Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

ASUHAN KEPERAWATAN HIPOPITUITARI

Hipopituitarisme Adalah kelainan akibat defesiensi hormone pertumbuhan dan menyebabkan dua macam
gangguan pertumbuhan yaitu
1.ukuran tubuh kecil/cebol tipe lorain
2. maturasi tulang yang lambat bersama dengan adipositas dan hipogpnadisme sindroma adiposagenital frohlich Kedua gangguan pertumbuhan ini terjadi oleh karena penggabungan epifisis tidak terjadi khususnya pada sindroma adiposagenital sehingga efipisis pada lutut dan panggul mudah terlepas. Pada tipe akuisita gangguan bersifat reversible. Misalnya pada knaniofaringioma.

Tipe lainnya terjadi oleh karena pemakaian hormone pertumbuhan
Penatalaksanaan
klien dangan Hipofungsi Hipofise
I. Pengkajian
Pengkajian
keperawatan pada kilendengan kelainan Hipopituitari antara lain mencakup :
1. Riwayat penyakit masa lalu. Adakah
penyakit atau trauma pada kepala yang dideritaklien,serta riwayat radiasi pada
kepala.
2. Sejak kapan keluhan dirasakan. Dampak
defisiensi GH mulai tampak pada masa balita seang defisiensi gonadotropin nyata
pada masa praremaja.

3. Apakah keluhan terjadi sejak lahir. Tubuh
kecil dan kerdil sejak lahir terdapat pada klien kretinisme.
4. Berat dan tinggi badan saat lahir.
5. Keluhan
utama klien :
Pertumbuhsn lambat.
Ukuran otot dan tulang kecil
Tanda-tanda seks skunder tidak
berkembang; tidak ada rambut pubis dan aksila, payudara tidak tumbuh, penis
tidak tumbuh, tidak mendapat haid, dll.
Infertilitas
Impotensia
Libido menurun
Nyeri senggama pada wanita
6. Pemeriksaan
fisik
Amati bentuk, dan ukuran tubuh,
ukuran berat badan dan tinggi badan,amati bentuk dan ukuran buah dada,
pertumbuhan rambut aksila dan pubis dan pada klien pria amati pula pertumbuhan
rambut di wajah (jenggot dan kumis).
Palpasi kulit, pada wanita biasanya
menjadi kering dan kasar.
7. Kaji pula dampak perubahan fisik
terhadap kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
8. Data
penunjang dari hasil pemeriksaan diagnostic seperti :
Foto cranium untuk melihat pelebaran dan atau erosi sella
tilsika
Pemeriksaan serum darah ; LH dan FSH,
GH, prolaktin, kortisol, aldosteron, testosterone, androgen, test stimulasi
yang mencakup uji toleransi insulin dan stimulasi tiroid relising hormone.
II. Diagnosa
Keperawatan
Diagnose keperawatan yang dapat yang
dapat dijumpai pada klien hipopituitarisme adalah :
1. Gangguan
citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat
defesiensi gonadotropin dan defisiensi hormone pertumbuhan
2. Disfungsi
seksual.
3. Koping
individu tak efektif.
4. Kurang pengetahuan tentang proses
penyakit, pengobatan dan perawatan di rumah.
5. Harga diri rendah yang berhubungan dengan
perubahan penampilan tubuh.
III. Rencana
Tindakan Keperawatan
Secara umum tujuan yang di harapkan
dari perawatan klien dengan hipo fungsi hipofise adalah :
1. Klien
memiliki kembali citra tubuh yang positif dan harga diri yang tingi.
2. Klien dapat barpartisipasi aktif dalam
program pengobatan.
3. Klien
dapat memnuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
4. Klien
bebas dari cemas.
5. Klien
terhindar dari komplikasi.
IV. Tindakan
Keperawatan
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat-obatan (hormonal)
Defisiensi Gonadotropin
•Pria post pubertas diberikan androgen
(testosterone). Lebih efektif dangan pemberian intra muscular. Jelaskan maksud pemberian obat dan
cara penggunaan.
•Observasi
efek samping penggunaan testosterone seperti ginekomastia dan hipertropi
prostat.
•Untukmencapai
tingkat kesuburan yang maksimal harus ditambah atau dikombinasikan dengan
HCG,HCG diberikan 3x perminggu untuk menjaga testosterone stabil.
•Wanita yang telah mencapai pubertas,
mendapat terapi estrogen dan progesterone.
Defisiensi Hormon Pertumbuhan (GH)
1. Pemberian
hormone pertumbuhan sintesis (eksogen). Somatotropin
(Humatrop) harus diberikan sebelum epifise tulang menutup yaitu sebelum masa
pubertas.
2. Ciptakan kondisi agar klien dapat dengan
babas mengungkapkan perasaan dan pikirannya tentang perubahan tubuh yang
dialaminya.
3. Bangkitkan motivasi agar klien mau
melaksanakan program pengobatan yangsudah ditentukan.
4. Anjurkan klien memeriksakan diri secara
terur ke tempat pelayanan terdekat.
5. Anjurkan pada keluarga untuk dapat
membantu klien memnuhi kebutuhan sehari-harinya bila diperlukan serta dpat
menciptakan lingkungan yang kondusif dalam keluarga seperti menghindarkan
persaingan yang tidak sehat antar anggota keluarga.
6. Berikan pendidikan kesehatan tantang
penyakitnya,pengobatan dan kunci keberhasilan pengobatan.
7. Bagi pasangan yang menginginkan
keturunan, bangjkitkan motivasi mereka untuk dapat mengikuti program pengobatan
secara teratur dan berkesinambungan karena untuk upaya ini memrlukan waktu yang
lamasehingga butuh kesabaran.

Daftar pustaka
a. Rasjad,
Chsiruddin,md,ph,d.2003.pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makasar
: Bintang Lamumpatue
SINDROM
HIPOPITUITARI

Panhipopituitarisme
• Etiologi :
Primer :
pembedahan, radiasi, tumor (primer atau metastasis), infeksi, infiltrasi
(sarkoidosis, hemokromatosis, autoimun, iskemia (termasuk sindrom Sheehan),
aneurisma karotis, trombosis sinus kavemosus, trauma.
Sekunder
(disfungsi hipotalamus atau gangguan pada tangkai hipotalamus) : tumor
(termasuk kraniofaringioma), infeksi, infiltrasi, radiasi, pembedahan, trauma.

Manifestasi klinis :
Kelemahan,
mudah merasa fatigue, disfungsi seksual, kerontokan rambut ketiak dan pubis,
hipotensi, ± perubahan lapangan pandang dan sakit kepala (apabila disebabkan
oleh tumor pituitari non fungsional yang besar).
• Pemeriksaan diagnostik :
Hormon kelenjar target rendag + hormon tropik normal atau
rendah
? ACTH : insufisiensi adrenal (lihat *Gangguan Adrenal*)
? TSH : hipotiroidisme sentralis (lihat *Gangguan
tiroid*)
? PRL : tidak mampu menyusui
(cat : dengan hipopituitarisme hipotalamik ? ? faktor
penghambat prolaktin (dopamin) PRL)
? GH : risiko osteoporosis, kardiomiopati; didiagnosis
dengan kegagalan GH dengan rangsangan yang sesuai (cont : hipoglikemia)
? FSH & LH
• Manifestasi klinis : ? libido, impotensi, amenore,
oligomenore, infertilitas
• Pemeriksaan fisik : kerontokan rambut ketiak, pubis dan
tubuh.
• Pemeriksaan diagnostik : ? testosteron atau estradiol
• Penatalaksanaan : pergantian testosteron atau estrogen
vs. koreksi penyebab yang mendasarinya.
? ADH (penyakit pada hipotalamus atau tangkai
hipotalamus) : diabetes insipidus.
• Manifestasi klinis : poliuria berat, hipernatremia
ringan (kecuali ? akses terhadap H2O ? hipernatremia berat)
• Pemeriksaan diagnostik : lihat *Gangguan Homeostatis
Natrium*
www.freco-demon.blog.friendster.com20.47

Tidak ada komentar: