BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
TERHADAP Tn. SP DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG KUTILANG RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG
Ruang Rawat : Kutilang Tanggal dirawat: 2 Februari 2010
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.SP
Umur : 37 tahun
Informan : Klien dan status klien
Tanggal pengkajian : 13 April 2010
No.Rekam Medik : 015038
II. ALASAN MASUK
Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Propinsi Lampung karena perilaku mengamuk saat mengetahui istrinya sudah menikah dengan laki-laki lain. Setelah itu, klien juga melakukan perilaku mengamuk dengan kakak kandungnya karena masalah rokok.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu.
2. Klien mengatakan belum pernah mengalami aniyaya fisik, aniaya seksual, penolakan ataupun tindakan kriminal. Tetapi klien pernah mengalami kekerasan dalam keluarga secara psikologis, yaitu istrinya menikah dengan laki-laki lain.
Masalah keperawatan: perilaku kekerasan
3. Klien mengatakan di dalam keluarganya belum ada yang mengalami gangguan jiwa,
Masalah keperawatan: tidak ditemukan
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Klien harus kehilangan istri dan anaknya karena istrinya menikah dengan laki-laki lain dan anaknya ikut dengan istrinya tersebut.
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital : TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/ menit
S : 36.5 0 C
P : 28 x/menit
2. Keluhan fisik : klien mengatakan kakinya tremor, sehingga aktifitas klien terganggu.
Masalah keperawatan :
V. PSIKOSOSIAL
1. 
Genogram






![]() |


Klien dan keluarga: klien mengatakan komunikasi dengan orang tua dan saudara kandung cukup baik, tetapi klien sudah kehilangan istri karena istrinya telah menikah debgab laki-laki lain dan membawa serta anaknya, sehingga klien sudah kangen dengan anaknya.
Masalah keperawatan :
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan paling tidak suka dengan kakinya karena kakinya sering tremor dan mengganggu akifitas klien.
b. Identitas diri
Klien mengatakan sebelum dia dirawat, dia berstatus sebagai suami dan bapak dari istri dan anaknya yang bekerja sebagai buruh. Klien cukup puas dengan pekerjaannya tersebut karena penghasilannya dapat mencukupi keperluan keluarga sehari-hari dan klien juga senang bisa bergaul dengan rekan kerjanya.
c. Peran
Peran klien sebagai kepala keluarga dalam keluarganya sudah dia emban dengan cukup baik. Klien telah melakukan tugas utamanya yaitu mencari nafkah untuk anak istrinya dengan bekerja sebagai buruh.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin sekali cepat pulang ke rumah karena sudah kangen dengan rumah dan ingin berkumpul dengan keluarganya, termasuk anak yang dibawa istrinya.
e. Harga diri
Klien merasa tidak dihargai oleh istrinya. Selain itu, klien juga malu dengan teman-temannya karena tidak sholat.
Masalah keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan paling dekat dengan adik terakhirnya karena adiknya sering menjenguk klien selama dirawat di rumah sakit jiwa.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Sewaktu klien sehat, klien mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat. Selama di RSJ, klien tidak mengikuti kegiatan kelompok, hanya mengikuti kegiatan senam dengan malas-malas, klien lebih banyak menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Selama klien di rumah sakit, klien jarang berhubungan dengan orang lain karena orang-orang di rumah sakit jiwa suka merokok dan sering bertengkar. Selain itu, klien juga tidak mau berhubungan dengan teman-temannya karena klien tidak sholat dikarenakan karena kakinya tremor, sehingga klien tidak kuat untuk berdiri untuk sholat.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Klien juga percaya dengan adanya Tuhan Allah dan Rasul Muhammad S.A.W.
b. Kegiatan ibadah
Sewaktu klien di rumah dulu, klien rajin sholat lima waktu maupun sholat sunah. Klien dulu juga pernah masuk pondok pesantren selama satu tahun. Selama di rumah sakit, klien jarang melakukan sholat karena kakinya tremor, sehingga tidak berdiri untuk sholat.
Maslah keperawatan :
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien tidak rapi. Rambut klien acak-acakan, baju klien kotor oleh rambut kumis saat potong kumis dan klien tidak punya inisiatif untuk membersihkannya.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri : berhias
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien lambat, klien sering berpindah-pindah topik pembicaraan, klien hanya menjawab pertanyaan seadanya. Klien juga tidak mampu mengawali pembicaraan.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
3. Aktifitas motorik
Klien tampak lesu dan gelisah. Klien malas beraktifitas. Klien hanya beraktifitas mengikuti jadwal rumah sakit jiwa, seperti makan dan senam. Setelah klien melakukan aktifitas itu, klien lebih banyak duduk diam dan tidur. Klien juga tidak nyaman di rumah sakit jiwa. Klien tampak gelisah, tengok kanan, tengok kiri dan tidak mau bergabung dengan teman-temannya.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
4. Alam perasaan
Klien terlihat sedih karena sudah kangenrumah dan ingin bertemu dengan anak semata wayangnya yang ikut istrinya.
Masalah keperawatan : berduka disfungsional
5. Afek
Afek klien datar. Ekspresi muka klien tidak berubah selama berinteraksi maupun tidak berinteraksi dengan perawat.
Masalah keperawatan : isolasi sosial, harga diri rendah, berduka disfungsional
6. Interaksi selama wawancara
Selama berinteraksi dengan perawat, kontak mata klien kurang. Klien lebih banyak menunduk. Hanya sesekali klien mau menatap wajah perawat. Selain itu, klien juga mudah tersinggung jika ada kata-kata yang tidak sesuai dengan hatinya.
Masalah keperawatan : isolasi sosial, kerusakan komunikasi verbal, resiko perilaku kekerasan
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak ada gangguan persepsi. Juga tidak nampak adanya gangguan persepsi pada klien, tetapi klien pernah mengalami halusinasi dank lien sering melamun.
Masalah keperawatan : resiko gangguan persepsi sensori : Halusinasi
8. Proses pikir
Klien mengalami flight of ideas. Pembicaraan klien berpindah-pindah dari topik satu ke topik lain yang tidak berhubungan dan tidak mengarah ke tujuan yang diharapkan.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
9. Isi pikir
Klien mengalami obsesi dan defersonalisasi. Klien berobsesi dengan rumahnya. Pikiran tentang rumahnya selalu muncul secara tiba-tiba. Klien juga asing dengan lingkungan rumah sakit dan orng-orang yang ada di dalamnya.
Masalah keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi waktu dan tempat, tetapi klien mengalami disorientasi orang.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
11. Memori
Klien tidak mengalami ganngguan daya ingat. Klien masih ingat dengan kejadian berbulan-bulan yang lalu.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
12. Tingkat konsentrasi berhitung
Konsentrasi klien tidak berfokus pada satu objek, perhatian klien mudah berpindah-pindah dari satu objek ke objek yang lain.
Masalah keperawatan :
13. Kemampuan penilaian
Klien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan. Klien dapat mengambil keputusan dengan bantuan orang lain.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
14. Daya tilik diri.
Klien menyalahkan hal-hal yang di luar dirinya. Klien pernah menyalahkan kedua orang tuanya yang tidak mengurusinya dan memasukkan ke rumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : harga diri rendah
VII. KEPERLUAAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien makan sesuai dengan jadwal dan jatah dari rumah sakit, yaitu tiga kali sehari. Klien mampu makan secara mandiri, tetapi klien tidak mampu untuk menyiapkan dan membersihkan alat makan (memerlukan bantuan).
2. BAB/BAK
Klien menggunakan WC dan untuk BAB dan BAK, tetapi tidak mampu untuk membersihkan WC tersebut. Klien mampu membersihkan diri secara minimal dan tidak dapat merapikan pakaian.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri, kurang motivasi perawatan diri
3. Mandi
Klien hanya mandi satu kali sehari, yaitu pada pagi hari, itupun kalau kebagian air. Kalau airnya habis, klien tidak mandi seharian. Untuk keperluan gunting kuku, cukur ( kumis, rambut dan jenggot), klien memerlukan bantuan perawat. Dari luar, tubuh klien terlihat bersih kalau habis mandi pagi. Tetapi, kalau tidak mandi, tubuh klien terlihat kotor dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
4. Berpakaian
Klien mengenakan pakaian yang sudah disiapkan oleh petugas rumah sakit jiwa. Klien tidak pernah memakai alas kaki untuk bepergian. Penampilan klien hanyalah sederhana dan seadanya. Klien berganti pakaian sesuai dengan jadwal di rumah sakit.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang selama ±3 jam dan tidur malam ±6 jam. Sesudah bangun tidur, klien tidak pernah mencuci muka.
6. Penggunaan obat
Klien tidak mengetahui tentang jenis obat dan reaksi obat. Klien hanya mampu mengetahui dosis obat sesuai dengan petunjuk dokter/perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien tidak mengetahui tempat dan waktu untuk perawatannya setelah keluar dari RSJ nanti. Klien juga tidak mengetahui sistem pendukung (keluarga, teman, institusi) yang akan mendukung dan membantu pemulihan kesehatannya.
8. Kegiatan di dalam rumah
Klien belum mampu untuk melakukan kegiatan seperti mempersiapkan makanan, menjaga kerapihan rumah, mencuci pakaian maupun mengatur keuangan. Selama klien di rumah sakit jiwa, klien lebih banyak duduk diam, tidak mau ikut temannya yang bersih-bersih.
Masalah keperawatan : Kurang motivasi perawatan diri
9. Kegiatan di luar rumah
Klien belum mampu untuk belanja ataupun masalah transportasi di rumah. Klien masih sibuk dengan dunianya sendiri.
VIII. MEKANISME KOPING
Saat menghadapi masalah, klien tidak mau bercerita langsung kepada orang lain. Respon klien terhadap masalah juga cukup lambat dank lien menghindari orang lain, padahal klien tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.
Masalah keperawatan : koping individu inefektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah berhubungan dengan lingkungan.
Klien tidak betah tinggal di lingkungan rumah sakit karena klien tidak senang melihat teman-teman di sekitarnya suka bertengkar dan merokok. Klien selalu teringat dengan lingkungan rumah.
2. Masalah dengan pekerjaan.
Saat ini, klien tidak memiliki pekerjaan. Sebelumnya, klien bekerja sebagai buruh.
3. Masalah perumahan.
Rumah tangga klien sudah hancur karena istrinya sudah menikah dengan laki-laki lain dan membawa serta anaknya.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien masih belum paham dengan penyakit jiwa, sistem yang mendukung kesembuhan penyakitnya, penyakit fisik yang dideritanya maupun obat-obatan yang diminumnya.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : schizofrenia
Terapi medik : Risperidon 2 x 2 mg
Haloperidol 2 x 5 mg
Trihexipenidril 3 x 2 mg
Chlorpromazine 25 mg O 50 mg
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial
2. Defisit perawatan diri
3. Harga diri rendah
4. Kerusakan komunikasi verbal
5. Perilaku kekerasan
6. Resiko halusinasi
7. Kurang motivasi perawatan diri
8. Koping individu inefektif
POHON MASALAH

ANALISA DATA
Data senjang | Masalah keperawatan |
DS : - Klien mengatakan tidak mau berhubungan dengan orang-orang disekitarnya karena orang-orang di rsj suka bertengkar dan merokok. DO : - Klien selalu menyendiri - Klien tidak pernah berbicara dengan teman-temannya - Kontak mata klien kurang selama wawancara - Klien selalu menunduk, hanya sesekali klien menatap wajah perawat | Isolasi sosial |
DS : - Klien mengatakan hanya mandi satu kali dalam sehari, itu pun kalau kebagian air. Kalau tidak kebagian air, klien tidak mandi seharian DO : - Klien tidak dapat merapikan pakaian secara mandiri - Tubuh klien menimbulkan bau tidak sedap - Klien memerlukan bantuan untuk menggunting kuku dan cukur - Setelah bangun tidur, klien tidak mencuci muka - Klien bepergian tanpa menggunakan alas kaki | Defisit perawatan diri |
DS : DO : - Klien mengalami flight of ideas (topik pembicaraan klien berpindah-pindah) - Klien tidak mampu mengawali pembicaraan | Kerusakan komunikasi verbal |
DS : - Klien merasa tidak dihargai oleh istrinya karena istrinya menikah dengan laki-laki lain - Klien mengatakan malu dengan teman-temannya karena tidak sholat. DO : - Afek klien datar - Ekspresi muka klien tidak berubah selama wawancara - Klien menyalahkan kedua orang tuanya yang tida mengurusinya dan memasukkannya ke rsj | Harga diri rendah |
DS : - klien mengatakan masuk RSJ karena melakukan perilaku mengamuk saat mengetahui istrinya menikah dengan laki-laki lain. - Klien mengatakan juga melakukan perilaku mengamuk dengan kakaknya masalah rokok DO : - Klien pernah mengalami kekerasan secara psikologis, yaitu istrinya menikah dengan laki-laki lain. - Klien mudah tersinggung dengan kata-kata yang tidak sesuai dengan kata hatinya. | Perilaku kekerasan |
DS : DO : - Klien pernah mengalami halusinasi - Klien sering termenung sendiri sambil melamun | Resiko halusinasi |
DS : DO : - Selama di rumah sakit jiwa, klien lebih banyak duduk diam, tidak mau ikut teman-temannya yang bersih-bersih. - Klien mampu melakukan perawatan diri, tetapi hanya melakukan kebersihan diri secara minimal. | Kurang motivasi perawatan diri |
DS : DO : - Klien tidak mau menceritakan masalahnya kepada orang lain - Respon klien terhadap masalah lambat - Klien menghindari orang lain saat ada masalah | Koping individu inefektif |
CATATAN PERKEMBANGAN
TERHADAP TN. SP DENGAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG KUTILANG RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar