak mandi kecil khusus si kecil. bayi boleh dimandikan di dalam bak mandi kecil. Gunakan air hangat-hangat kuku. Masukkan bayi secara perlahan-lahan. Mula-mula, basuhlan wajah, bagian kepala, kemudian seluruh tubuhnya tanpa menggunakan sabun. Lalu basuh kembali tubuh dan bagian lainnya dengan sabun, kemudian dibilas. Bila talipusat belum puput, segera keringkan talipusatnya seusai mandi dan olesi dengan alkohol 70%.
10. Napas bayi berbunyi grok-grok tidak selalu berarti pilek.
Pada bayi hingga usia beberapa bulan, rongga hidungnya masih sempit terutama saat pagi hari atau udara dingin. Alhasil, napasnya menjadi berbunyi grok-grok. Jadi, bukan berarti pilek. Tidak perlu diobati karena akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Penyebab lainnya, adalah adanya peningkatan produksi lendir yang biasanya dialami bayi dengan bakat alergi atau bila ada infeksi misalnya influensa. Jadi, yang perlu dicermati adalah apakah bayi ada alergi atau infeksi yang biasanya ditandai dengan adanya demam.
11. Keluarnya bercak darah dari kemaluan dapat terjadi pada bayi perempuan.
Bercak darah kadang disertai lendir dari liang kemaluan bayi perempuan seperti menstruasi memang dapat terjadi. Hal ini disebabkan masih adanya pengaruh hormon estrogen ibu yang banyak diproduksi oleh ibu semasa bayi dalam kandungan. Hormon estrogen ini mempengaruhi kelenjar pada rahim bayi perempuan. Tidak perlu dikuatirkan dan hal ini tidak membutuhkan pengobatan karena akan hilang dengan sendirinya seiring dengan penurunan kadar hormon estrogen pada bayi.
12. Pemakaian gurita atau bedong pada bayi tidak dianjurkan.
Sejatinya, bayi dipakaikan gurita dengan tujuan untuk menghangatkan bayi dan mencegah pusar bodong. Hal ini tidak dianjurkan karena memang tidak beralasan. Pemakaian gurita, apalagi bila dipakaikan terlalu ketat, dapat menekan dinding perut bayi sehingga tidak dapat secara bebas mengembang sewaktu bernapas. Alhasil, gurita akan menghalangi pernapasan bayi. Selain itu, gurita yang terlalu ketat juga akan menekan dinding perut sehingga dapat menyebabkan bayi lebih mudah muntah ataupun gumoh.
Sedangkan pemakaian bedong biasanya dengan tujuan mencegah kaki bayi bengkok. Hal ini juga tidak ada pembenarannya. Pembedongan bayi, sebenarnya lebih tepat bila ditujukan agar bayi merasa hangat dan tidur dengan tenang, namun dengan catatan, kenakan bedong dengan longgar. Yang sering terjadi adalah bayi dibedong terlalu rapat dan kuat. Padahal ini tidak boleh karena dapat mengganggu peredaran darah, menghambat pernapasan, dan juga dapat mengganggu perkembangan gerakan (motorik) bayi karena tangan dan kakinya tidak dapat bergerak dengan leluasa.
13. Makanan tambahan selain ASI tidak dianjurkan diberikan sebelum usia 6 bulan.
Makanan tambahan baru boleh diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Sampai usia 6 bulan, sebenarnya ASI saja sudah cukup memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi. Kondisi ini juga berlakui untuk yang mendapatkan susu formula (karena tidak bisa mendapatkan ASI), makanan tambahan tetap diberikan pada usia 6 bulan. Memberikan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan memberikan risiko tersedak yang lebih besar dan lebih mudah terjadi alergi. Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 4 hingga 6 bulan termasuk kematangan mekanisme menelan.
Sejenak, kalau kita mencermati, sebelum usia 6 bulan, bayi akan menunjukkan penolakan terhadap makanan bila Anda suapi. Bayi akan melakukan refleks mendorong dengan lidahnya semua benda padat yang masuk mulutnya, kecuali puting susu atau dot yang sudah dikenal sebelumnya. Refleks ini akan menghilang sendirinya saat usia 6 bulan. Artinya, secara alami, bayi memang tidak perlu diberikan makanan tambahan selain ASI.
14. Madu tidak boleh diberikan pada bayi kurang dari 1 tahun.
Hal ini disebabkan karena madu merupakan tempat yang baik untuk kuman yang disebut Clostridium botulinum tumbuh. Kuman ini menyebabkan keracunan makanan yang disebut botulisme. Gejalanya dapat bervariasi mulai dari ringan hingga dapat menyebabkan kematian. Sembelit yang berkepanjangan, kelemahan pada lengan dan tungkai, lemah saat menangis dan mengisap susu, adalah gejala yang sering terjadi.
15. Bayi akan tampak sering tertidur.
Tidak perlu terlalu kuatir. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Ia biasanya hanya bangun bilamana lapar atau ada hal yang membuatnya tidak nyaman misalnya basah karena buang air kecil atau buang air besar. Bayi baru lahir memang belum mengenai perbedaan siang dan malam. Anda pun tidak perlu kuatir karena bayi tidur sesuai dengan kebutuhannya. Rata-rata, bayi baru lahir tidur 16 jam sehari. Kemudian hingga usia 6 bulan, kebutuhan tidurnya mulai bervariasi antara 10 hingga 18 jam sehari. Namun, bila si kecil sudah tidur lebih dari dua jam, tidak ada salahnya Anda bangunkan untuk diberikan ASI.
16. Amati jumlah biji kemaluan bayi lelaki Anda.
Pada sebagian bayi yang lahir cukup bulan, satu atau kedua testis (buah zakarnya) belum teraba pada kantung kemaluan. Secara medis, istilahnya disebut kriptorkismus. Keadaan ini paling sering terjadi pada bayi yang lahir prematur. Makin prematur bayi dilahirkan, makin sering pula dijumpai. Biasanya, sekitar 66% kasus kriptorkismus akan mengalami penurunan testis sebelum usia 6 bulan. Setelah usia ini, biasanya testis tidak akan turun sendiri sehingga memerlukan pengobatan. Jika masih tidak turun hingga usia 2 tahun, tindakan bedah sebaiknya dilakukan. Sebaiknya, diskusikan dengan dokter Anda untuk merencanakan pengobatan yang tepat dan terbaik. Jangan pernah melakukan tindakan sendiri seperti memijat atau berusaha mencari letak testis.
17. Mata bayi tampak selalu berair meski tidak sedang menangis.
Memang benar, mata bayi tampak berair. Hal ini masih normal,dan ini terjadi karena saluran air matanya yang belum berfungsi sempurna. Hal ini membuat kotoran mata yang seharusnya terbuang mengikuti saluran air mata menjadi sedikit menumpuk dan terjadi belekan. Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya meski membutuhkan waktu yang bervariasi hingga berbulan-bulan. Ada kalanya, orangtua, dianjurkan melakukan pijatan lembut pada sudut mata di dekat pangkal hidung untuk membantu melancarkan aliran. Namun, bila terlihat berlebihan, bahkan kotoran matanya banyak dan lengket, sebaiknya Anda perlu berkonsultasi ke dokter.
18. Bayi dapat menangis tiba-tiba karena kolik.
Kolik adalah nyeri perut yang munculnya hilang timbul. Biasanya terjadi pada bayi lelaki, gemuk, usia berkisar 2-6 bulan. Gejalanya bayi tiba-tiba menangis, rewel, bahkan tangisannya melengking sehingga membuat orangtuanya panik. Padahal sebelumnya, si kecil tampak sehat saja. Bujuk rayu orangtua untuk mendiamkan tangisan seringkali tidak berhasil, malahan justru orangtuanya yang menjadi gelisah. Bayi terus menangis dan menangis bahkan kadang wajahnya dapat memerah. Namun, setelah serangan kolik ini selesai, bayi pun akan diam dengan sendirinya dan akhirnya tidur seolah tidak terjadi apa-apa.
Kuncinya di sini adalah orangtua harus tetap tenang. Tidak usahlah menggendong bayi hilir mudik berlebihan untuk menenangkan, apalagi bila ikut-ikutan menangis atau bahkan marah. Boleh saja menggendong, namun lakukan dengan lembut. Bila memang benar serangan kolik, maka ini akan berhenti dengan sendirinya dan bayi akan tertidur karena kelelahan.
19. Bayi sebaiknya tidak ditidurkan dalam keadaan tengkurap.
Di negara kita, kebanyakan bayi ditidurkan dalam posisi yang alami yakni terlentang. Dulu, kerap dianjurkan agar bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap atau telungkup. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya tersedak atau aspirasi, yakni istilah untuk masuknya makanan ke dalam saluran pernapasan saat bayi gumoh atau muntah. Padahal, yang dapat terjadi justru sindrom kematian mendadak pada bayi yang ditidurkan telungkup. Lain hal bila bayi sudah dapat tengkurap dengan sendirinya, biarkan ia mencari sendiri posisi tidurnya yang nyaman. Jadi dianjurkan, sebelum bayi berusia 4 bulan, sebaiknya tidak menidurkan bayi dalam posisi telungkup atau tengkurap.
20. Jangan lupa berikan imunisasi untuk bayi Anda.
Imunisasi diperlukan untuk memberikan perlindungan bagi bayi Anda dari penyakit infeksi. Sebaiknya, Anda memastikan bayi Anda telah diimunisasi, bahkan semenjak baru dilahirkan. Bayi yang baru lahir perlu mendapat imunisasi BCG, polio, dan hepatitis B. Ikuti program imunisasi yang diwajibkan pemerintah kita antara lain: vaksin BCG, polio, hepatitis B, DTP dan campak, yang bisa diperoleh gratis di puskesmas atau posyandu. Dan program imunisasi yang dianjurkan seperti Hib, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, IPD (pneumokokus) dan influensa, penting juga Anda ikuti. Hanya saja, untuk program imunisasi yang dianjurkan ini, Anda harus menyediakan dana sendiri karena tidak bisa didapatkan secara gratis.
Bahan Bacaan:
  1. Markum AH, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1991.
  2. Sastroasmoro S. Membina tumbuh kembang bayi dan balita. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2007
  3. Sigit IP, Suradi R, Masoara S, Boediharjo SD, Marnoto W. Bahan bacaan manajemen laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2004
  4. Staa Karel A, Meiliasari M. Menjadi dokter anak di rumah. Jakarta: Puspa Swara. 2005.
  5. Satgas Imunisasi. Jadwal imunisasi anak 2007.

Kumpulan Materi Kuliah


08
Jan
09

MEMANDIKAN NEONATUS dan BAYI

Uncategorized

Teknik memandikan neonatus adalah dengan teknik “sponge bath” yaitu membersihkan neonatus dengan membasuh seluruh bagian tubuh dari kepala sampai dengan ujung kaki tanpa dimasukkan dalam bak mandi.
Sponge bath dilakukan pada neonatus sampai tali pusat mengering dan putus, dengan metode ini neonatus sudah mendapatkan perawatan kebersihan yang adequat, disamping itu dengan menggunakan metode ini akan menjaga keadaan tali pusat agar tidak basah dan membantu proses pengeringan tali pusat.
Pada saat perawat memandikan neonatus, orang tua harus mendapatkan kesempatan atau berpartisipasi dalam mendemonstrasikan teknik sponge bath sebelum pulang ke rumah. Jika kesempatan untuk memandikan bersama orang tua hanya satu kali, perawat dapat menggabungkan demonstrasi dan mendemonstrasikan kembali dengan diskusi pada saat memandikan yang pertama dengan orang tua, kemudian saat memandikan berikutnya jika diperlukan perawat hanya memberikan dukungan dan menjkadi asisten. Orang tua harus dijelaskan prinsip – prinsip memandikan yaitu diantaranya :
  1. prosedur memandikan dimulai dari daerah yang paling bersih ke daerah yang paling kotor (genital dan daerah perineal dibersihkan paling akhir)
  2. perawatan khusus dilakukan pada daerah lipatan kulit
  3. teknik sponge bath harus diteruskan sampai tali pusat putus dan tidak ada tanda – tanda infeksi pada umbilikus
  4. salah satu cara yang baik dalam teknik sponge bath adalah dimulai dengan membasuh muka dan kepala, menyabuni tubuh dan setelah itu menggunakan bak mandi bayi untuk membilasnya(prosedur sponge bath dan gambar terlampir).
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada bayi baru lahir atau neonatus adalah :
  1. Gangguan mempertahankan kebersihan diri dikarenakan : kurangnya pengetahuan orang tua tentang cara memandikan bayi baru lahir.
  2. Hipotermia
  3. Potensial infeksi dikarenakan kerusakan jaringan pada tali pusat.
Tujuan tindakan memandikan bayi baru lahir/ neonatus adalah :
  1. Membersihkan kulit dari darah dan cairan amnion
  2. Mempertahankan kebersihan diri sehari – hari
  3. Untuk observasi keadaan kulit bayi
  4. mengajarkan orang tua tentang cara memandikan bayi.
  5. Sebagai stimulasi dini
Untuk observasi kulit dari kemungkinan infeksi pada tali pusat dan yang lainnya



Online Tutorial & Business

Tutorial Kuliah dan Bisnis Online

Tentang Situs ini

Situs ini berisi tutorial kuliah dan bisnis online. Materi kuliah yang ada di blog ini adalah catatan kuliah, dari penulis dan istri, kalau ada pertanyaan silahkan berikan komentar. Penulis Tidak Bertanggung Jawab atas isi dari situs ini, kalau ada kesalahan mohon diluruskan dan silahkan kirimkan kritik dan saran ke e-mail di : aglocoon@gmail.com

Jadikan Semuanya Lebih Baik

Semoga Kita Bisa Memaknai Setiap Arti Hidup ...Sukses dan Keberkahan Untuk Kita Semua..Jayalah Terus Blogger Indonesia ...Untuk pemasangan Iklan di Blog ini hubungi : aglocoon@gmail.com
Description: http://img1.blogblog.com/img/icon18_wrench_allbkg.png
Description: http://i254.photobucket.com/albums/hh92/eblogtemplates/polaroid/ico-hdr1.gif

MEMANDIKAN NEONATUS Dan BAYI

Teknik memandikan neonatus adalah dengan teknik “sponge bath” yaitu membersihkan neonatus dengan membasuh seluruh bagian tubuh dari kepala sampai dengan ujung kaki tanpa dimasukkan dalam bak mandi.
Sponge bath dilakukan pada neonatus sampai tali pusat mengering dan putus, dengan metode ini neonatus sudah mendapatkan perawatan kebersihan yang adequat, disamping itu dengan menggunakan metode ini akan menjaga keadaan tali pusat agar tidak basah dan membantu proses pengeringan tali pusat.
Pada saat perawat memandikan neonatus, orang tua harus mendapatkan kesempatan atau berpartisipasi dalam mendemonstrasikan teknik sponge bath sebelum pulang ke rumah. Jika kesempatan untuk memandikan bersama orang tua hanya satu kali, perawat dapat menggabungkan demonstrasi dan mendemonstrasikan kembali dengan diskusi pada saat memandikan yang pertama dengan orang tua, kemudian saat memandikan berikutnya jika diperlukan perawat hanya memberikan dukungan dan menjkadi asisten. Orang tua harus dijelaskan prinsip – prinsip memandikan yaitu diantaranya :
prosedur memandikan dimulai dari daerah yang paling bersih ke daerah yang paling kotor (genital dan daerah perineal dibersihkan paling akhir)
perawatan khusus dilakukan pada daerah lipatan kulit
teknik sponge bath harus diteruskan sampai tali pusat putus dan tidak ada tanda – tanda infeksi pada umbilikus
salah satu cara yang baik dalam teknik sponge bath adalah dimulai dengan membasuh muka dan kepala, menyabuni tubuh dan setelah itu menggunakan bak mandi bayi untuk membilasnya(prosedur sponge bath dan gambar terlampir).
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada bayi baru lahir atau neonatus adalah :
Gangguan mempertahankan kebersihan diri dikarenakan : kurangnya pengetahuan orang tua tentang cara memandikan bayi baru lahir.
Hipotermia
Potensial infeksi dikarenakan kerusakan jaringan pada tali pusat.
Tujuan tindakan memandikan bayi baru lahir/ neonatus adalah :
Membersihkan kulit dari darah dan cairan amnion
Mempertahankan kebersihan diri sehari – hari
Untuk observasi keadaan kulit bayi
mengajarkan orang tua tentang cara memandikan bayi.
Sebagai stimulasi dini
Untuk observasi kulit dari kemungkinan infeksi pada tali pusat dan yang lainnya.

PERAWATAN TALI PUSAT

Ujung tali pusat akan mengering dan putus pada 7 – 10 hari sesudah bayi lahir, bisa juga 15 – 18 hari atau lebih. Orang tua dianjurkan untuk meletakkan popok yang dilipat di bawah area tali pusat dan menggunakan alkohol pada pusat beberapa kali sehari agar tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
Tali pusat dibersihkan dengan menggunakan alkohol dimulai disekitar hubungan antara tali pusat dan kulit.
Untuk meningkatkan proses pengeringan dan penyembuhan pada saat memandikan bayi baru lahir tidak dianjurkan untuk di celupkan dalam bak mandi asampai tali pusat putus dan umbilikus sembuh.
Orang tua dapat menggunakan metode sponge bath sampai jaringan granulasi menutupi bagian tali pusat yang lepas. Penutupan tali pusat tidak dianjurkan karena akan memperlambat proses pengeringan.
Warna merah dan pengeluaran bau yang tidak sedap disekitar umbilikus harus diperhatikan karena sebagai tanda adanya infeksi tali pusat dan dilaporkan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih lanjut.
Tujuan tali pusat terbuka atau tidak ditutup dengan kassa alkohol adalah :
meningkatkan granulasi
memudahkan dan mempercepat pengeringan pada tali pusat







KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR (NEONATUS) DAN PERAWATAN TALI PUSAT

PERSIAPAN ALAT
Handuk dan waslap bersih
Sabun bayi dan shampoo
Alkohol 70%
Cotton bud atau kapas bersih
Kapas untuk membersihkan perineal
Waskom atau bak mandi bayi
Bengkok
Air hangat
Popok dan pakaian bersih
Keranjang untuk baju kotor

PROSEDUR TINDAKAN

I. Tahap Pra Interaksi
1. Baca catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Rencanakan mandi sesuai dengan pola makan dan tidur, memandikan bayi baru lahir pada pertengahan waktu makan memiliki beberapa keuntungan yaitu bayi akan siap dalam prosedur.
3. Siapkan ruangan
4. tetapkan tujuan dilakukan prosedur
5. Siapkan alat – alat
6. Cuci tangan

II. Tahap Orientasi
Berikan salam, panggil klien dengan namanya
Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga klien


III. Tahap kerja
berikan kesempatan keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan
Kaji temperatur tubuh serta tanda dan gejala adanya distress pernafasan
Memandikan :
Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan atau terbaring dalam inkubator
Periksa kembali temperatur air dengan suhu 37 – 38 derajat celcius/ hangat – hangat kuku, air dalam waskom hanya digunakan untuk menyeka (sponge bath) dan membersihkan rambut.
Mulai memandikan : usap mata dari kantus dalam ke kantus luar, gunakan air bersih dan bagian berbeda untuk tiap – tiap mata.
Bersihkan wajah dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa menggunakan sabun.
Membersihkan rambut :
- pegang bayi dengan aman, gunakan ”football hold”, basahi rambut dengan air secara lembut
- Usapkan shampoo bayi dengan menggunakan lap, bilas rambut dan keringkan kulit kepala dengan cepat
Membersihkan telinga luar, bersihkan dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang berbeda untuk tiap – tiap- telinga.
Membersihkan tubuh dan ekstremitas :
- setelah melepas selimut mandi/ pakaian bayi, bersihkan leher, dada, lengan dan punggung dengan cara yang sama
- bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang dibersihkan sebelum berpindah ke bagian yang lain
membersihkan genetalia :
- Bayi perempuan : bersihkan labia secara perlahan-lahan dengan arah dari depan ke belakang.
- Bayi laki-laki : terik kulup dengan lembut dan sejauh-jauhnya, bersihkan ujun glands dengan gerakan memutar dan kembalikan kulup dengan segera setelah dibersihkan.
Bersihkan dan keringkan daerah perineal
Tidak dianjurkan menggunakan bedak, minyak atau lotion pada kulit bayi
Gunakan alkohol untuk perawatan tali pusat jika perlu angkat tali pusat agar perawatan lebih adequat.
Gunakan popok dengan lipatan ke depan dan berada dibawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam keadaan terbuka.
Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan.

IV. Tahap Terminasi
Bersihkan dan kembalikan peralatan mandi, rapikan ruangan senyaman mungkin dan kembalikan alat-alat pada tempat semula
perhatikan respon bayi
cuci tangan
Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

V. Dokumentasi
1. Catat waktu dilakukan tindakan, tindakan yang telah dilakukan, respon bayi serta penemuan penting saat dilakukan tindakan seperti hipotermi, distress pernafasan dll.

VI. Referensi

Laura R.M. Comprehensive maternity Nursing : Nursing Process And Chidbearing Family (Second Edition). Philadelpia : LB. Lipincott Company.
Kemper., et.al. Comprehensive Child And Family Nursing Skills(1991). Philadelpia: Mosby Year Book.
Wholey & Wong. Nursing Care Of Infants And Children (Fifth Edition). Philadelpia: Mosby year book.





ASUHAN BAYI BARU LAHIR (BUKU ACUAN APN)
Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang asuhan yang diperlukan bagi bayi baru lahir (BBL). Walaupun sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehainilan (bayi), maka penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagian esensial dan asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar (85%-90%) persalinan adalah normal, tetapi gangguan dalam kehainilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan bayi-bayi yang baru dilahirkan. Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia, hipotermia dan atau infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia segera dikenali dan ditatalaksana secara adekuat, dibarengi pula dengan penccgahan hipotermia dan infeksi.
Tujuan
Pada akhir bab ini, penolong persalinan akan dapat :
  1. Menjelaskan dan rnemperagakan langkah-langkah esensial dan asuhan BBL Asuhan Esensial Neonatal.
  2. Menjelaskan tindakan pencegahan infeksi yang berkaitan dengan asuhan BBL.
  3. Menjelaskan penilaian awal bayi baru lahir.
  4. Menjelaskan alasan dan cara melakukan pencegahan kehilangan panas.
  5. Menjelaskan teknik-teknik mengeringkan, menghangatkan dan rangsangan taktil pada BBL.
  6. Membahas alasan untuk menempatkan bayi bersama ibunya setiap saat.
  7. Membahas alasan untuk memulai pemberian AST secara dini.
  8. Menjelaskan posisi dan cara pemberian ASI yang tepat. (Cara pemberian itu sudah rnenjelaskan teknik menyusui sehingga tidak perlu disebutkan cara perlekatan karena bayi tidak melekat pada payudara melainkan menghisap puting susu).
  9. Menjelaskan perawatan payudara, gejala dan tanda tersumbatnya saluran ASI dan mastitis.
10.  Menjelaskan asuhan tali pusat yang tepat.
11.  Menjelaskan bagaimana memberikan upaya profilaksis terhadap gangguan pada mata.
12.  Menjelaskan dan memperagakan prosedur Resusitasi pada BBL yang mengalarni asfiksia.
13.  Menjelaskan dan memperagakan langkah-langkah esensial inisiasi dan restorasi pernapasan dengan ventilasi tekanan positif pada BBL yang mengalarni asfiksia.
14.  Menjelaskan penatalaksanaan awal BBL jika terdapat pewarnaan mekonium pada cairan ketuban.
15.  Menjelaskan bagaimana cara mengenali masalah-masalah penyerta yang memerlukan rujukan bagi hayi baru lahir.
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir
Penatalaksanaan awal dimulai sejak proses persalinan hingga kelahiran bayi, dikenal sebagai Asuhan Esensial Neonatal yang meliputi:
  • Persalinan bersih dan aman.
  • Memulai/inisiasi pernapasan spontan.
  • Stabilisasi temperatur tubuh bayi/menjaga agar bayi tetap hangat.
  • ASI dini dan eksklusif.
  • Pencegahan infeksi.
  • Pemberian Imunisasi.
Persalinan bersih dan aman
Telah dibicarakan dalam bab-bab terdahulu, yang penting di sini agar selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi yang baku (standar) dan ditatalaksana sesuai dengan ketentuan atau indikasi yang tepat.
Memulai/inisiasi pernapasan spontan
Begitu bayi lahir segera dilakukan inisiasi pernapasan spontan dengan melakukan penilaian awal, sebagai berikut:
  • Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat (0-30 detik).
  • Evaluasi data yang terkumpul, buat diagnosis dan tentukan rencana untuk asuhan bayi baru lahir (lihat Bab 1 mengenai pembahasan pengumpulan data dan membuat keputusan klinik).
  • Nilai kondisi bayi baru lahir secara cepat dengan mempertimbangkan atau menanyakan 5 pertanyaan sebagai berikut:
  1. 1. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
  2. 2. Apakah bayi bernapas spontan?
  3. 3. Apakah kulit bayi berwarna kemerahan?
  4. 4. Apakah tonus/kekuatan otot bayi cukup?
  5. 5. Apakah ini kehainilan cukup bulan?
  • Bila kelima pertanyaan tersebut jawabannya “Ya”, maka bayi dapat diberikan kepada ibunya untuk segera menciptakan hubungan emosional, kemudian di lakukan asuhan bayi baru lahir normal sebagai berikut:
    • Keringkan bayi dengan kain/handuk yang bersih, kering dan hangat, kemudian lingkupi tubuh bayi dengan kain/handuk kering dan hangat yang lain.
    • Bersihkan mulut dan hidung bayi secukupnya. Tidak perlu dilakukan penghisapan lendir.
    • Hangatkan tubuh bayi (selimuti dengan kain yang kering dan hangat, beri tutup kepala).
    • Berikan bayi pada ibunya untuk membangun hubungan emosional dan pemberian ASI secara dini.
  • Bila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut jawabannya “Tidak”, maka segera lakukan Langkah Awal Resusitasi Bayi Baru Lahir (lihat di bagian Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir dengan Komplikasi di bagian selanjutnya dalam bab ini).

Tidak ada komentar: