Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

Gangguan Aliran Darah Serebri Sebagai Penyebab Utama Stroke Iskemia

PENDAHULUAN
Stroke merupakan salah satu dari gangguan serebrovaskuler, yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemi (85%) yaitu stroke yang disebabkan karena adanya sumbatan pembuluh darah dan hipoperfusi jaringan otak yang signifikan, dan stroke hemoragik (15%) yaitu stoke yang disebabkan karena adanya perdarahan di otak (AHA, 2000).
Walaupun terdapat kemiripan diantara kedua jenis stroke, namun berbeda dalam hal etiologi, patofisiologi, manajemen medis, dan asuhan keperawatan.
LATAR BELAKANG
Stroke iskemia merupakan stroke yang paling sering terjadi (85%), yang disebabkan karena adanya gangguan aliran darah yang disebabkan karena sumbatan pembuluh darah otak yang mengakibatkan adanya hipoperfusi jaringan otak yang signifikan. Secara terminologi stroke iskemia adalah hilangnya fungsi otak yang disebabkan karena adanya gangguan suplai darah ke bagian otak tertentu. Stroke iskemia biasa dikenal dengan Brain Attack istilah yang dikenalkan agar petugas kesehatan dan masyarakat menjadi waspada bahwa stroke merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan segera. Penanganan yang cepat dan tepat dapat menurunkan risiko gangguan fungsi tubuh dan kematian. Menurut American Heart Association (2000) 8% pasien stroke meninggal setelah perawatan selama 30 hari. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan jenis gangguan aliran darah yang dapat menyebabkan stroke dan dampak gangguan aliran darah tersebut terhadap sel sel otak.



PATOFISIOLOGI
Otak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi dari pembuluh darah yang membentuk lingkaran arteri serebri yang disebut circle of willis di bagian dasar otak. Pembuluh darah yang memperdarahi jaringan otak melintang di permukaan otak dan menembus ke bagian dalam yang dilapisi oleh lapisan piameter. Pada orang dewasa, otak menggunakan 20% oksigen tubuh saat istirahat. Meskipun gangguan aliran darah terjadi sangat singkat dapat menyebabkan gangguan kesadaran, karena gangguan aliran darah selama 1 -2 menit-pun dapat mempengaruhi sel otak.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Gangguan aliran darah tersebut dapat disebabkan oleh (1) thrombosis arteri besar yang memperdarahi otak (20%), (2) thrombosis arteri kecil yang memperdarahi otak (25%), (3) emboli karena kelainan jantung (20%), (4) cryptogenic (30%) dan (5) penyebab lain penyebab lain (5%).
Stroke karena thrombosis arteri besar, terjadi karena adanya plak atherosklerosis di pembuluh darah arteri yang memperdarahi otak. Pembentukan thrombus dan penyumbatan pada area yang mengalami atherosklerosis menyebabkan aliran darah ke otak menjadi terganggu sehingga menyebabkan iskemia dan infarct jaringan otak.
Thrombosis arteri kecil yang memperdarahi otak dapat terjadi pada salah satu atau beberapa artery, merupakan yang paling sering terjadi. Disebut juga stroke lacunar (kosong) karena pada jaringan otak yang iskemia, mengalami disintegrasi membentuk rongga.
Emboli karena kelainan jantung biasanya dikarenakan gangguan irama terutama atrial fibrilasi. Emboli berasal dari jantung yang kemudian mengikuti sirkulasi ke pembuluh darah serebri menyebabkan sumbatan, terutama di arteri serebri kiri tengah.
Stroke cryptogenic belum diketahui penyebabnya, sedangkan penyebab lain adalah pada pasien dengan penggunaan kokain, koagulopati, migrain dan diseksi arteri karotis
Gangguan aliran darah ini menyebabkan rangkaian metabolisme kompleks yang disebut ischemia cascade. Ischemia cascade terjadi ketika suplai darah ke otak kurang dari 25 ml/100g/menit. Pada kondisi ini neruon tidak bisa mempertahankan respirasi aerob, sehingga mitokondria melakukan metabolisme anaerob yang menghasilkan asam laktat dan membuat kondisi asam (pH menjadi turun). Hal ini menyebabkan neuron tidak mampu untuk menghasilkan ATP (Adenosine triphosphat) dalam jumlah yang cukup untuk proses depolarisasi, sehingga pompa membran untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit menjadi gagal berfungsi dan menyebabkan selpun menjadi gagal berfungsi.
Pada tahap awal cascade, area otak dengan aliran darah yang rendah disebut area penumbra yang berada di sekitar area infark. Area penumbra merupakan jaringan otak yang mengalami iskemia yang bisa diselamatkan dengan intervensi yang segera. Ischemic cascade mengancam sel di area penumbra karena depolarisasi dinding sel menyebabkan peningkatan kalsium intrasel dan pelepasan glutamat (Hock, 1999 dari Brunner & Suddarth. 2001. Medical Surgical Nursing, hal. 1887). Area penumbra bisa diperbaiki dengan pemberian tissue plasminogen activator (t-PA) dan pemberian calcium blocker untuk membatasi influx kalsium. Influx kalsium dan pelepasan glutamat yang berlanjut mengaktivasi kerusakan membran sel, pelepasan kalsium dan glutamat, vasokontriksi dan pembentukan radikal bebas. Proses ini mememperluas area infark di sekitar penumbra dan memperberat stroke.
Selain hal tersebut di atas, lisosom dari sel otak sangat sensitif terhadap penurunan konsentrasi oksigen. Jika kondisi kekurangan oksigen di otak berlangsung lama, lisosom akan dikeluarkan oleh sel otak dan mengeluarkan enzim enzim yang dapat menghancurkan neuron dan neuralgia yang memperberat kondisi stroke.
MANIFESTASI KLINIS
Stroke Iskemik dapat menyebabkan defisit neurologi yang bervariasi, tergantung lokasi dari lesi (pembuluh darah yang tersumbat), ukuran dari area yang mengalami perfusi yang tidak adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau asesori). Pasien dapat menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut:
·         Kebas atau kelemahan dari area wajah, lengan, kaki, biasanya pada satu sisi dari tubuh
·         Kebingungan atau perubahan status mental
·         Kesulitan bicara atau mengerti pembicaraan
·         Gangguan penglihatan
·         Kesulitan untuk berjalan, berbicara, pusing, atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh
·         Sakit kepala hebat
·         Gangguan fungsi motorik, sensorik, saraf kranial, kemampuan kognitif dan fungsi lainnya
KESIMPULAN
Stroke merupakan salah satu dari gangguan serebrovaskuler, yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Stroke iskemia merupakan stroke yang paling sering terjadi (85%), yang disebabkan karena adanya sumbatan pembuluh darah otak dan adanya hipoperfusi jaringan otak yang signifikan. Stroke iskemia disebabkan karena adanya gangguan aliran darah ke otak karena adanya sumbatan di pembnuluh darah otak. Gangguan aliran darah ini menyebabkan rangkaian metabolisme kompleks yang disebut ischemia cascade. Pada kondisi ini neuron tidak bisa mempertahankan respirasi aerob dan menyebabkan sel menjadi gagal berfungsi. Selain hal tersebut di atas, lisosom dari sel otak sangat sensitif terhadap penurunan konsentrasi oksigen. Jika kondisi kekurangan oksigen di otak berlangsung lama, lisosom akan dikeluarkan oleh sel otak dan mengeluarkan enzim enzim yang dapat menghancurkan neuron dan neuralgia. Apabila sel yang tidak berfungsi bertambah luas maka stroke akan semakin berat yang menyebabkan defisit neurologi sehingga terjadi gangguan fungsi motorik, sensorik, saraf kranial, kemampuan kognitif dan fungsi lainnya.
REFERENSI
Brunner & Suddarth. 2001. Medical Surgical Nursing. Edisi 10. Lippincott William:New York
Tortora, Gerard J. 1996. Principles of Anatomy and Physiology. Harper Collins College Publishers:New York






Gejala, Penyebab, dan Akibat Stroke

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
penyumbatan_pembuluh_darah
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
  1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
  2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

Tanda dan Gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
  1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
  2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
  3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.

Faktor Penyebab Stroke

Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Derita Pasca Stroke

Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
  • 1/3 --> bisa pulih kembali,
  • 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
  • 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
  • 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
  • 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
  • 70% menderita depresi.
  • 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,

Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.

Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.


Tidak ada komentar: