Tolong Klik Disini Untuk Membantu Saya Membeli Roti Setiap Harinya!

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF


Pelayanan pada gangguan mental organic ( GMO )
Monoton, rutin, umum.

Bosan dan mengecewakan


Gangguan mental organik menimbulkan =
# Gangguan kognitif
# Delirium
# Demensia

Rentang Respon Kognitif1. Pengertian kognitif
Kognitif adalah kemampuan berfikir dan memberi rasional, tertusuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan.
( Struart & Sudeen, 1987 ).


2. Rentang respon kognitif. ( Struart & Sudeen, 1987 )
Respon adaptif Respon maladaptif


Logis, Pelupa, Inkoheren,
Koheren, Kadang – kadang bingung, Disorientasi,
Rasional. Penilaian miskin. Daya ingat hilang.


Gangguan kognitif merupakan respon maladaptif yang ditandai oleh daya ingat terganggu, disorentasi, inkoheren, dan sukar berfikir logis.



ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KOGNITIF

PENGKAJIAN

1. Faktor Predsposisi
X Gangguan fungsi SSP, bisa karena : infeksi sistematik, gangguan
peredaran darah, keracunan obat.
: Kekurangan vitamin,
malnutrisi, gangguan jiwa
fungsional..

2. Faktor Presipitasi
X Gangguan pada otak karena :
- Hipoksia
- Gangguan metabolisme
- Terkena racun, virus, bakteri.
- Trauma atau tumor.
- Stimulasi yang kurang atau berlebihan,
Misal : Ruang ICU.

3. Prilaku
X DM : Gangguan mental organik ( DSM – III – R )
X Delerium, demensia.


DELERIUM
Delarium adalah fungsi kognitif yang kacau ditandai dengan kesadaran berkabut yang dimanifestasikan oleh jangka waktu konsentrasi / perhatian yang rendah, persepsi yang salah, gangguan fisik. ( Struart & Sudeen, 1987 ).


LIPOWSKI  Gangguan fikir termasuk gangguan konsentrasi, daya
ingat, orintasi dan persepsi.

 Bisa pulih kembali jika dilakukan intervensi cepat &
tepat.

 Delerium bisa disebabkan oleh racun, obat atau alkohol,
infeksi, trauma.



DIMENSIA
 Hilangnya Fungsi Intelektual ( disorientasi, daya ingat turun,
gangguan penilaian, efek labil ).
 * Disorientasi waktu, tempat dan orang.
* Daya ingat pada pengalaman baru menurun.
* Diakhiri ogitasi, takut malam hari.
Dapat disebabkan oleh trauma, infeksi kronis, dan arteriosklerosis.

4. Mekanisme Koping.
 Sesuai pengalaman lalu = Marah ( oarng lain, diri ), depresi, regresi.
Mekanisme Koping = mengingkari, rasionalisasi, intelektualisasi,
regresi.

PERENCANAAN
• Tujuan jangka panjang sukar ditetapkan.
• Tujuan jangka pendek =
1. Memelihara perawatan diri.
2. Meningkatkan orientasi
3. Memenuhi kebutuhan tidur
4. Memelihara status nutrisi
5. Mendukung fungsi kognitif yang optimal
6. Memelihara pola eliminasi yang optimal.


INTERVENSI DELERIUM

1. Fisiologis
 Pemenuhan cairan dan nutrisi
 Pengikatan ( paling akhir )
 Membuat kien bisa tidur

2. Halusinasi
• Lindungi dari prilaku merusak
• Memberikan rasa aman
• Orintasi realita

3. Komunikasi
• Pesan jelas, sederhana, pilihan terbatas.
• Ditunjukkan pada aktivitas rutin.

4. Pendidikan kesehatan.
 Ditunjukkan kepada klien dan keluarga.
 Bisa diulangi terus ditulis, ada keluarga yang turut belajar.
INTERVENSI DIMENSIA

1. Orientasi
- Beri nama jelas = Ruangan, perawat, barang pribadi.
- Beri kalender

2. Komunikasi
- Topik pembicaraan dipilih oleh klien.

3. Penguatan Koping
4. Kurangi agitasi
- Memberi penjelasan
- Buat jadwal harian  Klien lebih siap.
- Penyaluran energi = # Mandiri # Penenangan.

5. Keluarga dan masyarakat
 Memberikan perawatan selama 24 jam.
 Melalui program puskesmas.

6. Prinsip Konservatif :
a. Konservasi menergi.
 Energi dipakai untuk meningkatkan kemampuan kogniti.
b. Konservasi integritas personal.
 Rasa aman, terlindungi.
c. Konservasi integritas personal
 Meningkatkan kemampuan personal.
d. Pemeliharaan sosial.

EVALUASI
1. Orintasi klien pada waktu, ruang dan orang
2. Interkasi sosial
3. Perawatan mandiri
4. Status nutrisi
5. Fungsi kognitif.

EVALUASI DELIRIUM
1. Memelihara tingkat optimal persepsi sensori.
2. Berperan dalam aktivitas sehari – hari.
3. Memelihara keseimbangan sehari – hari.


EVALUASI DEMENSIA
1. Mandiri
2. Keluarga tetap memperhatikan klien.

Tidak ada komentar: